Keliling kompleks perumahan dan jalanan yang menurut Rio sepi, akhirnya seorang nenek ditemukan tak berdaya terduduk di jalan dengan tangis sesenggukannya.
Rio menghentikan motornya dan segera menghampiri nenek tersebut dan menanyai apa yang telah terjadi di jalanan sesepi ini tanpa satu pun orang yang lewat kecuali dirinya yang baru saja lewat.
“Nek, kenapa, ya?” tanya Rio dengan cukup datar.
Nenek itu menatap Rio dengan tatapan matanya yang lesu, seperti sudah benar-benar putus asa dengan keadaan yang menimpanya.
Menyadari bahwa nenek ini tak bisa menjelaskannya pun, dengan cepat Rio langsung mengambil keputusan, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Di ujung jalan ada persimpangan, kemudian dari arah berlawanan pun ada pertigaan yang membuat Rio cukup bingung.
“Nek, apa ada jambret? Kalau boleh tau, kira-kira dia lari ke mana?” tanya Rio tanpa harus menyembunyikan keingintahuannya.
Nenek itu menarik napasnya, kemudian menunjuk ke arah persimpangan, menunjuk lagi agak belok ke kanan yang membuat Rio langsung menaiki motornya dan tancap gas.
Meliukkan motornya di jalanan yang cukup sepi, Rio bertemu dengan dua orang yang berbicara di bawah pohon, mereka memegang tas wanita berwarna kecoklatan.
“Mereka?”
***
Rio mendatangi nenek tadi dan memberikan tas wanita berwarna kecoklatan tersebut, si nenek hanya bisa termenung, memikirkan bagaimana Rio mendapatkannya dalam waktu tiga puluh menit saja.
Sementara itu, di lokasi dua penjambret tadi, mereka terkapar dengan tubuh yang penuh luka dan juga hanya bisa meringis kesakitan ketika mobil polisi mendatangi mereka.
Petugas kepolisian hanya merasa bingung, tetapi segera menangkap keduanya karena telah buron selama kurang lebih sebulan dan terus menjalankan aksi mereka.
[Misi pertama dari misi berantai selesai, hadiah 200 juta Dollar telah dikirimkan kepada aset Tuan!]
Rio termenung, dia pun segera langsung menginvestasikan uangnya sebesar dua juta dollar di salah satu website pasar saham terpercaya, dia melihat-lihat terlebih dahulu sebelum menjatuhkan pilihannya kepada perusahaan Apel Tergigit, menurutnya besok itu akan turun, sesuai misi yang diberikan sistem.
Memasukkan nilai sebesar itu tanpa kesiapan dan juga tanpa keraguan, Rio hanya dibekali raut wajah datarnya yang tidak memedulikan sekitar, dia bahkan tak peduli ketika ada sepasang muda-mudi sedang bercumbu ria di taman kompleks.
Rio memilih fokus ke layar smartphone nya, dia yang telah menginput nilai sebesar dua juta dollar di website saham terpercaya bernama Stonks.co.id.
Rio pun melihat misi ketiga dari misi berantai, dia harus secepatnya menyelesaikan misi ini demi uang yang melimpah dan juga membantunya dalam menyelesaikan tujuan utamanya.
[Misi ketiga, memberikan satu juta dolar kepada pemerintahan dan menuliskan surat peringatan yang berbunyi tentang identitas Mafia Garuda. –Hadiah sejumlah 500 juta dolar–]
“Wah, ini terlalu berbahaya, oke, aku harus buat akun anonim dari rekening bank,” gumam Rio.
Dia pun memilih kembali ke rumah dan bersiap menggunakan laptop RGO 3 nya yang juga hadiah misi beberapa waktu lalu, dia membukanya dan mulai memasukkan beberapa kode yang menurutnya sangat penting pada bagian ini.
Rio telah belajar banyak pemrograman sejak kecil, dari yang buruk maupun baik, sekarang dia akan mengimplementasikan ilmunya sebagai hal yang buruk, lagipula dirinya telah benar-benar tenggelam dalam kegelapan tiada akhir.
Menginput beberapa kode biner dan juga kode pemrograman yang rumit, Rio mengotak-atik sebuah akun bank yang menurutnya sangat potensial untuk digunakannya dalam melancarkan aksinya.
Memasukkan namanya sebagai Kegelapan Tiada Akhir, Rio pun menyelesaikan tahap awal dalam pembuatan akun anonim yang akan menunjang dirinya melancarkan aksinya.
Namun, perlu diketahui olehnya, pembuatan anonim ini harus diadaptasikan dalam waktu kurang lebih enam hari untuk mencapai kesempurnaan sebuah akun anonim, alhasil Rio menyisihkan masalah itu terlebih dahulu untuk mengerjakan misi selanjutnya tanpa basa-basi.
[– Misi keempat, mencari dua sahabat dan kekasih yang menghilang. –Hadiah sejumlah 150 juta dolar– Hukuman jika tak selesai : Sahabat dan Kekasih Tuan mati!]
Rio pun kembali keluar, dia memilih menggunakan smartphone nya yang telah disambungkan sebuah program pelacakan yang diciptakan olehnya, Rio pun memasukkan nomor telepon dari sahabatnya dan kekasihnya.
“Hmm … Kenapa mereka bisa menghilang? Apa mereka dimanfaatkan sebagai informasi atas aku yang mengasingkan diri?” gumam Rio. “Memang brngsek organisasi itu!” gerutu Rio dengan urat dahi yang menegang.
Rio melajukan motornya, mengikuti sinyal yang sangat lemah di sebuah gedung terbengkalai pinggir kota, waktu perjalanan ke sana memakan waktu sekitar sejam, membuat Rio tentu menggerutu terus-menerus sepanjang jalan.
Namun, ini demi menyelamatkan sahabat dan kekasihnya, dirinya tak ingin kehilangan orang yang dekat dengannya lagi, sudah cukup orangtuanya saja yang memang telah terlibat dengan organisasi bawah tanah tersebut, Rio harus segera memutuskan mata rantai kekejaman organisasi ini.
Dalam perjalanan, Rio meliuk-liukkan motornya dengan lihai, menghindari setiap kendaraan dan sesekali diberikan umpatan dari para pengendara lain, Rio yang memakai hoodie dan masker, beserta helem tak masalah.
Sekitar sejam kemudian, Rio akhirnya sampai di sebuah gedung terbengkalai yang mana sekitar lima menit lalu, sinyal pelacakan dari smartphone nya telah mati.
Itu adalah tanda bahwa smartphone milik sahabat dan kekasihnya telah benar-benar dihancurkan dan menyisakan sinyal kecil yang tak dapat ditangkap hanya tanpa perangkat keras lainnya.
Rio melangkahkan kakinya tanpa keraguan, sampai di depan pintu gedung, pintu itu terbuka dengan tongkat baseball datang menghampirinya.
Rio dihantam bagai ombak menerpa pinggiran pantai, tetapi rasa sakitnya tak sebanding dengan penyiksaannya beberapa hari lalu.
Rio masih berdiri tegak, dengan hidung yang mengeluarkan darah kemudian menatap dingin kepada si pemukul yang terkejut.
“Ini … Sakit, tapi rasa sakitnya masih sangat kurang,” lirih Rio.
Dengan cepat, Rio mengambil pemukul knuckle dari sakunya dan memakainya, pemukul knuckle ini berbeda, pada bagian ujungnya terdapat besi yang meruncing dan mampu menghunjam hingga bisa menusuk lawan.
Rio memakainya dengan cepat dan langsung melayangkan tinjuan ke depan yang mana si pemukul sendiri masih sangat terkejut dengan keberadaan Rio yang sangat berbeda dari informasi miliknya.
Pemukul knuckle itu menghantam wajahnya, ada sedikit robekan membuat darah memercik ke mana-mana tanpa arah, si pemukul tumbang tak sadarkan diri.
Rio memasuki ruangan, dia mengedarkan pandangannya dan menemukan dua sahabatnya dan kekasihnya terduduk lesu dengan penuh luka.
“Ayolah, kalian kalah hanya dengan satu orang lemah itu?” ucap Rio dengan senyuman dan tatapan mata merendah. ”Ah, sudahlah, yang penting … kalian selamat!” lanjut Rio mengubah gestur wajahnya menjadi datar kembali.
Rio pun memanggil ambulans dengan nomor anonim yang telah dia ciptakan, kemudian memberikan masing-masing satu juta dollar di dalam rekening mereka.
Semua itu dilakukan tanpa sepengetahuan ketiganya, bahkan ketiganya saja sudah tak sadarkan diri dan hanya menunggu penanganan dari tim medis.
Rio sendiri telah pergi dari gedung terbengkalai itu dan kembali ke rumahnya dengan pengasingan dari yang namanya manusia sosial.
“Seminggu untuk misi ketiga dari misi berantai, mari kita menunggu,” gumam Rio.
Enam hari setelahnya, Rio pun telah berhasil mengirimkan uang sebesar satu juta dollar kepada pemerintah dengan menuliskan bagian catatan pada pengiriman tentang identitas Mafia Garuda.
Entah respons bagaimana yang diciptakan oleh pemerintah, Rio telah menunggu dengan perasaan yang menggebu-gebu.
“Aku menunggu, Jaka Wibawa, presiden gila jabatan!” Rio bermonolog.
[Lima misi pertama dari misi berantai telah diselesaikan, uang sejumlah 2 miliar dollar telah masuk dalam rekening anonim Tuan!]
“Baguslah,” lirih Rio sejenak.
[Lima misi selanjutnya akan segera diterbitkan!]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments