Eps. 15 Bertemu kembali (3)

"Ugh! Enggak terasa lagi liburan akan datang!" Pekik Bella yang merebahkan kepalanya di atas meja.

"Btw... Ada rencana mau jalan-jalan enggak?" kata Ezra.

"Jalan-jalan ya? Eum... Belum ada sih, Ohiya gimana kalau kita ke pantai... Lama banget tau kita enggak ke pantai barengan...." Kata Irene. Kiara hanya terdiam mendengar ocehan dari teman-temannya. Liburan kali ini mungkin sangat berbeda dari sebelumnya.

"Ayo Ki! Ke pantai kita!" Ajak Ezra.

"Eum... Enggak tau nih, kayaknya gue bakal ke rumah ortu gue deh... Hehe.. maaf ya" Kata Kiara bohong.

Kalau berenang mesti pakai baju agak terbuka, entar mereka liat lagi perut gue yang mulai membesar ini... Huft... Batin Kiara.

...****************...

Akhirnya para siswa-siswi SMA 1 keluar dari masing-masing kelas. Kurang lebih satu bulan mereka akan kembali lagi ke sekolah tercinta.

Sama halnya dengan keempat sahabat itu. Mereka pulang masing-masing ke rumah. Setibanya Kiara di depan rumahnya, terlihat sosok gadis muda sepantaran dengan dirinya. Dalam hati Kiara bertanya-tanya siapa gadis itu.

Gadis itu tepat di depan rumah Kiara. Sambil memegang secarik kertas di tangannya. Ia celingak-celinguk seperti orang kebingungan.

"Eum... Maaf, mencari siapa ya?" Kata Kiara. Sontak gadis itu berbalik ke atan Kiara. Wajah yang tak asing itu mengejutkan Kiara. Bagaimana tidak gadis yang ada di hadapannya itu adalah gadis yang pernah ia temui di minimarket.

"Ka-- Kamu...?" Ucap Kiara tergagap.

"Kiara! Kamu pasti Kiara kan! Hiks... Tolong bantu aku! Bibi... Bibi Rini tidak sadarkan diri sekarang!" Isak Kayra.

"Tunggu, Lo siapa? Gimana bisa tau nama gue?" Kata Kiara.

"Namaku Kayra, ayo cepetan... Aku bakal kasih tau ceritanya nanti... sekarang aku enggak bisa hubungi kak Kenzo...." kata Kayra.

Hah?! Kayra! Bukannya itu nama kembaran gue? dan lagi kenapa dia bisa tau kak Kenzo. Batin Kiara.

"Ya-- Ya udah... Ikut gue!"

Kiara dan Kayra pergi keluar perumahan itu. Di jalanan Kiara memperhatikan mobil taksi yang lewat.

Ia melambaikan tangannya dan mobil taksi yang kosong tumpangan itu berhenti tepat di hadapan mereka. Kiara langsung masuk ke mobil, sedangkan Kayra hanya bingung di sana.

"Masuk! Mau cepat enggak?" Kata Kiara.

"Hah? Ah... Iyaa.." Kayra langsung masuk dan duduk di samping Kiara.

"Ke alamat mana mbak?" Tanya sopir.

"Woi! Alamat Lo apa?" Kata Kiara.

"Aa... Itu... Jalan cendrawasih pak!"

Sopir itu mengangguk dan melajukan mobilnya.

Hmm... jalan cendrawasih ya, sepertinya jalan itu jauh banget dari sini. Bagaimana bisa dia sampai sini? Batin Kiara.

"Lo tadi jalan kaki?" Tanya Kiara.

"Iya..."

"Kok tau alamat rumah gue?"

"Ah itu, kemarin kak Kenzo menuliskan ini alamat sama nomor handphone. Karena aku enggak punya handphone jadi aku langsung aja kerumahnya. Tapi enggak ada orang, Kiara..."

"Ohh gitu, kayaknya mereka makan siang di luar"

Kenapa kak Kenzo enggak kasih tau kalau sudah ketemu si Kayra? Huft...

"Stop di mana ini mbak?" Tanya sopir. Tak terasa mereka sudah sampai di jalan cendrawasih.

"Terus aja dulu pak, nanti kalau ada pohon mangga stop di situ pak" Ucap Kayra. Sopir mengangguk mengerti. Mobil itu pun berhenti tepat di pohon mangga.

Mereka keluar dari mobil dan masuk ke dalam jalan kecil.

"Pak, tunggu sebentar di sini ya pak" Kata Kiara.

Kiara mengikuti Kayra yang ada di depannya. Sampailah mereka di sebuah rumah yang sederhana.

Kiara masuk di kamar yang di sana terdapat seorang wanita terbaring lemah.

"Bibi! Bertahanlah sebentar!" kata Kayra.

"Ukh... Kamu dari mana saja nak?" Kata Bi Rini.

"Aku habis dari tempat kak Kenzo, tapi karena dia enggak ada jadi aku ajak Kiara ke sini"

"Kiara?"

