Kayra masuk ke kamar Kiara dan meletakkan beberapa tasnya. Ia pun beristirahat. Tidak ada percakapan berlangsung setelah proses pemakaman. Mereka tahu bahwa Kayra butuh waktu untuk bisa menyesuaikan keadaannya.
"Kamu mau ke mana?" Tanya Kenzo yang melihat Kiara membawa bantal dan selimut di tangannya.
"Mau ke kamar bawah" ucap Kiara singkat. Kiara langsung pergi ke bawah. Kamar tersebut biasanya di gunakan ketika ada tamu atau orang tua mereka datang.
"Sebelumnya ada yang mau aku bahas, tapi kalau kamu sudah mau tidur ya--"
"Belum mau tidur. Kakak mau ngomong apa?" Potong Kiara.
Kenzo melihat wajah adiknya itu. Sebagai kakak ia harus melakukan sesuatu untuk membantu nya.
...****************...
"Aku akan menuruti kemauan mu" Kata Kenzo. Kiara sempat bingung dengan perkataannya.
"Maksudnya?"
"Kamu mau berganti posisi kan dengan Kayra? Aku akan membantu mu menyembunyikan kandungan mu. Tapi aku tidak menjamin karena sewaktu-waktu rahasia mu akan terbongkar nantinya"
Kiara merasa senang mendengar hal itu. Kenzo setuju dengan keputusan Kiara walaupun itu sangat berat ia lakukan.
"Terima kasih kak! Semua ini memang salah ku, tapi bayi ini tidak salah sama sekali" Kata Kiara.
"Benar sekali, ku harap keputusan yang kamu ambil tidak membuat mu kecewa ke depannya. Mungkin itu aja yang ingin ku sampaikan, kembali lah ke kama-"
"Kakak enggak bakal kasih tau mama dan ayah kan? Aku enggak mau membuat mereka kecewa dan khawatir"
"Huft... Iya aku tidak akan memberitahu, cukup aku saja yang kamu kecewakan"
"Ah.. Maaf, tapi kak aku butuh tempat tinggal di luar" Kata Kiara.
"Hah? Kenapa kamu harus tinggal di luar?" Tanya Kenzo.
"Aku tidak bisa di sini lagi kak! Bagaimana jika mama dan ayah tiba-tiba datang dan melihat kondisi ku sekarang? Aku juga takut kalau teman-teman ku datang ke sini. Tolong kak Carikan aku rumah kontrakan, untuk biayanya bisa aku ganti setelah aku mendapat kerjaan..." Pinta Kiara.
Itu adalah keputusan yang sangat berat bagi Kenzo. Membiarkan adiknya harus hidup sendiri. Tapi kalau tidak semua orang akan tau tentang kehamilannya.
"Biarkan aku berpikir sejenak, kembali lah ke kamar mu" Kenzo pergi meninggalkan Kiara yang masih di ruang tamu. Kiara harap kakaknya bisa membantu nya lagi kali ini.
...****************...
CIIPP.... CIIPP... CIIPP...
Terdengar siulan burung di pagi hari. Kayra mulai membuka matanya perlahan. Ia melihat sekelilingnya.
"Hah! Astaga, aku kan di rumah kak Kenzo! Ini jam berapa?" Gumam Kayra yang bangun kesiangan. Ia mencari jam dinding yang tertempel di atas pintu. Angka sudah menunjukkan pukul 9 lewat.
Ia terperanjat dan langsung membereskan tempat tidur. Setelah itu ia mandi dan bersiap-siap turun ke bawah.
Di dapur sudah ada Kiara dan Ayu sedang membereskan dapur. Kayra dengan cepat turun dan menghampiri mereka berdua.
"Hosh.... Hosh... Maaf... Maafkan aku" Kata Kayra. Ayu dan Kiara hanya bingung melihat Kayra dengan nafasnya yang tidak beraturan.
"Ada apa Kayra?" Tanya Ayu.
"Iya Kay? Lo kenapa?" Kata Kiara.
"Itu... Aku, baru bangun padahal sudah pukul 9. Aku tidak bisa membantu kalian menyiapkan sarapan" Kata Kayra.
"Haha... Tidak apa Kayra. Ohiya mau sarapan? Itu sudah ada nasi goreng, ada ayam goreng, dan nugget. Makan dulu ya" Kata Ayu.
Perutnya memang sudah minta untuk di isi. Ia pun duduk di ruang makan.
"Wahh... Makanannya banyak banget!" Kayra terkejut melihat makanan tersusun rapi di atas meja.
"Emangnya Lo sarapan gimana?" Tanya Kiara.
"Biasanya kalau sama Bibi kami hanya makan nasi dan telur" Seketika raut wajah Kayra berubah karena teringat bibi Rini.
"Eum... Di makan Kay nanti ke buru dingin enggak enak loh... Habiskan ya" Kata Ayu mengalihkan.
"Iya kak" Kayra makan dengan lahapnya.
"Ohiya kak, setelah ini aku mau ajak Kayra ke mall ya" kata Kiara.
"Iya boleh"
...****************...
Setelah Kayra sarapan, mereka berdua pergi ke mall terdekat untuk membeli beberapa baju untuk Kayra.
Agar tidak mencolok, Kiara memakai tudung Hoodie, kacamata hitam, dan juga masker. Ia khawatir jika bertemu dengan teman sekelas di jalan.
"Dengar ya, kalo ada yang manggil Lo Kiara berarti itu temen gue dan Lo harus bersikap kayak gue" Kata Kiara.
"Akan aku usahakan" Kata Kayra. Benar saja tak lama setelah itu, mereka berdua bertemu dengan Ezra dan Irene dengan membawa kantung tas plastik.
"Eh.. Ini Kia kan?" Kata Irene.
Mendengar suara Irene Kiara langsung menjauh dari Kayra.
"Wahh.. Iya! Tumben Lo ke mall enggak ngajak?" Kata Irene.
"Iya nih, Lo sendiri ya?" Kata Ezra.
"Aa... Eum..." Matanya melirik Kiara yang tak jauh dari sana.
"Lo liatin siapa?" Ezra yang memperhatikan Kayra itu langsung menoleh ke belakang nya.
"Ah... Enggak! Gue lagi... Nyari baju renang! Gue sendiri kok" Kata Kayra dengan cepat mengalihkan perhatian Ezra.
"Loh, Lo jadi ikut? Bilangnya enggak mau!" Kata Irene.
"Ishh... Kalau Lo ngomong gitu lagi entar dia berubah pikiran loh" Kata Ezra.
"Iya deh, bagus deh Lo mau ngumpul bareng kita" kata Irene.
Hah!? Ke pantai? Perasaan gue enggak ada bahas masalah ini ke Kayra? Batin Kiara.
"Kalau gitu sama-sama aja yuk, kita ke sana aja dulu!" Kata Irene sambil merangkul Kayra.
Kayra hanya bisa pasrah mengikuti mereka berdua.
Astaga! Gawat sih ini. Malah makin repot nanti. Batin Kiara.
Hampir dua jam mereka berkeliling mencari baju renang dan baju santai untuk liburan.
"Lo mau langsung pulang atau mau ke kafe dulu?" Tanya Irene.
"Kayaknya gue langsung pulang aja deh, makasih ya udah di temenin" Kata Kayra.
"Ya elah Ki! Biasa aja kali, kayak sama siapa aja"
"Kalau gitu kita duluan ya, dadah Ki! Jangan lupa Minggu yaa!" Mereka berdua pergi meninggalkan Kayra.
"Sekarang harus cari Kiara!" Kayra berlarian di mall, dan tiba-tiba tubuhnya tertarik ke dalam toilet.
"AAA!" Pekik Kayra.
"Psstt! Ini gue!" kata Kiara.
"Huft... Kiara toh, gue kira siapa" Melihat keadaan luar aman, mereka berdua keluar dan masuk ke dalam restoran di mall itu.
"Lama amat lo belanjanya" Kata Kiara kesal.
"Ah... Maaf! Habisnya di ajakin terus ke sana lah! Ke sini lah! Sama cewe tadi namanya... Siapa ya tadi? intinya Kaki gue juga pegal ini" Rintih Kayra sambil memegang kakinya.
"Ohh dia itu namanya Irene, kalau yang cowok namanya Ezra"
"nah iya, Ezra! Kemarin dia ngajakin gue pantai" Kata Kayra sambil menyantap makanan yang baru saja datang.
"Terus? Lo tolak kan?" Kata Kiara.
"Gue sih bilangnya mau! Karena dari dulu pengen banget ke sana..."
"APA!? Kok Lo bisa banget terima tanpa keputusan gue?"
"Waktu di rumah sakit, ada si.. Siapa tadi, ahiya Ezra dia manggil gue Kiara. Terus dia ajakin gue ke pantai.... Maaf Kia! gue lupa kasih tau Lo karena waktu itu juga bibi kan--"
"HUFT... Udah udah... Kalau Lo mau ke sana ya enggak apa-apa sih, tapi seperti yang gue bilang tadi, Lo harus bener-bener mirip banget deh kayak gue, mulai dari tingkah laku, gaya bicaranya dan lain-lain..." kata Kiara.
"Hah, serius Kia! Makasih banyak yaa" Kata Kayra senang.
Kiara hanya bisa pasrah dengan Kayra yang sangat antusias itu. Mereka melanjutkan kembali makanan mereka sampai selesai.
...****************...
Terima kasih sudah membaca dan mendukung novel ini 😊
Tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments