Apes

Keempat gadis itu tetap masuk kedalam area wisata spiritual itu. Beberapa orang di tempat itu memandang aneh pada mereka. Terutama pada Clara yang bajunya paling ajaib. Di tempat itu ada patung kuda besarrrr sekali. Yang dikalungi bermacam macam bunga dan dikelilingi sesajen. Empat sekawan itu mengedarkan pandangan takjub. Baru kali itu gadis belia macam mereka sampai di tempat wingit seperti ini. Suasana terhitung sepi, bahkan hanya mereka berempat yang mendekati patun kuda itu.

“Nyak, mana makanan gratisnya?” tanya Kempung bodoh.

“Dasar perut dandang! Di tempat seperti ini masih nanya makanan gratis,” sahut Clara kesal pada Kempung.

“Yang ada kembang nohhh banyak,” tunjuk Menis pada sesajen yang banyak berserakan di sekitar patung kuda besar.

“Mbok kira aku demit suruh makan kembang,” jawab Kempung sewot.

“Pssttt udah diem. Sini aku tunjukkin makanannya,” Kata Nyak sambil menempelkan telunjuk ke hidungnya.

Nyak terus berjalan mendekati patung kuda itu. Ketiga sahabatnya akur mengikuti dari belakang. Nyak jongkok, tangannya sibuk memilah antara sesajen yang tersedia.

“Nah, ketemu…. nih ada jajanan pasar, nih ada pisang raja,” kata Nyak sambil menyerahkan makanan itu didekat teman temannya. Ketiga gadis itu bengong sesaat.

“Kamu mau kita makan makanan sesajen ini Nyak?” tanya Clara setengah gak percaya. Dia memang koplak, tapi belum pernah makan sesajen.

“Lha emang kenapa? ini kan makanan juga. Yo wis tak ijin dulu sama Mbah Jaran. Mbah, minta sajennya yaa,” kata Nyak sambil menangkupkan kedua telapak tangannya didada. Berbalik menghadap patung kuda besar.

“Halah yowis, bener ini makanan, udah ijin ayo sikat!” ajak Kempung sambil membuka jajanan pasar. Clara dan Menis saling pandang, mereka akhirnya menyikat makanan itu juga. Untung saat itu pengunjung sepi. Jadi keempat sekawan itu bisa makan dengan tenang. Banyak makanan yang bisa mereka makan. Jajan pasar tradisional sampai buah buah segar juga tersedia.

Usai mengais makanan di antara sajen sajen kembang, mereka duduk di dekat patung kuda itu. Perut mereka full kenyang.

“Kamu tahu dari mana tempat ini penuh sesajen?” tanya Clara pada nyak.

“Dari Babe, Jumat kemarin aku kesini sama dia, nyantai disini sampai sore sambil makan jajanan pasar,” jawab Nyak bangga. Babe adalah sebutan untuk pacar Nyak. Sebenarnya nama asli Nyak adalah Yeyen. Dia berpacaran dengan seorang anak STM sebelah. Awal pacaran Nyak memanggil pacarnya itu dengan sebutan Beb. Yang artinya sayang. Akan tetapi pacarnya salah arti. Dikira Nyak panggil Babe, yang artinya ayah dalam bahasa betawi. Pacarnya balik manggi Yeyen dengan sebutan Nyak. Jadilah itu sebutan sayang mereka. Dan sahabat sahabat Yeyen ikut memanggil Yeyen dengan sebutan Nyak.

“Gila!!!!! Pacaran ditempat seperti ini? Makan gratisan dari sajen?” Menis heran sendiri. Tiga temannya nyekikik saja.

“Yang penting romantis, tempat sepi dan nyaman buat mojok. Asal cuma ngobrol dan makan gak papa kok. Kemarin kesini juga rame rame sama teman temannya Babe,” jawab Nyak.

“Yowes ayo cari ongkos pulang sama ongkos beli pop ice,” kata Clara sambil beranjak. Mengais sesajen sesajen itu lagi.

“Emang ongkos pulang juga ada?” tanya Menis yang terhitung paling kalem dari empat somplak itu. Clara mengacungkan koin lima ratusan di depan teman temannya.

“Ada, biasanya di bawah kembang ada uangnya,” jawab Clara santai. Ketiga temannya manggut mnggut ikut mengais koin dibawah tumpukan kembang tanpa merusak kembang kembang itu.

Sore itu mereka keluar tempat wisata spiritual itu dengan gembira. Perut kenyang, dapat uang. Koin yang mereka kumpulkan cukup untuk ongkos pulang dan beli pop ice dijalan. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih pada patung kuda besar dan membersihkan sampah yang mereka tinggalkan.

Ternyata hari kian gelap. Mendung menggantung hitam di langit sore itu. Keempat gadis itu akhirnya basah kuyup karena tak menemukan tempat berteduh. Mereka juga harus jalan jauh untuk dapat menumpang bus balik ke sekolah.

