Masih Belum Terima

Ameena begitu sedih dengan sikap Hanif yang sangat bertolak belakangan dengan pikirannya, sekarang Ameena bagai berada di neraka karena Hanif selalu saja membuatnya tidak nyaman di rumah ini bahkan Hanif mengatakan bahwa ia ingin menceraikan Ameena namun Ameena tidak mau sampai hal tersebut terjadi karena ia sudah terlanjur berjanji dengan mendiang Salsabila bahwa ia akan menjaga Hanif sampai kapan pun.

“Bukankah kamu juga sudah berjanji pada mendiang istrimu, Mas? Kalau sampai kita bercerai apakah Mas tidak berpikir mendiang istri Mas pasti akan sedih karena kita berdua tak dapat menepati janji kita?”

Pertanyaan yang Ameena ajukan itu justru malah membuat emosi Hanif makin menjadi-jadi, ia mengatakan pada Ameena untuk jangan membawa-bawa Salsabila dalam permasalahan ini.

“Aku tidak membawa-bawa dia, Mas. Aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa kita sudah berjanji padanya sebelum dia pergi, apakah Mas Hanif sudah melupakan itu?”

“Aku tak peduli dengan hal itu, pokoknya aku akan tetap menceraikanmu!”

Setelah mengatakan itu Hanif langsung pergi meninggalkan Ameena begitu saja dan masuk ke dalam kamarnya, di sana ia langsung meraih foto mendiang Salsabila dan memeluknya dengan erat, ia meminta maaf pada Salsabila karena sepertinya ia tak dapat untuk memenuhi janjinya pada mendiang istrinya.

“Aku minta maaf Salsabila kalau aku tak akan dapat menepati janjiku padamu, aku tidak akan pernah bisa mencintai Ameena sampai kapan pun.”

Setelah itu Hanif langsung tertidur karena ia lelah sekali seharian ini bekerja di kantor dengan posisi ia masih memeluk foto mendiang istrinya. Hanif bermimpi tengah berada di sebuah padang rumput hijau yang luas dan ketika ia melihat ada sosok Salsabila yang tengah berdiri memunggunginya dan tentu saja Hanif begitu bahagia karena dapat bertemu lagi dengan mendiang istrinya.

“Salsabila!”

Hanif langsung memeluk Salsabila dengan erat dan Salsabila membalikan tubuhnya akan tetapi ia tidak membalas pelukan Hanif ini.

“Kenapa Salsabila? Kenapa kamu tak membalas pelukanku?”

“Mas Hanif tidak lupa dengan janji Mas Hanif padaku kan?”

****

Keesokan harinya Hanif mendapatkan telepon dari orang tuanya yang menanyakan kapan Hanif akan datang ke Norwegia karena katanya ia akan datang tidak lama setelah acara 40 hari meninggalnya Salsabila digelar. Hanif

kemudian mengatakan pada orang tuanya bahwa ia akan berangkat minggu ini namun ia tak mengatakan bahwa ia sudah menikah lagi dengan Ameena dan sepertinya sampai saat ini orang tuanya belum mengetahui akan hal tersebut.

“Baiklah Mama tunggu kamu di sini, Nak.”

Hanif menghela napasnya berat, ia kemudian memejamkan matanya sebelum memesan tiket pesawat ke Norwegia untuk dirinya sendiri, akan tetapi sebelum ia menyelesaikan pemesanan tersebut ia teringat sosok Ameena dan

juga mimpi dari Salsabila semalam yang membuatnya menjadi bimbang.

“Salsabila, apa yang harus aku lakukan?” lirihnya.

Hanif menghela napasnya sebelum akhirnya ia tetap melanjutkan pemesanan tiket pesawat itu untuk dirinya sendiri dan setelahnya ia pergi menemui Ameena yang tengah menyiapkan sarapan di dapur.

“Mas?”

“Nanti kamu harus ikut denganku, kita akan pergi ke imigrasi untuk membuatkanmu paspor.”

Ameena nampak terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Hanif barusan namun ia tak mau bertanya lebih banyak karena takut Hanif malah tidak suka dengan pertanyaan itu, lagi pula ia sudah tahu maksud Hanif kenapa

membawanya ke imigrasi dan membuatkan dirinya paspor. Ameena berharap bahwa setelah mereka pindah ke Norwegia maka sikap Hanif padanya akan melunak, ia tidak ingin mengecewakan Salsabila yang telah membantu dirinya dalam melunasi utang yang dimiliki oleh keluarganya.

****

Hanif tak mengatakan apa pun selama mereka pergi dalam rangka pembuatan paspor Ameena, ia tidak memberikan petunjuk apa yang harus Ameena siapkan untuk membuat paspor namun untung saja petugas di sana baik dan menjelaskan apa saja yang harus Ameena lakukan untuk membuat paspor walaupun ia harus lebih lama berada di sana karena harus melengkapi berkas pembuatan paspor namun akhirnya hari yang panjang itu selesai juga dan Hanif masih tak mengatakan apa pun padanya bahkan sampai di rumah.

“Mas, apakah kamu lapar? Aku akan membuatkan makan malam untukmu.”

Namun Hanif tak mengatakan apa pun pada Ameena dan malah melangkah menuju kamarnya, Ameena menghela napasnya panjang dengan sikap Hanif ini. Malam itu Ameena tak dapat tidur terlalu nyenyak karena memikirkan bahwa sebentar lagi dirinya akan berpisah dengan kedua orang tuanya dan Ameena belum mengatakan hal tersebut pada kedua orang tuanya. Ameena memutuskan bahwa besok ia harus pergi menemui kedua orang tuanya dan semoga saja Hanif mengizinkannya untuk bertemu dengan mereka besok.

****

Luluk kembali mendatangi Hanif dan bertanya mengenai apakah Hanif akan tetap pergi ke Norwegia atau tidak dan jawaban dari Hanif adalah ia akan tetap pergi ke Norwegia.

“Lalu apakah kamu akan pergi sendiri saja?”

“Tentu saja tidak.”

“Apa maksudmu kamu tidak akan sendiri?”

“Mama tahu kan bahwa aku dan Ameena telah menikah?”

“Jadi kamu benar-benar ingin membawa Ameena bersamamu?”

“Tentu saja, dia istriku.”

Luluk nampak terkejut bukan main dengan keputusan Hanif ini, ia tentu saja menyayangkan sikap Hanif yang masih saja memertahankan rumah tangganya dengan Ameena padahal Ameena bukanlah Salsabila.

“Mama tak perlu mengulangi kalimat itu karena aku tahu bahwa Ameena bukanlah Salsabila.”

“Lalu kalau kamu tahu bahwa Ameena bukanlah Salsabila, kenapa kamu tak menceraikan dia saja?”

“Aku sudah terlanjur berjanji dengan mendiang Salsabila Ma, dia yang memintaku untuk menjadi suami dari Ameena selepas dia pergi untuk selama-lamanya.”

Luluk nampak kesal karena Salsabila yang dijadikan oleh Hanif untuk tetap bersama dengan Ameena, Luluk nampak tak mau Ameena berbahagia setelah apa yang ia lakukan pada Salsabila, ia terus mencari cara supaya Hanif dan Ameena bisa segera bercerai.

“Ma, saat ini aku masih memiliki banyak pekerjaan, kalau memang sudah tidak ada lagi hal yang dibicarakan maka aku minta Mama untuk pergi sekarang juga.”

****

Ameena pergi menemui kedua orang tuanya dan mengatakan bahwa tidak lama lagi ia akan pindah ke Norwegia bersama dengan suaminya, tentu saja kedua orang tuanya nampak terkejut dengan hal tersebut namun mereka tidak memiliki hak untuk melarang Ameena pergi bersama dengan Hanif karena sekarang Hanif adalah suaminya. Ros berpesan pada Ameena untuk selalu menjaga diri diluar sana dan Ameena menganggukan kepalanya, ia begitu berat harus berpisah dengan kedua orang tuanya namun ia harus melakukan hal ini.

“Aku pulang dulu, Assalamualaikum.”

“Waalaikumsallam, hati-hati di jalan, Nak.”

Ameena dalam perjalanan pulang ke rumah dan ketika ia sudah tiba di rumah nampak Luluk telah menantinya di depan pintu rumah hingga perasaan Ameena menjadi tidak enak ketika melihat wanita itu tengah berdiri di

sana.

Episodes
1 Bertemu Wanita Asing
2 Permintaan Seorang Istri
3 Pernikahan yang Akhirnya Terjadi
4 Jujur Pada Mama
5 Undangan Datang Ke Rumah
6 Sebuah Pernyataan Aneh
7 Katakan Padaku
8 Seseorang Dari Masa Lalu
9 Harus Jujur Padanya
10 Menolak Menyerah
11 Berita Duka Cita
12 Ajakan Hidup Baru
13 Tidak Bisa Begini
14 Bicara Pada Mama Mertua
15 Aku Harap Dapat Percaya
16 Disalahkan Oleh Orang Tercinta
17 Misi Mama
18 Kamu Bukan Dia
19 Masih Belum Terima
20 Terpaksa Pergi
21 Perjodohan yang Tak Diinginkan
22 Akhirnya Tiba Juga
23 Sikap Mama Mertua
24 Pergi Dari Rumah
25 Merindukan Wajahmu
26 Melakukan Video Call
27 Dia Ternyata Orang Baik
28 Jujur Pada Suami
29 Meminta Bantuan
30 Kembalilah Pulang
31 Sosok yang Tidak Asing
32 Serangan Tak Terduga
33 Tuduhan Selingkuh
34 Jelang Keberangkatan
35 Kejutan Ketika Pulang
36 Fakta Mengejutkan Terungkap
37 Memutuskan Untuk Pulang
38 Pertemuan Terakhir
39 Masih Rahasia
40 Ketika Dia Kembali
41 Aku Tidak Bercanda
42 Mencoba Berkelit
43 Ketika Api Disulut
44 Ajakan Mama
45 Tahu Diri
46 Tuduhan Fitnah
47 Usaha Mendekatkan
48 Ancaman yang Menjadi Nyata
49 Aku Bertahan
50 Temui Aku Sekarang Juga
51 Hasil yang Dinanti
52 Rasa Sedih dan Bahagia
53 Menangislah
54 Hari Bahagia yang Kian Dekat
55 Masih Berusaha
56 Pertemuan yang Tak Diduga
57 Keputusan yang Harus Segera Diambil
58 Mama Tak Berubah
59 Sedih Saat Ijab Kabul
60 Tolong Jangan Pergi
61 Aku Tidak Akan Menyerah
62 Inilah Kenyataan
63 Siasat Wanita Jahat
64 Batal Menikah
65 Meminta Sebuah Penjelasan
66 Keputusan Berat Tapi Harus Diambil
67 Hari Bahagia yang Tak Bahagia
68 Adanya Sebuah Alasan
69 Dapat Melakukan Apa Pun
70 Dia Kembali Pulang
71 Masalah Semakin Rumit
72 Digoda dan Disalahkan
73 Rencana Jahat yang Mulai Dilakukan
74 Positif Mengandung
75 Mereka Tak Lagi Di Sini
76 Curiga Pada Mantan Suami
77 Dua Pria yang Begitu Perhatian
78 Suami yang Cemburu
79 Kebahagiaan Kian Dekat
80 Kelahiran Sang Bayi
81 Kejujuran Pada Wanita Itu
82 Ucapan yang Membuat Gelisah
83 Meminta Sebuah Kejujuran
84 Kamu Meragu
85 Drama Rumah Tangga
86 Membuatku Merasa Tertekan
87 Berkenalan Dengan Orang Asing
88 Pembicaraan Rahasia
89 Curiga Berlebih
90 Rencana Mama
91 Ketika Mertua Curhat
92 Termakan Rasa Curiga
93 Hasil yang Membuat Konflik
94 Kecewa Akan Hasil
95 Rasa Penasaran Kian Tinggi
96 Janji Pria Itu
97 Setelah Penantian Panjang
98 Suasana Semakin Rumit
99 Perebutan Dimulai
100 Laporan KDRT
101 Terbongkarnya Perselingkuhan
102 Aku Benci Anak Itu
103 Ketulusan Mama
104 Aku dan Dia Saling Kenal
105 Tak Mau Bicara
106 Makan Bersama yang Membuat Canggung
107 Kembali Setelah Sekian Lama
108 Hidup Penuh Penderitaan
109 Tertutup Rasa Tak Percaya
110 Kejutan yang Telah Menanti
111 Pemaksaan Berlanjut
112 Misi Menyelamatkan Ameena
113 Mengenang Masa Lalu
114 Akhirnya Tante Tahu
115 Masih Menyalahkan Dia
116 Kembalilah Padaku
117 Bujuk Rayu Sang Suami
118 Permintaan Papa
119 Tetap Ingin Berpisah
120 Kembali Ditangkap
121 Tolong Hargai Keputusanku
122 Ketika Mama Turun Tangan
123 Saran Mantan Suami
124 Jangan Temui Aku
125 Rasa Benci yang Mulai Ada
126 Cobaan Silih Berganti
127 Menolak Bertemu
128 Keputusan Kembali Bekerja
129 Percakapan yang Membuat Kepikiran
130 Apakah Aku Salah?
131 Memperjuangkan Pernikahan
132 Siasat Papa
133 Berhentilah
134 Menolak Menikah
135 Pembicaraan yang Membuat Kesal
136 Meminta Bantuan Mantan
137 Jangan Ikut Campur
138 Membuat Risih
139 Siasat Jahat Lain Sang Wanita
140 Mengancam Sang Pujaan Hati
141 Semua Tidak Gratis
142 Permintaan Sang Pria
143 Aku Tidak Terima Hal Ini
144 Pengancaman Kembali
145 Mantan Suami Peduli
146 Amarah yang Memuncak
147 Rencana Baru Sang Pria Licik
148 Hampir Menjadi Korban
149 Penculikan Kembali dan Drama Lain
150 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Bertemu Wanita Asing
2
Permintaan Seorang Istri
3
Pernikahan yang Akhirnya Terjadi
4
Jujur Pada Mama
5
Undangan Datang Ke Rumah
6
Sebuah Pernyataan Aneh
7
Katakan Padaku
8
Seseorang Dari Masa Lalu
9
Harus Jujur Padanya
10
Menolak Menyerah
11
Berita Duka Cita
12
Ajakan Hidup Baru
13
Tidak Bisa Begini
14
Bicara Pada Mama Mertua
15
Aku Harap Dapat Percaya
16
Disalahkan Oleh Orang Tercinta
17
Misi Mama
18
Kamu Bukan Dia
19
Masih Belum Terima
20
Terpaksa Pergi
21
Perjodohan yang Tak Diinginkan
22
Akhirnya Tiba Juga
23
Sikap Mama Mertua
24
Pergi Dari Rumah
25
Merindukan Wajahmu
26
Melakukan Video Call
27
Dia Ternyata Orang Baik
28
Jujur Pada Suami
29
Meminta Bantuan
30
Kembalilah Pulang
31
Sosok yang Tidak Asing
32
Serangan Tak Terduga
33
Tuduhan Selingkuh
34
Jelang Keberangkatan
35
Kejutan Ketika Pulang
36
Fakta Mengejutkan Terungkap
37
Memutuskan Untuk Pulang
38
Pertemuan Terakhir
39
Masih Rahasia
40
Ketika Dia Kembali
41
Aku Tidak Bercanda
42
Mencoba Berkelit
43
Ketika Api Disulut
44
Ajakan Mama
45
Tahu Diri
46
Tuduhan Fitnah
47
Usaha Mendekatkan
48
Ancaman yang Menjadi Nyata
49
Aku Bertahan
50
Temui Aku Sekarang Juga
51
