Pengorbanan kecil

Ternyata keluarga Tama tetap tidak merestui Tama dan Citra. Terutama Bapaknya. Bapaknya justru sakit sakitan berkali kali keluar masuk rumah sakit. Seluruh anggota keluarga Tama memikirkan bapaknya. Sampai Daus lahir kedunia dan Citra selalu jadi bahan gunjingan, mereka tetap tidak dinikahkan. Hingga Bapaknya Tama akhirnya meninggal. Seluruh keluarga Tama menyalahkan Tama. Pria itu terjepit dalam situasi sama sekali tidak menguntungkan.

“Bapakku mewasiatkan Daus untuk diambil dan dijadikan anak Kak Nina. Juga mengusir Citra dari kampungku,” kata Tama mengakhiri kisah. Dia memegang tangan Clara dan menciumnya sejenak.

“Maaf aku melibatkanmu. Aku sudah mengikhlaskan jika memang tidak berjodoh dengan Citra. Aku akan berusaha mencintai kamu, namun terimalah Daus sebagai seseorang diantara kita. Aku tidak menuntutmu untuk menyayanginya sebagai anak. Dia tidak memiliki siapapun kecuali aku Papanya,” kata Tama sambil lekat melihat Clara.

Clara menghela nafas. Agak sakit dan agak kasihan mendengar kisah Tama.

“Kau mau memberi waktu untukku mencintaimu seutuhnya Yang?” tanya Tama lagi menunggu jawaban Clara. Gadis itu mengangguk sambil memandangi gerombolan ikan yang berenang dibawah mereka.

Clara menerimanya. Jika harus menjadi ibu sambung dari Daus pun dia rela. Dia akan memberikan kasih sayang layaknya anak kandung pada Daus. Lagi pula mundur dari pernikahan ini artinya bunuh diri. Dia akan membuat keluarganya malu. Dua motor yang diberikan Tama juga sangat membantu dua kakaknya. Tama juga memberi pekerjaan untuk Tito. Kakaknya itu sekarang lebih bisa menata hidupnya. Pengorbanan kecil untuk keluarganya.

Dia akan menjadi istri yang sempurna untuk Tama. Agar pria itu dengan cepat mencintainya. Bukankah hidup memang penuh perjuangan. Clara akan berjuang sejauh mungkin sampai Tama bisa mencintainya.

***

Esoknya Leni memandangi Clara dengan pilu saat gadis itu masuk kursus.

“Kamu udah baikan Ra?” tanya Leni sambil menepuk bahu Clara. Gadis itu sudah sibuk ngesom potongan jas yang akan jadi tugas akhir yang paling akhir untuknya. Clara mengangguk.

“Dia mengakui semuanya kemarin. Kami akan bersama sama merawat Daus. Dia sudah menyerah dengan janda. Tentu saja mendingan gadis cuantik kaya aku daripada janda kan?” kata Clara percaya diri sambil sok centil. Leni mengerudungkan jas setengah jadi yang dia pegang ke kepala Clara.

“Aduh, sakit tau!!!” Clara mengaduh. Leni lupa kalau jasnya penuh jarum pentul.

“Eh, maaf maaf aku lupa kalau ada pentulnya hehehehe anggap saja akupuntur. hahahahah,” kata Leni.

“Akupuntur gundulmu! Akupuntur pakai jarum kecil, pakai ilmu njaruminnya. Yen kayak gini aku jadi kayak boneka santet,” kata Clara. Leni ngakak mendengarnya.

Clara dan teman teman temannya lulus kursus dengan nilai yang baik. Kebaya Clara juga sudah jadi seminggu sebelum hari H. Kebaya model asimetris yang indah. Dengan selendang menjuntai di bagian kiri pundak.

“Ini bagus sekali aku mirip putri keraton,” komentar Clara saat dia fitting.

“Ini sumbangan kita yak, kita gak nyumbang lagi nanti saat resepsi,” canda Mbak Diah.

“Boleh, tapi datang doang, gak boleh makan hidangannya,” balas Clara. Mereka nyekikik saja. Ini kali terakhir mereka ngumpul sebelum nikahan Clara digelar.

Hari pernikahan tiba. Teman teman SMK Clara agak heran dengan pernikahan yang terkesan mendadak itu.

"Kamu hamil duluan?" tanya Kempung. Saat mereka datang di malam midodareni Clara.

"Mulutmu Punk, aku masih perawan ting ting yaa…" jawab Clara.

"Mana buktinya?" tanya Menis bodoh. Clara menabok kepala Menis dengan piring snack kertas. 

"Lha emang gimana cara mbuktiinnya," jawab Clara sewot.

"Lha berarti ya gak perawan," kata Nyak.

"Hah bodo amat!! Kalian itu emang temen temen somplak," jawab Clara. Teman temannya pun tertawa ngakak. Mereka terus ngobrol hingga malam kian beranjak. Kemudian pamit pulang untuk datang besok di hari bersejarah untuk Clara. 

Sebenarnya teman teman Clara heran dengan gadis itu. Hanya beberapa bulan dari mereka lulus. Gadis itu sudah dapat pacar, bahkan suami. Padahal Clara itu terkenal paling gak pernah punya gandengan selain cinta pertamanya dulu. Hanya mulutnya doang gembar gembor cinta, cowok dan lain lain. Akan tetapi jauh didalam hati Clara mereka tahu gadis itu tak pernah menaruh hati pada cowok manapun.

Ijab qobul berlangsung lancar. Mahar uang diberikan cukup mencengangkan. Uang senilai 50 juta dan satu set perhiasan model aurelie bernilai fantastis untuk Clara. Juga seperangkat alat sholat yang indah. Clara takut kalau kualitasnya sholat kalah bagus dengan alat sholat yang dia kenakan.

Tamu undangan kebanyakan dari pihak Clara. Dari pihak keluarga Tama malah sedikit.

"Kenapa lebih banyak tamuku Mas? Aku kan jadi malu kalau begini,” bisik Clara di pelaminan.

“Gak papa, aku memang hanya mengundang saudara dekat saja,” jawab Tama. Gadis itu pun manggut manggut.

Sesi foto digelar. Teman SMK Clara dan teman kursus Clara berebut foto aneh aneh dengan mempelai. Tukang fotonya sampai pusing. Bahkan Tama yang mantennya malah jadi tukang foto dadakan.

"Mas, kamu moto pakai hpku ya!" kata Menis sambil menyerahkan hpnya.

"lah, dia mantennya Nis," kata Nyak.

"Gak papa temen kita kan Claranya," kata Kempung. Tama sampai geleng geleng kepala dengan kelakuan teman teman istrinya. Dia sadar Clara adalah gadis yang loveable, karena dia ceria dan gak ngebosenin.

Usai pesta, Clara langsung berkemas dari rumahnya. Rencananya dia langsung akan menempati rumah Tama yang baru saja selesai. Momen haru tercipta. Ibunya sesenggukan sambil membantu Clara mengemasi barang pribadinya.

“Udah Bu, Clara cuma mau pindah ke rumah Mas Tama. Bukan mau minggat," kata Clara agar dia tidak ikut melow.

"Mulutmu Ra, Ibu sedih tau," kata Ibu sambil mengusap air matanya.

"Nanti Clara pulang seminggu sekali, tapi masakin yang enak yaa…. Masakin ayam. Jangan masak mie rasa melon," kata Clara. Mau gak mau Ibu nyekikik. Mie rasa melon adalah masakan kontroversial di rumah ini. Saat itu mati lampu dan hujan deras. Ibu lagi masak mie buat lauk makan malam, tapi keliru menuangkan kecap. Beliau menuangkan sirup melon yang botolnya sama persis kaya botol kecap. Diletakkannya juga sebelahan lagi. Mereka nyekikik berdua. Kemudian berpelukan dalam haru. Mata Clara mengembun juga, tapi gadis itu emang sok tegar.

"Jaga anakku ya Tam, tolong buat dia bahagia," pesan Ibu pada Tama saat mereka berdua sudah naik mobil.

Di mobil Clara meneteskan air matanya. Tama melirik Clara sedikit takjub. Dia baru kali ini melihat air mata Clara. Biasanya gadis itu selalu terlihat senyum gak berhenti.

"Rasanya sedih Mas, keluar dari rumah yang udah seumur hidup aku tempati. Rasanya sakit, tahu aku tidak lagi diperhatikan atau dimarahi Ibu lagi, tapi yah…. Begini memang. Bimbing aku jadi istri yang baik yaa…" kata Clara. Tama cuma tersenyum menanggapi. Tama tidak mau menjanjikan apapun pada gadis itu.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Sampai nikah pun orang tua Clara blm tahu ttg Daus ya thor?

2023-04-30

1

Sony Haryanto

Sony Haryanto

ceritanya bagus simple dan menarik, walaupun sebagian kisahmu hhhh
cba deh ceritanya dibuat majas, sehingga pembaca bisa berandai-andai