"Udah, jalan terus, ini udah sore kita harus kejalan bus. Kalo enggak ketinggalan bus bisa gak pulang," kata Clara pada teman temannya. Empat sekawan itu pun terus berjalan diantara riyuh hujan yang menimpa tubuh mereka.

Untungnya mereka menemukan tempat berteduh untuk menunggu bus. Empat gadis itu berdiri diantara gapura pinggir jalan. Akan tetapi diantara sela gapura itu juga berdiri orang gila jalanan yang menatap mereka waspada.

“Astagaaa kita emang gila, tapi yang ini suhunya gila, entah kita harus salim atau sungkem,” kata Kempung sambil takut takut.

“Udah mulutmu diem Pung, kita sama sama neduh disini, gak usah cari gara gara sama suhu,” kata Clara sambil memandang kearah lain. Seolah gak lihat orang gila di pojokan. Hal itu ditiru tiga sahabatnya. Untungnya mereka tak lama menunggu sudah dapat bus. Walaupun mereka harus basah kuyup sampai membasahi lantai bus.

Beberapa penumpang menatap lucu pada Clara. Gadis itu cuwek saja. Sampai Menis melepas jaketnya dan melingkarkannya di pinggang Clara.

"Kenapa?" tanya Clara heran.

"Segi tiga keramatmu yang bergambar spongebob kuning kelihatan jelas," bisik Menis, namun suaranya masih terdengar seisi bus. Mereka pun tertawa ngakak. Clara cuma nyengingis sambil melihat celana pink tipisnya yang basah kuyup. Benar juga hari ini dia pakai cd gambar spongebob kuning cerah, tentu saja tercetak jelas sekarang dalam kondisi basah.

Nasib buruk belum berakhir sampai disitu. Mereka tiba di depan sekolah. Akan tetapi cuaca disekitar sekolah mereka cerah tak berawan. jadilah mereka turun dari bus basah kuyup sendiri mirip orang kecemplung sumur. Beberapa siswa kelas satu dan kelas dua yang mengadakan ekskul heran melihat empat gadis yang basah kuyup itu. Sebenarnya sangat memalukan, tapi empat gadis itu pura pura gak malu.

“Habis dari mana Kak?” tanya anak kelas satu pada Kempung.

“Habis nyemplung sumur pelebur dosa,” jawab Kempung asal. Tiga temannya di belakang cuma nyekikik malu. Keempat gadis itu benar benar membayar ongkos bus dengan uang hasil mungut di belakang kembang sesajen tadi. 

“Masih sisa gaes,” kata Menis sambil menggenggam uang koin itu.

“Buat besok lagi, beli gorengan,” jawab Clara. Mereka pun berpisah untuk pulang kerumah masing masing. 

Esoknya mereka harus menghadapi sidang dari guru BP. Suryo melapor pada guru bahwa mereka membolos kemarin.

"Kalian tahu kalian ini sudah kelas tiga? Sebentar lagi lulus, tapi masih juga sempat bolos!!" ujar guru BP yang sangar. Guru BP itu merupakan guru BP paling seram. Beliau guru paling ditakuti. Yang selalu pakai eyeshadow melebihi kelopak matanya. Hening keempat gadis itu cuma menunduk. Akhirnya mereka dihukum muter lapangan dengan hanya menggunakan satu sepatu.

Terpopuler

Comments

Susi Susanti

Susi Susanti

ke inget saya di taun 2009 kak,,punya teman dan gebetan,sama manggil ya Ncink,Nyak dan Babe
padahal kita orang Jawa timur
selamat berkarya untuk author /Determined/

2024-06-03

1

Fie_Hau

Fie_Hau

kalau NYAK dalam bahasa Lampung artinya SAYA....

