Bab 5 I'm Not Ara

"Maaf kak, permisi." Setelah memperbaiki sedikit riasan wajahnya, Ara ingin segera menemui sahabatnya. Tapi sebuah tangan menahannya.

"Maaf kak saya mau lewat bisa minggir dulu gak? " Ucap Ara menatap perempuan di depannya. Ara dapat melihat name tag siswa itu dan namanya Ziva Amora Pradipta.

"Wah udah berani lo sama Ziva." Ucap temannya yang rambutnya dikepang bernama Indira Gunawan.

"Belagu lo." Teman satunya menimpali, dia bernama Sinta Maharaja.

"Kok ngatain aku sih? " Kesal Ara.

"Cih, lo udah berani sama gue."

"Ngapain takut? Kita kan sama-sama manusia, sama-sama makan nasi juga kan." Semuanya terkejut mendengar penuturan Ara. Gadis itu tidak merasa takut sedikitpun.

"Lo benar-benar udah berani sama gue ya hah." Kata Ziva sambil menarik kasar rambut Ara.

"Sakit woy. Lepasin!" Ara berteriak, dia merasa kesakitan akibat tarikan di kepalanya.

"Mau gue lepasin hah? Nih rasain." Ziva semakin menarik rambutnya, sehingga menambah rasa sakit yang Ara rasakan.

Dengan geram, Ara juga menarik rambut lawannya.

"Argh, lepasin bego sakit!."

"Lo yang lepasin. Atau kalo ngga..." Ara juga semakin menarik rambut tersebut. Tidak ada lagi kata aku-kamu yang diucapkan Ara, dia sangat kesal mengapa kakak kelasnya ini langsung menarik rambutnya seperti itu.

Keduanya akhirnya jambak-jambakan di dalam toilet perempuan.

"Lo berdua kenapa diam aja, bantuin gue." Kata Ziva meminta pertolongan kepada dua temannya.

Kedua temannya memegangi kedua tangan Ara sehingga acara jambak-jambakan tersebut terhenti.

"Lo. " Ziva menunjuk wajah Ara dengan amarah.

"Lo udah berani lawan gue."

"Siapa yang takut sama badut menor kayak lo."

Sekali lagi mereka terkejut dengan perkataan seorang Arana. Biasanya saat dibully oleh kakak kelasnya Ara akan diam dan menerima semua perlakuan buruk itu. Tapi sekarang apa yang dilihat Ziva dan kedua sahabat jongosnya itu.

"Cih lo benar-benar harus dikasih pelajaran ya!"

"Pelajaran? Gak usah kak nanti guru gue bakal ngajar di dalam kelas buat ngajarin gue." Ara menantang dengan dagu terangkat.

Perkataan dan sikap Arana itu semakin menyulut emosi Ziva. Dia langsung mengambil air bekas pel yang ada pojok toilet.

"Gue bakal ngasih pelajaran sesungguhnya." Ziva menyeringai sambil membawa ember tersebut ke hadapan Ara.

"Lepasin gue!." Ara berteriak meminta dilepaskan.

"Diem. Gak ada yang bakal nolongin lo disini."

Melihat Ziva semakin mendekat membuat Ara jadi kelimpungan sendiri, dia harus bisa melepaskan tangannya dari dua teman Ziva.

"Selamat bersenang-senang Ara sayang." Ziva menyeringai kejam dengan mata berkilat.

Tidak ada cara lain, saat Ziva ingin menyiramkan air itu ke atas tubuhnya, Ara langsung menendang perut Ziva mengakibatkan air tersebut jatuh membasahi seragamnya dan Ziva.

"Aaaargh! Brengsek Lo!" Ziva berteriak histeris.

Tangan Ara yang dipegang terlepas. Dia maju selangkah untuk mendekati Ziva.

"So, kita impas. Jangan berpikir Ara yang sekarang itu lemah kayak sebelumnya. Gue bakal balas apapun yang lo lakuin terhadap gue. Gue gak bakal diem atas perlakuan semena-mena lo. Gue bukan Ara yang lemah!"

Ara bangkit karena tadi dia berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Ziva yang sudah terduduk di lantai. Dia berjalan keluar toilet tapi sebelum benar-benar keluar dia melanjutkan perkataannya.

"Lebih tepatnya I'm not Ara."

🍀🍀🍀

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀

☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀

berubah 100 derajat si ara

2023-03-03

0

@de_@c!h

@de_@c!h

wahhhh...ara daebak...😍😍😍

2023-02-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!