Kebahagiaan kecil

Hari itu mereka bersenang senang dengan berada di taman bermain. Segala permainan di coba. Daus, bocah kecil itu begitu gembira. Matanya berbinar melihat banyaknya warna yang bisa dia lihat. Termasuk dua asisten rumah tangga yang sibuk berfoto dan main. Pokoknya hari itu mereka norak semua hahahaha.

“Kenapa terpikir ketaman bermain ini?” tanya Tama pada Clara saat Daus naik kapal kapalan yang muter di air ditemani sama asisten. Clara dan Tama berdiri bersandar pada pagar pembatas sambil sesekali melambai pada Daus yang lewat didepan mereka. 

“Gak tahu, mungkin karena tempat ini emang asyik dari dulu. aku pernah dapat rangking di kelas waktu sekolah, kemudian dapat tiket bermain gratis kesini. Sejak saat itu aku merasa tempat ini asik dan terus berusaha dapat ranking agar bisa main ketempat ini saat liburan sekolah,” kata Clara sambil menerawang masa kecilnya. Tama manggut manggut mendengarnya.

“Lalu kamu selalu dapat ranking?” tanya Tama lagi.

“Enggak juga. Hahahah aku bukan anak yang pintar di bidang akademis Mas. Saat itu entah gurunya ngelindur apa gimana aku bisa ranking 3. Selanjutnya sampai gundulku kemebul kleuar asap juga pol mentok dapat rangking 7 hahahaha,” kata Clara membuat Tama juga ikut tertawa.

“Gak papa, nilai akademis tidak menentukan kesuksesan. Kamu gak pinter, tapi kamu pinter membuat orang mencintai kamu,” kata Tama sambil intens menatap Clara. Gadis itu menoleh. Tatapan mata mereka terkunci. Clara yang memalingkan mata duluan. Takut berharap lagi dengan pria yang sebenarnya sudah menjadi suaminya ini. Akan tetapi detik berikutnya membuat Clara kembali tinggi harapan.

“Aku minta maaf kalau aku membuatmu kecewa. Aku berjanji untuk menjadi suami yang lebih baik lagi. Ayo sama sama mencoba membuka diri lagi untuk saling mencintai,” kata Tama sambil memegang tangan Clara. Seperti air yang terkena sabun deterjen satu sak, hati clara penuh buih buih bunga. Artinya Tama akan berusaha mencintainya kan? Dia tidak akan terabaikan dan sakit berjuang seorang diri lagi kan?

"Apa aku bisa yakin dengan ucapamu?" tanya Clara. Tama mengangguk.

"Aku akan berusaha keras," jawab Tama yakin. Selanjutnya Daus sudah selesai naik kapal. Bocah itu girang bukan main.

"Ayo naik mobil senggol!" ajak Tama. Kali itu terjadilah battle antara Clara dan Tama. Yang gantian ditonton Daus dan dua asisten itu. Saling tubruk, saling gesek, saling kejar. Senyum terukir dadi bibir keduanya dengan tulus. Dua asisten itu menyadari perubahan majikan mereka. Mereka cukup bahagia..... Walaupun Clara tidak pernah menunjukkan kesedihan, mereka cukup tahu apa yang dialami gadis riang itu.

Clara sempat membuka hpnya. Ada puluhan messenger dari Boby. Intinya mulai menanyakan kabar sampai minta ketemu. Clara membalasnya dengan foto taman bermain.

'Aku lagi main sama anakku.' Tulis Clara.

'Oke, have fun Pocik. Lain kali gak papa.' Balasan Boby.

Usai lelah bermain, mereka makan di cafetaria yang masih satu area  taman bermain itu. Daus anteng disuapi bubur kasar di dalam strollernya. Bocah itu sudah terkantuk kantuk. Dia melewatkan satu tidur siangnya karena asyik bermain. Clara dan Tama tekun dengan piring di depan mereka. Nyatanya bahagia juga butuh tenaga, tertawa juga menguras banyak energi.

“Enak Ma?” tanya Tama sambil mengambil makanan dari piring Clara. Panggilannya pun berubah. Dari Clara menjadi Mama. Tiga wanita dalam satu meja itu tertegun sajenak. Benarkah panggilannya berubah atau hanya telinga mereka yang bermasalah?

“Ini cobain kentang goreng punyaku Ma, ini enak,” kata Tama sambil menyerahkan kentang goreng dipiring Clara. Gadis itu kembali mode air yang disiram deterjen. Tambah tinggi bunga bunga yang bermekaran dari hatinya.

Selesai makan siang, Daus tidur dengan nyenyaknya. Empat orang dewasa bersamanya masih belum mau pulang. 

