Bab 20. Terbukanya Pemerintah

Berhari-hari setelah menyelesaikan lima misi berantai pertama, Rio hanya menunggu dan menunggu dengan kebosanannya di rumahnya.

Rio sudah tak malas berurusan dengan siapapun, sekarang, dia hanya sibuk mengelus-elus bulu lembut kucing oranye miliknya yang ditemukannya beberapa hari lalu, dia memberikannya nama Oyen.

“Oyen … Bayangkan jika aku mati, bagaimana dengan dirimu?” lirih Rio masih tanpa ekspresi.

Tok! Tok!

Di tengah kesibukannya, Rio mendengar pintu rumahnya diketuk, Rio pun menaikkan waspadanya, dia dengan tegas berdiri, tetapi masih dengan wajah tanpa ekspresi.

“Hmm … Anak-anak itu, kenapa kalian kemari?” gumam Rio setelah mendapati bahwa dua sahabatnya dan kekasihnya sedang menunggu dengan cemas di depan pintu.

“Ah, mereka …”

Reza teringat, mereka mempunyai kunci cadangan, alhasil Rio dengan buru-buru langsung menggendong Oyen dan memasukkannya ke dalam ransel.

Rio pun segera menuju pintu belakang rumah dan melompati pagar setinggi dua meter. Dengan cekatan, dengan lihai, Rio mampu melewati pagar tembok itu meski sempat nyaris terjatuh.

Setelahnya, Rio berlari di jalanan kompleks menuju salah satu rumah tempat dia merancang semua rencana, juga melakukan banyak hal di sana sejak dahulu.

Rumah yang berdiri di pinggiran kompleks, dekat dengan hutan lebat, dengan suasana horor pasti tak akan ada yang akan memasuki rumah itu sembarangan, Rio juga telah memasang beberapa jebakan beruang di titik-titik di mana kesempatan orang-orang iseng melewatinya.

Setelah lima menit berlari, Rio sampai di rumah tersebut, dari luar saja auranya sangat dingin di tengah teriknya matahari.

Melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, Rio duduk dan mengeluarkan Oyen yang ketakutan dari dalam ranselnya.

“Tidak apa, tidak apa, itu hanya adrenalin sejenak,” ucap Rio mengelus kucing tersebut hingga dia mendengus cukup imut.

Namun, balik lagi, wajah datar Rio tak berubah, ini membuat dia menjadi orang yang berbeda sejak kejadian-kejadian besar yang telah terjadi.

Rio membuka laptop RGO 3 nya yang telah dihubungkan dengan jaringan anonim sehingga tak akan ada yang bisa melacak laptop ini, jika mereka mencobanya, maka perangkat keras mereka hanya rusak dan meledak serta pasti akan membunuh sang pengguna.

Sekarang Rio sudah tak begitu peduli dengan namanya kemanusiaan, dia hanya ingin mencari banyak uang, menguasai banyak pihak dan berperang pada Mafia Garuda serta pemerintah pada akhirnya demi menemukan rahasia kelam yang mereka sembunyikan.

Misteri kedua orangtuanya adalah tujuannya juga, tanpa mengetahuinya disaat dirinya kapan saja bisa menghilang dari dunia ini, Rio benar-benar tak akan pernah tenang.

Menunggu pemuatan laptop selesai, Rio memberi makan makanan ringan untuk Oyen, dia telah membelinya menggunakan uang dollar yang telah dikonversi menjadi rupiah di salah satu jasa penukaran uang.

[Ding! Lima misi berantai kedua diterbitkan!]

Rio sedikit tersentak, kemudian mencoba untuk tersenyum meski terlihat sangat tipis hingga nyaris tak terlihat tersenyum.

[Misi keenam dari Misi Berantai, melakukan misi penyusupan di pemerintahan yang akan melakukan rapat pelantikan menteri, hadiahnya adalah kemampuan Tuan meningkat drastis dalam segi apapun itu.]

[Misi ketujuh dari Misi Berantai, menguasai saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK), hadiah untuk Tuan adalah aset dari EMTEK dikalikan empat kali lipat.]

[Misi kedelapan dari Misi Berantai, membuat identitas resmi, tetapi dengan nama samaran dan semuanya samaran. Hadiah untuk Tuan, anak kucing hitam.]

[Misi kesembilan dari Misi Berantai, memberi pakan kepada tikus-tikus pemerintahan yang masih sangat rakus meski Tuan telah memberikan satu juta dollar. hadiah untuk Tuan, keahlian Trickster akan didapatkan!]

[Misi kesepuluh #### ERROR ####]

[Semua misi di atas memiliki masa waktu pengerjaan masing-masing satu bulan, kecuali misi keenam yang harus Tuan kerjakan pada esok hari.]

Rio yang telah membaca semuanya dari atas sampai bawah pada layar hologram yang berwarna hitam transparan dengan bingkai merah darah tersebut merasa bingung.

Misi kesepuluh sama sekali tak bisa diakses, dan beberapa misi lainnya juga nampak tak masuk akal dan akan sulit diselesaikan.

Apalagi misi keenam dan ketujuh, misi keenam itu sangat sulit, pelantikan menteri pasti akan dijaga ketat.

Omong-omong soal pelantikan menteri, Rio menjadi penasaran, sepertinya ada yang sedang terjadi saat ini, dia pun segera memakai laptopnya dan mencari sumber-sumber terkait tentang kondisi pemerintahan.

Rio cukup terkejut, pemerintah sedang merombak habis-habisan menterinya, tiba-tiba saja tanpa ada angin yang lewat, proses perubahan susunan menteri ini membuatnya dengan terpaksa mengikuti misi keenam karena hadiahnya cukup menggiurkan.

Kemampuan meningkat drastis, seluruhnya. Ini adalah hal yang diinginkan olehnya sejauh ini, alhasil Rio mencoba membuka status data dirinya dari sistem.

“Buka fitur antarmuka pengguna,” titah Rio.

[Antarmuka Pengguna]

[Nama : Rio Dewantara (18)]

[Kekuatan : 20 (Menuju Normal)]

[Kelincahan : 23 (Normal)]

[Kecepatan : 23 (Normal)]

[Kecerdasan : 42 (Di atas rata-rata manusia normal)]

[Keberuntungan : 7 (Sangat Rendah)]

[Uang : 1 miliar 993 juta dollar (Bank Anonim) – 10 juta rupiah (Saku)]

[Aset : Motor Matic Hondo A01 (Masa Penghilangan), Laptop RGO 3, saham Apel Hitam Tergigit 1%]

[Fitur : {Shop}, {Inventaris}, {Skill}]

Rio menatap puas dengan kemampuannya yang perlahan naik meski hanya satu atau dua poin, sejauh ini juga asetnya terus bertambah, apalagi dengan jumlah uang fantastisnya tersebut.

“Dengan terbukanya pemerintah, kurasa ini terjadi karena aku yang mengirimkan mereka satu juta dolar,” gumam Rio sembari melambaikan tangannya untuk menutup fitur antarmuka pengguna.

“Ya, terserah mereka, aku hanya memberi kode bahwa mereka sedang dalam bahaya.”

Rio berdiri, menuju dapur sederhananya dan berniat membuat makanan ala rumahan, yaitu telur mata sapi setengah matang bersama dengan daging sapi tipis-tipis yang dibelinya pada fitur {Shop} sistem.

Sejauh ini, fitur {Shop} sistem belum begitu banyak yang terbuka, hanya beberapa saja seperti persenjataan, lembaran pengetahuan penggunaan senjata dan beberapa bahan makanan.

Walaupun demikian, Rio juga telah menyiapkan segalanya, beberapa senjata lengkap dengan amunisi telah dibelinya, dan juga ada beberapa lembaran pengetahuan macam-macam senjata.

Dengan hal itu, Rio sudah cukup ahli menggunakan senjata api, dia sesekali mengetesnya di hutan belakang rumahnya, memakai fitur peredam suara tentunya agar tak membuat keributan.

Rio yang fokus memasak, tak mengindahkan kucingnya yang memainkan laptop dan menekan sembarang.

Lima menit kemudian, semuanya selesai dan dia segera menyantap makanan miliknya, hingga dia menyadari bahwa laptopnya masih dalam keadaan menyala dan pada fitur aplikasi bank anonim.

Rio buru-buru ke laptopnya, hingga dia terkejut bahwa sekitar satu juta dolar sekian telah tersebar ke beberapa rekening yang Rio dapati sejauh ini.

“Kau!” Hendak marah dengan wajah datarnya, sang kucing menatap polos ke arah Rio.

“Ah, sudahlah, besok adalah misi penyusupan, kau … Harus aku kurung di dalam kamar,” ucap Rio datar.

Terpopuler

Comments

Noval Poloalo Sabihing

Noval Poloalo Sabihing

lanjut

2023-04-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!