Mantan

Sore itu halaman rumah Bu Nir banyak berkumpul anak anak kecil dengan seragam putih. Clara heran melihatnya. Beberapa hari bekerja ditempat itu baru kali ini dia melihat.

"Mau ada acara apaan sih?" tanya Clara pada Mbak Maya, rekan kerja seniornya.

"Oh, mereka cuma mau latihan karate. Pak Sidiq melatih karate anak anak seminggu dua kali disini," jawab Maya. Clara mengangguk. Dia kembali melanjutkan pekerjaannya menyetrika bahan yang akan dijahit. Kerja di butik beda jauh dengan kerja di pabrik garment. Kalau di pabrik pokoknya jahit. Kalau di butik ini benar pakem sesuai yang diajarkan di sekolah. Satu pc baju bisa seminggu lebih pengerjaanya. Tidak capek sih, tidak secapek kerja di pabrik garment, tapi sangat menguras pikiran.

Seseorang datang dengan motornya. Memarkirkan dekat dengan motor Clara dan Maya. Sesaat nafas Clara berhenti berhembus. Dia mengerjapkan mata berkali kali. Kemudian menajamkan mata untuk apa yang dia lihat di balik kaca butik Bu Nir. Benarkah yang dia lihat? Dia melihat Boby, kakak kelas waktu SMP yang menjadi cinta pertamanya dulu. Yang menukar tambahkan dirinya dengan kakak kelas judes sebagai pacar. Orang yang membuat dia jatuh cinta dan patah hati pertama kalinya. Dia... Semakin gagah. Otot tubuhnya terbentuk. Agak beda dengan dulu. Yang duku terlalu krempeng dan sedikit kucel.

Clara memperhatikan dalam diam. Ternyata Boby ikut mengajar karate anak anak itu bersama dengan Pak Sidiq. Pasangan Putri dan Revan keluar dari rumah pribadi Bu Nir. Putri melambai pada Boby, dibalas kiss bye sama Boby. Revan mampir sejenak untuk menjitak kepala Boby. Mereka tertawa bersama. Sepertinya Boby cukup dekat juga dengan Putri dan Revan.

"Ra…. Astaga…. Itu dipanggil Bu Nir," kata Maya sambil menepuk bahu Clara. Gadis itu melompat kaget. Memperhatikan Boby membuat dia meleng. Langsung berlari ke arah Bu Nir.

Sore itu Clara pulang dengan masker dan hoodie yang ditutupkan di kepalanya. Dia gak mau dikenali Boby. Malas berkomunikasi pada pria yang jujur saja masih ada dihatinya.

"Kok jadi ninja kaya gitu?" tanya Maya sambil nyekikik.

"Biar gak item, cream perawatanku mahal, aku tuh gak boleh kena panas matahari sebenarnya. Yah, mirip mirip vampir gitu," kata Clara dengan gaya sok centil. Maya gak tahan buat nabok punggung Clara. Gadis itu menghindar. Mereka tabok tabokan sambil berlari kecil menuju parkiran.

Clara berlalu dari rumah Bu Nir dengan iringan tatapan tajam dari Boby. Sama dengan Clara, pria itu juga agak terkejut malihat Clara. Senyum kecil terbit dari bibir Bripda Boby.

***

Berkali kali kejadian seperti itu terjadi saat Boby mengajar anak anak karate. Sampai dia gemas sendiri. Seperti sekarang ini. Clara berjalan cepat menuju motornya. Yang kali itu bersisian tepat dengan motor Boby. Clara semakin tergesa saat Boby terlihat menuju kearahnya.

"Apa kau akan terus menyamar seperti itu? Kamu kira seberapa berubah dirimu sampai aku gak bisa mengenalimu?" kata Boby menghentikan gerakan Clara.  Gadis itu membeku di samping motornya.

"Apa kabar….. Pocik?" tanya Boby sambil mengulurkan tangannya pada Clara. Gadis itu menyeringai dan membuka maskernya. Ternyata penyamarannya tetap bisa dikenali mantan kekasihnya.

"Baik, aku baik," jawab Clara sambil menerima jabatan tangan Boby. 

"Kau… sudah menikah?" tanya Boby sambil mengamati cincin di jari manis tangan Clara. 

"Sudah, tentu saja!! Aku laku dengan cepat siapa yang bisa menolak kecantikanku?" kata Clara sombong berusaha melepaskan cengkraman tangan Boby dari tangannya. Boby tersenyum kecut.

"Kamu masih dendam ya sama aku?" tanya Boby. Belum mau melepas tangan Clara.

"Aku sudah gak peduli. Aku mau pulang. Anakku menunggu," kata Clara. Tangan Boby langsung lemas mendengar kata anak.

Anak? Seberapa lama Clara menikah? Bukankah dia harusnya lulus baru saja? Boby terbengong sendiri.

Clara mengendarai motornya dengan kecepatan rendah. Bertemu dengan Boby membuat jantungnya gak aman. Kilasan kisah manis mereka menari nari dalam benaknya. Bahkan Boby masih memanggilnya dengan sebutan Pocik. Yang berarti sejenis permen manis dalam bahasa Turki. Itu adalah panggilan kesayangan Boby untuk Clara dulu. Hah, entah kenapa pikirannya melompat pada Tama. Suami yang menikahinya karena terpaksa. Haahhh sudahlah…. Clara menyerah mencoba dicintai. Kalaupun harus dingin biar jadi es sekalian. Dia akan mencari kebahagiaan lain. Dengan Daus, dengan kerjaannya, dan teman teman kost koplaknya. Terserah dengan Tama. Hatinya tidak sebaik seperti istri teraniaya di sinetron ikan terbang.

Clara pulang disambut Sus Wiwik dan Daus. Pria kecil itu senang Mamanya pulang. Entah siapa yang mengajari Daus memanggil Mama. Padahal Tama sendiri membiasakan Daus memanggil Clara dengan sebutan Tante.

"Ama ama ama," oceh Daus saat Clara datang.

"Hei jagoan kecil, mau ikut jalan jalan sama Mama naik motor?" sapa Clara. Mata Daus berbinar binar. Akhirnya bertiga mereka naik motor Clara. Muter muter komplek sore hari. Pulang bawa jajanan balita untuk daus. Dan banyak sempolan ayam untuk Clara, suster dan Mbak Jiah.

Sampai rumah ternyata Tama juga sudah pulang. Tama mengambil Daus dari gendongan Clara. Bocah itu meronta. Tetap mau dalam gendongan Clara. Nemplok dengan nyaman. Bahkan bocah itu menunggui Clara mandi di kamarnya. Tama benar benar dikacangin anaknya sendiri. Clara memang sebulan lebih ini mendominasi Daus. Lebih sebal ketika melihat Clara dan dua pekerja di rumahnya asyik bercanda sambil makan sempolan di dapur. Tama tidak ditawarin lagi.

Makan malam tiba, mereka makan bersama bertiga. Lagi lagi Daus manja mau makan di pangkuan Clara. Membuat gadis itu sedikit kesulitan makan sendiri. Walaupun Daus disuapi Susternya. Tetap saja nyuap sambil mangku bocah itu butuh keahlian khusus. Apa lagi Clara baru sebulan lebih jadi ibu. Gadis itu terlihat kikuk sekali.

"Mau aku suapi?" tanya Tama pada Clara tanpa sadar.

"Enggak, bisa makan sendiri," jawab Clara santai.

Sampai malam Daus lengket sama Clara. Gadis itu menemani Daus sambil ngantuk ngantuk. Hingga dua duanya tertidur di karpet ruang keluarga dengan mainan berserakan parah di dekat mereka. Tama tersenyum geli melihatnya. Suster Wiwik mengambil Daus.

"Hati hati jangan sampai keduanya bangun," bisik Tama. Suster Wiwik memberi jawaban dengan tangannya. Membentuk tanda oke. Tama mau berlalu masuk kamar setelah Daus dipindah, namun dia tidak tega juga melihat Clara. Gadis itu pasti tertidur disitu sampai pagi. Dengan malas Tama mendekat. Mengangkat tubuh enteng Clara dalam gendongannya. Meletakkan di kasur Clara dengan hati hati. Memandangi wajah ayu ysng terlihat lebih tirus dari pertama mereka bertemu. Entah mengapa Tama mengecup sekilas kening Clara sebelum berlalu.

Clara senyum kecil. Dia bukan tipe kebo yang tidur nyenyak saat badanya berguncang dan sepasang bibir hangat menempel. 

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Nah loh, mulai dingin kan? Kapok kau Tama🤪

2023-05-01

1

MAY.s

MAY.s

Seharusnya jgn pria kecil dong... berasa kayak ucokbaba🤭 ganti pake bocah kecil atau bocil thor... Secara Daus kan masih bocah? Eh, tapi ini bukan Daus Mini kan? 🤭🤭🤭

