Sebuah Pernyataan Aneh

Ameena dengan canggung masuk ke dalam rumah itu tentu saja bersama dengan gandengan tangan Salsabila yang sudah menganggap Ameena layaknya adik sendiri. Kini Ameena tengah berada di ruang tengah yang mana di

sana nampak Nandhita dan juga papanya Salsabila tengah duduk dan berbincang namun perbincangan mereka terhenti ketika melihat Salsabila, Hanif, Ameena dan juga Luluk muncul di ruang tengah ini.

“Papa.”

“Kemari sayang.”

Salsabila langsung memeluk papanya dengan erat sementara Nandhita yang menyadari kehadiran Ameena pun memicing menatap wanita itu seolah tidak menyukai kehadiran Ameena di sini. Nandhita pun menanyakan pada Luluk kenapa mengundang Ameena ke acara penyambutan kepulangan Boy dan Luluk pun mengatakan nanti Nandhita akan tahu sendiri.

“Sayang.”

Luluk sengaja menginterupsi kemesraan antara suami dan putrinya yang membuat suaminya itu menoleh padanya, Luluk pun tersenyum bahwa Salsabila akan mengatakan sebuah berita padanya dan memperkenalkan wanita yang

tidak lain Ameena pada sang suami.

“Bukan begitu, sayang?” tanya Luluk pada Salsabila.

Salsabila kemudian menceritakan pada papanya bahwa ia meminta Hanif untuk menikah dengan Ameena karena usianya yang sudah tidak lama lagi, sontak saja papanya terkejut dengan keputusan yang sudah putrinya buat.

“Kenapa kamu melakukan itu, Nak?”

“Seperti yang sudah aku katakan pada Papa bahwa aku tidak ingin mas Hanif kesepian setelah aku pergi dan lagi pula Ameena bisa memberikan keturunan untuk mas Hanif, tidak seperti diriku.”

“Salsabila, tolong jangan mengatakan itu,” ujar Hanif.

“Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, Mas. Aku memang sampai kapan pun tidak akan pernah memiliki anak karena penyakit ini.”

Ameena tertunduk dan tak berani menatap keluarga Salsabila ini yang seperti tengah memandanginya dengan tatapan tajam penuh kebencian.

“Ngomong-ngomong apakah Boy sudah tiba di bandara?” tanya Salsabila yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Seharusnya begitu, pesawatnya mendarat pukul 8 pagi dan perjalanan dari bandara menuju rumah kan hampir 30 menit,” jawab Luluk.

Walaupun Ameena tak mendapatkan perlakuan kasar dari keluarga Salsabila namun tatapan mereka padanya sudah membuat Ameena paham bahwa dirinya tidak diinginkan di rumah ini.

****

Nandhita mengajak Ameena untuk bicara sebentar dengannya di halaman belakang rumah dan Ameena tentu saja mengikuti apa yang diinginkan oleh Nandhita. Ketika mereka sudah sampai di halaman belakang rumah kini Nandhita langsung memerhatikan Ameena dengan tatapan merendahkan sekaligus penuh kebencian. Nandhita mengatakan bahwa Ameena seharusnya tidak menerima tawaran dari Salsabila menjadi istri kedua Hanif namun Ameena mengatakan bahwa ia terpaksa harus melakukan itu karena sebuah alasan.

“Alasan? Pasti berhubungan dengan uang kan?”

Ameena tak dapat membantah apa yang Nandhita katakan barusan karena memang benar, semua berhubungan dengan uang yaitu utang keluarganya pada lintah darat yang membawanya sampai ke pernikahan yang tidak

ia inginkan ini.

“Asal kamu tahu saja Ameena, aku yang seharusnya menggantikan Salsabila sebagai istri Hanif jika wanita itu meninggal dunia!”

Ameena nampak terkejut dengan apa yang Nandhita katakan padanya sementara Nandhita sendiri nampak tak masalah jika Ameena mengetahui hal ini bahkan Nandhita memang sengaja membuat Ameena tahu kenapa ia

bersikap seperti ini, semua ia lakukan untuk mendapatkan Hanif.

