Nathan pun menghentikan motor nya pas di depan rumah Dira.
Dira yang sedang menikmati di bonceng Nathan sambil melamun pun tidak sadar kalau dirinya sudah sampai di depan rumah nya.
"Mau sampai kapan kamu meluk saya seperti ini?" tanya Nathan dengan nada datar nya.
"Maaf, aku kira belum sampai." ucap Dira sambil melepaskan pelukan nya lalu turun dari motor.
"Kalau gitu saya permisi, kamu langsung masuk jangan keluar malam lagi dan jangan begadang." ucap Nathan.
"Terimakasih kak." ucap Dira.
"Ya sudah saya pulang, kamu cepetan masuk nanti ada orang jahat lagi gangguin kamu." ucap Nathan.
"Iya aku masuk, malam kak." ucap Dira lalu masuk ke dalam rumah nya.
"Malam juga, mimpi yang indah ya Dir?" gumam Nathan pelan.
Di rasa Dira sudah benar-benar masuk, Nathan pun langsung menyalakan kembali motor nya dan pergi dari rumah Dira.
"Ya ampun jaket nya kak Nathan." gumam Dira lalu kembali membuka pintu, tapi sayang Nathan nya sudah pergi, akhir nya Dira pun masuk dan mengunci pintu nya kembali.
"Manis sekali, walaupun ketus dan datar tapi perhatian sekali kak Nathan ini, ah kenapa aku merasa senang di perlakukan seperti tadi, apa aku menyukai nya? Tidak! Ini tidak boleh terjadi, aku tidak boleh menyukai kak Nathan duluan, mau di taro di mana muka ku ini kalau aku yang mengatakan nya duluan." gumam Dira lalu masuk ke kamar nya.
Dira pun melepas jaket Nathan sambil terus tersenyum, "Ah seandainya bisa di ulang kembali, tapi tidak mungkin, kak Nathan kan ngga suka sama aku, ya sudah lah ngga bisa meluk orang nya, meluk jaket nya saja." ucap Dira sambil memeluk jaket milik Nathan.
Sementara Nathan merasa tubuh nya sedikit dingin karena ngga ada jaket dan ngga ada yang meluk tubuh nya.
"Ah jaket nya masih di pakai Dira, pantas saja aku merasa dingin, tapi tadi juga aku ngga pakai jaket, tapi ngga terasa dingin, kenapa sekarang dingin nya terasa banget." gumam Nathan sambil terus melajukan motor nya pulang ke rumah.
"Ah tadi kan aku di peluk Dira, pantas saja dingin nya ngga terasa, kapan ya Dir aku bisa bonceng kamu lagi." gumam Nthan sambil memasukan motor nya ke dalam garasi.
Nathan kini sudah berada di dalam kamar nya, tapi bayangan akan wajah dan pelukan Dira masih jelas di ingatan nya hingga membuat Nathan susah untuk memejamkan mata nya.
"Apa memang benar aku ini menyukai Dira? Tapi Dira sudah punya cowok, aku ngga boleh jadi orang ketiga diantara mereka, aku ngga mau merusak hubungan mereka, karena aku juga akan merasa sakit jika pasanganku nanti diambil orang ketiga." gumam Nathan sambil berusaha tidak mengingat Dira lagi.
"Stop Nathan, Dira sudah punya cowok, kamu harus cari cewek lain, jangan Dira." gumam bathin Nathan sambil berusaha memejamkan kedua mata nya dengan tangan memeluk guling dengan erat.
*
*
Dikala Sandi sudah berada di atas tubuh Putri dan mau menyentuh bibir nya Putri, tiba-tiba kaca mobil bagian belakang ada yang memecahkan nya dan membuat Sandi kaget dan langsung melihat ke arah belakang kaca mobil.
"Prang." suara kaca mobil yang pecah pun terdengar sangat jelas dan nyaring di malam itu.
