Salsabila nampak memerhatikan sosok Richi dengan tatapan yang penuh dengan kecurigaan karena sebelumnya pria ini tidak pernah ia lihat dan tiba-tiba saja muncul dan ingin mencari Ameena sebelum dirinya sempat
bertanya lebih jauh pada pria ini, Ameena muncul dan ia begitu terkejut menemukan pria ini telah berdiri di depan pintu rumah sambil tersenyum padanya.
“Kenapa kamu bisa tahu aku tinggal di sini?”
“Karena aku mengikutimu sejak keluar dari supermarket itu.”
Ameena telah menduga itu sebelum Richi mengatakannya, ia pun meminta pria ini untuk pergi dari rumah ini namun Richi menolaknya, ia mengatakan ingin bicara dengan Ameena namun Ameena menolak untuk bicara
dengannya.
“Kalau begitu, aku tidak akan pergi.”
“Jangan keras kepala atau aku akan memanggil satpam untuk mengusirmu dari sini!”
“Ameena, apakah kamu tak merindukanku? Aku minta maaf atas apa yang terjadi di masa lalu kita.”
Ameena tak mau membahas apa pun mengenai masa lalu mereka, ia meminta Richi untuk pergi sekarang juga dan akhirnya karena pria ini tak mau pergi Ameena terpaksa meminta satpam mengusir Richi dari rumah ini. Selepas Richi diusir keluar, Salsabila menanyakan pada Ameena siapa pria itu.
“Apakah kalian pernah menjalin hubungan di masa lalu?”
Ameena kemudian menceritakan semuanya pada Salsabila mengenai masa lalunya dan Richi, kini Salsabila paham kenapa Ameena begitu tidak menyukai pria itu. Salsabila mengatakan pada Ameena untuk jangan berpaling dari
siapa pun karena sekarang Ameena telah menikah dengan Hanif.
“Iya, aku tidak akan berpaling dengan siapa pun.”
“Terima kasih Ameena.”
Maka mereka berdua pun masuk ke dalam rumah untuk mulai menyiapkan makan malam, sepanjang menyiapkan makan malam Salsabila sama sekali tidak menyinggung soal Richi lagi untuk menjaga perasaan Ameena walaupun
sebenarnya masih banyak yang ingin ia ketahui soal pria dari masa lalu Ameena tersebut hingga akhirnya ponsel Ameena berdering dan ia meminta izin untuk menjawab teleponnya sebentar.
“Sebenarnya aku masih penasaran dengan pria itu.”
****
Ameena mendapatkan telepon dari ayahnya yang mengatakan kalau Ameena besok harus datang ke rumah mereka karena ada sesuatu hal yang ingin ia bicarakan dengan anaknya itu, ketika Ameena bertanya apa yang
hendak mereka bicarakan namun ayahnya menolak untuk memberitahunya mengenai apa yang ingin dikatakan olehnya.
“Siapa yang menelpon barusan, Ameena?” tanya Salsabila setelah Ameena kembali ke dapur.
“Ayahku yang menelpon, katanya besok aku harus ke sana.”
“Memangnya ada apa sampai kamu diminta ke sana?”
“Aku sendiri juga tidak tahu, ayah tak mau mengatakan ada apa.”
“Kalau begitu lebih baik kamu ikuti saja apa yang menjadi keinginan ayahmu.”
“Apakah tidak apa-apa kalau aku pergi?”
“Tentu saja tidak apa-apa, kamu harus pergi menemui keluargamu siapa tahu ada sesuatu yang penting kan?”
Ameena kemudian berterima kasih pada Salsabila karena mengizinkannya pergi besok menemui kedua orang tuanya, keesokan harinya Ameena benar-benar datang ke rumah orang tuanya dan ia disambut oleh ayahnya di depan pintu.
“Masuklah, Nak.”
Ameena kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah tersebut dan ia bertanya pada ayahnya apa yang sebenarnya hendak sang ayah katakan padanya saat ini.
“Ameena, sekarang kan kamu sudah menjadi orang kaya, kamu tahu bagaimana caranya membalas kebaikan kami selama ini kan?”
“Tidak Ameena, kamu tak perlu mendengarkan apa yang ayahmu katakan barusan.”