Hasil yang Dinanti
52
Rasa Sedih dan Bahagia
53
Menangislah
54
Hari Bahagia yang Kian Dekat
55
Masih Berusaha
56
Pertemuan yang Tak Diduga
57
Keputusan yang Harus Segera Diambil
58
Mama Tak Berubah
59
Sedih Saat Ijab Kabul
60
Tolong Jangan Pergi
61
Aku Tidak Akan Menyerah
62
Inilah Kenyataan
63
Siasat Wanita Jahat
64
Batal Menikah
65
Meminta Sebuah Penjelasan
66
Keputusan Berat Tapi Harus Diambil
67
Hari Bahagia yang Tak Bahagia
68
Adanya Sebuah Alasan
69
Dapat Melakukan Apa Pun
70
Dia Kembali Pulang
71
Masalah Semakin Rumit
72
Digoda dan Disalahkan
73
Rencana Jahat yang Mulai Dilakukan
74
Positif Mengandung
75
Mereka Tak Lagi Di Sini
76
Curiga Pada Mantan Suami
77
Dua Pria yang Begitu Perhatian
78
Suami yang Cemburu
79
Kebahagiaan Kian Dekat
80
Kelahiran Sang Bayi
81
Kejujuran Pada Wanita Itu
82
Ucapan yang Membuat Gelisah
83
Meminta Sebuah Kejujuran
84
Kamu Meragu
85
Drama Rumah Tangga
86
Membuatku Merasa Tertekan
87
Berkenalan Dengan Orang Asing
88
Pembicaraan Rahasia
89
Curiga Berlebih
90
Rencana Mama
91
Ketika Mertua Curhat
92
Termakan Rasa Curiga
93
Hasil yang Membuat Konflik
94
Kecewa Akan Hasil
95
Rasa Penasaran Kian Tinggi
96
Janji Pria Itu
97
Setelah Penantian Panjang
98
Suasana Semakin Rumit
99
Perebutan Dimulai
100
Laporan KDRT
101
Terbongkarnya Perselingkuhan
102
Aku Benci Anak Itu
103
Ketulusan Mama
104
Aku dan Dia Saling Kenal
105
Tak Mau Bicara
106
Makan Bersama yang Membuat Canggung
107
Kembali Setelah Sekian Lama
108
Hidup Penuh Penderitaan
109
Tertutup Rasa Tak Percaya
110
Kejutan yang Telah Menanti
111
Pemaksaan Berlanjut
112
Misi Menyelamatkan Ameena
113
Mengenang Masa Lalu
114
Akhirnya Tante Tahu
115
Masih Menyalahkan Dia
116
Kembalilah Padaku
117
Bujuk Rayu Sang Suami
118
Permintaan Papa
119
Tetap Ingin Berpisah
120
Kembali Ditangkap
121
Tolong Hargai Keputusanku
122
Ketika Mama Turun Tangan
123
Saran Mantan Suami
124
Jangan Temui Aku
125
Rasa Benci yang Mulai Ada
126
Cobaan Silih Berganti
127
Menolak Bertemu
128
Keputusan Kembali Bekerja
129
Percakapan yang Membuat Kepikiran
130
Apakah Aku Salah?
131
Memperjuangkan Pernikahan
132
Siasat Papa
133
Berhentilah
134
Menolak Menikah
135
Pembicaraan yang Membuat Kesal
136
Meminta Bantuan Mantan
137
Jangan Ikut Campur
138
Membuat Risih
139
Siasat Jahat Lain Sang Wanita
140
Mengancam Sang Pujaan Hati
141
Semua Tidak Gratis
142
Permintaan Sang Pria
143
Aku Tidak Terima Hal Ini
144
Pengancaman Kembali
145
Mantan Suami Peduli
146
Amarah yang Memuncak
147
Rencana Baru Sang Pria Licik
148
Hampir Menjadi Korban
149
Penculikan Kembali dan Drama Lain
150
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!