2023-05-01

1

MAY.s

MAY.s

Tinggal Ine yg masih belum hadir di sini🤭

2023-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Apes
3 Mulai kursus
4 Tinggi, hitam, besar
5 Kencan pertama
6 Lebih dekat
7 Tentang Tama
8 Syarat pernikahan
9 Kejutan
10 Penjelasan Tama
11 Pengorbanan kecil
12 Bertepuk Sebelah Tangan
13 Mantan
14 Daus sakit
15 Perasaan terdalam Boby
16 Boby on move
17 Boby dan Clara
18 Kebahagiaan kecil
19 Penolakan Pocik
20 Bersama Ine
21 Bertahan terluka
22 Berita duka di kampung Tama
23 Clara gadis baja
24 Clara dan Citra
25 Merelakan
26 Pelampiasan
27 Tama dan Citra
28 Penggerebekan
29 Bukit Bulan
30 Memintamu secara terhormat
31 pengumuman
32 Full air mata
33 Keluarga Tama
34 Cerita Nina
35 Berbicara dengan Tama
36 Pertempuran dimulai
37 Strategi
38 Cinta
39 persidangan
40 Pembuktian
41 Sunshine a new day
42 Janda
43 Keluarga Boby
44 Kesadaran baru
45 Kegilaan Boby
46 Janda dan tetangga
47 Dunia Boby
48 Dunia Clara
49 Restu
50 Pertemuan kembali
51 Sehari bersama Boby
52 Pengakuan Boby
53 Semalam bersama tim Iptu Revan
54 Menjenguk Boby
55 Pacar baru
56 Membuang ulat bulu
57 Panas!!!
58 Kejutan dari Tito
59 Kembali bersama
60 Hari hari bahagia
61 Isi hati Santi
62 Di puncak Sikunir
63 Malam tahun baru
64 Truth or dare
65 Pernikahan impian bersama
66 Sang mantan
67 Keraguan
68 Sebelum badai
69 Over thinking
70 Penjelasan Boby
71 Restu yang sesungguhnya?
72 Badai
73 Boby pusing
74 Kebohongan Boby
75 The day
76 Pro vs amatir
77 Didikan Boby
78 Manis
79 Kesayangan Clara
80 Kesayangan Boby
81 Putaran roda kehidupan dan canda
82 Tentang Cinta
83 Awal ujian
84 Duka Revan
85 Kemelut Boby
86 Duka Boby
87 Kembali berjuang
88 Mencoba untuk setia
89 Permainan lama
90 Perpisahan lagi
91 Godaan
92 Clara ngambek
93 Baper
94 Mempertahankan
95 Udan nyawang srengenge
96 Misi pertama
97 Pemulihan
98 Pahitnya hidup
99 berusaha bangkit
100 Hadiah kecil
101 Dan lagi....
102 Kecewa
103 Cari baby siter
104 Tahun baru
105 Selamat datang, Nak
106 Jasmine
107 Cara Tuhan bekerja
108 Clara manusia kurang ajar
109 Menjadi emak emak
110 Promo Novel baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan
2
Apes
3
Mulai kursus
4
Tinggi, hitam, besar
5
Kencan pertama
6
Lebih dekat
7
Tentang Tama
8
Syarat pernikahan
9
Kejutan
10
Penjelasan Tama
11
Pengorbanan kecil
12
Bertepuk Sebelah Tangan
13
Mantan
14
Daus sakit
15
Perasaan terdalam Boby
16
Boby on move
17
Boby dan Clara
18
Kebahagiaan kecil
19
Penolakan Pocik
20
Bersama Ine
21
Bertahan terluka
22
Berita duka di kampung Tama
23
Clara gadis baja
24
Clara dan Citra
25
Merelakan
26
Pelampiasan
27
Tama dan Citra
28
Penggerebekan
29
Bukit Bulan
30
Memintamu secara terhormat
31
pengumuman
32
Full air mata
33
Keluarga Tama
34
Cerita Nina
35
Berbicara dengan Tama
36
Pertempuran dimulai
37
Strategi
38
Cinta
39
persidangan
40
Pembuktian
41
Sunshine a new day
42
Janda
43
Keluarga Boby
44
Kesadaran baru
45
Kegilaan Boby
46
Janda dan tetangga
47
Dunia Boby
48
Dunia Clara
49
Restu
50
Pertemuan kembali
51
Sehari bersama Boby
52
Pengakuan Boby
53
Semalam bersama tim Iptu Revan
54
Menjenguk Boby
55
Pacar baru
56
Membuang ulat bulu
57
Panas!!!
58
Kejutan dari Tito
59
Kembali bersama
60
Hari hari bahagia
61
Isi hati Santi
62
Di puncak Sikunir
63
Malam tahun baru
64
Truth or dare
65
Pernikahan impian bersama
66
Sang mantan
67
Keraguan
68
Sebelum badai
69
Over thinking
70
Penjelasan Boby
71
Restu yang sesungguhnya?
72
Badai
73
Boby pusing
74
Kebohongan Boby
75
The day
76
Pro vs amatir
77
Didikan Boby
78
Manis
79
Kesayangan Clara
80
Kesayangan Boby
81
Putaran roda kehidupan dan canda
82
Tentang Cinta
83
Awal ujian
84
Duka Revan
85
Kemelut Boby
86
Duka Boby
87
Kembali berjuang
88
Mencoba untuk setia
89
Permainan lama
90
Perpisahan lagi
91
Godaan
92
Clara ngambek
93
Baper
94
Mempertahankan
95
Udan nyawang srengenge
96
Misi pertama
97
Pemulihan
98
Pahitnya hidup
99
berusaha bangkit
100
Hadiah kecil
101
Dan lagi....
102
Kecewa
103
Cari baby siter
104
Tahun baru
105
Selamat datang, Nak
106
Jasmine
107
Cara Tuhan bekerja
108
Clara manusia kurang ajar
109
Menjadi emak emak
110
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!