Eps. sebelumnya...
Upacara pun berlangsung. teman-teman Kiara sudah stand by di lapangan. Kiara langsung menyusul ke lapangan dan mencari barisannya.
"wiihh tumben Lo enggak datang terlambat!" kata Irene yang melihat Kiara berada di belakangnya.
Ezra dan Bella langsung melihat ke arahnya.
"eh iya, tapi kok mukanya jelek banget sih" kata Bella dan memegang wajah Kiara.
"Gue habis jatuh tadi" ucap Kiara kesal.
"Ya elah gitu doang," kata Irene.
"Sakit tau! mana lagi Dion enggak jemput gue nanti, kan sebel!" kata Kiara cemberut.
"Berarti Lo pulang bareng kita aja!" kata Ezra sambil meletakkan tangannya di pundak Kiara.
"Huft..." Kiara hanya menghela nafas panjang nya itu.
...****************...
Hari demi hari Kiara lewati tanpa kehadiran Dion sang kekasih. sampai akhirnya tepat hari minggu, Dion mengajak Kiara untuk makan siang di luar sekaligus melepas rindu seminggu tidak berjumpa.
Pagi harinya Kiara bangun tanpa di bantu oleh alarm kesayangannya itu. semuanya telah di siapkan mulai dari baju, tas, sepatu hingga alasan yang tepat untuk ia pergi keluar.
Kiara berjalan ke luar kamarnya, melihat Kenzo dan ayu sedang sarapan bersama.
"Kia! ayo sarapan dulu" ajak ayu.
"Iya kak!" Kiara langsung duduk di sebelah Kenzo.
"Eum... kak?" kata Kiara.
"Hem.."
"Nanti siang aku mau nemenin Bella belanja nih" kata Kiara mengharapkan ia di izinkan jalan.
"Huft.. kia... kia... apa enggak bisa kamu itu hari Minggu berdiam di rumah aja, kakak liat kamu tu jalan terus kerjaannya!" kata Kenzo.
"Ihh... kan cuman hari Minggu aja aku bisa jalan-jalan nya kak" melas Kiara.
"Ya sudah, ingat jangan kemalaman pulangnya, kasian kak ayu sama Rian berdua aja di rumah"
"Iya.. iya... emangnya kakak mau ke mana?" tanya Kiara.
"Ada pertemuan sama klien, enggak tau pulang nya kapan"
"Ohh.." kata Kiara.
Setelah sarapan ia kembali ke kamarnya. betapa senangnya ia bisa ketemuan lagi dengan Dion.
Siangnya Kiara pergi di jemput Dion. seperti biasa, Dion menunggu beberapa meter dari rumah Kiara, agar orang rumah tidak mengetahui kalau ternyata ia tidak jalan dengan Bella.
"Sayang!!" kata Kiara sambil memeluk Dion.
"Ciee ada yang kangen nih..."
"Berarti kamu enggak kangen sama aku?"
"Ya kangen lah sayang! yok naik!" kata Dion. Kiara langsung naik mengikuti arahan Dion dan pergi ke suatu tempat.
Tempat yang mereka tuju lumayan jauh, membutuhkan waktu kurang lebih satu jam untuk sampai di sebuah restoran terkenal itu.
"Wahh, restoran ini kan terkenal banget, aku pernah liat di beranda Instagram" kata Kiara terkagum-kagum.
"Kamu suka?" tanya Dion.
"Suka banget" mereka berdua masuk ke restoran yang bernama restoran melati dan mulai memesan makanan.
Di sisi lain...
Kenzo memiliki janji dengan klien dan akan bertemu di sebuah restoran yang di pilih oleh klien tersebut.
"..."
"Halo pak, dengan bapak andi?" kata Kenzo.
"Ya benar pak" kata suara dari telepon.
"Saya sudah sampai di restoran... eum... melati?" ucap Kenzo.
"Benar pak, anda bisa langsung masuk saja dan bertanya pada salah satu pelayan, mereka akan mengantarkan bapak" kata pak Andi.
"Baik pak!" Kenzo langsung mematikan ponselnya dan masuk ke dalam restoran tersebut.
Ternyata Kenzo dan Kiara berada di satu restoran. Tetapi mereka tidak mengetahui satu sama lain.
Akhirnya Kenzo bertemu dengan pak Andi dan mulai membahas pekerjaan.
Di tempat Kiara, para pelayan mulai melayani mereka. Satu persatu makanan yang mereka datang dan di letakkan di atas meja.
Kiara memesan makanan seafood sedangkan Dion memesan steak. Mereka mulai menyantap makan masing-masing.
Di tengah makan, Kiara mulai merasa aneh dengan makanannya. Entah makanannya atau dia yang tidak nafsu makan untuk memakannya.
"Eum.. yang, kelihatannya makanan mu lebih enak!" kata Kiara.
"Oh... kamu mau? tumben banget kamu mau makan daging, nih cobain dulu" kata Dion sambil menyuapi Kiara.
Kiara langsung melahap daging itu. "Hm... enak! tukaran yuk" kata Kiara lalu menukar piringnya dengan piring Dion.
"Eh... eh kan bisa mesan lagi yang.." kata Dion.
"Kelamaan kalau aku mesan lagi..." Kiara langsung melahap makanan Dion dan dia akhirnya memakan makanan Kiara.
Setelah makan, tiba-tiba Kiara merasakan aneh lagi di perutnya.
"Aku ke toilet bentar ya.." kata Kiara sambil berlalu pergi.
Wajah Kiara mulai pucat entah apa akibatnya. Ia merasa ingin memuntahkan isi perutnya.
Sial! pengen muntah... Apa karena gue makan kebanyakan? Batin Kiara.
"HOEEKK!" Kiara berusaha memuntahkan isi perutnya.
"Hosh...Hosh.." Kiara langsung melihat wajahnya yang pucat. Buru-buru ia memoleskan make up nya lagi yang ia bawa di dalam tas. Setelah selesai ia kembali ke meja makan.
"Kok lama banget, yang? kamu enggak apa-apa kan?" tanya Dion yang khawatir.
"Enggak kok... enggak apa-apa" kata Kiara.
"Ya udah yuk, kita jalan lagi..." Ajak Dion.
Di sisi lain Kenzo yang bersama pak Andi telah selesai membahas pekerjaan. Mereka akhirnya berpisah di Restoran tersebut.
Kenzo pergi ke parkiran dan menjalankan mobilnya. Pandangannya teralihkan ketika melihat seorang gadis tengah berboncengan dengan seorang pria. Betapa terkejutnya Kenzo ternyata gadis itu adalah adiknya sendiri.
"Kia? Bukannya dia jalan sama bella?" gumam Kenzo. Motor itu terus berjalan dan tanpa sadar mobil di belakangnya mengikuti mereka berdua.
Dion mulia memperlambat kecepatan motor nya. Mereka telah masuk di sebuah kompleks perumahan.
Dion memarkirkan motornya di halaman rumah yang besar.
"Wah... rumahnya gede banget! Ini rumah mu yang?" kata Kiara terkagum-kagum.
"iya, ini bakalan jadi rumah kita berdua" kata Dion dan mengajak Kiara masuk ke dalamnya.
Muka Kiara langsung memerah mendengar hal itu keluar dari mulut Dion.
kenzo memarkirkan mobilnya di luar kompleks agar tidak ketahuan. Ia langsung masuk ke dalam kompleks tersebut dan mencari motor yang di tumpangi Kiara.
Butuh waktu lama Kenzo mencari motor yang ia lihat. Karena banyak model motor yang berada di halaman perumahan tersebut.
Di sisi lain, Dion mengajak Kiara berkeliling rumah yang berlantai tiga itu. Hampir seluruh rumah mereka kelilingi. Sampailah mereka di sebuah kamar yang Dion biasanya menjadi kamar tidurnya.
"Kamu pasti cape ya, istirahat aja dulu" kata Dion.
Kiara masih melihat-lihat kamar kekasihnya itu. ini pertama kalinya ia masuk ke kamar Dion. Kiara juga takjub melihat kamar itu terhubung dengan balkon. Terlihat sekali rumah-rumah tersusun rapi serta angin sejuk yang dapat ia rasakan.
"Huft.... hah...." Kiara menghela nafas panjangnya. Dari arah belakang, Dion langsung memeluk Kiara. Sontak Kiara terkejut.
Hembusan nafas hangat milik Dion mulai terasa di telinganya. Dion langsung membalikkan tubuh Kiara. Perlahan bibir mereka mulai menempel satu sama lain.
...****************...
terimakasih sudah membaca dan mendukung novel ini 😊
tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments