Bab 17. Kau Bukan Iblis

Pagi itu SMA PENCERAHAN terlihat begitu riuh. Semua siswa tampak menatap Bu Widya yang sengaja mengumpulkan para siswa yang mengikuti ekskul paskibra.

Bukan tanpa alasan ia melakukan hal itu, tentu saja untuk mengkonfirmasi tentang sekte pemuja iblis yang di beritahu oleh Riana.

Ia bahkan memanggil para pengurus untuk membicarakan tentang penemuan mayat Raja Iblis di gudang sekolah tepatnya di tempat mereka sering melakukan ritual.

"Memang benar saya adalah ketua ekskul paskibra tapi saya tidak tahu menahu tentang sekte itu Bu,"

"Dia benar, tidak semua anggota paskibra adalah anggota sekte pemuja iblis. Kami hanya memilih anak-anak tertentu memang yang memiliki visi yang sama dan juga lulus tes," ucap Seorang gadis menghampiri mereka.

Angel tak menyangka jika seorang sekte pemuja Setan berani menampakkan dirinya.

Setelah peristiwa itu para anggota sekte mulai tak menutupi keberadaan mereka. Mereka mulai berani menampakkan dirinya. Meskipun Bu Widya mengeluarkan mereka dari sekolah, tetap saja hal itu tak membuat mereka menjadi takut ataupun malu.

Bahkan salah seorang anggota sekte malah sengaja mendekati Riana. Ia sengaja mendekatinya untuk menarik simpati gadis itu, untuk memuluskan rencananya.

Angel membisikkan sesuatu kepada Riana saat melihat seorang anggota sekte pemuja Iblis.

"Itu dia salah seorang anggota sekte," tunjuk Angel kearah seorang siswi yang tengah asyik membaca di perpustakaan

Riana menghampiri gadis itu dan mengajaknya ngobrol. Tanpa memperkenalkan diri gadis itu langsung mengenal Riana dan sangat hormat padanya. Ia bahkan berbicara sangat santun dan ramah padanya meskipun anak satu sekolah tak ada yang menyukai apalagi menghormati Riana.

"Sudah berapa lama kamu bergabung dengan sekte pemuja iblis?" tanya Riana

"Dari awal masuk sekolah ini," jawab gadis itu

"Kenapa kamu tidak dikeluarkan dari sekolah seperti yang lainnya?"

"Itu karena orang tua ku," jawab gadis itu singkat

Ia seakan menyembunyikan sesuatu dan tak mau menjelaskan detailnya kepada Riana."

"Kadang aku iri padamu dan sangat ingin menjadi seperti dirimu?" ucap gadis itu

"Kenapa?"

"Karena kau istimewa, kau bisa membangkitkan seorang Raja iblis. kau bahkan disayangi oleh seorang pangeran tampan dan memiliki kekuatan yang luar biasa. Semua makhluk di dunia ini bahkan segan padamu. Asal kau tahu, para Vampire itu juga bukannya kalah denganmu tapi Mereka tidak mau membunuhmu karena takut dengan Raja Iblis. Itulah alasan mereka tak melawan mu. Kau bahkan lihat sendiri sang Raja begitu murka hingga ia menunjukkan wajah aslinya saat melihat mu terluka," terang gadis itu membuat Riana terkesiap

Bagaimanapun yang ia ceritakan ada benarnya juga, dan tentu saja hal itu membuat Riana seketika merasa bersalah.

Riana kemudian bergegas meninggalkan gadis itu dengan perasaan bercampur aduk. Gadis itu segera mengejarnya dan memberikan sebuah potongan kertas padanya.

"Datanglah ke tempat ini saat bulan gerhana bulan merah," ucap gadis itu

Riana membuka kertas itu, isinya hanya sebuah tulisan dengan bahasa yang ia tak mengerti.

Karena penasaran ia menemui Gagah dan memberitahukan kepada pemuda itu tentang kertas itu.

"Ini adalah mantra," jawab Gagah

"Darimana kau mendapatkannya?" tanya Pemuda itu

"Dari gadis pemuja iblis,"

"Kalau begitu datangi tempat itu, kalau kau penasaran dengan mereka?" ujar Gagah

Riana mengangguk.

Cukup lama ia menunggu datangnya gerhana bulan merah. Saat hari itu tiba pihak sekolah di kejutkan dengan hilangnya mayat Raja Iblis.

Semua orang tampak cemas terutama Bu Widya. Wanita itu tak bisa menyembunyikan rasa takutnya, ia segera menghubungi Lasmini sahabatnya untuk memberitahu tentang hal itu.

"Hal ini sudah pernah terjadi dan harusnya kau tahu siapa yang melakukannya. Tapi meskipun begitu kali ini firasat ku mengatakan hal buruk akan terjadi," ucap Lasmi

Setelah menemui Widya, Lasmi memberitahukan Riana tentang hilangnya peti jenazah Raja Iblis. Ia memperingatkan cucunya itu untuk berhati-hati dan tidak melakukan apapun selama gerhana bulan merah.

