19. Cinta Bukan Pilihan

...Happy Reading...

...****************...

Hotel Kingsley, adalah salah satu deretan hotel terbesar di ibu kota. Hari ini adalah hari pernikahan dari anak pemilik hotel tersebut—Juno Abercio Kingsley. Kemegahan pesta tersebut sudah tidak diragukan lagi. Dengan menyatukan konsep wedding outdoor dan indoor yang menjadi fasilitas istimewa di hotel tersebut, sehingga pesta tersebut bisa dihadiri oleh banyak undangan dari segala kalangan.

Abizar datang ke pesta tersebut beserta keluarganya, tetapi tanpa Kezia. Kemarin sore perempuan itu meminta diantarkan ke rumahnya, lantaran ingin mendampingi sang adik yang akan menikah.

Setelah berada di dalam gedung yang megah dengan hiasan dekorasi pernikahan yang mewah, Abizar berpisah dengan keluarganya. Ia memilih sendiri dan celingukan ke sana ke mari, seolah sedang mencari sesuatu. Abizar mencari keberadaan istrinya dan Devan. Lelaki itu masih khawatir jika mereka masih terlihat mengumbar kemesraan. Di acara pernikahan seperti ini, pasti banyak anggota keluarga yang datang. Abizar tidak ingin kelakuan mereka akan menjadi gosip yang memalukan. Padahal dirinya sendiri yang sudah punya wanita simpanan.

"Lagi cari siapa, sih?"

Abizar berjingkat saat sebuah tangan memukul pundaknya. Ia terkejut. "Bikin kaget aja, sih, Bang!" gerutunya kesal. Yang mengagetkannya hanya tersenyum lebar.

"Lagian serius banget. Sampai gue panggil beberapa kali, lo kagak denger," ucap lelaki yang bernama Alfath—sahabatnya.

Abizar menghela napasnya setelah menenangkan detak jantungnya yang berdebar kencang. "Gue lagi nyari Bang Devan. Lo lihat, nggak?" tanyanya kemudian.

"Tadi, sih, lihat di depan."

"Sama siapa?" sahut Abizar cepat.

"Sama orang tuanya. Kayaknya mereka baru datang."

Mendengar itu Abizar menghela napas lega. Itu artinya, Devan tidak bersama Kezia.

"Tumben lo nyariin Devan." Kening Alfath berkerut heran, beberapa detik kemungkinan seulas senyuman seringai terbit di sudut bibirnya, "jangan-jangan lo ketakutan, ya? Lo takut kalau Devan lagi bareng sama istri lo. Iya, kan?"

Abizar mengerjap kaku sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal mendengar tebakan Alfath. "Nggak juga, ngapain gue takut mereka bersama? Gue juga tahu kalau Bang Devan lagi deketin Mbak Zee, tapi gue nggak peduli. Bagaimana pun juga Mbak Zee udah sah jadi istri gue. Bang Devan baru bisa dapatkan Mbak Zee kalau kami udah bercerai nanti," kilah Abizar.

Alfath mencebikkan bibirnya. "Ya, terserah lo, deh. Gue harap lo nggak nyesel jika suatu saat lo kehilangan istri dan anak lo itu, Bi. Apalagi hati Kezia belum jadi milik siapa pun. Devan bisa aja merebut hatinya Kezia sebelum anak lo lahir ke dunia. Dengan begitu, lo bakalan kehilangan kesempatan. Selama lo pergi ke Jepang, gue sering lihat Devan perhatian banget sama Kezia. Hati-hati aja, lo!"

Alfath sengaja memanas-manasi Abizar agar lelaki itu sadar akan tanggung jawabnya sebagai seorang suami dan calon ayah.

"Biarin aja. Itu malah bagus, kan. Jadi aku bisa menikah dengan perempuan yang aku cintai," celetuk Abizar. Walaupun tak ayal tubuhnya sedikit gemetar, menahan hawa panas dalam dadanya yang tiba-tiba berkobar. Sampai kedua tangannya mengepal dengan kencang tanpa sadar.

"Cih, mana tahu ternyata cinta lo itu ternyata Kezia. Lo bisa aja menampik rasa yang ada dalam hati lo saat ini, tapi yang gue lihat dari sikap lo sekarang, lo kayak lagi ketakutan. Mungkin takut kehilangan ...." Alfath sedikit mencondongkan kepalanya mendekati wajah Abizar. Menatap lamat-lamat gurat ketakutan yang tercetak di dahi lelaki itu.

"Ngawur!" Abizar sontak menarik mundur kepalanya menjauhi wajah Alfath. Ditatap seperti itu membuatnya salah tingkah. "Gue udah punya pacar, Bang. Jadi nggak mungkin gue jatuh cinta sama Mbak Zee. Pacar gue itu cantik banget, tau," imbuhnya menyombongkan kecantikan Selena.

