Bab. 2. Sebuah Penolakan

*Byuur !!

Seketika terdengar suara riuh para siswa menertawakan Riana yang basah kuyup.

Rania menatap nanar para setiap orang yang menertawakannya, tangannya mengepal seolah siap untuk merontokkan gigi orang-orang yang menertawakan kemalangannya tersebut.

Tertawalah, sebelum aku membungkam mulut kalian untuk selamanya,

"Oh kasian sekali, kau pasti sangat kedinginan," cibir seorang gadis menghampirinya

"Sepertinya kali ini kita sedang beruntung karena sang iblis sudah mulai jinak,"

"Benar, padahal yang aku dengar ia selalu membalas semua pembullynya dengan sadis. Sepertinya memang tak satupun siswa yang berani menentang Kehendak sang Angel, bahkan Iblis pun di buat tak berkutik di depannya!"

Saat Riana hendak melampiaskan amarahnya, seorang pria tampan menghampirinya dan memberikan almamaternya kepada Riana.

Ia bahkan memakaikan almamater tersebut membuat para siswa perempuan merasa iri kepadanya.

"Oh, so sweat!!" teriak para siswa perempuan

Tanpa berkata-kata pria itu segera pergi meninggalkan kelas setelah memakaikan almamaternya kepada Riana.

"Siapa dia, kenapa aku seperti tak asing dengannya?"

Karena pria itu, Riana mengurungkan niatnya untuk membalas perbuatan jahat teman-temannya. Ia bahkan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membuat masalah agar ia tak dikeluarkan dari sekolah tersebut.

Kegagalan mengusir Riana pergi dari sekolah tersebut membuat para teman Rania merencanakan sesuatu untuk membuat gadis itu marah.

"Bagaimana kalau kita menaruh cacing di makan siangnya, atau memasang permen karet di tempat duduknya?" ucap Aleta

"Kenapa kita tidak merusak semua buku-bukunya saja, aku yakin ia pasti kesal dan langsung membalas kita," sambung Garnis

"Atau kita curi saja buku PR pelajaran Biologi, aku yakin Bu Warni pasti akan marah besar dan menghukumnya, nah kita kembalikan buku itu setelah dia menjalani hukuman dari Bu Warni, aku yakin ia pasti akan menghajar kita habis-habisan," imbuh Sharon

"Deal!" 

Angel dan ke empat sahabatnya kemudian memasuki kelas saat semua siswa sedang berolahraga. Mereka sengaja mengambil buku Biologi Riana dan menyembunyikannya.

Seperti dugaan mereka Riana akhirnya mendapatkan hukuman dari Bu Warni karena tidak mengerjakan PR.

Saat Riana sedang membersihkan toilet, mereka sengaja menumpahkan air pelan ke lantai hingga membuat Riana terpaksa membersihkan lantai itu lagi.

Gadis itu berusaha menahan amarahnya demi pria itu yang disukainya. Ia tetap tak membalas semua perilaku jahat Angel dan teman-temannya agar ia bisa tetap bersekolah di sekolah tersebut dan tentu saja agar bisa tetap melihat pria itu.

Melihat Riana yang kelelahan, pria itu mendekatinya dan memberikan sebotol minuman dingin kepadanya.

Merasa pria itu selalu peduli dengannya, membuat Riana merasa jika pria itu menyukainya.

"Selama ini aku belum pernah memiliki teman sebelumnya. Sekarang aku bahagia karena di sekolah ini untuk pertama kalinya ada orang yang begitu perhatian kepadaku," ucap Rania begitu bahagia saat menerima sebotol minuman dingin dari pria itu

Gadis itu tak bisa membendung lagi perasaannya yang selalu meletup-letup saat bertemu dengan pria itu. Ia bahkan memberanikan diri untuk menanyakan nama pria itu meskipun ia pernah mengabaikannya.

"Kalau boleh tahu siapa nama kamu?"  tanya Rania penuh harap

"Gagah," jawabnya singkat

"Pantas saja kau sangat tampan, ternyata namamu mencerminkan dirimu,"

"Perkenalkan aku Riana, " ucap gadis itu membuat Gagah langsung menatapnya tajam

"Kenapa, apa kau tidak suka dengan namaku," tanya Riana segera menarik lengannya karena pria itu tak mau menjabat tangannya

Tanpa menjawab pertanyaan Riana, pria itu kemudian meninggalkannya. Meskipun lagi-lagi Rania harus kecewa karena pria itu tak seperti ekspektasinya, tetap saja ia sudah bahagia karena pria itu mau menyebutkan namanya.

Riana selalu menceritakan tentang pria itu kepada Nek Lasmi, tentu saja Lasmi sangat senang karena sekarang ada seseorang yang mau berteman dengan cucunya.

"Meskipun ia itu sangat kaku dan dingin tapi aku yakin dia memiliki hati yang hangat. Buktinya ia selalu menolong ku saat teman-teman membully ku," ucap Rania begitu bangga

"Tentu saja, mungkin ia memang bersikap seperti itu karena tidak mau memperlihatkan kelemahannya padamu," 

"Memangnya dia punya kelemahan apa nek," tanya Rania

"Entah," 

Keesokan harinya Rania sengaja membawakan kue buatannya sendiri untuk Gagah. Gadis itu ingin menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pria itu.

Namun sayangnya hari itu ia tidak bertemu dengan Gagah. 

Mengetahui Rania menyukai Gagah yang merupakan seniornya membuat teman-temannya meledeknya.

Mereka bahkan  mengambil kue buatan Rania dan menjadikan kue itu sebagai bahan mainan .

Rania begitu sedih saat melihat teman-temannya memakai kue buatannya untuk main lempar-lemparan.

"Padahal aku membuatnya dengan sepenuh hati sampai tidak tidur semalaman, tapi mereka malah menghancurkannya," ucap Riana begitu sedih.

Dengan berurai air mata ia mengambil satu kue yang jatuh dan memakannya.

"Dasar anak iblis, kau memang bukan anak manusia makannya kau memakan makanan kotor seperti hewan, harusnya kau tidak sekolah di sini, karena meskipun sekolah ini adalah sekolah anak-anak buangan tapi kami semua anak manusia bukan anak iblis seperti dirimu!!" cibir Angel

*Deg!!

Seketika Riana berhenti menangis, tangannya seketika mengepal dan Rahangnya mulai mengeras. Matanya yang sembab tiba-tiba membulat dan memerah seketika membuat semua siswa yang melihatnya langsung menjauhinya karena ketakutan.

Angel tertawa saat melihat wajah sadis Riana.

"Wah sekarang ia sudah memperlihatkan wajah aslinya!" seru gadis itu 

Ia buru-buru mengambil sebuah bawang putih dan melemparnya kearah Riana.

"Pergilah kau Iblis!" seru gadis itu diikuti teman-teman lainnya yang juga ikut melempari Riana dengan bawang putih .

Saat Rania hendak membalas mereka, pria itu kembali datang dan memeluknya, membuat ia terkena lemparan bawang putih.

Angel segera berhenti melempari Rania saat mengetahui Gagah menolong gadis itu.

"Sial!" pekik Gadis itu kemudian meninggalkannya

"Apa kau baik-baik saja?"  ucap Gagah begitu panik

Baru kali ini Rania mendengar Gagah berbicara sedikit lama.

"Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?"  Rania segera memeriksa wajah Gagah yang terkena lemparan bawang putih.

"Syukurlah," jawab Gagah kemudian membersihkan wajahnya

"Kalau kau tidak keberatan maukah kau jadi pasanganku pada prom night nanti  malam?"  ucap Gagah

Bak mendapat durian runtuh, Riana langsung mengiyakan permintaan Gagah tanpa penolakan sedikitpun.

"Tentu saja," 

Malam itu semua siswa perempuan merasa kesal dengan Rania karena ia berhasil menjadi pasangan Gagah yang merupakan cowok idola di sekolah tersebut.

Terutama Angel yang merasa sebagai cewek tercantik namun tak mampu membuat Gagah terpikat padanya.

"Apa dia sudah tak waras, bagaimana mungkin ia berpasangan dengan anak demit seperti Riana!" gerutu Angel yang begitu kesal.

Ia bahkan sengaja menumpahkan minumannya ke baju Riana agar gadis itu segera pulang dan ia berpasangan dengan Gagah.

Namun sayangnya Gagah segera memberikan baju ganti yang lebih bagus sehingga membuat semua cewek-cewek merasa iri karena Riana memakai pakaian yang sangat bagus seperti seorang Ratu.

Riana begitu bahagia malam itu, apalagi saat Gagah memperlakukannya begitu romantis membuat wanita itu mengira jika pria itu menaruh hati padanya.

Karena tak mampu menahan perasaannya, Riana memberanikan diri menyatakan perasaannya kepada pria itu.

"Sebenarnya sudah lama aku menyukaimu, sejak pertama kali kita bertemu aku sudah jatuh hati padamu. Aku memang tak pantas menyatakan perasaan ini padamu, tapi aku tak bisa menutupinya lagi. I Love you," ucap Rania

"Wah berani sekali dia,"

Semua siswa tampak berbisik-bisik membicarakan Riana.

"Maaf, tapi aku sudah menyukai wanita lain," jawab Gagah membuat wajah Rania seketika memerah karena malu.

Seketika semua siswa langsung menertawakan Riana.

"Kasian sekali dia, lagian apa dia gak ngaca, bagaimana mungkin Gagah bisa menyukai upik abu seperti dia!" cibir Angel begitu bahagia saat mendengar Gagah menolaknya

Mungkin penolakan sudah biasa bagi gadis itu. Namun yang membuatnya begitu malu adalah teman-temannya yang langsung menertawakannya dan melemparinya dengan kue dan dan buah-buahan.

"Dasar anak iblis tak tahu malu, kau pikir dirimu siapa sampai berani menyatakan cinta kepada Kak Gagah!" 

"Memang Iblis tak tahu malu, kau pikir kau lebih cantik dari Angel. Bagaimana mungkin Gagah akan memilih itik buruk rupa sepertimu," 

Riana segera berlari meninggalkan tempat itu.

Pagi Harinya Riana sengaja tak masuk kelas. Ia berniat untuk keluar dari sekolah tersebut setelah Gagah menolaknyam

Semua siswa begitu bahagia saat mengetahui jika Riana akan keluar dari sekolah itu.

Namun siapa sangka Riana justru mendapatkan sebuah visi yang membuatnya berpikir dua kali untuk keluar dari sekolah tersebut.

Terpopuler

Comments

🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴

🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴

di bully sangat tidak menyenangkan, ayo tunjukkan kalau kamu kuat

2023-02-23

0

🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

ayo riana buktikan sm mereka jangan mau kalah

2023-02-22

0

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

makanya angel jd cwek jangan sok kecantikan deh bukti ny gagah ga peduli kan🤣

2023-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!