"Kenapa Nek, apa yang akan terjadi padaku jika aku keluar saat gerhana bulan merah?" tanya Riana

"Semua roh jahat berusaha mencari mu untuk membangkitkan Raja Iblis,"

"Bagaimana aku bisa membangkitkan Raja Iblis?" tanya Riana lagi

"Itu karena kau adalah keturunannya. Dan itulah yang menjadi alasan Raja Iblis datang je dunia ini. Dia ingin membawamu kembali ke dunia bawah," jawab Lasmi

"Kalau begitu aku harus menemuinya," jawab Riana

"Jangan gegabah Riana,"

"Karena hanya aku keturunannya, tidak mungkin kan dia menyakiti ku, jadi nenek jangan khawatir,"

Riana akhirnya memutuskan pergi meskipun Lasmini melarangnya. Ia bahkan kabur di bantu oleh Gagah.

Gadis itu melompat dari kamarnya yang ada di lantai dua dan Gagah langsung menyambar tubuhnya.

Malam itu Riana melihat sosok asli Gagah yang berubah wujud menjadi seorang vampir.

Bukannya takut Riana justru mengagumi ketampanan pria itu yang terlihat semakin mempesona dibawah cahaya rembulan.

"Sepertinya aku lebih menyukaimu saat kau menjadi Vampire," ucap gadis itu membuat Gagah salah tingkah

"Kenapa?"

"Karena kau tampak lebih seksi dengan kedua taringmu itu," jawab Riana sontak membuat Gagah tertawa

"Biasanya orang-orang takut saat melihat ku menjadi drakula dan seketika ill feel, tapi kamu aneh. Kamu malah menyukai aku saat menjadi drakula," tegas Gagah

"Itu karena aku Riana the queen of Evil," jawab gadis itu kemudian mencium pipi pria itu.

Sejenak Gagah seperti terhipnotis oleh Riana yang berkata jujur dan menerima dirinya apa adanya.

"Apa benar kau adalah Riana ku," ucap Gagah mengusap wajah gadis itu

"Tentu saja, apa ada gadis lain yang seperti ku yang masih menyukai seorang pria meskipun ia tahu pria itu adalah seorang vampire?. Hanya gadis gila yang akan berbuat seperti itu bukan?" jawab Riana membuat Gagah semakin yakin jika gadis itu adalah reinkarnasi dari Riana hingga kekasihnya

Ia kemudian mendekatkan wajahnya dan menyentuh bibir tipis Riana dengan Jarinya. Kini kedua sejoli itu sudah saling mendekatkan bibir mereka. ******* nafas Gagah terdengar saat pria itu mulai mencium bibir Riana.

Riana mengakhiri ciumannya saat ia kembali menerawang sesuatu saat melakukan kontak fisik dengan pria itu.

Saat wajahnya mulai menengadah ke langit Gagah sadar jika gadis itu sedang mendapatkan visi.

Riana segera menarik lengan Gagah dan menyuruhnya segera naik ke atas motornya.

"Sekarang saatnya!" seru gadis itu

Gagah melesatkan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi, ia kemudian menghentikan kendaraannya tepat di sebuah rumah tua.

"Apa kau yakin ini rumahnya?" tanya Gagah

Riana kemudian mencocokkan alamat rumah itu dengan kertas pemberian gadis pemuja Iblis.

"Tidak salah lagi,"

Saat Riana melangkah mendekati rumah itu, tiba-tiba pintu rumah itu terbuka seperti sudah menunggunya.

Seorang wanita menyambut kedatangan Riana dan mengajaknya masuk.

Di dalam ruangan yang besar terlihat sosok Raja Iblis dibaringkan di sebuah altar dengan berbagai persembahan di sampingnya.

Gadis itu kemudian meminta Riana untuk mengulurkan tangannya. Gadis itu langsung menurutinya, melihat tangan Riana gadis itu langsung menyayatnya dengan pisau membuat Riana berteriak kesakitan.

Saat Gagah hendak mendekatinya, beberapa orang gadis lain menahan pria itu.

Setelah berhasil mendapatkan darah Riana, ia kemudian memasukkan darah itu ke mulut Raja Iblis.

Tak lama lampu di ruangan itu tiba-tiba padam. Satu persatu anggota sekte berteriak dan mati membuat suasana tiba-tiba mencekam. Gagah segera menyambar tubuh Riana dan membawanya pergi meninggalkan tempat itu saat melihat sosok tinggi besar mulai membunuh satu persatu anggota sekte pemuja iblis.

"Apa semua ini terjadi karena aku??" sesalnya

"Tentu saja Tidak," jawab Gagah

"Tapi monster itu bangkit karena meminum darahku," sahut Riana

Rania yang merasa bersalah telah membangkitkan Rana Iblis berusaha bunuh diri. Namun Gagah mencegahnya. Lelaki itu menyadarkan Rania jika ia adalah seorang Iblis yang baik.

"Meskipun kau adalah putri Raja Iblis, tapi kau bukanlah iblis seperti mereka," tutur pria itu

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***