Bab 17 Kakak?

Ara keluar dari ruangan kepala sekolah, dia melihat Ziva duduk didepan ruangan tersebut.

"Kenapa?" Tanya Ara, dia melihat wajah kesal Ziva.

"Apa lo?" Jawabnya sewot.

"Gue nanya baik-baik."

"Liat aja Ra, gue bakal ngeluarin lo dari sekolah ini. Gue gak percaya kalo lo anak dari keluarga Atmaja." Kekehnya menatap sengit Ara.

Ara tertawa kecil, "Oh ya? Itu sih terserah lo." Ujar Ara.

"Mana mungkin keluarga Atmaja punya anak cupu kayak lo."

Tatapan yang semula terlihat biasa kini menajam, Ara menatap Ziva dengan intens.

"Jaga ucapan lo. Gue bisa aja ngeluarin lo dari sekolah ini sekarang." Ujar Ara menekan kata terakhirnya.

Ziva yang mendengar itu merasa takut tapi dia tidak mau menampilkan raut wajah yang bisa saja membuat Ara mengejeknya.

"Lo ngancem gue?" Tanyanya mendelik.

"Lo yang duluan ngibarin bendera perang. Gue cuman balas serangan lo itu." Balas Ara tersenyum miring melihat wajah ketakutan Ziva, setelah itu berlalu meninggalkan Ziva.

Ara merasa mood nya sekarang benar-benar hancur, dia sangat kesal dengan sikap Ziva tadi. Tapi dia harus mengesampingkan kekesalannya itu, karena sekaramg dia harus segera menuju uks untuk melihat kondisi Maudy. Entah mengapa dia sangat khawatir tentang gadis itu.

Membuka pintu uks membuat semua mata langsung tertuju pada Ara. Dia berjalan mendekati ketiga sahabatnya.

Ara berdiri tepat disamping Naya, "Gimana keadaan Maudy? " Tanyanya.

"Dokter bilang dia harus istirahat dulu. Dia pasti trauma banget sama kejadian tadi." Ujar Naya memandangi Maudy yang kini tertidur setelah diberikan obat.

Ara menghela napas, "Gue harap lo baik-baik aja. " Ara mengusap kepala Maudy sayang. Dia merasa sakit saat melihat Maudy yang berbaring tak berdaya seperti sekarang.

🍀🍀🍀

"Kakak." Ara berteriak memanggil Azka. Berbagai tatapan memandang Ara berbeda-beda.

Kakak? Ara adiknya Azka?

Kok dia manggil Azka kakak sih?

Dih centil banget

Tau tuh, genit

Caper

Dia sama kak Azka saudara?

Berbagai pertanyaan Ara dengar saat dirinya melewati kumpulan siswa siswi yang sedang istirahat. Memang tidak banyak yang tahu jika Azka dan dirinya itu saudara. Ara mengabaikan ocehan dan tatapan yang tertuju ke dirinya. Dia hanya melanjutkan langkahnya menuju sang kakak.

"Kak. "

"Jangan lari-larian Ra." Ujar Azka lembut saat melihat Ara berlari mendekatinya.

"Hehe iya kak maaf." Cengirnya memperlihatkan senyum manisnya.

Mereka berdua sudah berbaikan dan memulai kembali hubungan persaudaraan yang sudah lama menghilang. Azka sangat menyayangi kedua adiknya, saat itu dia hanya salah paham hingga berakhir membenci sang adik, Ara. Untung saja Ara mau memaafkan kesalahan yang dibuatnya.

"Kenapa? " Azka mengusap lembut rambut Ara yang berantakan.

"Aku mau omongin tentang kejadian pas aku diculik." Azka menyimak, menunggu kelanjutan cerita Ara.

"Waktu itu aku diikuti sama orang berbaju hitam. Dia orang yang sama pas aku sama Ira ada di kolam renang." Jelasnya.

"Jadi maksud kamu orang yang nyelakaiin kamu adalah orang yang sama pas kejadian waktu di kolam? " Tanya Azka serius.

"Iya kak. Aku liat sendiri kak. Bentuk tubuh, masker, dan bajunya sama persis pas kejadian waktu itu."

"Kakak bakal bantuin kamu buat nyari tau siapa dalang dari semua ini." Ucap Azka geram. Dia sangat marah karena penyebab dia membenci Ara itu adalah orang yang sudah mencelakakan adiknya.

"Gak perlu kak. Aku udah tau siapa yang rencanain ini semua."

Azka cukup terkejut, "Siapa? " Tanyanya.

"Kakak mau kan bantuin aku?"

"Pasti Ra."

Sedangkan di tempat lain, seorang gadis terbangun dari tidurnya. Dia perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke indranya.

"Dy, lo udah sadar." Maudy, gadis itu menolehkan kepalanya ke samping untuk melihat siapa yang saat ini menemaninya.

"Dita?"

"Iya gue Dita. Lo udah baikan?" Tanya Dita.

Maudy mengangguk, dia segera bangkit untuk turun dari ranjang uks.

"Eh lo mau ngapain? Lo harus istirahat dulu Dy."

"Mau ketemu Ara." Ujarnya.

"Ara? Bentar lagi Ara bakal kesini, tunggu sini aja. Keadaan lo belum sepenuhnya baik."

Dita menuntun Maudy untuk kembali berbaring.

Ceklek

Suara pintu terbuka menampilkan Ara datang membawa segelas air dan roti ditangannya.

"Ra, Maudy mau ketemu sama lo."

"Thanks, udah jagain Maudy."

"Santai Ra, Maudy juga sahabat gue. Tapi gue mau ke toilet bentar ya, kebelet. Titip Maudy." Belum mendapatkan jawaban Dita langsung pergi begitu saja. Ara hanya menggelengkan kepala melihatnya.

"Gimana keadaan lo? "

Maudy mengangguk "Baik." Ujarnya menatap Ara.

"Nih makan dulu." Ara menyodorkan roti dan air minum yang dibawanya.

"Makasih." Maudy tersenyum dan langsung mengambil makanan tersebut.

"Aku mau ngomong sama kamu." Ujar Maudy.

"Soal?" Tanya Ara.

"Aku dan kamu."

Ara menatap heran gadis didepannya. Dia menaikkan alisnya bingung dengan ucapan Maudy.

"Sebelumnya kita pernah ketemu?" Tanya Ara, mengingat-ngingat ingatan tentang gadis di depannya.

Bukannya menjawab Maudy langsung menangis membuat Ara tersentak kaget melihatnya.

"Eh kenapa? Gue salah ngomong ya? Maaf ya." Maudy menggeleng, dia langsung memeluk Ara membuat Ara terkejut untuk kedua kalinya.

"Hiks...hiks... "

"Kenapa Dy? " Ara mengusap lembut surai Maudy untuk menenangkan.

"Kamu gak kenal aku? " Tanyanya dipelukan Ara, masih dengan pertanyaan yang sama.

"Dy, gue gak mau basa-basi." Ucap Ara lembut, dia tidak mengerti mengapa Maudy menanyakan hal itu.

"Kakak."

Deg

Mata Ara membulat dan jantungnya langsung berdetak dua kali lebih cepat saat Maudy mengatakan itu.

"Ini aku kak."

🍀🍀🍀

Nah lho, Kakak???

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Maaf, slow update 🙏🤭😩🤧

Nikmati alurnya dan happy reading ya gaess 😍

Terpopuler

Comments

yusuf syaifullah

yusuf syaifullah

Maudy ira

2024-01-26

0

penggemar novel onlen

penggemar novel onlen

ahhh semangat Thor

2023-03-11

0

Susilawati Rela

Susilawati Rela

apa Maudy itu Ira, adik kembarnya Ara?...Au ah jadi pabaliut (ribet)...🤦

2023-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!