Bab 8. Halloween Party

"Nala??"

Riana mengerjapkan netranya manakala melihat luka bekas gigitan di leher sahabatnya tersebut.

"Jangan sentuh mayat itu!" seru seorang tenaga medis mengagetkan gadis itu

"Sorry,"

Namun saat para tim medis berusaha memindahkan mayat Nala, tiba-tiba tak sengaja lengannya bersentuhan dengan Lengan Riana.

Ia kembali mendapatkan visi dan melihat penyebab kematian sahabatnya tersebut saat lengan mereka saling bersentuhan.

*Brugghh!!

Tubuh Riana jatuh lunglai ke tanah membuat semua orang langsung mengerumuninya.

"Riana!!"

*Bangsal Anyelir Rumah Sakit Harapan

"Semoga kalian cepat sembuh," ucap Gagah kemudian meninggalkan bangsal perawatan Anyelir

Melihat ada sesuatu yang mencurigakan saat Gagah pergi membuat Nala keluar mengikutinya.

Gadis itu tercengang saat melihat seorang wanita yang mengejar Gagah tiba-tiba menghilang saat melihat Gagah bersama Riana.

"Kemana gadis itu?"

Karena kebelet pipis Nala akhirnya membelokkan langkahnya ke toilet.

Saat membuka pintu toilet ia kembali melihat wanita yang sebelumnya mengejar Gagah.

Ia terkesiap saat memergoki wanita itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seorang vampire.

Nala segera berlari saat wanita itu menoleh kearahnya.

Wanita itu menyambar, tubuh Nala dan membawanya terbang menuju ke sekolah.

Ia meninggalkan mayat Nala di gudang sekolah setelah mencabik-cabik tubuhnya.

Seketika Riana terbangun saat Gagah mengguncang tubuhnya sembari memanggil namanya.

"Riana!!"

Gagah memberikan sebotol air mineral kepadanya, saat melihat gadis itu sudah siuman.

"Thanks," jawab Riana

Kali ini Gagah sengaja mengantar Riana pulang karena takut terjadi sesuatu dengannya.

"Apa kamu sering pingsan seperti ini?" tanya Gagah mencoba memecah keheningan diantara mereka

"Baru akhir-akhir ini saja," jawab Riana

"Apa kamu sudah memeriksakan hal ini ke dokter?" tanya Gagah menatapnya intens

Riana tak menjawab.

Ia buru-buru melepaskan save beltnya dan bergegas turun.

"Riana Tunggu!" seru Gagah mengejarnya

"Ada apa lagi;" seru Riana dengan nada tinggi

"Kenapa kau kembali mengacuhkan aku, apa karena insiden kemarin?" tanya pemuda

"Bukankah kau sendiri yang sudah menolak ku di depan banyak orang. Lalu kenapa aku tak boleh mengacuhkan mu," jawab Talita sinis

"Bukankah sudah ku bilang, aku tidak bisa menerima cintamu karena aku mencintai wanita lain. Meskipun aku tidak bisa menjadi kekasih mu, tapi kita masih bisa berteman kan?" Tanya Gagah

"Tidak bisa, karena aku tidak bisa berteman dengan pria munafik seperti mu," jawab Riana kemudian masuk ke dalam rumahnya

Meskipun kecewa dengan sikap kasar Riana, tapi Gagah tak bisa menyalahkan gadis itu.

"Ah sial, kenapa jadi rumit seperti ini!"

Riana berhasil membuat Gagah merasa bersalah padanya.

Saat melihat Gagah tampak serba salah Riana diam-diam tersenyum dibalik tirai.

*******

Pagi itu beberapa orang polisi datang ke sekolah untuk melakukan investigasi.

Mereka terlihat menginterogasi seorang petugas kebersihan sekolah dan beberapa orang guru.

Riana terlihat mengendap-endap menguping pembicaraan mereka.

Ia memang sedang berusaha mencari tahu siapa pelaku pembunuh Nala.

Ia sengaja mencari informasi tentang kasus itu di web resmi sekolah.

Ia bahkan menemukan kejadian serupa pernah terjadi di sekolah tersebut.

"Jadi kejadian ini bukan yang pertama terjadi di sekolah, pantas saja bu Widya tidak terkejut sama sekali,"

Setelah mengetahui pembunuhan Nala bukan yang pertama kali terjadi Riana semakin bersemangat mencari pelaku pembunuh sahabatnya tersebut.

Meskipun memerlukan waktu yang lama, namun tak membuat Gadis itu menyerah. Riana bahkan menginterogasi para karyawan sekolah yang bekerja sejak sekolah berdiri, untuk mendapatkan petunjuk.

Hingga ia akhirnya menemukan titik terang dari seorang penjaga sekolah.

"Kejadian seperti ini berawal sast pesta perayaan Halloween lima tahun yang lalu," ucap pria tua itu

Tahun ini Bu Widya kembali mengadakan acara Halloween di sekolah.

Seperti biasa ia mengadakan lomba kostum terunik pada perayaan Halloween tahun ini.

Kali ini para pengurus Osis diberi kepercayaan untuk mengatur jalannya acara.

Meskipun Osis yang memiliki wewenang untuk menyelenggarakan acara Halloween, tetap saja Bu Widya tetap mengawasi jalannya acara tersebut.

Ia bahkan mengultimatum kepada siswanya untuk tidak membawa minuman keras saat party Halloween.

Riana yang sudah tahu jika ada sekelompok orang yang memanfaatkan kesempatan itu untuk mengundang mahluk gaib segera meminta bantuan Gege mahluk gaib peliharaan nek Lasmi untuk mencari tahu siapa orangnya yang melakukan ritual di malam Halloween.

Gege menunjukkan seorang Guru yang terlihat gelisah dan pergi meninggalkan acara dengan membawa bunga setaman di paper bagnya.

"Aku yakin dia akan melakukan Ritual," ucap Gege

"Yakin Lo?" tegas Riana

"90 persen Yes,"

"Kenapa gak 100 persen?" tanya Riana

"Karena yang seratus persen cuma milik Allah SWT,"

"Anj*r, nyebelin banget jawabannya!" sahut Riana membuat Gege seketika tertawa terbahak-bahak

"Diem lo, jangan ketawa!" hardik Riana

"Emang kenapa!"

"Serem anj*r!"

"Astoge, sorry baru nyadar kalau gue ini wowo!" sahut Gege menahan tawanya

Saat semua orang tengah asyik berpesta, Riana justru mengikuti seorang guru yang ia anggap sebagai pelaku pembunuhan.

Namun karena langkahnya begitu cepat Riana kehilangan guru tersebut.

"Ah sial, kemana si larinya Bu Warni!"

Atensi Riana sejenak teralihkan saat melihat gudang sekolah terlihat begitu terang.

Karena penasaran Riana memasuki gudang tersebut meskipun terpasang banyak police line.

Gadis itu terkesiap saat melihat sebuah benda tampak bersinar terang di hadapannya.

Awalnya Rania mengira jika benda itu adalah lampu. Namun saat ia mendekatinya ia baru sadar jika benda itu bukan lampu melainkan sebuah pedang.

Ia mencoba meraih benda tersebut, namun sayangnya benda tersebut selalu menjauh saat ia berusaha meraihnya.

Namun gadis itu tak patah semangat, gadis itu naik ke sebuah meja dan mengambil pedang tersebut.

"Pedang ini sangat mirip dengan yang aku lihat dalam visiku, jika pedang ini memang ada berarti wanita itu juga ada,"

Riana segera bersembunyi saat mendengar derap langkah mendekati ruangan itu.

Ia kemudian mengintip dari balik pintu untuk mengetahui siapa yang datang.

Gadis itu melihat Bu Warni tengah memberikan bunga yang dibawanya kepada seorang pria.

Riana kemudian mengikuti pria itu ke halaman belakang sekolah.

Ia sangat terkejut saat mengetahui jika halaman belakang sekolah ternyata terhubung dengan hutan kota.

Pria itu kemudian meletakkan aneka macam bunga itu kesebuah makam tua.

"Aku harap bunga ini akan menemani tidur panjangmu, aku sudah tidak sabar menunggu pertemuan kita,"

Saat awan hitam mulai menutupi rembulan tiba-tiba terdengar suara lolongan anj*ng membuat bulu kuduk Riana berdiri.

"Apa pria itu hendak membangkitkan mayat dalam kubur itu??"

Riana kembali bersembunyi saat melihat pria itu berlari mengejar seekor kelinci.

Ia semakin terperanjat saat mengetahui lelaki itu menggigit kelinci itu dan menghisap darahnya.

"Vampire!!"

Merasa ada seseorang yang mengintainya membuat sang Vampire mendekati Riana.

Gadis itu menjerit saat sang Vampire berusaha menyerangnya, beruntung Gagah segera datang dan menyelamatkannya.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Apa Bu Warni juga yg selama ini melindungi Gagah

2023-02-15

1

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Kalau Gege serem itu wajar y, yang wowo gantengnya lintas alam kan Qbang Barra seorang

2023-02-15

1

Berlin

Berlin

wkwkwkwk vampire nya banyak

2023-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!