"Papah, mamah." ucap Byan kaget.
"Om, tante." ucap Putri sambil berdiri dari pangkuan Byan.
"Apa yang sudah kalian lakukan barusan?" tanya Ayu sambil menatap mereka berdua.
Glen, Galih dan Dira hanya diam, mereka ngga mau ikut campur urusan Byan dan Putri walau mereka tahu kedua nya tanpa sengaja.
"Maaf om, tante, itu semua salah paham, tadi Putri mau pulang tapi pas berdiri kaki Putri keseleo dan akhir nya jatuh dan duduk di pangkuan kak Byan." jawab Putri sambil menunduk.
"Apa yang dikatakan Putri semua nya benar pah, mah, tadi Putri tidak sengaja jatuh ke pangkuan Byan." ucap Byan membantu menjelaskan kepada orang tua nya.
"Baik kalau memang itu tidak sengaja, tapi kalau papah melihat kalian seperti tadi papah akan langsung menikahkan kalian." jawab Raka.
"Iya om, kalau begitu Putri pulang dulu om, tante." ucap Putri lalu mencium telapak tangan Raka dan Ayu.
"Iya nak, salam sama ayah dan ibu kamu ya." ucap Ayu sambil tersenyum.
"Iya tan, nanti Putri sampaikan." jawab Putri.
"Kak Dira, Glen, Galih aku pulang dulu ya." ucap Putri sambil mengambil tas nya.
"Mah, Pah, kakak antar Putri pulang dulu ya." ucap Byan.
Raka dan Ayu memang sudah tahu tentang persahabatan yang mereka jalani, karena dari kecil mereka selalu bersama, tapi untuk kali ini mereka curiga kalau diantara Byan dan Putri memiliki perasaan yang lebih dari sahabat.
"Glen kakak pinjam motor nya dulu ya." ucap Byan sambil mengambil kunci motor yang Glen simpan di atas meja.
Glen, Galih dan Dira pun saling menatap heran, biasa nya juga kalau di suruh naik motor Byan selalu ngga mau dengan alasan panas dan banyak debu yang menyentuh kulit nya.
"Tumben kak, ngantar Putri nya pakai motor?' tanya Ayu sambil menatap heran.
"Biar cepat mah." jawab Byan singkat.
"Kalau gitu Putri pulang dulu ya." ucap Putri lalu melangkah pergi meninggalkan rumah Nadira.
"Ni, pakai helm nya." ucap Byan sambil memakai kan nya kepada Putri.
"Makasih kak." ucap Putri sambil tersenyum kaku.
Semenjak kejadian di sofa tadi mereka merasa sedikit canggung dan grogi.
"Tumben kakak mau nganterin aku pakai motor?" tanya Putri sambil naik keatas motor Glen.
"Katanya kamu ingin merasakan di bonceng pakai motor? Dari pada kamu di bonceng sama Nathan mending aku yang bonceng." jawab Byan lalu menyalakan motor nya.
"Kakak cemburu dengan kak Nathan ya?"tanya Putri yang sudah duduk di belakang Byan.
"Ngapain cemburu? Ngga level." jawab Byan sambil mulai melajukan motor nya.
Putri duduk tanpa berpegangan sama Byan, Byan pun sedikit kesal karena Putri tidak peka.
Byan pun sedikit menyunggingkan bibir nya, dia punya ide agar Putri mau berpegangan pada dirinya.
Byan pun sedikit menarik pedal gas dan membuat jalan motor itu sedikit kencang hingga membuat Putri kaget dan melingkarkan kedua tangan nya ke pinggang Byan.
"Kak, jangan kencang-kencang." teriak Putri sambil memeluk erat tubuh Byan.
"Nah gitu dong, kalau naik motor itu harus pegangan." ucap Byan sambil tersenyum.
"Kak pelanin ngga? Kalau ngga di pelanin aku ngga mau diantar sama kakak lagi." ancam Putri.
Byan pun seketika memelankan jalan motor nya.
"Bisa ngga kak jalan nya itu ngga usah kencang-kencang, sedang saja." ucap Putri.
"Bisa ngga Put kalau lagi di bonceng di motor itu kamu pegangan yang benar?' tanya Byan dengan sedikit kesal.