"Breng sek, siapa yang berani-berani menghancurkan mobil gue." teriak Sandi sambil membuka pintu mobil dan keluar dari mobil dengan emosi yang tinggi.
Sandi melupakan kondisi tubuh nya yang kini sudah tidak memakai kemeja lagi.
Sedangkan Putri sudah seperti seekor cacing yang kena sinar matahari, tubuh nya meliuk-liuk ke kanan dan ke kiri, dia sungguh sudah ngga bisa menahan nya lagi.
"Kak, tolong aku kak, aku kepanasan." ucap Putri dengan pelan, sungguh sangat menyiksa bagi Putri dalam keadaan seperti sekarang ini.
"Hai bajingan, siapa lo yang sudah berani-berani nya menghancurkan kaca mobil gue." teriak Sandi sambil kembali menutup pintu mobil nya.
"Bugh." sebuah pukulan melayang ke bagian belakang kepala Sandi hingga membuat Sandi terhuyung ke depan.
"Rasakan ini breng sek, mau lo apakan Putri." teriak seorang pria dari belakang tubuh Sandi.
Sandi pun membalik kan tubuh nya dan melihat orang yang sudah memukul nya dengan keras.
"Elo." teriak Sandi dengan kedua mata nya yang melotot.
"***FASHBACK***"
"Benar juga semua yang di bilang Dira, kalau ada apa-apa sama Putri gimana? Sandi kan cowok playboy, gue harus kesana." gumam Byan lalu turun ke bawah dan meminta sopir papah nya untuk mengantar dirinya ke cafe.
Sesampai nya di cafe Byan langsung mencari mobil Sandi, setelah menemukan mobil Sandi lalu membuka bagasi mobil Sandi dengan kunci yang dia punya, untung Sandi orang nya teledor hingga dia lupa untuk menyalakan alarm nya, diam-diam Byan pun masuk ke dalam cafe dan terus mengikuti Putri dan Sandi dari jarak jauh.
"Kenapa kamu tinggalkan mereka berdua dek? Ini bahaya." gumam bathin Byan sambil terus memperhatikan Putri dan Sandi.
"Mau kemana mereka." gumam bathin Byan dan langsung pergi ke mobil nya Sandi dan masuk ke dalam bagasi yang sudah dia buka tadi.
Byan menutup bagasi secara perlahan dan sedikit membuka nya agar tidak pengap.
""Ayo sayang masuk, kita nonton dulu ya? Habis nonton kita pulang." ucap Sandi sambil membuka kan pintu untuk Putri.
"Makasih ya kak." jawab Putri sambil masuk dan duduk di kursi depan.
Byan di bagasi mendengar apa yang mereka bicarakan dengan hati yang panas membara, sebisa mungkin Byan menahan amarah nya.
Sampai di tempat pembelian tiket, Byan rela mengeluarkan uang banyak demi membayar sepasang kekasih yang duduk di depan nya Sandi untuk pura-pura bertengkar dan melempar popcorn pada saat waktu yang tepat, dan mereka berhasil melaksanakan tugas dari Byan.
Byan pun tersenyum melihat akting mereka yang sudah menggagalkan rencana Sandi untuk mencium Putri.
"Kena kau, syukurin." gumam bathin Byan yang duduk tidak jauh dari mereka.
Byan memang menyamar dengan memakai kacamata dan topi sehingga tidak ada yang bisa mengenalinya.
Byan terus tersenyum ketika melihat pasangan yang ia bayar terus mengganggu Sandi yang hendak berbuat mesum kepada Putri.
"Ngga akan gue biarkan lo bisa hancurin hidup Putri, gue akan selalu menjaga Putri sampai kapan pun." gumam bathin Byan sambil tersenyum penuh arti.
Mata Byan pun terus menatap Putri dan Sandi dari kejauhan, "Mau kemana lagi mereka, gue ngga boleh lengah." gumam Byan sambil keluar dari bioskop dan mengikuti mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Michelle Rafa
momy 😕😕😕 nambah donk nanggung nich
2023-03-07
4