Rio adalah seorang pria yang sebenarnya berhati baik, namun dia terlibat dalam masalah dengan polisi dan akhirnya ditangkap dan dibawa ke dalam mobil polisi, itu ada jebakan. Sistem keadilan di dunia ini sudah terasa tidak berfungsi lagi, dan Rio merasa seperti tidak memiliki pilihan lain selain mencoba kooperatif, lagi pula dirinya sudah tak memiliki harapan.
Di bawa ke sebuah tempat terpencil, di salah satu gedung terbengkalai, sebuah drum yang berisi pembakaran api masih begitu hangat, beberapa pria dan wanita yang terlihat berandalan menatap sinis mobil polisi yang baru saja datang.
Setelah tiba di gedung terbengkalai tempat Mafia Garuda berkumpul, Rio diikat dan diinterogasi dengan kejam. Namun, di tengah interogasi itu, Rio diberikan sebuah tawaran untuk bergabung dengan cabang kecil Mafia Garuda dan bekerja untuk mereka, atau menghadapi konsekuensi yang lebih buruk.
“Bagus, lain kali harus cepat!” seru seorang pria dengan tubuh yang dipenuhi tato pada polisi yang membawa Rio.
Polisi itu meninggalkan tempat tersebut dengan cepat, sedangkan Rio, diikat dan diinterogasi oleh beberapa anggota Mafia Garuda yang terlihat kasar dan kejam. Salah satu dari mereka, seorang pria besar dengan tato di tangan, berbicara dengan nada tajam pada Rio.
Pria itu berkata, “Kau tahu mengapa kau ada di sini, kan? Kau telah mencoba ikut campur dengan kami dan sekarang kau harus membayar harganya.”
Rio diam saja, merasa takut dan terjepit. Namun, pria itu tak sabar dan memaksa Rio untuk menjawab. “Jawab aku, kau tahu apa yang harus kau lakukan?”
Rio mengangguk perlahan, “Ya, aku tahu!”
“Baiklah,” jawab pria itu dengan kasar. “Kita punya tawaran untukmu. Kau bisa bekerja untuk kami, atau kita akan mengirimmu ke penjara untuk sisa hidupmu, ini adalah tawaran yang tidak datang dua kali, lagi pula kami perlu anggota tambahan seorang murid polos macam kau!”
Rio merenung sejenak, menimbang-nimbang pilihan yang sulit. Dia tidak ingin terlibat dengan kejahatan, tetapi merasa terjebak dan tak memiliki pilihan lain.
“Baiklah, aku akan bergabung denganmu,” ucap Rio dengan suara lemah.
Rio mengejutkan para anggota Mafia Garuda dengan menerima tawaran tersebut, namun sebenarnya ia memiliki niat jahat untuk menghancurkan mereka dari dalam. Sebuah rencana yang menurutnya akan sangat cocok.
Namun, anggota Mafia Garuda tidak yakin dengan jawaban Rio dan mereka mulai meragukan niatnya. Seorang wanita dengan rambut coklat panjang mengeluarkan pistol dan menodongkannya pada Rio, “Kau pikir kami akan percaya padamu begitu saja? Beri kami alasan untuk mempercayaimu!”
Rio merasa terancam dan berkata, “Aku ingin membantu kalian, mengambil bagian apa yang kalian lakukan. Aku tahu, aku ikut campur tentang kalian dan ingin memperbaikinya dengan cara ini.”
Namun, anggota Mafia Garuda tidak terkesan dengan jawaban itu. Pria besar tadi berkata dengan nada sinis, “Kau pikir kami bodoh? Kita semua tahu bahwa kau akan mengkhianati kami saat kau punya kesempatan, hidup ini luas, Bro! Mudah tertipu, kau jatuh!”
Rio merasa putus asa, dia tidak tahu harus bagaimana lagi untuk meyakinkan mereka. Dia merenung sejenak, dan akhirnya membuat keputusan penting. “Aku berjanji, aku tidak akan mengkhianati kalian. Aku akan bekerja untuk Anda dengan sungguh-sungguh.”
Para anggota Mafia Garuda saling memandang sejenak, mereka terlihat ragu namun akhirnya memutuskan untuk memberi Rio kesempatan sejenak. “Baiklah, kami akan melihat apakah kau bisa membuktikan dirimu,” ucap pria besar tadi sambil melepas ikatan pada Rio.
Rio merasa lega, tetapi juga merasa tertekan dengan situasi yang dihadapinya. Ia berharap bisa menemukan cara untuk keluar dari situasi ini secepat mungkin, dan melakukan segala yang bisa ia lakukan untuk membantu anggota Mafia Garuda.