2023-04-03

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Apes
3 Mulai kursus
4 Tinggi, hitam, besar
5 Kencan pertama
6 Lebih dekat
7 Tentang Tama
8 Syarat pernikahan
9 Kejutan
10 Penjelasan Tama
11 Pengorbanan kecil
12 Bertepuk Sebelah Tangan
13 Mantan
14 Daus sakit
15 Perasaan terdalam Boby
16 Boby on move
17 Boby dan Clara
18 Kebahagiaan kecil
19 Penolakan Pocik
20 Bersama Ine
21 Bertahan terluka
22 Berita duka di kampung Tama
23 Clara gadis baja
24 Clara dan Citra
25 Merelakan
26 Pelampiasan
27 Tama dan Citra
28 Penggerebekan
29 Bukit Bulan
30 Memintamu secara terhormat
31 pengumuman
32 Full air mata
33 Keluarga Tama
34 Cerita Nina
35 Berbicara dengan Tama
36 Pertempuran dimulai
37 Strategi
38 Cinta
39 persidangan
40 Pembuktian
41 Sunshine a new day
42 Janda
43 Keluarga Boby
44 Kesadaran baru
45 Kegilaan Boby
46 Janda dan tetangga
47 Dunia Boby
48 Dunia Clara
49 Restu
50 Pertemuan kembali
51 Sehari bersama Boby
52 Pengakuan Boby
53 Semalam bersama tim Iptu Revan
54 Menjenguk Boby
55 Pacar baru
56 Membuang ulat bulu
57 Panas!!!
58 Kejutan dari Tito
59 Kembali bersama
60 Hari hari bahagia
61 Isi hati Santi
62 Di puncak Sikunir
63 Malam tahun baru
64 Truth or dare
65 Pernikahan impian bersama
66 Sang mantan
67 Keraguan
68 Sebelum badai
69 Over thinking
70 Penjelasan Boby
71 Restu yang sesungguhnya?
72 Badai
73 Boby pusing
74 Kebohongan Boby
75 The day
76 Pro vs amatir
77 Didikan Boby
78 Manis
79 Kesayangan Clara
80 Kesayangan Boby
81 Putaran roda kehidupan dan canda
82 Tentang Cinta
83 Awal ujian
84 Duka Revan
85 Kemelut Boby
86 Duka Boby
87 Kembali berjuang
88 Mencoba untuk setia
89 Permainan lama
90 Perpisahan lagi
91 Godaan
92 Clara ngambek
93 Baper
94 Mempertahankan
95 Udan nyawang srengenge
96 Misi pertama
97 Pemulihan
98 Pahitnya hidup
99 berusaha bangkit
100 Hadiah kecil
101 Dan lagi....
102 Kecewa
103 Cari baby siter
104 Tahun baru
105 Selamat datang, Nak
106 Jasmine
107 Cara Tuhan bekerja
108 Clara manusia kurang ajar
109 Menjadi emak emak
110 Promo Novel baru
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan
2
Apes
3
Mulai kursus
4
Tinggi, hitam, besar
5
Kencan pertama
6
Lebih dekat
7
Tentang Tama
8
Syarat pernikahan
9
Kejutan
10
Penjelasan Tama
11
Pengorbanan kecil
12
Bertepuk Sebelah Tangan
13
Mantan
14
Daus sakit
15
Perasaan terdalam Boby
16
Boby on move
17
Boby dan Clara
18
Kebahagiaan kecil
19
Penolakan Pocik
20
Bersama Ine
21
Bertahan terluka
22
Berita duka di kampung Tama
23
Clara gadis baja
24
Clara dan Citra
25
Merelakan
26
Pelampiasan
27
Tama dan Citra
28
Penggerebekan
29
Bukit Bulan
30
Memintamu secara terhormat
31
pengumuman
32
Full air mata
33
Keluarga Tama
34
Cerita Nina
35
Berbicara dengan Tama
36
Pertempuran dimulai
37
Strategi
38
Cinta
39
persidangan
40
Pembuktian
41
Sunshine a new day
42
Janda
43
Keluarga Boby
44
Kesadaran baru
45
Kegilaan Boby
46
Janda dan tetangga
47
Dunia Boby
48
Dunia Clara
49
Restu
50
Pertemuan kembali
51
Sehari bersama Boby
52
Pengakuan Boby
53
Semalam bersama tim Iptu Revan
54
Menjenguk Boby
55
Pacar baru
56
Membuang ulat bulu
57
Panas!!!
58
Kejutan dari Tito
59
Kembali bersama
60
Hari hari bahagia
61
Isi hati Santi
62
Di puncak Sikunir
63
Malam tahun baru
64
Truth or dare
65
Pernikahan impian bersama
66
Sang mantan
67
Keraguan
68
Sebelum badai
69
Over thinking
70
Penjelasan Boby
71
Restu yang sesungguhnya?
72
Badai
73
Boby pusing
74
Kebohongan Boby
75
The day
76
Pro vs amatir
77
Didikan Boby
78
Manis
79
Kesayangan Clara
80
Kesayangan Boby
81
Putaran roda kehidupan dan canda
82
Tentang Cinta
83
Awal ujian
84
Duka Revan
85
Kemelut Boby
86
Duka Boby
87
Kembali berjuang
88
Mencoba untuk setia
89
Permainan lama
90
Perpisahan lagi
91
Godaan
92
Clara ngambek
93
Baper
94
Mempertahankan
95
Udan nyawang srengenge
96
Misi pertama
97
Pemulihan
98
Pahitnya hidup
99
berusaha bangkit
100
Hadiah kecil
101
Dan lagi....
102
Kecewa
103
Cari baby siter
104
Tahun baru
105
Selamat datang, Nak
106
Jasmine
107
Cara Tuhan bekerja
108
Clara manusia kurang ajar
109
Menjadi emak emak
110
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!