Bab 13. Benih-benih Cinta

Gagah berlari menuju lapangan sepak bola, pria itu terus memukul-mukul dadanya yang tiba-tiba terasa begitu sesak saat mendengar pernyataan Riana.

Sementara itu seorang gadis tampak diam termangu melihat pemuda itu tampak begitu gusar.

"Bagaimana ucapan mereka bisa sama, apa Riana adalah Reinkarnasi dari Riana Antoinette??" ucap Gagah kembali memukul-mukul dadanya untuk menghilangkan rasa sesaknya

Saat hendak menghampirinya, gadis itu langsung mengurungkan niatnya karena melihat Aleta terus mengawasi Gagah dari kejauhan.

Aleta langsung menghampiri Gagah dan memberikan sebotol air mineral dingin padanya.

"Apa benar dia adalah Reinkarnasi mu??" ucap Gagah begitu gusar saat melihat liontin dengan gambar Riana Antoinette

"Sudahlah, jangan mengingatnya lagi, aku enek setiap kali melihat mu bersedih karena anak iblis itu," ucap Aleta begitu ketus

Gagah menolak air mineral pemberian Aleta dan pergi begitu saja.

"Dasar brengsek, kenapa kau selalu saja mengacuhkan aku. Padahal aku selalu melindungi mu tapi begini balasan mu padaku hah!" teriak Aleta

Gagah menghentikan langkahnya, dan menoleh kearahnya.

"Kalau begitu jangan lakukan lagi, lagipula aku juga bisa melindungi diriku sendiri. Anggap saja kita tak saling kenal seperti biasanya," tegas Gagah membuat Aleta semakin kesal dengannya dan langsung pergi menjauh Gagah.

*Buughhh!!

"Awww!" seru Garnis terlihat memegangi keningnya saat tak sengaja menabrak Gagah dan terkena liontinya.

"Sorry, kamu gak papa?" tanya Gagah memeriksa kening gadis itu

Seketika denyut jantung Garnis berdetak dua kali lipat saat melihat wajah pria tampan itu dari dekat.

Ia tak berkedip saat Gagah mengusap keningnya, hingga menelan salivanya saat embusan nafas pria itu menyapu wajahnya.

Wah ganteng banget kalau dari dekat, bahkan bau nafasnya begitu wangi. Pantas saja semua cewek di sekolah ini naksir berat sama Kak Gagah. Dan sepertinya sekarang aku juga akan menjadi salah satu fans garis kerasnya, semoga aja Aleta sama Angel gak lihat gue sama doi,

Seketika Angel yang melihat Garnis tengah beradu pandang dengan Gagah langsung meneriakinya.

"Garnis, jangan coba-coba ya kamu!" seru Angel sambil melotot membuat Garnis langsung menjaga jarak dengan Gagah.

"Aku gak papa kok kak, swear!" ucap gadis itu kemudian berlari meninggalkan pria itu

Gagah langsung menoleh kearah Angel, dan gadis itu langsung menghampirinya.

"Are you Ok?" tanya Angel

"Seperti yang kau lihat, bukan aku yang terluka tapi Sabahat mu Garnis. Tapi karena ia takut denganmu ia langsung pergi sebelum aku mengobatinya,"

"Kenapa sih kamu selalu peduli dengan orang lain tapi tidak denganku?" tanya Angel

"Karena aku tidak menyukaimu," jawab Gagah begitu singkat dan sukses menusuk jantung wanita itu hingga berdarah-darah.

Gagah langsung pergi meninggalkan Angel yang tampak meledak-ledak setelah mendengar jawabannya.

*Arrghhh!!!

"Dasar brengsek, baj*ngan, anj*ng, b*bi lo!" maki Angel mengeluarkan unek-uneknya

"Meskipun kau selalu menolak ku tapi aku punya cara jitu untuk menaklukkan hatimu, lihat saja nanti. Kau pasti akan bertekuk lutut di kakiku dan menangis-nangis mengemis cintaku,"

Angel kemudian bergegas meninggalkan tempat itu, namun sebuah liontin menghentikan langkahnya.

Ia kemudian mengambil liontin yang tergeletak di antara rerumputan.

"Bukankah liontin ini milik Gagah?"

Karena penasaran Angel kemudian membuka liontin itu. Wanita itu begitu terkejut saat melihat foto yang ada di dalamnya.

"Riana??. Jadi benar dugaanku, selama ini diam-diam ia menyukai anak Iblis itu. Aku tak bisa membiarkan ini terjadi. Aku harus memadamkan api cinta yang mulai menyala ini agar tak membesar dan membakar seluruh kota,"

Seketika Aleta datang dan merebut Liontin dari tangan Angel.

"Kenapa kau mengambilnya!" seru Angel begitu marah

"Kalung ini milik kakakku, dan aku tidak mau siapapun mengambilnya." jawab Aleta

"Hei, kau pikir aku mencurinya, yang benar saja, aku menemukannya di sini, dan aku berniat mengembalikannya jadi cepat berikan padaku!" sahut Angel dengan nada tinggi

"Maaf untuk urusan yang satu ini aku tidak bisa membantumu karena aku tak mau kau mengetahui rahasia keluarga ku," jawab Aleta

"Rahasia apaan sih, bahkan semua siswa di sekolah ini tahu kalau Gagah memang menyukai Riana. Apa itu namanya Rahasia!" cibir Angel

"Serah apa kata lo," sahut Aleta tetap melangkah pergi meskipun Angel terus memanggilnya.

"Aleta jangan pergi, Aleta oii!!"

"Dasar manusia bodoh, kau pikir aku takut padamu, yang benar saja," gerutu Aleta kemudian menyerahkan Linton itu kepada Gagah.

"Lain kali kau harus lebih hati-hati lagi. Beruntung Angel belum melihat apa yang ada dibalik foto Riana, jika tidak sekolah ini pasti kembali heboh dan aku tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi padamu dan gadis itu," tegas Aleta kemudian segera pergi meninggalkan Gagah

Sementara itu seorang siswa begitu marah saat melihat foto-foto para siswa di sekolah yang manjadi korban keganasan sang vampire.

Ia kemudian merobek-robek foto itu dan membukanya ke tempat sampah.

"Kau pikir bisa menemukan aku. Coba saja kalau bisa," ucap gadis itu kemudian segera pergi meninggalkan ruang Osis.

********

Sore itu Gagah merasakan tubuhnya begitu lemas. Wajar saja itu karena pria itu sudah tak meminum darah selama di dalam penjara.

Ia buru-buru mengambil sepeda motornya dan bergegas pulang.

Setibanya di rumah ia melihat rumahnya berantakan dan stok darah segar yang ia simpan di lemari pendingin semuanya ditumpahkan ke lantai.

"Siapa yang melakukan ini?"

Gagah segera memeriksa barang-barangnya, namun tak ada satupun yang hilang.

"Sepertinya ada yang sengaja memancing kemarahan ku,"

Saat pemuda itu merasa tubuhnya semakin lemas karena berusaha membersihkan rumahnya tiba-tiba seorang gadis memasuki rumahnya dengan luka di sekujur tubuhnya.

"Tolong aku!" seru seorang gadis kemudian bersembunyi di belakang sofa

Mencium aroma wangi darah manusia membuat gigi taringnya keluar dan insting vampirenya berusaha menyerang gadis itu.

Gadis itu begitu ketakutan saat melihat sosok Gagah yang berubah menjadi seorang vampire.

Meskipun Gagah sudah memberitahunya jika ia tidak akan menyakitinya, tetap saja gadis itu ketakutan dan berusaha melarikan diri dari rumah itu.

Saat gadis itu hendak keluar dari rumah itu, polisi kembali datang dan kembali menangkapnya.

Malam harinya Riana mendatangi kediaman Gagah untuk melanjutkan pembicaraan mereka.

Namun ia terkejut saat melihat banyak polisi di rumah pria itu.

"Apa yang terjadi, kenapa banyak polisi dan kenapa rumah Gagah di pasangi garis polisi!"

Melihat Riana datang Aleta langsung menghampirinya dan menampar wajah gadis itu.

*Plaakkk!!

"Dasar anak Iblis, apa kau begitu dendam dengan kakakku hingga kau kembali menjebaknya dan melaporkan ia ke polisi!" seru Aleta begitu geram

"Jaga ucapanmu atau aku akan membunuhmu," jawab Riana kemudian melepaskan tangan Aleta yang mencengkram bahunya

"Asal kau tahu aku datang ke sini untuk melanjutkan pembicaraan kami yang tertunda dan aku tak mengira jika ia kembali ditangkap polisi," imbuh Riana

"Jangan berlaga tolol, wanita iblis seperti mu memang pandai berpura-pura," sahut Aleta

"Serah apa kata lo aja, yang jelas gue gak seperti itu," jawab Riana kemudian meninggalkan Aleta

Mengetahui Gagah kembali di Penjara membuat gadis itu segera menjenguknya.

Namun sayangnya ia tak bisa menemuinya karena pria itu sudah di pindahkan ke penjara khusus untuk terpidana mati.

Dengan bantuan sang nenek Lasmi gadis itu berhasil menemui Gagah di sel tahanan.

Meskipun hanya Rohnya, tapi Riana berusaha mencari informasi kenapa ia bisa terjebak dalam teralis besi.

"Apa yang terjadi, kenapa kau ditangkap polisi?" tanya Riana

Gagah kemudian menceritakan pertemuannya dengan seorang gadis yang datang kerumahnya kepada Riana.

"Aku yakin gadis itu akan tumbal selanjutnya, namun anehnya kenapa ia datang ke rumahku, dan setelah itu polisi datang menangkap ku," terang Gagah

"Aku yakin dia sengaja menjebak mu untuk menyelamatkan dirinya," jawab Riana

"Apa kau mengenal gadis itu atau mengetahui ciri-cirinya?"

Gagah kemudian menggambar sketsa wajah gadis itu dan memberikannya kepada Riana.

"Temukan gadis itu, aku yakin kita bisa menemukan petunjuk tentang siapa pelaku pembunuhan di sekolah melalui dia," jawab Gagah.

Gagah segera menyuruh gadis itu pergi saat melihat sipir penjara menghampiri selnya.

Sang sipir kemudian membawa Gagah ke ruang Rahasia dan menyiksanya.

Entah kenapa Riana begitu sedih saat melihat pria itu meraung kesakitan. Karena tak tahan melihatnya tersiksa ia meminta sang nenek untuk membantu mengeluarkan pria itu dari sana.

Dibantu neneknya Rania berhasil mengeluarkan Gagah dan merawatnya.

Mengetahui Rania begitu peduli dengannya membuat pria itu mulai jatuh hati dengannya.

Kebersamaan keduanya membuat cinta mereka bersemi. Namun mereka terpaksa menjauh karena Lasmi melarang keduanya berhubungan.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Pasti Gagah di jebak dg kedatang cewek itu & rumahnya yg fi buat seolah" acak"an

2023-02-18

1

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Weeeeeh keluar semua sumpah serapahnya Angel

2023-02-18

1

⏤͟͟͞R • Hapsari

⏤͟͟͞R • Hapsari

naaah kan Gagah jatuh cinta untuk yang kedua kalinya deeeh ama Riana 😍😍😍

2023-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!