Bab 06. Misi Kedua

Percakapan antara Rio dan sahabatnya pun menjadi pusat perhatian, ternyata misteri Denny anak siapa itu benar-benar tak diketahui oleh banyak orang.

Rian yang mengetahuinya karena dia sempat berseragam pramuka bersama Denny, tetapi sayangnya hubungan teman antar mereka ini menjadi renggang hingga menjadi permusuhan.

“Denny itu … Gilanya minta ampun! Kalian tahu, dia bahkan tak segan-segannya memakai kekerasan untuk menyelesaikan tujuannya!”

Rio yang mendengar itu hanya bisa termenung, kemungkinan pemanfaatan fitur {Inventaris} akan segera terpakai.

Fitur {Inventaris} dari sistem adalah sebuah fitur yang dapat menyimpan segalanya entah itu benda ataupun makanan, bahkan makanan saja tidak akan kedaluwarsa di dalamnya karena waktu di dalam {Inventaris} itu tak berjalan.

“Ah! Fitur {Shop} kira-kira untuk apa, ya? Sudah sekitar nyaris dua minggu aku memakai sistem, tapi belum tau apa fungsinya itu,” gumam Rio.

Rio pun meminta izin kepada teman-temannya untuk segera pergi ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Rio mencoba menanyai fitur tentang {shop} yang tak pernah disentuh olehnya.

“Sistem Ai, apa itu {shop}?”

[Menjawab pertanyaan, Tuan!]

[Fitur {Shop} adalah sebuah fitur untuk melakukan pembelian dengan nilai tukar dolar!]

“Ha? Sesingkat itu?”

[Iya, Tuan. Fitur ini tak ada lagi penjelasannya, intinya barang yang Tuan inginkan akan ada di sana!]

Rio pun membuka fitur {shop}, di dalamnya ada berbagai macam menu yang Rio inginkan.

“Mo–Mobil? Cuma seribu dolar?!” seru Rio sambil sempat menggebrak pintu toilet.

“Eh! Ini lagi! Berlian murni Cuma seratus dolar, mana sekilo lagi anjir!”

Rio benar-benar terkejut akan fitur {shop} dari sistem yang terbilang menguntungkan dirinya, bahkan sepertinya jelas itu memihak dirinya.

[Ding! Dalam dua menit, misi kedua akan diterbitkan!]

Rio terkejut akan suara wanita yang datar, sempat mengedarkan pandangan, tetapi dia kembali memandang ke depan sambil tersenyum tipis.

“Wah … Kenapa aku lihat ke mana-mana,” gumamnya sambil menggaruk kepalanya.

Rio pun keluar dari toilet dan berniat kembali ke kelas untuk melanjutkan pembelajaran yang masih cukup lama berakhir karena ini juga masih pagi hari yang jelas belum berakhir.

Sesampainya di ruang kelas, Rio langsung duduk ke kursinya dan segera bersiap-siap untuk belajar, Rian sendiri hanya menatap sejenak Rio.

“Layar itu … Apa ada misi selanjutnya?” bisik Rian.

Rian melihat layar hologram yang cukup kecil, menyerupai bentuk smartphone biasa.

Rio menanggapi Rian dengan menganggukkan kepalanya, sambil menatap ke pintu yang mana Liora datang bersamaan dengan Pak Doni.

Mereka pun belajar dengan dipenuhi beban berat karena akan ada ulangan harian. Namun, Rio tak masalah, selagi membuat nilainya naik, malah dia sangat senang.

**

Sore yang kelam, awan mendung mendominasi langit membuat beberapa orang memilih untuk segera pulang, mereka berpikir hari akan ditutup dengan hujan yang tentunya mengganggu aktivitas malam mereka nantinya.

Di sebuah rumah dalam kompleks, Rio yang duduk di ruang keluarga memilih berkutat dengan misi kedua dari sistem yang menyatakan hal menarik.

[Misi Kedua, Tuan harus mencari hal yang berhubungan dengan kedua orangtua Tuan!]

[Jika Tuan menemukan hal yang berhubungan dengan kedua orangtua Tuan, maka akan dihadiahi sebuah laptop RGO 3 demi menunjang pekerjaan Tuan selanjutnya!]

“Menurutku hadiahnya kurang menarik, tapi di satu sisi, sistem Ai membuat aku mengingat beberapa hal lagi tentang mereka,” gumam Rio.

Rio juga berniat tak ingin mengikutsertakan sahabat dan juga kekasihnya pada misi ini. Hal ini adalah masalah privasi yang tentunya meski sudah bersahabat lama atau bahkan kekasih, jelas Rio masih menyembunyikan masalah kedua orangtuanya.

Sahabatnya dan kekasihnya mengetahui orangtua Rio adalah sejenis ilmuwan yang bekerja di laboratorium swasta, tetapi apa yang diteliti tak diketahui oleh mereka. Hanya Rio yang mengetahuinya.

Kedua orangtua Rio ilmuwan yang bereksperimen dengan takdir, mereka mencoba mematahkan takdir dunia, yaitu menghidupkan orang yang jelas sudah tak bernyawa.

Eksperimen ini tentu akan ditentang oleh pemerintah jika diketahui, maka dari itu eksperimen ini hanya diketahui oleh mereka-mereka yang istimewa, seperti Rio, kedua orangtuanya dan juga dua orang rekan ayahnya.

“Hemm … Sudah berapa hari aku tidak masuk ke kamar mereka.”

Rio pun menguatkan tekadnya untuk melangkahkan kaki ke kamar kedua orangtuanya, dengan sedikit ragu, Rio menaiki tangga menuju lantai atas.

Langkah demi langkah, Rio semakin berkeringat dingin, perasaan takut tentu ada, karena kematian kedua orangtuanya juga tak begitu bagus, bahkan mengenaskan.

Mengulurkan tangan, Rio membuka pintu, bunyi berdecit membuat Rio sontak menutup telinganya.

“Anjir! Besinya benar-benar berkarat sih,” gumam Rio.

Melangkahkan kaki ke dalam, hawa ruangan yang terkesan misterius dan juga dingin membuat bulu kuduk Rio berdiri tegak.

“Ayah … Ibu … Rio izin periksa berkas-berkas kalian, ya!” ucap Rio sambil menunduk sejenak.

Setelah Rio berucap demikian, ruangan yang tadinya terasa dingin dan misterius, perlahan menjadi hangat dan cukup nyaman.

Rio yang merasakan secara jelas kejadian itu pun segera buru-buru menuju lemari yang di mana tempat disimpannya berkas-berkas penting.

Lemari itu ada beberapa titik di mana buku tentang eksperimen, dan lain sebagainya.

Mencari di segala sudut lemari, Rio mendapatkan sebuah buku bersampul hitam dengan tulisan “Catatan Ayah”.

Rio langsung membukanya, dan tiba-tiba menjatuhkan sebuah foto hitam putih, Rio mengambilnya dan melihatnya dengan jelas.

“Ini … Ayah dan … Rekan kerjanya?” tanya Rio pada dirinya sendiri.

Itu adalah sebuah foto hitam putih yang mana ayah Rio saling berangkulan dengan dua orang pria lainnya, ketiganya tersenyum begitu bahagia dengan memakai jas laboratorium.

“Ayah … Foto ini terasa aneh, siapa mereka?”

Rio mencoba membolak-balik foto itu, tak ditemukan petunjuk sedikit pun.

Menyisihkan foto hitam itu, Rio memfokuskan pada buku yang diletakkannya di atas tatakan lemari tadinya.

Mengambilnya kembali, Rio membuka buku itu yang ternyata pada bagian tengah ada ruang kosong berukuran persegi panjang dengan di bagian cekungan itu ada sebuah kotak berwarna hitam.

Di dalam kotak persegi panjang itu terdapat sebuah suntikan yang memiliki isi cairan berwarna hijau, cukup mengerikan jika terus dipandang secara lama.

“Apa lagi ini?” Rio menggerutu kesal.

Terlalu banyak barang-barang misterius yang asal-usulnya atau bahkan maksud dari benda itu terlalu singkat, penjelasan yang nyaris tak ditemukan membuat Rio hanya bisa bernapas pasrah.

“Entahlah, siapa juga pria yang berada di samping ayah ini,” gumam Rio.

Dia pun menyimpan kembali semua benda itu tepat sesuai dengan di mana ditemukannya tadi, setelah memeriksa kondisi kamar, Rio memilih untuk keluar kamar karena perlahan hawa di dalamnya berubah semakin kelam.

Rio menuruni tangga dan segera menuju kamarnya, dia memilih beristirahat terlebih dahulu, sudah terlalu banyak pikirannya akhir-akhir ini.

“Haaa … Tinggal sendiri itu agak gimana, ya,” ucap Rio sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Terpopuler

Comments

dua garis

dua garis

lnjuuttttttt

2023-02-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!