2024-04-05

1

MAY.s

MAY.s

Edan🤣🤣🤣 gambar SpongeBob

2023-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Apes
3 Mulai kursus
4 Tinggi, hitam, besar
5 Kencan pertama
6 Lebih dekat
7 Tentang Tama
8 Syarat pernikahan
9 Kejutan
10 Penjelasan Tama
11 Pengorbanan kecil
12 Bertepuk Sebelah Tangan
13 Mantan
14 Daus sakit
15 Perasaan terdalam Boby
16 Boby on move
17 Boby dan Clara
18 Kebahagiaan kecil
19 Penolakan Pocik
20 Bersama Ine
21 Bertahan terluka
22 Berita duka di kampung Tama
23 Clara gadis baja
24 Clara dan Citra
25 Merelakan
26 Pelampiasan
27 Tama dan Citra
28 Penggerebekan
29 Bukit Bulan
30 Memintamu secara terhormat
31 pengumuman
32 Full air mata
33 Keluarga Tama
34 Cerita Nina
35 Berbicara dengan Tama
36 Pertempuran dimulai
37 Strategi
38 Cinta
39 persidangan
40 Pembuktian
41 Sunshine a new day
42 Janda
43 Keluarga Boby
44 Kesadaran baru
45 Kegilaan Boby
46 Janda dan tetangga
47 Dunia Boby
48 Dunia Clara
49 Restu
50 Pertemuan kembali
51 Sehari bersama Boby
52 Pengakuan Boby
53 Semalam bersama tim Iptu Revan
54 Menjenguk Boby
55 Pacar baru
56 Membuang ulat bulu
57 Panas!!!
58 Kejutan dari Tito
59 Kembali bersama
60 Hari hari bahagia
61 Isi hati Santi
62 Di puncak Sikunir
63 Malam tahun baru
64 Truth or dare
65 Pernikahan impian bersama
66 Sang mantan
67 Keraguan
68 Sebelum badai
69 Over thinking
70 Penjelasan Boby
71 Restu yang sesungguhnya?
72 Badai
73 Boby pusing
74 Kebohongan Boby
75 The day
76 Pro vs amatir
77 Didikan Boby
78 Manis
79 Kesayangan Clara
80 Kesayangan Boby
81 Putaran roda kehidupan dan canda
82 Tentang Cinta
83 Awal ujian
84 Duka Revan
85 Kemelut Boby
86 Duka Boby
87 Kembali berjuang
88 Mencoba untuk setia
89 Permainan lama
90 Perpisahan lagi
91 Godaan
92 Clara ngambek
93 Baper
94 Mempertahankan
95 Udan nyawang srengenge
96 Misi pertama
97 Pemulihan
98 Pahitnya hidup
99 berusaha bangkit
100 Hadiah kecil
101 Dan lagi....
102 Kecewa
103 Cari baby siter
104 Tahun baru
105 Selamat datang, Nak
106 Jasmine
107 Cara Tuhan bekerja
108 Clara manusia kurang ajar
109 Menjadi emak emak
110 Promo Novel baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan
2
Apes
3
Mulai kursus
4
Tinggi, hitam, besar
5
Kencan pertama
6
Lebih dekat
7
Tentang Tama
8
Syarat pernikahan
9
Kejutan
10
Penjelasan Tama
11
Pengorbanan kecil
12
Bertepuk Sebelah Tangan
13
Mantan
14
Daus sakit
15
Perasaan terdalam Boby
16
Boby on move
17
Boby dan Clara
18
Kebahagiaan kecil
19
Penolakan Pocik
20
Bersama Ine
21
Bertahan terluka
22
Berita duka di kampung Tama
23
Clara gadis baja
24
Clara dan Citra
25
Merelakan
26
Pelampiasan
27
Tama dan Citra
28
Penggerebekan
29
Bukit Bulan
30
Memintamu secara terhormat
31
pengumuman
32
Full air mata
33
Keluarga Tama
34
Cerita Nina
35
Berbicara dengan Tama
36
Pertempuran dimulai
37
Strategi
38
Cinta
39
persidangan
40
Pembuktian
41
Sunshine a new day
42
Janda
43
Keluarga Boby
44
Kesadaran baru
45
Kegilaan Boby
46
Janda dan tetangga
47
Dunia Boby
48
Dunia Clara
49
Restu
50
Pertemuan kembali
51
Sehari bersama Boby
52
Pengakuan Boby
53
Semalam bersama tim Iptu Revan
54
Menjenguk Boby
55
Pacar baru
56
Membuang ulat bulu
57
Panas!!!
58
Kejutan dari Tito
59
Kembali bersama
60
Hari hari bahagia
61
Isi hati Santi
62
Di puncak Sikunir
63
Malam tahun baru
64
Truth or dare
65
Pernikahan impian bersama
66
Sang mantan
67
Keraguan
68
Sebelum badai
69
Over thinking
70
Penjelasan Boby
71
Restu yang sesungguhnya?
72
Badai
73
Boby pusing
74
Kebohongan Boby
75
The day
76
Pro vs amatir
77
Didikan Boby
78
Manis
79
Kesayangan Clara
80
Kesayangan Boby
81
Putaran roda kehidupan dan canda
82
Tentang Cinta
83
Awal ujian
84
Duka Revan
85
Kemelut Boby
86
Duka Boby
87
Kembali berjuang
88
Mencoba untuk setia
89
Permainan lama
90
Perpisahan lagi
91
Godaan
92
Clara ngambek
93
Baper
94
Mempertahankan
95
Udan nyawang srengenge
96
Misi pertama
97
Pemulihan
98
Pahitnya hidup
99
berusaha bangkit
100
Hadiah kecil
101
Dan lagi....
102
Kecewa
103
Cari baby siter
104
Tahun baru
105
Selamat datang, Nak
106
Jasmine
107
Cara Tuhan bekerja
108
Clara manusia kurang ajar
109
Menjadi emak emak
110
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!