"Ayo main ketangkasan!" ajak Tama sambil menunjuk area permainan ketangkasan yang sepertinya seru. Mereka main lempar bola, pukul tikus dan banyak lagi. Sus Wiwik sampai cikrak cikrak senang. Lupa kalau umurnya sudah setengah abad lebih. 

“Nyoh kowe rasakno!!! Ojo methungul methungul terus…. Nyoh!!! Nyoh!!! We tambah akeh… Waaaa waaa methungul kabeh,” teriak Sus Wiwik heboh. Membuat siapa saja menoleh ke arahnya. Clara menggandeng Tama dan Mbak Jiah menjauh.

“Kita nunggu agak jauhan, pura pura gak kenal dulu. Biarkan Nini itu puas gebukin tikus kaya gebukin maling,” kata Clara. Mereka pulang dengan hati senang dan lelah di wajah.

***

Hari baru tiba. Clara bekerja dengan semangat full. Nyatanya liburan sederhana kemarin membuat pikirannya fresh. Juga hatinya yang berbunga. Pelan tapi pasti orang yang bergelar suami untuknya itu sudah mau menerimanya. Bahkan tadi pagi Tama pamit dengan mesra padanya.

"Hari ini aku mau ke ibu kota. Ada urusan. Paling malam udah pulang. Kalau kamu butuh apa apa telpon aku ya Ma," kata Tama saat sarapan. Tama juga mengecup sungkat keningnya saat Clara pamit mau kerja. Haaaa senangnya…. Biasanya Tama tak pernah pamit walau keluar kota sekalipun. Clara harus mengirim pesan menanyakan sendiri baru dijawab, tapi sekarang dia mau pamit dengan manisnya.

"Senyaaaammm senyoooommm kamu gak nyicil sableng kan Ra?" tanya Maya. Tambah lebarlah senyum Clara. 

"Enggak dong, aku nyicil bahagia," jawab Clara. Sambil menyudahi setrika kerah baju pelanggan. Kemudian menjahitnya perlahan dengan mesin jahit manual. 

"Ciye ilah gayamu nyicil bahagia. Miskin ya bahagia sampai dicicil," canda Maya. Mereka berdua tertawa ngakak.

Saat istirahat Clara melihat hpnya. Ada messenger dari Boby. Lagi lagi pria itu minta ketemu. Juga minta nomor ponsel pribadinya. Clara diam tidak membalas. Dia mau menjaga komitmen sama Tama. Suami yang sudah berusaha mencintainya.

Clara baru saja menyelesaikan jahitan kemeja saat Boby datang masuk ke butik. 

"Selamat sore… ini udah waktunya pulang lho," kata Boby.

"Anak ini datang langsung nyuruh pulang. Kamu bosnya?" jawab Bu Nir.

"Hehehe ya enggak sih Bu, aku kesini mau minta baju. Adikku nikah sebentar lagi. Aku gak punya baju bagus," kata Boby sambil cengar cengir.

"Ealah, polisi kok ya ngemis baju," kata Clara menimpali.

"Uangku aku tabung buat ngelamar kamu," jawab Boby asal.

"Hus, ngawur!!! Clara udah bersuami. Sana kamu diukur dulu sama Maya. Mau baju yang kaya gimana?" jawab Bu Nir. Mereka kemudian asyik mengobrol tentang tema baju.

"Ra, makan dulu yuk!" ajak Boby saat mereka beriringan menuju motor.

"Aku masih kenyang Kak," tolak Clara. Padahal sebenarnya cacing di perutnya sudah main musik heavy metal.

"Kalau gitu aku maksa!" kata Boby sambil menarik tangan Clara menuju motornya. Lagi lagi mereka meninggalkan motor Clara di halaman rumah Bu Nir.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Aq kok masih ragu ya sama perubahan sikap Tama

2023-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Apes
3 Mulai kursus
4 Tinggi, hitam, besar
5 Kencan pertama
6 Lebih dekat
7 Tentang Tama
8 Syarat pernikahan
9 Kejutan
10 Penjelasan Tama
11 Pengorbanan kecil
12 Bertepuk Sebelah Tangan
13 Mantan
14 Daus sakit
15 Perasaan terdalam Boby
16 Boby on move
17 Boby dan Clara
18 Kebahagiaan kecil
19 Penolakan Pocik
20 Bersama Ine
21 Bertahan terluka
22 Berita duka di kampung Tama
23 Clara gadis baja
24 Clara dan Citra
25 Merelakan
26 Pelampiasan
27 Tama dan Citra
28 Penggerebekan
29 Bukit Bulan
30 Memintamu secara terhormat
31 pengumuman
32 Full air mata
33 Keluarga Tama
34 Cerita Nina
35 Berbicara dengan Tama
36 Pertempuran dimulai
37 Strategi
38 Cinta
39 persidangan
40 Pembuktian
41 Sunshine a new day
42 Janda
43 Keluarga Boby
44 Kesadaran baru
45 Kegilaan Boby
46 Janda dan tetangga
47 Dunia Boby
48 Dunia Clara
49 Restu
50 Pertemuan kembali
51 Sehari bersama Boby
52 Pengakuan Boby
53 Semalam bersama tim Iptu Revan
54 Menjenguk Boby
55 Pacar baru
56 Membuang ulat bulu
57 Panas!!!
58 Kejutan dari Tito
59 Kembali bersama
60 Hari hari bahagia
61 Isi hati Santi
62 Di puncak Sikunir
63 Malam tahun baru
64 Truth or dare
65 Pernikahan impian bersama
66 Sang mantan
67 Keraguan
68 Sebelum badai
69 Over thinking
70 Penjelasan Boby
71 Restu yang sesungguhnya?
72 Badai
73 Boby pusing
74 Kebohongan Boby
75 The day
76 Pro vs amatir
77 Didikan Boby
78 Manis
79 Kesayangan Clara
80 Kesayangan Boby
81 Putaran roda kehidupan dan canda
82 Tentang Cinta
83 Awal ujian
84 Duka Revan
85 Kemelut Boby
86 Duka Boby
87 Kembali berjuang
88 Mencoba untuk setia
89 Permainan lama
90 Perpisahan lagi
91 Godaan
92 Clara ngambek
93 Baper
94 Mempertahankan
95 Udan nyawang srengenge
96 Misi pertama
97 Pemulihan
98 Pahitnya hidup
99 berusaha bangkit
100 Hadiah kecil
101 Dan lagi....
102 Kecewa
103 Cari baby siter
104 Tahun baru
105 Selamat datang, Nak
106 Jasmine
107 Cara Tuhan bekerja
108 Clara manusia kurang ajar
109 Menjadi emak emak
110 Promo Novel baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan
2
Apes
3
Mulai kursus
4
Tinggi, hitam, besar
5
Kencan pertama
6
Lebih dekat
7
Tentang Tama
8
Syarat pernikahan
9
Kejutan
10
Penjelasan Tama
11
Pengorbanan kecil
12
Bertepuk Sebelah Tangan
13
Mantan
14
Daus sakit
15
Perasaan terdalam Boby
16
Boby on move
17
Boby dan Clara
18
Kebahagiaan kecil
19
Penolakan Pocik
20
Bersama Ine
21
Bertahan terluka
22
Berita duka di kampung Tama
23
Clara gadis baja
24
Clara dan Citra
25
Merelakan
26
Pelampiasan
27
Tama dan Citra
28
Penggerebekan
29
Bukit Bulan
30
Memintamu secara terhormat
31
pengumuman
32
Full air mata
33
Keluarga Tama
34
Cerita Nina
35
Berbicara dengan Tama
36
Pertempuran dimulai
37
Strategi
38
Cinta
39
persidangan
40
Pembuktian
41
Sunshine a new day
42
Janda
43
Keluarga Boby
44
Kesadaran baru
45
Kegilaan Boby
46
Janda dan tetangga
47
Dunia Boby
48
Dunia Clara
49
Restu
50
Pertemuan kembali
51
Sehari bersama Boby
52
Pengakuan Boby
53
Semalam bersama tim Iptu Revan
54
Menjenguk Boby
55
Pacar baru
56
Membuang ulat bulu
57
Panas!!!
58
Kejutan dari Tito
59
Kembali bersama
60
Hari hari bahagia
61
Isi hati Santi
62
Di puncak Sikunir
63
Malam tahun baru
64
Truth or dare
65
Pernikahan impian bersama
66
Sang mantan
67
Keraguan
68
Sebelum badai
69
Over thinking
70
Penjelasan Boby
71
Restu yang sesungguhnya?
72
Badai
73
Boby pusing
74
Kebohongan Boby
75
The day
76
Pro vs amatir
77
Didikan Boby
78
Manis
79
Kesayangan Clara
80
Kesayangan Boby
81
Putaran roda kehidupan dan canda
82
Tentang Cinta
83
Awal ujian
84
Duka Revan
85
Kemelut Boby
86
Duka Boby
87
Kembali berjuang
88
Mencoba untuk setia
89
Permainan lama
90
Perpisahan lagi
91
Godaan
92
Clara ngambek
93
Baper
94
Mempertahankan
95
Udan nyawang srengenge
96
Misi pertama
97
Pemulihan
98
Pahitnya hidup
99
berusaha bangkit
100
Hadiah kecil
101
Dan lagi....
102
Kecewa
103
Cari baby siter
104
Tahun baru
105
Selamat datang, Nak
106
Jasmine
107
Cara Tuhan bekerja
108
Clara manusia kurang ajar
109
Menjadi emak emak
110
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!