“Iya, kamu tidak salah dengar Ameena, aku memang mencintai Hanif.”

“Tapi bukankah kalian bersepupu?”

“Apa peduliku? Ketika Salsabila meninggalkan dunia ini maka Hanif seharusnya jatuh ke tanganku namun kamu malah menerima tawaran konyol Salsabila!”

****

Nandhita terkejut ketika melihat Salsabila muncul dan mengatakan kalau Boy sudah tiba di rumah ini, ia meminta Nandhita dan Ameena untuk masuk ke dalam rumah sebelum wanita itu kemudian berbalik badan dan masuk

kembali ke dalam rumah.

“Awas saja kalau kamu berani mengatakan hal ini pada Salsabila, aku akan memberikanmu pelajaran.”

Setelah mengatakan itu Nandhita langsung masuk ke dalam rumah meninggalkan Ameena yang masih terkejut dengan fakta yang baru saja ia dapatkan. Ameena menghela napasnya panjang dan kemudian ia pun melangkahkan kakinya masuk kembali ke dalam rumah tersebut yang mana di sana sudah ada adik

kandung Salsabila yang bernama Boy. Boy sedang mengobrol dengan kakaknya hingga Ameena datang dan Salsabila pun memperkenalkan Ameena pada adiknya.

“Boy, ini Ameena dia adalah istri kedua mas Hanif.”

Boy kini terkejut bukan main dengan ucapan kakaknya, ia berusaha memastikan bahwa barusan ia tidak salah dengar dan Salsabila mengatakan bahwa memang Boy tidak salah dengar.

“Ameena memang istri kedua mas Hanif.”

“Tapi kenapa mas Hanif bisa menikah lagi?”

“Ini semua karena permintaanku, Boy. Jadi tolong kamu jangan membenci Ameena karena dia tidak bersalah di sini.”

Ameena hanya menundukan kepalanya tak berani menatap adik Salsabila yang memiliki wajah tampan ini, akan tetapi Boy nampak penasaran dengan istri kedua kakak iparnya ini.

****

Ameena terkejut ketika baru keluar dari kamar mandi, dirinya disambut oleh Boy yang tengah berdiri tepat di depan pintu kamar mandi. Ameena menundukan kepalanya dan kemudian hendak pergi namun Boy segera menahan

tangan Ameena namun Ameena melepaskan tangan Boy supaya tidak bersentuhan lama-lama dengan tangannya.

“Aku minta maaf sudah menyentuh tanganmu barusan, akan tetapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu.”

“Tuan ingin menanyakan kenapa saya bisa menikah dengan tuan Hanif kan?”

“Kamu memanggil mas Hanif dengan sebutan Tuan?”

“Iya, saya terpaksa menikah dengannya karena keluarga saya memiliki utang yang banyak pada lintah darat dan kakak anda menawarkan untuk meminjamkan saya uang dengan syarat saya harus menikah dengan suaminya

karena usianya tidak lama lagi.”

Boy memerhatikan ekspresi Ameena ini, ia berusaha membaca apakah Ameena memang mengatakan hal yang sejujurnya atau tidak dan ia merasa kalau memang Ameena mengatakan hal yang sejujurnya.

“Saya permisi dulu.”

“Ameena, namumu benar kan Ameena?”

“Iya, nama saya Ameena.”

“Bagaimana kalau aku mengatakan tertarik padamu?”

“Apa?”

“Kamu tidak mencintai mas Hanif kan? Jadi bolehkah aku mencoba untuk mendekatimu?”

Ameena tak menjawab pertanyaan dar Hanif barusan dan malah langsung pergi begitu saja meninggalkan Hanif sementara selepas Ameena pergi nampak Hanif tersenyum sendiri.

****

Akhirnya Salsabila, Hanif dan Ameena berpamitan pada keluarga Salsabila. Luluk nampak masih bersandiwara menyukai Ameena di depan putrinya dan Nandhita pun memasang senyum palsu di depan Salsabila ketika dirinya mencium pipi Ameena namun ia membisikan pada Ameena bahwa kalau sampai ia berani membocorkan apa yang mereka bicarakan di halaman belakang tadi maka ia akan membuat perhitungan dengannya.

