Eps. sebelumnya...
Di sisi lain, Dion mengajak Kiara berkeliling rumah yang berlantai tiga itu. Hampir seluruh rumah mereka kelilingi. Sampailah mereka di sebuah kamar yang Dion biasanya menjadi kamar tidurnya.
"Kamu pasti cape ya, istirahat aja dulu" kata Dion.
Kiara masih melihat-lihat kamar kekasihnya itu. ini pertama kalinya ia masuk ke kamar Dion. Kiara juga takjub melihat kamar itu terhubung dengan balkon. Terlihat sekali rumah-rumah tersusun rapi serta angin sejuk yang dapat ia rasakan.
"Huft.... hah...." Kiara menghela nafas panjangnya. Dari arah belakang, Dion langsung memeluk Kiara. Sontak Kiara terkejut.
Hembusan nafas hangat milik Dion mulai terasa di telinganya. Dion langsung membalikkan tubuh Kiara. Perlahan bibir mereka mulai menempel satu sama lain.
...****************...
Sepasang kekasih itu tidak menyadari ada orang lain yang melihat kejadian itu. Rasa amarah mulai menyebar di sekujur tubuhnya.
Tanpa ba-bi-bu, orang itu langsung mendaratkan pukulan ke arah Dion. Kiara langsung terdorong ke belakang dan terkejut melihat sang kakak berada satu ruangan dengannya.
"Hosh...Hosh..." nafas Kenzo mulai tidak teratur. Ia melihat Kiara dengan raut wajah terkejut dan langsung menariknya keluar dari rumah itu.
Tiba-tiba langkahnya terhenti. Di sisi lain Dion menahan tangan Kiara.
"kia..." kata Dion menatap mata Kiara penuh harap. Kiara sempat bingung apa yang harus ia lakukan.
"JANGAN PERNAH PANGGIL ADIKKU DENGAN MULUT KOTOR MU ITU!" kata Kenzo dengan nada penuh amarah. Ia langsung menarik Kiara keluar.
Dion hanya terdiam lemas ketika sang kekasih di bawa oleh kakaknya. Sekilas ia melihat ke arah balkon melihatnya pergi meninggalkan rumah itu.
...****************...
Kenzo mencengkeram kuat tangannya Kiara. Terlihat wajah Kiara menahan sakit di tangannya.
Ia langsung menyuruh Kiara masuk ke mobil. Lalu ia melajukan mobilnya dengan cepat. Raut wajah Kiara kini menjadi takut.
"Ka....kak... kenapa laju sekali? Bisa-bisa kita akan mati..." kata Kiara.
Seketika mobil itu di rem dengan sangat tiba-tiba. Tubuh Kiara langsung terhempas ke depan. Kenzo memberhentikan mobilnya tepat di pinggir jalan raya.
"Bukankah lebih baik.... Kita akan mati bersamaan...." kata Kenzo sambil menatap mata Kiara dengan penuh kemarahan.
Kiara langsung memalingkan wajahnya dan terdiam. Tanpa sadar air matanya perlahan terjatuh. Kenzo kembali menyalakan mobilnya.
......................
Ayu dan Rian baru saja ke minimarket di dekat rumahnya. Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul mobil Kenzo melaju kencang menuju rumah.
"Loh, tumben pulang cepat? kayaknya ada yang ketinggalan deh" gumam Ayu. Ia lalu bergegas kembali ke rumah.
Kenzo memarkirkan mobilnya di halaman. Ia keluar dan menutup pintu mobil dengan keras. Kiara tak kunjung keluar dari mobil. Kenzo lah yang membukakan pintu itu.
"Cepat keluar!"
Kiara keluar dengan menundukkan kepalanya.
Tiba-tiba datang Ayu sambil menggendong Rian. "Ya ampun, ada apa ini? Kia?" Kata Ayu. Kiara langsung menghampirinya Ayu dan memeluknya.
"Kamu yang salah, kamu juga yang nangis!" kata Kenzo melihat wajah Kiara penuh dengan air matanya.
"Huweee....."
Rian yang dari tadi rewel itu tiba-tiba ikut menangis mendengar Kenzo yang marah pada Kiara.
......................
Mereka telah berkumpul di ruang keluarga. Ayu langsung menidurkan Rian di kamar dan menghampiri Kiara yang tengah duduk di sofa.
Kenzo hanya mondar-mandir di hadapan Kiara. Masih tak percaya yang dilakukan adiknya itu.
"Katakan siapa anak itu dan apa hubungannya sama kamu!" tanya Kenzo yang masih berdiri.
"Namanya Dion.... Hiks... Di... Dia... Hiks... pacarku..." kata Kiara.
"Sejak kapan kalian pacaran?"
"Su... Sudah lama"
"Selain ciuman yang aku lihat itu, apa yang kalian lakukan di belakang ku?" kata Kenzo. Sontak Ayu yang mendengarnya terkejut tak percaya yang dikatakan Suaminya itu.
"Eng...Enggak ada..."
"Kamu dengerin aku ya Ki! Kalau cowok itu sayang banget sama kamu, dia enggak akan mengajak kamu yang seperti itu!"
"Tapi dia bilang setelah aku lulus, bakal mau ke tahap serius..."
"Dia baru bilang Ki! enggak ada pembuktian! kamu percaya sama cowok brengsek kayak dia?!"
"Dia enggak brengsek kak! Kakak cuman liat dia sebelah mata aja!" pekik Kiara. Ia tak terima kekasihnya itu di Katai seperti itu.
"oh... jadi gitu.. Sangking sayangnya kamu sama cowok itu sampai lupa di sini ada keluarga yang selalu mendukung kamu! Sayang sama kamu!" teriak Kenzo.
Kiara langsung beranjak dari duduknya.
"Kakak itu memang enggak pernah mau ngertiin aku!" Kiara pergi meninggalkan Kenzo dan Ayu. Ia memasuki kamarnya dan mengunci pintunya.
Seharian Kiara hanya menangis dan mengurung dirinya dalam kamar. Sampai malam tiba, Ayu mengetuk pintu kamar Kiara untuk makan malam bersama.
Tok... Tok...
"Kia... makan yuk!" Ajak Ayu. Tidak ada suara yang menyahut dari dalam.
"Kalau gitu, aku taruh di meja ya, jangan lupa di makan" kata Ayu berlalu pergi dan makan malam bersama Kenzo.
Kiara terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam sudah pukul 1 malam. Matanya bengkak akibat menangis lama. Ia merasa perutnya lapar lalu Ia mengendap-endap keluar kamar.
Melihat di atas meja terdapat box makanan. Kiara langsung membuka box itu. Ayu memasak udang, makanan kesukaan Kiara.
Kiara makan dengan perlahan, baru tiga sendok ia makan perutnya tiba-tiba terasa tidak enak. Lalu muncul rasa mual.
Buru-buru ia masuk ke kamarnya dan memuntahkan yang ia makan di kamar mandi. Ia berusaha mengecilkan suaranya agar tidak membangunkan orang rumah.
Keesokan harinya, Kiara bangun lebih awal tanpa di bangunkan alarm kesayangannya. Malam itu ia hampir tidak bisa tidur.
Setelah bersiap ia keluar dari kamar dan langsung berangkat. Terlihat Ayu dan Kenzo sedang sarapan bersama.
"Kia! Sarapan dulu yuk!" ajak Ayu.
"Enggak usah kak, aku makan di sekolah aja" kata Kiara yang sedang mengenakan sepatunya.
Buru-buru Ayu mengambil kotak bekal dan mengisi makanan untuk Kiara.
"Ini, jangan sampai tidak sarapan ya" kata Ayu dan memasukkan kotak bekal ke dalam tasnya.
"Makasih kak" Kiara berlalu pergi dan Ayu hanya bisa menatap khawatir adik iparnya itu.
...****************...
Kiara telah sampai di kelas. Ketiga sahabatnya itu langsung mendekati Kiara.
"Ya ampun lesu amat Lo ki!" Kata Bella. Kiara hanya terdiam. Ia lalu mengeluarkan kotak bekal yang telah disiapkan Ayu sebelumnya.
"Wow... tumben Lo bawa bekal Ki, enak memang nasi hangat bareng ayam goreng..." kata Ezra.
"Kalian mau?" tanya Kiara.
Irene langsung menyenggol tangan Ezra dengan sikut dengan keras.
"Aww!" pekik Ezra.
"Abaikan aja ki! Makan aja enggak apa-apa kok" kata Irene.
"Ya ampun Ren! Sensi amat sih Lo, mentang-mentang PMS!" kata Ezra.
"Eh Lo datang bulan Ren?" tanya Bella.
"Huft! Iya nih... oh iya biasanya kita dapet bareng loh Ki" kata Irene. Kiara terdiam seketika.
Ohiya ya, bulan ini aku belum dapet. tumben banget telat. batin Kiara.
"Lo udah dapet ki?" tanya Bella.
"Eum... U... Udah kemarin, lebih cepat malah... gue makan dulu ya!" kata Kiara.
Setelah itu mereka melaksanakan upacara dengan khidmat. Kiara hampir tak tahan menahan tubuhnya yang dari tadi melemas. Tapi ia mampu bertahan sampai upacara selesai.
...****************...
Terimakasih sudah membaca dan mendukung novel ini 😊
semoga kita semua di beri kesehatan 💪
tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments