"Siang pak, saya mau melaporkan tentang penganiayaan saudara Byan terhadap anak saya." ucap Pak Bagas yang kini sudah berada di kantor polisi
"Siang juga, apa bapak membawa bukti nya?" tanya polisi yang bertugas.
"Lihat saja wajah anak saya sampai luka dan lebam seperti ini dan ini surat visum dari rumah sakit." jawab pak Bagas.
"Oke baik pak, kami catat laporan nya ya pak, dan kami akan menindak lanjuti kasus ini." ucap pak polisi yang bernama Rizal.
"Jadi nama anak bapak Sandi ya? Bisa di jelaskan kronologi nya?" tanya pak Rizal sambil terus mencatat laporan yang di berikan Sandi.
Sandi pun menceritakan kronologi nya seperti yang ia ceritakan pada orang tua nya dan Sandi pun memberitahukan alamat rumah Byan.
"Nah begitu pak, dan bahkan mobil saya di bawa kabur oleh Byan." ucap Sandi.
"Baik laporan sudah kami terima dan kami catat, nanti kami akan menindak lanjuti kasus ini." ucap pak Rizal.
"Pokok nya saya ingin dia di hukum seberat-berat nya, saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini." ucap pak Bagas.
"Baik pak, serahkan semuanya pada kami, kalau seandainya bapak dan anak bapak ini dibutuhkan nanti kami akan menghubungi bapak secepat nya." ucap Pak Rizal.
"Kalau begitu saya permisi, saya tunggu kabar secepat nya, dan saya ingin bapak menangkap Byan sekarang juga." ucap pak Bagas sambil mengulurkan tangan nya.
"Baik pak, saya dan team akan langsung menangkap nya." jawab pak Rizal.
Setelah apel pagi seperti biasa Farel melaksanakan tugas-tugas nya di kepolisian.
"Ada apa bapak menghubungiku." gumam bathin Fare;l lalu menerima panggilan dari Fadil.
"Iya pak, kenapa?"tanya Farel.
"Kalau bisa kamu pulang dulu nak, soalnya adik kamu akan menikah sekarang dengan Byan, kamu datang ke rumah nya om Raka ya." jawab Fadil.
"Kenapa mendadak pak? Bukan nya mereka ngga pacaran? Terus kenapa bisa jadi mendadak menikah seperti ini?" beberapa pertanyaan dari Farel pun terlontar dengan wajah kaget nya.
"Nanti bapak ceritakan kalau kamu sudah ada di sini, sekarang kamu susul bapak ke rumah nya om Raka." ucap Fadil.
"Baik pak, kalau begitu sekarang juga Farel ke sana." jawab Farel lalu memutuskan panggilan nya.
"Kenapa mendadak sih, sebenar nya apa yang telah kamu lakukan dek, sehingga kamu di nikahkan seperti ini." gumam bathin Farel sambil mengambil tas selempang nya.
"Pak Farel, ada tugas untuk bapak dan harus di kerjakan saat ini juga." ucap Pak Rizal sambil membawa berkas di tangan nya.
"Sekarang juga pak? Tugas kemana?" tanya Farel dengan sedikit bingung, di satu sisi dia harus menghadiri pernikahan adik nya yang mendadak itu, di satu sisi dia mendapat tugas yang ngga bisa di tolak.
"Kita akan menangkap orang yang sudah menganiaya anak nya pak Bagas, bapak tahu kan pak Bagas siapa?" tanya Pak Rizal.
"Anak pak Bagas dianiaya? Terus siapa pelaku nya?" tanya Farel.
Siapa yang ngga kenal dengan pak Bagas, orang yang sangat berpengaruh dan orang terkaya di urutan ke lima.
"Ya, dan mereka ingin hari ini juga kita menangkap orang yang menganiaya nya." ucap pak Rizal sambil memberikan berkas yang ada di tangan nya.
Farel pun membaca nya dengan teliti hingga dia kaget dengan nama yang ada di kertas laporan itu sebagai tersangka.
"Byan?" gumam Farel.
"Ya namanya Byan, jadi bapak ikut saya untuk menangkap nya sekarang juga." ucap pak Rizal.
"Ngga mungkin kalau Byan yang sudah menganiaya anak nya pak Bagas." gumam bathin Farel.
"Pak Farel, kenapa bapak melamun?' tanya pak Rizal.
"Oh ngga pak, ayo pak, kebetulan saya juga mau ke rumah nya." jawab Farel.
"Pak Farel kenal dengan Byan?" tanya pak Rizal.
"Ya, dia adalah anak nya dari pak Raka keturunan dari pak Purnama orang terkaya no satu di kota ini." jawab Farel.
"Apa! kenapa kita sekarang ada di posisi membingungkan, tapi apa kamu percaya kalau anak nya pak Raka ini yang menganiaya anak nya pak Bagas?" tanya Pak Rizal dengan wajah bingung nya.
"Seratus persen saya tidak percaya, karena saya tahu keluarga mereka, bahkan hari ini Byan akan menikah dengan adik saya." jawab Farel.
"Apa! Teriak pak Rizal sambil menatap tajam ke arah Farel, sungguh dia ngga menyangka kalau ternyata tersangka yang dilaporkan oleh keluarga pak Bagas adalah orang yang akan menjadi bagian keluarga Farel teman kerja nya.
"Terus bagaimana dong pak Farel?' tanya pak Rizal sambil menatap bingung.
"Kita pergi saja kesana, kita jadi saksi pernikahan nya dulu, setelah itu baru kita interogasi Byan, kalau memang benar Byan yang bersalah dengan terpaksa kita harus menangkapnya, walaupun nanti nya adik saya akan merasa sedih dan membenci saya." jawab Farel.
Akhir nya Farel dan Rizal pun pergi ke rumah nya keluarga Raka, sepanjang perjalanan Farel terus memikirkan kasus yang menimpa anak dari sahabat kedua orag tua nya itu.
"Kenapa Pak?" tanya pak Rizal yang melihat Farel terdiam dari tadi.
"Saya lagi memikirkan kasus ini, apa benar Byan menganiaya anak nya pak Bagas? Kalau misalkan iya, berarti hari ini juga adik saya harus ditinggalkan dan mempunyai suami yang berada di dalam sel." jawab Farel dengan wajah sedih nya memikirkan nasib adik nya.
"Yakin saja pak Farel, kalau semua ini bukan kesalahan dari Byan, kalaupun itu terjadi saya akan bantu bapak." ucap Rizal menguatkan Farel.
"Entahlah pak, saya juga bingung." ucap Farel sambil sedikit melamun karena memikir kan nasib adik nya.
"Pak, Awas!" teriak pak Rizal, Farel pun seketika menginjak rem dan menelungkup kan wajah nya keatas setir mobil.
"Maaf nona, anda tidak apa-apa?" tanya pak Rizal yang sudah turun dari mobil nya.
"Bapak lihat saja sendiri, siapa yang bawa mobil nya suruh keluar." jawab Fani dengan penuh dengan emosi.
"Maafkan saya nona, saya lagi ngga fokus." ucap Farel.
"Makanya lain kali bapak itu jangan bawa mobil kalau bapak belum bisa bawa mobil." ucap Fani.
"Maaf ya nona kami lagi buru-buru, kalau ada apa-apa nona bisa hubungi saya saja, ini no saya." ucap Farel sambil memberikan kartu nama nya.
Fani pun mengambil kartu nama yang di berikan Farel dengan sedikit cemberut.
"Sekali lagi maaf ya nona, kalau begitu kita permisi soal nya ada tugas yang harus kami selesaikan hari ini juga." ucap Farel lalu masuk ke dalam mobil.
"Untung cakep, kalau jelek sudah ku maki-maki kamu, walaupun kamu polisi aku ngga takut ya." gerutu Fani sambil menatap mobil yang di kendarai Farel pergi dari hadapan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Rita Riau
calon farel udah dekat hilal 🤭🥰
2024-02-11
1
Michelle Rafa
bakalan jadi jodoh nya farel nich
2023-03-11
4