Eps. sebelumnya...
Kiara berusaha berlari sekencang-kencangnya. Walaupun perutnya itu sedikit sakit tapi ia harus berhasil mendapatkannya.
"Loh? kia! ngapain kamu!" Kata Kenzo yang masih berlari. Sekarang mereka berdua seperti bermain kejar-kejaran.
Cepat banget larinya tu anak! Batin Kenzo.
Mereka telah sampai di minimarket. Kiara buru-buru mencarinya. Tapi tak kunjung ketemu.
"Kia! Kamu ngapain sih di sini?" Tanya Kenzo.
"Aku mau... Eum... Nunjukin di mana aku liat dia kak!" Kata Kiara bohong. Kiara terus melihat-lihat area tersebut. Tapi dua 'benda' itu sudah hilang.
"Tapi kamu kok kayak nyari sesua--"
"Kak! Kenapa kakak... seperti ingin sekali bertemu dengan orang itu..." Potong Kiara. Ia memang merasa ada yang mengganjal dengan kakaknya.
Kenzo hanya terdiam. Mereka pun akhirnya kembali pulang.
...****************...
Jujur saja, sangat berat bagi Kiara mengetahui keadaan sebenarnya. Selama ini ia hanya mengetahui bahwa ia memiliki seorang kakak. Tapi bagaimana bisa selama 17 tahun ia tak mengetahui kalau ia memiliki saudari kembar.
Karena tidak dapat bertemu gadis itu, mereka berdua kembali pulang. Setelah Kiara mengganti pakaian yang basah, Kenzo pun menceritakan semuanya dari awal.
"Bekas luka ini selalu mengingatkan aku kejadian dulu" Kata Kenzo sambil memperlihatkan luka di bagian belakang.
Kiara terkejut melihat bekas luka itu. Walaupun sedikit memudar tapi masih ada bekas yang memperlihatkan luka itu.
"Ini aku dapatkan ketika kalian hendak di ambil oleh seseorang yang tidak aku kenal, saat itu aku berumur 8 tahun, ku pikir aku bisa melawan orang itu tapi ternyata tidak. Malah justru aku terlempar ke dinding dan tergores meja"
"Perasaan mama sangatlah hancur, karena belum sempat ia melihat kembaran mu bahkan ayah sekalipun. Maka dari itu lebih baik kami tidak membahas lagi tentang kembaran mu. Selama bekerja di perusahaan, ayah selalu mencari informasi mengenai hal itu, sampai ayah tidak mampu lagi dan pensiun dari pekerjaannya. Aku lah yang mengambil alih perusahaan dan tetap mencari kembaran mu, Kayra..."
"Kayra?" gumam Kiara.
"Terserah jika kamu mau marah karena hal ini, aku tidak masalah. tapi karena kau sudah tau lebih baik kita bekerja sama untuk membawa Kaira pulang..." kata Kenzo. Kiara terdiam sejenak.
"Baik kak, aku paham. Kalau gitu Aku mau istirahat dulu" Kiara langsung pergi menuju kamarnya.
"Sayang.." kata Ayu dan memegang hangat tangan suaminya itu.
"Sedikit lagi, kita pasti akan menemukan dia..." kata Kenzo.
Malam itu malam yang cukup melegakan bagi Kenzo. Ia akan melanjutkan mencari Kaira mulai besok.
...****************...
KRING... KRING.... KRING...
"Ingat anak-anak, sebentar lagi kalian akan naik kelas dua belas. Tapi kalian harus melewati ujian terlebih dahulu, jadi belajar yang giat ya!" kata ibu Friska, guru bahasa Indonesia.
"Baik bu!" Setelah itu siswa-siswi langsung berkeliaran di sekitar sekolah untuk beristirahat.
Seperti biasa, Kiara dan gengnya selalu nongkrong di rooftop.
"Huh... Kenapa sih harus ada yang namanya ujian" kesal Bella.
"Entahlah, mending gue tidur..." kata Ezra. Ia langsung merebahkan kepalanya di atas meja yang ada di rooftop.
"Daripada Lo ngeluh mending Lo telpon aja si Bebek Lo itu!" Ledek Irene yang lebih kesal melihat Bella mengeluh.
"Ihh... kok bebek sih!? Lagian Lo rajin amat sih belajar?" kata Bella yang melihat Irene membaca sebuah buku.
"Cover nya aja tuh yang buku pelajaran, tapi dalamnya novel!" Kata Ezra menggelengkan kepalanya.
"Serius! Lo baca novel? Hahaha, kasian... makanya jangan jomblo kelamaan!" Ejek Bella lagi. Irene hanya diam melanjutkan membaca novel yang ia bawa. Lebih baik diam daripada menyahut ocehan si Bella.
"Ya udah deh... nelpon Bebeb dulu ahh!" Bella langsung pergi ke pojokan. Mereka sibuk dengan kegiatan yang mereka lakukan.
Sedangkan Kiara, hanya duduk di kursi menghadap ke arah belakang sekolah. Dari atas ia bisa melihat siswa-siswi berlalu-lalang. Ada yang bermain bola, makan di kantin, tertawa ria, bahkan ada yang berjalan sambil membaca buku untuk persiapan ujian nanti.
Sekarang ini apa yang harus gue lakuin? gue kok kayak ngerasa sendiri di sini... Tapi enggak mungkin juga gue kasih tau mereka, kira-kira apa reaksi mereka ya... batin Kiara.
Tiba-tiba Ezra datang menghampiri Kiara dan mengambil kursi untuk duduk di sebelahnya.
"Ngapain lo? Melamun Mulu... Kalau ada masalah Lo bisa kok cerita sama gue" Kata Ezra. Kiara hanya menghela nafas beratnya.
"Huft... Biasalah masalah yang kakak gue itu" Kata Kiara bohong. Ia masih tidak berani mengatakan kebenaran yang di alaminya.
"Ya ampun gitu doang sampe di pikirin, jadi Lo belum ada ketemuan nih sama dia?"
Kiara hanya menggeleng kepalanya dengan malas.
"Lo mau gue ajak jalan enggak? Sebelum ujian enaknya kan refresh otak dulu" Ajak Ezra.
"Boleh tuh, ajak yang lain juga gih"
"Eum.. Ya udah deh..." Kata Ezra.
Setelah pulang sekolah, mereka berniat untuk berjalan-jalan sebelum kembali ke rumah. Tapi sayangnya, Irene dan Bella memilih untuk pulang karena ada urusan.
Akhirnya tinggal mereka berdua yang akan berjalan-jalan.
Huft... Gila Lo Ezra... Baru jalan berdua aja udah deg... degan... Batin Ezra.
Mereka telah sampai di sebuah tempat hiburan yang sangat ramai tiap harinya. Kali ini mereka akan mencoba wahana di sana satu persatu.
"Hooo.... Hoo!!" Pekik Kiara. Mereka sedang menaiki roller coaster yang cukup ekstrim. Ezra memasang wajah tertekan berbeda dengan Kiara.
"Hahah... Lo enggak tahan Zra? Payah!!" Kiara melihat wajah Ezra yang makin melemas.
"Iya nih, kayaknya gue bakal masuk angin. Tapi Lo seneng enggak?" Tanya Ezra.
"Seneng banget, sudah lama gue enggak ke sini..." Kata Kiara.
"Emang sama pacar Lo enggak di ajak kayak beginian apa?" Pertanyaan Ezra membuat Kiara terdiam.
"Ah... Lo lagi berantem ya? Maaf deh.." Kata Ezra tidak enak.
"Enggak kok, yaa dia memang jarang sih ngajak kayak gituan. Tapi... Makasih ya Zra! Sudah ngajak gue jalan-jalan. Gue jadi ngerasa bebas tau enggak" Kata Kiara tersenyum. Sontak membuat Ezra salah tingkah karena perkataannya.
"Mau main apa lagi nih?" Tanya Ezra.
"Eum.... Ha! yang itu tuh kayaknya seru!" Kata Kiara sambil menunjuk sebuah stand.
"Oke deh" Mereka bermain lagi. Ezra cukup lihai melempar jarum untuk meletuskan balon-balon itu.
"Yeay! Dapat boneka! Hebat banget lo!" Puji Kiara.
"Biasa aja kali, nih bonekanya buat Lo aja!"
"Loh kenapa?"
"Pake nanya lagi! Gue kan cowok Ki! Masa iya main ginian, lagian gue enggak ada saudara cewek"
"Ya udah deh, makasih ya" Kata Kiara mengambil boneka gajah itu.
"Gimana kalau kita pulang?" Kata Ezra.
"Ya udah, yuk!"
Ezra pun mengantar Kiara pulang terlebih dahulu. Sesampainya di rumah, Kiara langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Ukh! Sakit..." Rintih Kiara. Ia merasa sakit di bagian perutnya.
Apa gue terlalu aktif ya hari ini? Batin Kiara.
...****************...
Terimakasih sudah membaca dan mendukung novel ini 😊
tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments