Jujur Pada Mama

Ameena nampak terkejut ketika membuka pintu kamarnya terdapat sosok Hanif yang tengah berdiri di sana seraya menatapnya, Ameena tentu saja merasa canggung karena ini adalah kali pertama dirinya berhadapan

langsung dengan Hanif. Hal yang dikatakan oleh Hanif tentu saja membuat Ameena terkejut yaitu pria itu hendak tidur dengannya malam ini, tentu saja Ameena tak menyangka kalau pria ini akan menghampirinya dan ingin menghabiskan malam pertama dengannya apalagi saat ini masih ada Salsabila.

“Kamu tidak memberikan izin aku untuk masuk ke dalam?”

“Oh maaf.”

Ameena kemudian menggeser posisi tubuhnya supaya Hanif bisa masuk ke dalam kamarnya dan setelah mereka berdua di dalam kamar itu, suasana semakin canggung satu sama lain hingga akhirnya Hanif mengatakan

sesuatu pada Ameena bahwa ia melakukan semua ini karena permintaan Salsabila.

“Andai kata bukan karena dirinya maka aku tidak akan mau datang ke sini.”

“Saya paham, Tuan.”

Hanif nampak memicingkan matanya menatap Ameena yang sedang menundukan kepalanya, Hanif pun bertanya bagaimana bisa ia bertemu dengan Ameena. Ameena kemudian menceritakan bagaimana pertemuannya dengan

Salsabila yang dilakukan secara tak sengaja hingga akhirnya wanita itu memintanya tiba-tiba saja menikah dengan Hanif. Pria itu hanya diam ketika mendengarkan cerita Ameena barusan, ia tak menunjukan ekspresi apa pun hingga membuat Ameena semakin sungkan padanya.

“Dengar Ameena, malam ini aku tidak akan tidur satu ranjang denganmu, aku akan tidur di sofa sementara kamu bisa tidur di ranjang itu, satu hal lain lagi yang perlu kamu ketahui adalah sampai kapan pun aku akan tetap mencintai Salsabila, jadi jangan pernah berharap kalau kamu bisa membuatku jatuh cinta padaku karena setelah Salsabila meninggalkan dunia ini maka aku akan menceraikanmu, ingat itu baik-baik.”

“Saya ingat itu Tuan.”

Setelah itu Hanif pergi ke sofa untuk tidur sementara Ameena merasa tidak nyaman dengan posisi ini, jikalau ada orang yang seharusnya tidur di sofa maka dialah orang tersebut bukannya Hanif.

“Tuan.”

“Ada apa lagi?”

“Lebih baik saya saja yang tidur di sofa.”

****

Ameena tak dapat memejamkan kedua matanya walaupun ia telah berbaring di atas kasur yang empuk dan nyaman sekali, ia masih merasa tidak enak pada Hanif yang tidur di sofa kecil yang pastinya tempat itu

tidaklah nyaman sekali untuknya tidur. Hingga akhirnya waktu subuh pun tiba, Ameena segera pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan ibadah salat subuh di kamar tersebut dan setelahnya ia baru menyadari kalau Hanif tengah menatapnya dari sofa.

“Tuan sudah bangun?”

“Sudah adzan subuh memangnya?”

“Iya Tuan, ini sudah waktunya salat subuh.”

Hanif bergegas bangkit dari sofa kemudian pergi mengambil wudhu di kamar mandi namun ia melaksanakan salat tidak di dalam kamar ini. Ameena sendiri tidak memaksakan Hanif untuk salat di sini kalau memang pria itu tidak nyaman. Selepas merapihkan alat salatnya kini Ameena keluar dari dalam kamarnya dan turun menuju lantai bawah, di sana sudah nampak asisten rumah tangga yang bersiap menyiapkan sarapan untuk Salsabila dan Hanif.

“Selmat pagi, Bi.”

“Selamat pagi, Nona.”

“Bibi jangan memanggil saya Nona begitu, hal tersebut membuat saya tidak nyaman.”

“Tapi kan sekarang Nona istri tuan Hanif, maka saya harus memanggil Nona dengan sopan.”

“Sudahlah Bi, jangan panggil aku Nona begitu, panggil saja namaku Ameena.”

****

Salsabila pergi ke dapur seperti biasa pagi ini untuk membantu bibi menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya namun ia terkejut ketika menemukan bibi sudah dibantu oleh Ameena yang begitu terampil di dapur. Ameena sendiri terlalu sibuk menyiapkan sarapan hingga ia tak menyadari kalau Salsabila sudah berdiri di dekat dapur dan memerhatikannya.

“Bu?”

“Kan sudah aku katakan jangan memanggilku, Bu.”

“Aku minta maaf.”

“Aku tidak menyangka kalau kamu sudah bangun jam segini.”

“Saya selalu bangun sebelum adzan subuh.”

“Apakah kamu semalam tidur dengan nyenyak?”

“Iya, semalam aku tidur dengan nyenyak.”

Setelah itu sarapan pun tersedia di meja makan, Ameena diminta oleh Salsabila untuk ikut sarapan dengan mereka di meja makan walaupun awalnya ia sempat menolak. Akhirnya Ameena pun duduk di kursinya dan tak lama

kemudian Hanif pun datang dan duduk di kursinya, ia seperti biasa memberikan ciuman selamat pagi pada Salsabila.

“Mas kamu tidak mencium Ameena juga? Dia kan sekarang istrimu juga, kamu tidak lupa kan?”

“Aku sudah melakukannya tadi ketika bangun tidur,” jawab Hanif.

“Apakah benar Ameena?” tanya Salsabila yang seolah tak percaya dengan apa yang sang suami katakan padanya barusan.

“Iya.”

Setelah itu mereka semua sarapan dengan tenang dan tidak ada banyak obrolan yang terjadi di sana hingga setelahnya Hanif pun pamit untuk pergi ke kantor.

****

Salsabila tidak berpikir kalau ia akan mendapat tamu pada hari ini karena yang datang saat ini tidak lain dan tidak bukan adalah mamanya sendiri. Salsabila nampak terkejut dengan kejutan yang diberikan oleh mamanya

ini karena ia belum siap menceritakan mengenai keputusannya untuk mengizinkan Hanif menikah lagi dengan Ameena.

“Kamu kok tidak seperti biasanya, Nak?”

“Maksud Mama?”

“Iya, kalau Mama datang biasanya kamu begitu bahagia namun kenapa wajahmu malah tegang begitu?”

“Tegang? Siapa yang tegang? Aku sama sekali tidak tegang, kok.”

“Mama ini adalah mamamu, Mama bisa melihat kalau ada sesuatu hal yang berbeda darimu saat ini, Nak.”

“Maksud Mama?”

“Apakah kamu tengah mencoba menyembunyikan sesuatu dari Mama?”

“Apakah Nandhita mengatakan sesuatu pada Mama?”

“Nandhita? Kenapa kamu menanyakannya?”

“Tidak, soalnya kemarin dia datang ke sini.”

“Dia sama sekali tidak bercerita kalau kemarin dia datang ke sini.”

“Benarkah?”

“Jadi apakah Nandhita mengetahui sesuatu yang tengah kamu rahasiakan ini?”

“Mama ini bicara apa?”

“Nak, apa yang sebenarnya terjadi? Tolong kamu jangan buat Mama khawatir.”

Salsabila nampak menghela napasnya panjang sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya pada sang mama mengenai Ameena.

****

Salsabila pada akhirnya memilih untuk mengatakan semuanya pada sang mama mengenai Ameena dan tentu saja sang mama terkejut bukan main ketika tahu kalau putrinya mengizinkan suaminya menikah lagi dengan wanita

lain.

“Bagaimana bisa kamu mengizinkan Hanif menikah dengan wanita lain, Nak?”

“Mama tahu kan kalau umurku sudah tidak lama lagi?”

“Nak, Mama yakin kalau kamu bisa sembuh.”