“Hati-hati mengemudi Hanif,” ujar Luluk.

“Iya Ma, kami pulang dulu,” ujar Hanif yang kemudian mereka bertiga masuk ke dalam mobil.

Selepas mobil yang Hanif kemudikan pergi, Nandhita bertanya pada Luluk pendapat Luluk mengenai Ameena dan justru Luluk bertanya balik pada Nandhita penilaian pribadinya pada Ameena.

“Sejujurnya aku tak menyukai wanita itu, Tante.”

Episodes
1 Bertemu Wanita Asing
2 Permintaan Seorang Istri
3 Pernikahan yang Akhirnya Terjadi
4 Jujur Pada Mama
5 Undangan Datang Ke Rumah
6 Sebuah Pernyataan Aneh
7 Katakan Padaku
8 Seseorang Dari Masa Lalu
9 Harus Jujur Padanya
10 Menolak Menyerah
11 Berita Duka Cita
12 Ajakan Hidup Baru
13 Tidak Bisa Begini
14 Bicara Pada Mama Mertua
15 Aku Harap Dapat Percaya
16 Disalahkan Oleh Orang Tercinta
17 Misi Mama
18 Kamu Bukan Dia
19 Masih Belum Terima
20 Terpaksa Pergi
21 Perjodohan yang Tak Diinginkan
22 Akhirnya Tiba Juga
23 Sikap Mama Mertua
24 Pergi Dari Rumah
25 Merindukan Wajahmu
26 Melakukan Video Call
27 Dia Ternyata Orang Baik
28 Jujur Pada Suami
29 Meminta Bantuan
30 Kembalilah Pulang
31 Sosok yang Tidak Asing
32 Serangan Tak Terduga
33 Tuduhan Selingkuh
34 Jelang Keberangkatan
35 Kejutan Ketika Pulang
36 Fakta Mengejutkan Terungkap
37 Memutuskan Untuk Pulang
38 Pertemuan Terakhir
39 Masih Rahasia
40 Ketika Dia Kembali
41 Aku Tidak Bercanda
42 Mencoba Berkelit
43 Ketika Api Disulut
44 Ajakan Mama
45 Tahu Diri
46 Tuduhan Fitnah
47 Usaha Mendekatkan
48 Ancaman yang Menjadi Nyata
49 Aku Bertahan
50 Temui Aku Sekarang Juga
51 Hasil yang Dinanti
52 Rasa Sedih dan Bahagia
53 Menangislah
54 Hari Bahagia yang Kian Dekat
55 Masih Berusaha
56 Pertemuan yang Tak Diduga
57 Keputusan yang Harus Segera Diambil
58 Mama Tak Berubah
59 Sedih Saat Ijab Kabul
60 Tolong Jangan Pergi
61 Aku Tidak Akan Menyerah
62 Inilah Kenyataan
63 Siasat Wanita Jahat
64 Batal Menikah
65 Meminta Sebuah Penjelasan
66 Keputusan Berat Tapi Harus Diambil
67 Hari Bahagia yang Tak Bahagia
68 Adanya Sebuah Alasan
69 Dapat Melakukan Apa Pun
70 Dia Kembali Pulang
71 Masalah Semakin Rumit
72 Digoda dan Disalahkan
73 Rencana Jahat yang Mulai Dilakukan
74 Positif Mengandung
75 Mereka Tak Lagi Di Sini
76 Curiga Pada Mantan Suami
77 Dua Pria yang Begitu Perhatian
78 Suami yang Cemburu
79 Kebahagiaan Kian Dekat
80 Kelahiran Sang Bayi
81 Kejujuran Pada Wanita Itu
82 Ucapan yang Membuat Gelisah
83 Meminta Sebuah Kejujuran
84 Kamu Meragu
85 Drama Rumah Tangga
86 Membuatku Merasa Tertekan
87 Berkenalan Dengan Orang Asing
88 Pembicaraan Rahasia
89 Curiga Berlebih
90 Rencana Mama
91 Ketika Mertua Curhat
92 Termakan Rasa Curiga
93 Hasil yang Membuat Konflik
94 Kecewa Akan Hasil
95 Rasa Penasaran Kian Tinggi
96 Janji Pria Itu
97 Setelah Penantian Panjang
98 Suasana Semakin Rumit
99 Perebutan Dimulai
100 Laporan KDRT
101 Terbongkarnya Perselingkuhan
102 Aku Benci Anak Itu
103 Ketulusan Mama
104 Aku dan Dia Saling Kenal
105 Tak Mau Bicara
106 Makan Bersama yang Membuat Canggung
107 Kembali Setelah Sekian Lama
108 Hidup Penuh Penderitaan
109 Tertutup Rasa Tak Percaya
110 Kejutan yang Telah Menanti
111 Pemaksaan Berlanjut
112 Misi Menyelamatkan Ameena
113 Mengenang Masa Lalu
114 Akhirnya Tante Tahu
115 Masih Menyalahkan Dia
116 Kembalilah Padaku
117 Bujuk Rayu Sang Suami
118 Permintaan Papa
119 Tetap Ingin Berpisah
120 Kembali Ditangkap
121 Tolong Hargai Keputusanku
122 Ketika Mama Turun Tangan
123 Saran Mantan Suami
124 Jangan Temui Aku
125 Rasa Benci yang Mulai Ada
126 Cobaan Silih Berganti
127 Menolak Bertemu
128 Keputusan Kembali Bekerja
129 Percakapan yang Membuat Kepikiran
130 Apakah Aku Salah?
131 Memperjuangkan Pernikahan
132 Siasat Papa
133 Berhentilah
134 Menolak Menikah
135 Pembicaraan yang Membuat Kesal
136 Meminta Bantuan Mantan
137 Jangan Ikut Campur
138 Membuat Risih
139 Siasat Jahat Lain Sang Wanita
140 Mengancam Sang Pujaan Hati
141 Semua Tidak Gratis
142 Permintaan Sang Pria
143 Aku Tidak Terima Hal Ini
144 Pengancaman Kembali
145 Mantan Suami Peduli
146 Amarah yang Memuncak
147 Rencana Baru Sang Pria Licik
148 Hampir Menjadi Korban
149 Penculikan Kembali dan Drama Lain
150 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Bertemu Wanita Asing
2
Permintaan Seorang Istri
3
Pernikahan yang Akhirnya Terjadi
4
Jujur Pada Mama
5
Undangan Datang Ke Rumah
6
Sebuah Pernyataan Aneh
7
Katakan Padaku
8
Seseorang Dari Masa Lalu
9
Harus Jujur Padanya
10
Menolak Menyerah
11
Berita Duka Cita
12
Ajakan Hidup Baru
13
Tidak Bisa Begini
14
Bicara Pada Mama Mertua
15
Aku Harap Dapat Percaya
16
Disalahkan Oleh Orang Tercinta
17
Misi Mama
18
Kamu Bukan Dia
19
Masih Belum Terima
20
Terpaksa Pergi
21
Perjodohan yang Tak Diinginkan
22
Akhirnya Tiba Juga
23
Sikap Mama Mertua
24
Pergi Dari Rumah
25
Merindukan Wajahmu
26
Melakukan Video Call
27
Dia Ternyata Orang Baik
28
Jujur Pada Suami
29
Meminta Bantuan
30
Kembalilah Pulang
31
Sosok yang Tidak Asing
32
Serangan Tak Terduga
33
Tuduhan Selingkuh
34
Jelang Keberangkatan
35
Kejutan Ketika Pulang
36
Fakta Mengejutkan Terungkap
37
Memutuskan Untuk Pulang
38
Pertemuan Terakhir
39
Masih Rahasia
40
Ketika Dia Kembali
41
Aku Tidak Bercanda
42
Mencoba Berkelit
43
Ketika Api Disulut
44
Ajakan Mama
45
Tahu Diri
46
Tuduhan Fitnah
47
Usaha Mendekatkan
48
Ancaman yang Menjadi Nyata
49
Aku Bertahan
50
Temui Aku Sekarang Juga
51
Hasil yang Dinanti
52
Rasa Sedih dan Bahagia
53
Menangislah
54
Hari Bahagia yang Kian Dekat
55
Masih Berusaha
56
Pertemuan yang Tak Diduga
57
Keputusan yang Harus Segera Diambil
58
Mama Tak Berubah
59
Sedih Saat Ijab Kabul
60
Tolong Jangan Pergi
61
Aku Tidak Akan Menyerah
62
Inilah Kenyataan
63
Siasat Wanita Jahat
64
Batal Menikah
65
Meminta Sebuah Penjelasan
66
Keputusan Berat Tapi Harus Diambil
67
Hari Bahagia yang Tak Bahagia
68
Adanya Sebuah Alasan
69
Dapat Melakukan Apa Pun
70
Dia Kembali Pulang
71
Masalah Semakin Rumit
72
Digoda dan Disalahkan
73
Rencana Jahat yang Mulai Dilakukan
74
Positif Mengandung
75
Mereka Tak Lagi Di Sini
76
Curiga Pada Mantan Suami
77
Dua Pria yang Begitu Perhatian
78
Suami yang Cemburu
79
Kebahagiaan Kian Dekat
80
Kelahiran Sang Bayi
81
Kejujuran Pada Wanita Itu
82
Ucapan yang Membuat Gelisah
83
Meminta Sebuah Kejujuran
84
Kamu Meragu
85
Drama Rumah Tangga
86
Membuatku Merasa Tertekan
87
Berkenalan Dengan Orang Asing
88
Pembicaraan Rahasia
89
Curiga Berlebih
90
Rencana Mama
91
Ketika Mertua Curhat
92
Termakan Rasa Curiga
93
Hasil yang Membuat Konflik
94
Kecewa Akan Hasil
95
Rasa Penasaran Kian Tinggi
96
Janji Pria Itu
97
Setelah Penantian Panjang
98
Suasana Semakin Rumit
99
Perebutan Dimulai
100
Laporan KDRT
101
Terbongkarnya Perselingkuhan
102
Aku Benci Anak Itu
103
Ketulusan Mama
104
Aku dan Dia Saling Kenal
105
Tak Mau Bicara
106
Makan Bersama yang Membuat Canggung
107
Kembali Setelah Sekian Lama
108
Hidup Penuh Penderitaan
109
Tertutup Rasa Tak Percaya
110
Kejutan yang Telah Menanti
111
Pemaksaan Berlanjut
112
Misi Menyelamatkan Ameena
113
Mengenang Masa Lalu
114
Akhirnya Tante Tahu
115
Masih Menyalahkan Dia
116
Kembalilah Padaku
117
Bujuk Rayu Sang Suami
118
Permintaan Papa
119
Tetap Ingin Berpisah
120
Kembali Ditangkap
121
Tolong Hargai Keputusanku
122
Ketika Mama Turun Tangan
123
Saran Mantan Suami
124
Jangan Temui Aku
125
Rasa Benci yang Mulai Ada
126
Cobaan Silih Berganti
127
Menolak Bertemu
128
Keputusan Kembali Bekerja
129
Percakapan yang Membuat Kepikiran
130
Apakah Aku Salah?
131
Memperjuangkan Pernikahan
132
Siasat Papa
133
Berhentilah
134
Menolak Menikah
135
Pembicaraan yang Membuat Kesal
136
Meminta Bantuan Mantan
137
Jangan Ikut Campur
138
Membuat Risih
139
Siasat Jahat Lain Sang Wanita
140
Mengancam Sang Pujaan Hati
141
Semua Tidak Gratis
142
Permintaan Sang Pria
143
Aku Tidak Terima Hal Ini
144
Pengancaman Kembali
145
Mantan Suami Peduli
146
Amarah yang Memuncak
147
Rencana Baru Sang Pria Licik
148
Hampir Menjadi Korban
149
Penculikan Kembali dan Drama Lain
150
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!