****
Hanif merasa heran karena Salsabila mengizinkan Ameena untuk pergi menemui kedua orang tuanya dan Salsabila mengatakan bahwa Ameena semenjak menikah dengan Hanif kan sudah tidak bertemu dengan keluarganya lagi, lagi pula mungkin saja saat ini ada sesuatu hal yang perlu mereka bicarakan karena sepertinya ada masalah penting.
“Mas, apakah kamu sudah mulai ada rasa pada Ameena?”
“Kenapa kamu menanyakan itu?”
“Aku hanya ingin tahu saja, kalian kan sudah beberapa kali tidur bersama dan apakah rasa cinta itu tidak muncul hingga saat ini?”
“Salsabila, aku tak mau membahas masalah ini.”
Salsabila menghela napasnya kecewa, akan tetapi baru saja Hanif pergi meninggalkannya tiba-tiba saja Nandhita muncul dari pintu dan langsung memeluknya.
“Bagaimana kabarmu?”
“Baik, kamu sendiri bagaimana?”
“Seperti yang kamu lihat sekarang, aku baik-baik saja.”
“Ngomong-ngomong mana Ameena?”
“Ameena? Oh dia sedang pergi ke rumah orang tuanya.”
Nandhita nampak mengerutkan keningnya heran mendengar jawaban yang diberikan oleh Salsabila barusan, ia pun menanyakan kenapa Salsabila mengizinkan Ameena untuk pergi menemui kedua orang tuanya.
“Tentu saja karena mereka adalah orang tua Ameena, walaupun Ameena sudah menikah dengan mas Hanif namun bukan berarti dia harus menjaga jarak dengan orang tuanya kan?”
“Lalu apakah suamimu ikut dengannya?”
“Tidak, mas Hanif tidak ikut padahal tadi aku sudah membujuknya supaya dia mau ikut dengan Ameena namun sayangnya ia tak mau.”
****
Salsabila tengah menerima telepon dari temannya yang berada di luar negeri dan kesempatan itu Nandhita manfaatkan untuk mencari di mana Hanif berada. Nandhita berjalan ke seluruh penjuru rumah untuk mengetahui
di mana Hanif berada hingga akhirnya ia menemukan Hanif tengah bersantai di sofa yang terletak di halaman belakang rumah. Nandhita pun kemudian berjalan menghampiri pria yang dicintainya itu dan duduk tak jauh darinya.
“Hai.”
“Oh hai, kamu datang rupanya.”
“Begitulah di rumah om dan tante sedang pergi ke acara pertemuan rekan bisnis dan Boy main dengan temannya, dari pada sendirian di rumah maka bukankah lebih baik aku pergi mengunjungi kalian?”
Hanif hanya tersenyum kemudian ia kembali fokus dengan buku yang sedang ia baca, Nandhita merasa bahwa dengan pose Hanif yang seperti ini membuat pria itu terlihat jauh lebih tampan dan hasratnya untuk memilik Hanif semakin kuat.
“Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?”
“Ada apa?”
“Ini menyangkut soal Ameena.”
“Ada apa dengan dia?”
“Apakah kamu sudah mulai mencintai Ameena?”
Hanif menutup buku yang sedang ia baca dan kemudian menghela napasnya panjang, ia tak menatap Nandhita namun ia menjawab pertanyaan yang diajukan oleh wanita itu dengan tatapan lurus ke depan.
“Sejujurnya aku sama sekali tidak mencintai Ameena, aku terpaksa menikah dengannya karena permintaan Salsabila.”
****
Nandhita bisa merasakan betapa cintanya Hanif pada Salsabila yang membuatnya cemburu, andai Hanif mengetahui kalau dirinya sangat mencintai pria ini dan rela melakukan apa pun untuk mendapatkannya namun tentu saja Nandhita tidak mengatakan hal tersebut pada Hanif karena ia masih menahan diri. Setelah itu Salsabila muncul dan memanggil mereka berdua untuk masuk karena ia telah menyiapkan teh dan biskuit di dalam rumah maka Hanif dan Nandhita pun masuk ke dalam rumah. Di ruang tengah itu mereka nampak berbincang akrab dan
santai hingga tak terasa Ameena baru saja kembali ke rumah ini. Ketika melintasi ruang tengah, dirinya nampak terkejut ketika melihat ada Nandhita di sana yang tengah duduk di sofa dekat dengan Salsabila dan wanita itu memberikan senyum mematikan padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments