"Kamu kenapa nak? Muka kamu sampai biru-biru gitu?" tanya bu Rina ibu nya Sandi sambil menyentuh luka lebam yang ada di pipi nya Sandi.
"Aw, sakit mah, aku di hajar sama Byan mah." jawab Sandi.
"Kenapa kamu ngga melawan nya? Mobil kamu kemana?" tanya Pak Bagas ayah nya Sandi.
"Gimana mau melawan, Sandi di hajar dari belakang tanpa jeda, terus mobil di bawa pergi sama Byan setelah dia menghajar Sandi dan meninggalkan Sandi di jalanan." jawab Sandi.
"Breng sek itu anak, belum tahu siapa kita rupanya, ayo kita membuat laporan ke kantor polisi." ajak Pak Bagas yang tanpa tahu permasalahan yang sebenar nya.
Pak Bagas ini seorang pengusaha sukses dan kaya raya no urutan lima diantara para pengusaha.
Dia memang sombong dan suka semena-mena pada orang lain, tapi dia tidak tahu sekarang dia berurusan dengan siapa.
Pak Bagas memang orang kaya dan berpengaruh tapi keluarga Raka lebih kaya dan lebih berpengaruh.
"Sudah nak ayo kita pergi ke kantor polisi biar tahu rasa anak itu." ucap bu Rina.
Sandi ini anak mereka satu-satu nya, maka nya pak Bagas dan bu Rina sangat memanjakan nya.
"Kita ke rumah sakit dulu mah, buat bukti laporan nya." ucap pak Bagas.
"Ya sudah habis dari rumah sakit langsung ke kantor polisi, dan jangan lupa sewa pengacara, buat jaga-jaga saja." ucap bu Rina sambil masuk ke dalam mobil.
"Iya ini juga papah lagi menghubungi pak Gunawan." jawab pak Bagas.
Pak Gunawan ini adalah pengacara keluarga besar nya pak Bagas dari dulu, jadi dia merasa sangat percaya diri.
*
*
"Baiklah karena sudah sepakat, maka kita akan laksanakan ijab kabul nya sekarang juga." ucap Raka.
"Tapi pah, masa dalam keadaan kita seperti ini? Sengga nya kita pakai baju pernikahan gitu, biar ada kenang-kenangan nya nanti." protes Byan.
"Tenang saja sayang, mamah sudah siapkan kok." jawab Ayu sambil berdiri lalu pergi ke kamar nya.
"Sumpah ngga nyangka banget, kamu jadi kakak ipar aku, berarti mulai sekarang aku panggil kamu dengan panggilan kakak ipar ya." ucap Dira.
"Jangan kak, nanti kalau keceplosan pas di kampus gimana? Panggil seperti biasa nya aja." jawab Putri.
"Tapi masa aku panggil kamu dengan nama saja, kan ngga enak sama kak Byan." ucap Dira.
"Panggil kakak ipar nya kalau di rumah atau lagi berdua saja dek, gampang kan?" ucap Raka.
"Benar juga ya pah, tapi kalau lagi banyak orang aku panggil nya seperti biasa, gimana Put?" tanya Dira.
"Terserah kak Dira saja lah." jawab Putri yang sudah pasrah apa mau nya keluarga mereka.
"Sayang sekarang kalian mandi dulu setelah itu kalian pakai baju ini." ucap Ayu yang sudah berada diantara mereka dengan baju kebaya di tangan nya.
"Dan ini untuk mas kawin nya sudah kami siapkan juga." ucap Fadil sambil mengeluarkan kotak berukuran sedang dari tas besar nya yang dia bawa.
"Semua nya sudah siap? Apa semua ini sudah di rencanakan?" tanya Byan yang sedikit curiga.
"Jujur kami memang sudah menyiapkan semua ini dari kemarin-kemarin, kami ingin kalian menikah, tapi kami sebagai orang tua tidak mau memaksa kalian, tapi dengan ada nya kejadian seperti ini, ya terpaksa kami akan menikahkan kalian sekarang juga." jawab Fadil.
"Tapi kan kita belum mengumpulkan berkas atau persyaratan lain nya ke kantor urusan agama?" tanya Byan.
"Kata siapa? Pak Jaka sekarang lagi di kantor urusan agama sedang mendaftarkan pernikahan kalian sekalian membawa penghulu nya ke rumah ini." jawab Raka.
"Benar-benar sudah terencana." gumam Byan yang masih bisa di dengar oleh mereka.
"Sudah lah ayo cepat kamu mandi nanti keburu datang penghulu nya." ucap Raka.
"Ayo Put, mandi di kamar aku saja." ajak Dira sambil menarik tangan Putri.
Byan dan Putri pun pergi ke kamar yang berbeda untuk membersihkan tubuh nya.
"Akhir nya cita-cita kita terwujud sekarang, meski jalan nya harus seperti ini." ucap Nisa.
"Dan ini mengingat kan aku pas menikah dulu, sama tapi tak serupa." ucap Ayu.
""Memang nya dulu kalian menikah nya di paksa orang tua?" tanya Fadil.
"Iya." jawab Raka dan Ayu secara bersamaan.
"Tapi keren, kalian bisa saling mencintai, menyayangi dan saling pengertian." ucap Fadil.
"Ya, walaupun awal nya mas Raka sangat membenci aku, tapi aku tidak menyerah untuk meluluhkan hati nya."ucap Ayu.
"Sungguh saya ngga menyangka dengan semua ini, andai yang berbicara orang lain mungkin saya ngga akan percaya, tapi karena kalian adalah sahabat istri saya dan saya melihat nya sendiri saya jadi percaya." jawab Fadil.
"Memang nya kenapa bapak bisa ngga percaya?" tanya Nisa.
"Lihat saja sekarang Raka bucin banget sama Ayu." jawab Fadil sambil tersenyum.
"Kayak kamu yang ngga bucin aja." ucap Raka sambil mencebik kan bibir nya.
"Mah, Putri sudah memakai baju nya, dan baju nya sangat pas banget, tapi yang make up pin nya siapa?" tanya Dira sambil menghampiri mereka.
"Biar mamah saja sayang, mamah bisa kok sedikit-sedikit." jawab Ayu.
"Ya sudah ayo Nis, kita dandanin Putri." ajak Ayu sambil berdiri.
"Ayo, bentar ya pak, ibu tinggal dulu, oh iya pak hubungin Farel kalau bisa dia juga ikut menghadiri pernikahan mereka." ucap Nisa sambil berdiri.
"Iya mah, bapak akan menghubungi Farel." jawab Fadil sambil meraih ponsel di saku celana nya.
"Mas, hubungi kak Andre, nanti dia ngomel lagi kalau ngga di kasih tahu." ucap Ayu.
"Iya sayang, mas hubungi sekarang." jawab Raka dan langsung menghubungi Andre.
Nisa, Ayu dan Dira pun pergi menuju kamar nya Dira.
"Gue ngga nyangka, gue akan nikah sama Putri sekarang." gumam Byan sambil berdiri di depan kaca besar yang ada di kamar nya.
"Aku ngga nyangka kalau aku akan menikah dengan kak Byan, tapi ke depan nya gimana ya nasib pernikahan ini, kita kan tidak saling mencintai, kita kan sahabat, kok aku jadi malu ya sekarang sama kak Byan." gumam bathin Putri sambil melihat diri nya di depan kaca yang sudah memakai kebaya nya.
"Calon pengantin jangan melamun, nanti juga ngalamin." ucap Ayu.
"Eh tante." ucap Putri sambil melirik ke arah Ayu.
"Mamah, mulai sekarang panggil tante dengan panggilan mamah, mulai sekarang kamu sudah masuk kebagian keluarga kita." ucap Ayu sambil tersenyum.
"Iya tan eh mah." jawab Putri.
"Sini nak, mamah bantu kamu merias wajah kamu." ucap Ayu.
Putri pun kini di rias oleh Ayu yang sekalian adalah calon mertua nya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Rita Riau
ambil hikmahnya aja Byan,,,, dibalik sesuatu ada sesuatu. kalo ga kamu bakalan sakit hati terus liat putri dgn si Sandy 🤔🤭🥰
2024-02-11
1
Michelle Rafa
lanjut momy 🤣😁
2023-03-10
5