“Hahaha, jangan harap, anak muda!” Sebuah tendangan dari belakang membuat Rio tersungkur, matanya menatap jelas mata pisau yang beberapa centimeter lagi menusuknya.
“Kau telah membuat Viper nyaris tertangkap, beruntungnya Bos memiliki hubungan dengan kepala kepolisian sini!” jelas pria besar tadi yang kemudian kembali menendang Rio.
“Urrgh! Ke–Kenapa?”
Pria itu mendengus remeh, dia menatap beberapa anggota Mafia Garuda lainnya dan segera berseru, “Siapa yang mau menerima anak bau kencur macam dia? Bos mana mau anak macam dia!”
“Tapi–”
“Diam, bajingan! Diam, aku sedang berorasi!” pekik pria bertubuh besar tersebut yang kemudian kembali menendang Rio tanpa berbelas kasihan.
Rio terlempar hingga terpojok ke dinding, muntah darah, pandangan berkunang-kunang, dirinya nyaris kehilangan kesadaran.
[Sistem Ai akan menyembu–]
“Ti–Tidak perlu, aku … Aku ingin merasa seperti ini … Rasa sakit dan dendam akan terbentuk …” sela Rio dengan pelan.
[Ba–Baik, Tuan. Namun, jika membahayakan nyawa Tuan! Saya akan segera menyembuhkan Tuan dengan teknologi tinggi!]
“Jangan! Biarkan aku seperti ini, bahkan sampai nyaris mati sekalipun!” seru Rio.
Hal ini membuat anggota Mafia Garuda lainnya menjadi terpancing emosinya, mereka segera mengangkat senjata khas masing-masing.
“Kau memancing!” seru wanita berambut coklat yang segera mengangkat moncong pistolnya ke arah Rio.
“Ana! Jangan, dia sangat penting, kata Bos jangan sampai mati! Sampai … Tersiksa saja boleh, bukan?” Pria bertubuh besar itu menghalangi wanita yang dipanggil Ana, kemudian menjilat bibirnya ketika mengatakan kalimat terakhir.
“Anjing kalian! Kenapa … Kenapa? A–Apa karena ayah dan ibuku … Seorang ilmuwan yang mencoba … Menyalahi takdir, hah?!!” seru Rio dengan terbata-bata karena masih merasa sangat kesakitan.
Melihat Rio yang begitu marah membuat sebagian anggota Mafia Garuda terkekeh geli, mereka tak percaya anak semuda ini begitu beraninya kepada mereka yang jelas terlihat bukan orang baik-baik.
Di tangan mereka saja kemungkinan sudah ada darah orang lain yang mereka tumpahkan, begitu kejam dan bengis.
“Lupakan, kau lebih baik diam saja, dan … Kami akan pergi, selamat menikmati hidupmu yang sudah menjadi buruk karena telah membunuh bidak catur kami, hahaha!” seru pria bertubuh besar dan langsung menjentikkan jarinya.
Seorang pria bertubuh kurus dengan tatapan lesu datang menghampiri Rio yang tersungkur, menodongkan pistol ke arah dahinya.
“Katakan kalimat terakhir?”
Rio yang dengan sisa-sisa kekuatannya pun langsung bangkit sedikit dan meludah kepada pria kurus itu, ludahnya menempel jelas di pakaiannnya.
“Huh? Ini ….”
“Ana! Tahan Rat! Anak ini bisa mati jika dibiarkan, aku berencana mengintimidasinya dan membuatnya pingsan, bukan mau membunuhnya!” seru pria bertubuh besar tersebut.
Ana pun bergerak dan langsung melompat serta menendang pria kurus yang dipanggil Rat hingga jatuh tersungkur, Ana berkata, “Diam, Rat! Jangan membuat masalah!”
Tak!
Sepasang suara sepatu pantofel membuat seisi ruangan terkejut, dua pria berjas lengkap memegang tongkat baseball mengejutkan mereka semua.
“Hah! Di–Divisi 1!” lirih pria bertubuh besar tersebut.
“Kalian divisi 5 tidak becus, aku akan membuatnya pingsan daripada kalian yang ingin membunuhnya!” seru salah seorang di antara pria berjas, menghisap cerutunya dan menghembuskannya di depan wajah Rio.
Pria itu pun mengangkat tongkat baseball tinggi-tinggi. Hingga diayun begitu kencang.
Brak!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Sergi Kiruners
ga jelas novel ga jelas apa gunya sistem tolol
2023-03-07
1