"Kita lihat aja. Menurut pendapat para ahli dari bukunya yang pernah gue baca, 'datangnya cinta itu bukan pilihan seseorang, kehadirannya bukan pula keinginan. Dia datang secara tiba-tiba, sesuai ketetapan yang ditentukan oleh Tuhan.' ...." Terjeda sejenak, Alfath menghunuskan tatapan menusuk pada kedua mata Abizar, "mungkin aja apa yang lo rasakan saat ini sama pacar lo itu cuma kekaguman semata, bukan cinta," imbuhnya lagi. Membuat Abizar sontak menelan saliva.

"Ah, apaan, sih. So bijak lo, Bang!" dengus Abizar sambil mendorong tubuh Alfath agar tidak terlalu dekat. Alfath pun tertawa terbahak-bahak.

"Ya udah kalau nggak percaya. Gue, kan, cuma mau ngingetin lo aja. Jangan sampai lo baru sadar kalau lo udah jatuh cinta sama Kezia, saat hati istri lo itu udah terisi nama Devan. Lo pasti akan menyesal," tegas Alfath.

Abizar tidak menanggapi perkataan Alfath, ia hanya memicing tidak suka. Hingga kedatangan seseorang membuat perhatian keduanya tersita.

"Abi ... my little nephew (keponakan kecilku)."

Seorang perempuan bermata sipit langsung memeluk tubuh Abizar. Suaranya yang cempreng seolah menusuk di indera pendengaran Abizar.

"Aunty Nom?" Abizar mendorong tubuh perempuan yang bernama lengkap Naomi Akiara, sekadar untuk menatap wajahnya dengan jelas. Bibirnya pun tersenyum saat sudah memastikan perempuan itu adalah benar tante kecilnya, "Aunty kapan ke sini? Kenapa nggak pulang dulu ke Jepang. Kita, kan, bisa pulang bareng dari sana," seru Abizar.

Naomi adalah seorang model terkenal asal Jepang. Ia seringkali bepergian ke luar negeri untuk melakukan pemotretan, dan terakhir ia melakukan pemotretan di negara Singapura, lalu langsung pulang ke Indonesia setelah mendengar kabar pernikahan keponakannya—Juno.

"Males, ah, pulang dulu ke sana. Orang Mommy Yura juga ada di sini, kok," ujar Naomi.

"Eh, Bi. Gue ke pantry dulu, ya. Mau ngecek hidangan, takutnya ada kekurangan." Suara Alfath mengalihkan perhatian Naomi dan Abizar. Dia yang notabene adalah seorang chef diberi tugas oleh Juno, untuk mengatur tentang segala yang berhubungan dengan hidangan pesta tersebut.

"So handsome! I like it," gumam Naomi terpana melihat ketampanan Alfath. Panah asmara telah tertancap pada pandangan pertama. Alfath dibuat heran melihat reaksi Naomi yang menurutnya terlihat aneh. Tanpa ingin tahu siapa perempuan tersebut, Alfath langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"Eh, kenapa langsung pergi? Kita belum kenalan ...." Naomi sedikit berteriak memanggil Alfath, tetapi sayangnya lelaki itu sudah menghilang di balik kerumunan tamu undangan. Perempuan itu pun langsung memberenggut kesal. Hal itu membuat Abizar tertawa kencang.

"Dia itu cowok dingin, Aunty. Percuma kenalan sama dia. Gaulnya cuma sama masakan doang," celetuk Abizar.

"Apa dia seorang chef?"

Abizar mengangguk, mengiyakan pertanyaan tersebut.

"Wow, he is perfect boy!" lirih Naomi dengan mata berbinar penuh kekaguman.

"Kenalin sama aunty, dong, Bi!" rengek Naomi sambil bergelayut manja pada lengan Abizar. Namun, lelaki itu tidak terlalu mengindahkan permohonan tantenya tersebut. Perhatian lelaki itu tersita oleh pemandangan yang membuat matanya sakit. Di area dekat balkon yang terhubung dengan ballroom outdoor yang di bawahnya terdapat kolam renang, ia melihat sosok Kezia sedang berduaan dengan Devan. Mereka terlihat mesra sambil tertawa riang.

Sontak tangan Abizar mengepal kencang. Urat lehernya mengeras ketat dengan kedua matanya melotot tajam. "Sialan, Bang Devan! Bisa-bisanya dia berduaan dengan Mbak Zee di tempat umum seperti itu," gerutu Abizar kesal.

...****************...

...To be continued...

Terpopuler

Comments

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Abizar...Alfatih bukan bermsksud sok bijak,tapi memang benar....
Coba kamu renungkan lagi,apakah ksu memang menvintai Selena atau hanya kagum?
Waaah...tante Naomi enyukai cowok sedingin Alfatih?
Monggo tante...silakan taklukkaan si gunung es Alfatih🤭🤭🤭

2023-05-15

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

km tuh egois bgt si bi,suka tp g ngaku cemburu nih yeeee

2023-03-22

0

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

lain di mulut lain di hati.bilangnya gak cinta.tapi baru liat Devan sama Kezia tertawa bahagia aja udah kebakar hatinya.

2023-02-23

2

lihat semua
Episodes
1 1. Hari Sial
2 2. Terjebak
3 3. Lupakan Saja!
4 4. Cantik
5 5. Kembali Mengganggu
6 6. Ketahuan Mama
7 7. Perempuan Gampangan
8 8. Lagi Sayang-Sayangnya
9 9. Memberi Pelajaran
10 10. Tiba-tiba Menolak
11 11. Menikahlah Denganku!
12 12. Patah Hati
13 13. Adegan Berbahaya
14 14. Mengajak Pindah
15 15. Mau Apa Dia?
16 16. Mulai Terbiasa
17 17_Semakin Dekat
18 18. Jaga Jarak
19 19. Cinta Bukan Pilihan
20 20. Bertengkar
21 21. Perempuan Tua
22 22. Perintah Sang Mama
23 23. Minta Maaf
24 24. Menginap
25 25. Iseng
26 26. Balas Dendam
27 27. Lepasin Dia!
28 28. Sepakat
29 29. Andai Saja
30 30. Merasa Terenyuh
31 31. Sekadar Kekaguman
32 32. Pulang
33 33. Mabuk
34 34. Minta Bantuan
35 35. Membeku
36 36. Peka
37 37. Nengok Bayi
38 38. Punya Hak
39 39. Merasa Bersalah
40 40. Suami Siaga
41 41. Seperti Anak Kecil
42 42. Mengingatkan
43 Bab 43. Merasakan Kenyamanan
44 Bab 44. Nggak Bisa Bohong
45 Bab 45. Tidak Tega
46 46. Perhitungan
47 Bab 47. Makan Siang
48 Bab 48. Rapat Penting
49 Bab 49. Merelakan
50 Bab 50. Marah
51 Bab 51. Khawatir
52 Bab 52. Frustrasi
53 Bab 53. Tak Bisa Terselamatkan
54 Bab 54. Ceraikan Dia!
55 Bab 55. Bertemu Kezia
56 Bab 56. Rencana Perceraian
57 Bab 57. Berlibur
58 Bab 58. Mengaku Kalah
59 Bab 59. Bukan Salah Abizar
60 Bab 60. Sebatas Asa
61 Bab 61. Karma
62 Bab 62. Memaafkan
63 Bab 63. Status Duda
64 Bab 64. Patah Hati
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Hari Sial
2
2. Terjebak
3
3. Lupakan Saja!
4
4. Cantik
5
5. Kembali Mengganggu
6
6. Ketahuan Mama
7
7. Perempuan Gampangan
8
8. Lagi Sayang-Sayangnya
9
9. Memberi Pelajaran
10
10. Tiba-tiba Menolak
11
11. Menikahlah Denganku!
12
12. Patah Hati
13
13. Adegan Berbahaya
14
14. Mengajak Pindah
15
15. Mau Apa Dia?
16
16. Mulai Terbiasa
17
17_Semakin Dekat
18
18. Jaga Jarak
19
19. Cinta Bukan Pilihan
20
20. Bertengkar
21
21. Perempuan Tua
22
22. Perintah Sang Mama
23
23. Minta Maaf
24
24. Menginap
25
25. Iseng
26
26. Balas Dendam
27
27. Lepasin Dia!
28
28. Sepakat
29
29. Andai Saja
30
30. Merasa Terenyuh
31
31. Sekadar Kekaguman
32
32. Pulang
33
33. Mabuk
34
34. Minta Bantuan
35
35. Membeku
36
36. Peka
37
37. Nengok Bayi
38
38. Punya Hak
39
39. Merasa Bersalah
40
40. Suami Siaga
41
41. Seperti Anak Kecil
42
42. Mengingatkan
43
Bab 43. Merasakan Kenyamanan
44
Bab 44. Nggak Bisa Bohong
45
Bab 45. Tidak Tega
46
46. Perhitungan
47
Bab 47. Makan Siang
48
Bab 48. Rapat Penting
49
Bab 49. Merelakan
50
Bab 50. Marah
51
Bab 51. Khawatir
52
Bab 52. Frustrasi
53
Bab 53. Tak Bisa Terselamatkan
54
Bab 54. Ceraikan Dia!
55
Bab 55. Bertemu Kezia
56
Bab 56. Rencana Perceraian
57
Bab 57. Berlibur
58
Bab 58. Mengaku Kalah
59
Bab 59. Bukan Salah Abizar
60
Bab 60. Sebatas Asa
61
Bab 61. Karma
62
Bab 62. Memaafkan
63
Bab 63. Status Duda
64
Bab 64. Patah Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!