“Ma, dokter bilang usiaku tidak akan sampai 4 bulan lagi dan sebelum aku meninggalkan dunia maka aku ingin melihat mas Hanif berbahagia dengan Ameena, dia wanita yang baik, aku yakin dia dapat melanjutkan tugasku untuk mencintai mas Hanif dan lebih baiknya lagi dia bisa memberikan mas Hanif keturunan.”

“Salsabila ….”

“Ma, tolong jangan salahkan mas Hanif atas hal ini, dia melakukan ini semua atas keinginanku.”

Episodes
1 Bertemu Wanita Asing
2 Permintaan Seorang Istri
3 Pernikahan yang Akhirnya Terjadi
4 Jujur Pada Mama
5 Undangan Datang Ke Rumah
6 Sebuah Pernyataan Aneh
7 Katakan Padaku
8 Seseorang Dari Masa Lalu
9 Harus Jujur Padanya
10 Menolak Menyerah
11 Berita Duka Cita
12 Ajakan Hidup Baru
13 Tidak Bisa Begini
14 Bicara Pada Mama Mertua
15 Aku Harap Dapat Percaya
16 Disalahkan Oleh Orang Tercinta
17 Misi Mama
18 Kamu Bukan Dia
19 Masih Belum Terima
20 Terpaksa Pergi
21 Perjodohan yang Tak Diinginkan
22 Akhirnya Tiba Juga
23 Sikap Mama Mertua
24 Pergi Dari Rumah
25 Merindukan Wajahmu
26 Melakukan Video Call
27 Dia Ternyata Orang Baik
28 Jujur Pada Suami
29 Meminta Bantuan
30 Kembalilah Pulang
31 Sosok yang Tidak Asing
32 Serangan Tak Terduga
33 Tuduhan Selingkuh
34 Jelang Keberangkatan
35 Kejutan Ketika Pulang
36 Fakta Mengejutkan Terungkap
37 Memutuskan Untuk Pulang
38 Pertemuan Terakhir
39 Masih Rahasia
40 Ketika Dia Kembali
41 Aku Tidak Bercanda
42 Mencoba Berkelit
43 Ketika Api Disulut
44 Ajakan Mama
45 Tahu Diri
46 Tuduhan Fitnah
47 Usaha Mendekatkan
48 Ancaman yang Menjadi Nyata
49 Aku Bertahan
50 Temui Aku Sekarang Juga
51 Hasil yang Dinanti
52 Rasa Sedih dan Bahagia
53 Menangislah
54 Hari Bahagia yang Kian Dekat
55 Masih Berusaha
56 Pertemuan yang Tak Diduga
57 Keputusan yang Harus Segera Diambil
58 Mama Tak Berubah
59 Sedih Saat Ijab Kabul
60 Tolong Jangan Pergi
61 Aku Tidak Akan Menyerah
62 Inilah Kenyataan
63 Siasat Wanita Jahat
64 Batal Menikah
65 Meminta Sebuah Penjelasan
66 Keputusan Berat Tapi Harus Diambil
67 Hari Bahagia yang Tak Bahagia
68 Adanya Sebuah Alasan
69 Dapat Melakukan Apa Pun
70 Dia Kembali Pulang
71 Masalah Semakin Rumit
72 Digoda dan Disalahkan
73 Rencana Jahat yang Mulai Dilakukan
74 Positif Mengandung
75 Mereka Tak Lagi Di Sini
76 Curiga Pada Mantan Suami
77 Dua Pria yang Begitu Perhatian
78 Suami yang Cemburu
79 Kebahagiaan Kian Dekat
80 Kelahiran Sang Bayi
81 Kejujuran Pada Wanita Itu
82 Ucapan yang Membuat Gelisah
83 Meminta Sebuah Kejujuran
84 Kamu Meragu
85 Drama Rumah Tangga
86 Membuatku Merasa Tertekan
87 Berkenalan Dengan Orang Asing
88 Pembicaraan Rahasia
89 Curiga Berlebih
90 Rencana Mama
91 Ketika Mertua Curhat
92 Termakan Rasa Curiga