"Kan ini aku juga pegangan kak." jawab Putri.
"Iya kamu pegangan pas aku jalan nya kencang, tadi aja kamu ngga pegangan." ucap Byan.
"Terus mau kakak ini sebenar nya apa sih." teriak Putri yang kesal dengan peraturan dari Byan.
"Naik motor aja ribet." gumam Putri.
"Apa Put?" tanya Byan.
"Ngga, ngga apa-apa, ayo jalan lagi." jawab Putri.
Byan pun menjalankan kembali motor nya dengan kecepatan sedang, Putri pun dengan erat memeluk pinggang Byan membuat bibir Byan terus menyunggingkan senyuman nya.
*
*
"Ada yang bisa menjelaskan pada mamah dan papah kenapa tadi Putri duduk di atas ppangkuan Byan?" tanya Ayu.
"Kan tadi sudah di jelaskan sama Putri mah, dan itu memang benar kalau Putri tadi kaki nya keseleo dan terjatuh tepat di pangkuan nya kak Byan." jawab Nadira.
"Terus kenapa tiba-tiba Byan mau mengantarkan Putri pakai motor?"tanya Raka.
"Nah kalau itu kita ngga tahu om, kita saja heran mendengar pas kak Byan mau ngantar putri pakai motor." jawab Glen.
"Ya sudah kalau gitu mamah sama papah masuk kamar dulu ya." ucap Ayu sambil berdiri dan di ikuti oleh Raka.
"Iya mah." jawab Nadira.
"Iya tante." jawab Glen dan Galih bersamaan.
Semenjak anak-anak nya dewasa Raka dan Ayu sering keluar rumah bersama, kemana pun Raka pergi Ayu wajib ikut, karena Raka sudah ngga bisa jauh dari Ayu.
Karena sering nya Ayu diajak ke kantor dan meeting, kini Ayu pun paham dengan kerjaan suami nya, dan kadang dia membantu kerjaan Raka suaminya.
"Mas, seperti nya Byan menyukai Putri deh." ucap Ayu sambil melepaskan jas dari tubuh suami nya.
"Ya, biarkan saja lah Yang, kan mereka juga sudah dewasa, biar mereka menikmati masa muda nya saja dulu." jawab Raka sambil sedikit melonggarkan dasi nya.
"Bukan gitu mas, aku takut nya mereka kebablasan, apalagi mereka itu selalu bersama, aku ngga mau kalau nanti nya mereka melakukan hal diluar batas." jawab Ayu.
"Ya sudah kalau gitu kita nikahkan saja mereka, biar ke kita nya juga tenang kalau mereka sudah halal." jawab Raka.
"Ya ngga bisa gitu juga mas, mereka kan masih kuliah, masa kita nikah kan, apalagi Putri baru masuk kuliah nya, apa Nisa dan Fadil akan mengizinkan?" tanya Ayu
"Gimana kalau kita bicarakan masalah anak-anak sama Fadil dan Nisa." jawab Raka.
"Ide baik juga sih, ya sudah nanti kita cari waktu luang buat bertemu Nisa dan Fadil." jawab Ayu.
"Sepakat kan kita membicarakan anak-anak nya nanti?" tanya Raka sambil tersenyum penuh arti.
"Maksud mas?" tanya Ayu yang belum paham.
"Sekarang giliran kita untuk bersatu, udah lama kan Yang kita ngga itu." ucap Raka sambil memeluk Ayu dari belakang lalu mencium leher jenjang Ayu.
"Masih sore mas, nanti malam saja." jawab Ayu sambil berusaha tidak mengeluarkan suara yang membuat suami nya langsung menerkam nya.
"nanti malam beda lagi Yang, sekarang ya sekarang, nanti ya nanti." ucap Raka sambil terus menyusuri area leher Ayu.
Ayu pun hanya pasrah dengan keinginan suami nya itu, mereka memang sudah ngga muda lagi, tapi jiwa mereka melebihi anak muda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
andiva putri
cemburu bilang aja byan jgan gengsi
2023-03-21
4
💫✰✭𝕮𝖊𝖚𝖈𝖊𝖚𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹
modus tuh byan
2023-03-11
5
ALADIN
mommy mah the best cerita nya pasti bagus love you mommy.....
2023-02-26
7