93 Hasil yang Membuat Konflik
94 Kecewa Akan Hasil
95 Rasa Penasaran Kian Tinggi
96 Janji Pria Itu
97 Setelah Penantian Panjang
98 Suasana Semakin Rumit
99 Perebutan Dimulai
100 Laporan KDRT
101 Terbongkarnya Perselingkuhan
102 Aku Benci Anak Itu
103 Ketulusan Mama
104 Aku dan Dia Saling Kenal
105 Tak Mau Bicara
106 Makan Bersama yang Membuat Canggung
107 Kembali Setelah Sekian Lama
108 Hidup Penuh Penderitaan
109 Tertutup Rasa Tak Percaya
110 Kejutan yang Telah Menanti
111 Pemaksaan Berlanjut
112 Misi Menyelamatkan Ameena
113 Mengenang Masa Lalu
114 Akhirnya Tante Tahu
115 Masih Menyalahkan Dia
116 Kembalilah Padaku
117 Bujuk Rayu Sang Suami
118 Permintaan Papa
119 Tetap Ingin Berpisah
120 Kembali Ditangkap
121 Tolong Hargai Keputusanku
122 Ketika Mama Turun Tangan
123 Saran Mantan Suami
124 Jangan Temui Aku
125 Rasa Benci yang Mulai Ada
126 Cobaan Silih Berganti
127 Menolak Bertemu
128 Keputusan Kembali Bekerja
129 Percakapan yang Membuat Kepikiran
130 Apakah Aku Salah?
131 Memperjuangkan Pernikahan
132 Siasat Papa
133 Berhentilah
134 Menolak Menikah
135 Pembicaraan yang Membuat Kesal
136 Meminta Bantuan Mantan
137 Jangan Ikut Campur
138 Membuat Risih
139 Siasat Jahat Lain Sang Wanita
140 Mengancam Sang Pujaan Hati
141 Semua Tidak Gratis
142 Permintaan Sang Pria
143 Aku Tidak Terima Hal Ini
144 Pengancaman Kembali
145 Mantan Suami Peduli
146 Amarah yang Memuncak
147 Rencana Baru Sang Pria Licik
148 Hampir Menjadi Korban
149 Penculikan Kembali dan Drama Lain
150 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Bertemu Wanita Asing
2
Permintaan Seorang Istri
3
Pernikahan yang Akhirnya Terjadi
4
Jujur Pada Mama
5
Undangan Datang Ke Rumah
6
Sebuah Pernyataan Aneh
7
Katakan Padaku
8
Seseorang Dari Masa Lalu
9
Harus Jujur Padanya
10
Menolak Menyerah
11
Berita Duka Cita
12
Ajakan Hidup Baru
13
Tidak Bisa Begini
14
Bicara Pada Mama Mertua
15
Aku Harap Dapat Percaya
16
Disalahkan Oleh Orang Tercinta
17
Misi Mama
18
Kamu Bukan Dia
19
Masih Belum Terima
20
Terpaksa Pergi
21
Perjodohan yang Tak Diinginkan
22
Akhirnya Tiba Juga
23
Sikap Mama Mertua
24
Pergi Dari Rumah
25
Merindukan Wajahmu
26
Melakukan Video Call
27
Dia Ternyata Orang Baik
28
Jujur Pada Suami
29
Meminta Bantuan
30
Kembalilah Pulang
31
Sosok yang Tidak Asing
32
Serangan Tak Terduga
33
Tuduhan Selingkuh
34
Jelang Keberangkatan
35
Kejutan Ketika Pulang
36
Fakta Mengejutkan Terungkap
37
Memutuskan Untuk Pulang
38
Pertemuan Terakhir
39
Masih Rahasia
40
Ketika Dia Kembali
41
Aku Tidak Bercanda
42
Mencoba Berkelit
43
Ketika Api Disulut
44
Ajakan Mama
45
Tahu Diri
46
Tuduhan Fitnah
47
Usaha Mendekatkan
48
Ancaman yang Menjadi Nyata
49
Aku Bertahan
50
Temui Aku Sekarang Juga
51
Hasil yang Dinanti
52
Rasa Sedih dan Bahagia
53
Menangislah
54
Hari Bahagia yang Kian Dekat
55
Masih Berusaha
56
Pertemuan yang Tak Diduga
57
Keputusan yang Harus Segera Diambil
58
Mama Tak Berubah
59
Sedih Saat Ijab Kabul
60
Tolong Jangan Pergi
61
Aku Tidak Akan Menyerah
62
Inilah Kenyataan
63
Siasat Wanita Jahat
64
Batal Menikah
65
Meminta Sebuah Penjelasan
66
Keputusan Berat Tapi Harus Diambil
67
Hari Bahagia yang Tak Bahagia
68
Adanya Sebuah Alasan
69
Dapat Melakukan Apa Pun
70
Dia Kembali Pulang
71
Masalah Semakin Rumit
72
Digoda dan Disalahkan
73
Rencana Jahat yang Mulai Dilakukan
74
Positif Mengandung
75
Mereka Tak Lagi Di Sini
76
Curiga Pada Mantan Suami
77
Dua Pria yang Begitu Perhatian
78
Suami yang Cemburu
79
Kebahagiaan Kian Dekat
80
Kelahiran Sang Bayi
81
Kejujuran Pada Wanita Itu
82
Ucapan yang Membuat Gelisah
83
Meminta Sebuah Kejujuran
84
Kamu Meragu
85
Drama Rumah Tangga
86
Membuatku Merasa Tertekan
87
Berkenalan Dengan Orang Asing
88
Pembicaraan Rahasia
89
Curiga Berlebih
90
Rencana Mama
91
Ketika Mertua Curhat
92
Termakan Rasa Curiga
93
Hasil yang Membuat Konflik
94
Kecewa Akan Hasil
95
Rasa Penasaran Kian Tinggi
96
Janji Pria Itu
97
Setelah Penantian Panjang
98
Suasana Semakin Rumit
99
Perebutan Dimulai
100
Laporan KDRT
101
Terbongkarnya Perselingkuhan
102
Aku Benci Anak Itu
103
Ketulusan Mama
104
Aku dan Dia Saling Kenal
105
Tak Mau Bicara
106
Makan Bersama yang Membuat Canggung
107
Kembali Setelah Sekian Lama
108
Hidup Penuh Penderitaan
109
Tertutup Rasa Tak Percaya
110
Kejutan yang Telah Menanti
111
Pemaksaan Berlanjut
112
Misi Menyelamatkan Ameena
113
Mengenang Masa Lalu
114
Akhirnya Tante Tahu
115
Masih Menyalahkan Dia
116
Kembalilah Padaku
117
Bujuk Rayu Sang Suami
118
Permintaan Papa
119
Tetap Ingin Berpisah
120
Kembali Ditangkap
121
Tolong Hargai Keputusanku
122
Ketika Mama Turun Tangan
123
Saran Mantan Suami
124
Jangan Temui Aku
125
Rasa Benci yang Mulai Ada
126
Cobaan Silih Berganti
127
Menolak Bertemu
128
Keputusan Kembali Bekerja
129
Percakapan yang Membuat Kepikiran
130
Apakah Aku Salah?
131
Memperjuangkan Pernikahan
132
Siasat Papa
133
Berhentilah
134
Menolak Menikah
135
Pembicaraan yang Membuat Kesal
136
Meminta Bantuan Mantan
137
Jangan Ikut Campur
138
Membuat Risih
139
Siasat Jahat Lain Sang Wanita
140
Mengancam Sang Pujaan Hati
141
Semua Tidak Gratis
142
Permintaan Sang Pria
143
Aku Tidak Terima Hal Ini
144
Pengancaman Kembali
145
Mantan Suami Peduli
146
Amarah yang Memuncak
147
Rencana Baru Sang Pria Licik
148
Hampir Menjadi Korban
149
Penculikan Kembali dan Drama Lain
150
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!