"Eum.. Itu aku Bi- Bi" Kiara mendekatkan dirinya pada Ranjang tersebut.

"Kiara... Lama sekali tidak berjumpa..."

"Ah.. iya Bi"

"Uhuk... Uhuk..."

"Bibi!?"

"Ayo cepat kita bawa ke mobil!"

Mereka berdua buru-buru mengangkat Bu Rini ke mobil. Sang sopir yang melihat dari kejauhan langsung keluar dan membantu mereka berdua.

"Pak langsung ke rumah sakit!"

Tanpa ba-bi-bu lagi, sopir langsung melajukan mobilnya.

...****************...

Kayra sedang mondar-mandir di depan ruangan sedangkan Kiara duduk di kursi sambil memainkan smartphonenya.

"Eum... Kiara? Boleh enggak kamu hubungi kak Kenzo?"

Kiara mengentikan aktivitas nya dan melihat ke arah Kayra.

"Huft..." Ia langsung mencari kontak bertuliskan 'kak Kenzo' Lalu menekan tombol hijau. Tapi mengingat kejadian kemarin, ia merasa enggan untuk menekannya.

"Nah!" Kata Kiara sambil memberikan ponselnya.

"Eh? Kenapa?"

"Lo aja yang ngomong"

Tut... Tut...

"Halo? Kenapa... Ki?" Kata Kenzo dingin.

"Ah... Itu ini aku kak, Kayra"

"Hah? Kayra... Kamu kenapa?" Kata Kenzo.

Langsung khawatir dengar suara Kayra. Batin Kiara.

"Bibi, kak! Tadi pagi keadaannya makin parah, jadi aku ke rumah kakak tapi enggak ada. Untung aja ada Kiara jadi kami langsung ke rumah sakit" jelas Kayra.

"Ohh gitu, sekarang kasih tau rumah sakit di mana kalian?"

"Dii....?" Kayra melihat Kiara seolah-olah bertanya rumah sakit apa yang mereka datangi.

"Rumah sakit cahaya mutiara"

"Rumah sakit cahaya mutiara kak!" Ulang Kayra.

"Oke, kami segera ke sana ya!"

Setelah menutup telepon, Kayra memberikannya kembali pada Kiara. Tak lama kemudian Kenzo, Ayu, dan Rian telah sampai di rumah sakit. Di saat yang bersamaan terlihat seorang gadis tengah berbincang pada dokter dan satu gadis lagi duduk di kursi.

"Gimana kabar Bibi?" Kata Kenzo tiba-tiba.

"Keluarganya ya?"

"Iya dok!"

"Begini, kondisi Bu Rini cukup parah. Sepertinya selama ini beliau membiarkan penyakitnya berkembang terus menerus..."

"Jadi apa bibi saya bisa di selamatkan dok?"

"Kami akan berusaha untuk menyelamatkan beliau, Bapaknya bisa ikut saya sebentar?" Kata dokter pada Kenzo.

"Baik dok" Kenzo dan dokter pergi. Ayu melihat Kiara yang dari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Ki? Baru sekolah ya tadi?" Tanya Ayu.

"Eh? Iya kak!"

"Udah makan?"

"Eum... Belum si, nanti aja lah di rumah"

Ayu mengalihkan pandangannya pada Kayra. Terlihat sekali wajah khawatirnya.

"Kamu pasti Kayra kan? Wajah kalian hampir sulit di bedakan"

"I... Iya kak"

"Kamu udah makan belum?"

"Belum kak?"

"Ya udah makan aja dulu sama Kiara, biar aku aja yang jaga di sini. Ayok Ki! Ajak Kayra makan di kantin dekat sini aja"

Kiara beranjak dari duduknya dan langsung pergi. Kayra juga mengikutinya dari belakang.

...****************...

"Wahh... Ini kamar pasien kok mirip kayak hotel ya?" Tanya Kayra.

"Hahah... Namanya juga VIP, Kay!" Kata Kenzo. Ia telah membicarakan pada dokter untuk memindahkan Bi Rini ke tempat VIP agar Kayra bisa menjaga dengan nyaman.

"Ini kan sudah malam, apa enggak apa-apa kami pulang? Besok pagi aku usahakan ke sini" Kata Kenzo.

"Ah iya kak, enggak apa-apa. Terima kasih banyak kak sudah membantu kami"

"Ya sudah kami pulang dulu ya, kalau ada apa-apa bisa hubungi kami"

"Tapi kak, aku enggak punya ponsel"

"Ah iya aku lupa. Eum... Kalau gitu tinggal pencet tombol ini aja untuk panggil dokter atau perawat ya"

"Baik kak"

Mereka berempat akhirnya pulang kembali ke rumah. Di mobil....

"Ayu, Ki... Maaf ya aku enggak beri tahu kalian mengenai Kayra. Sebenarnya baru kemarin aku bertemu dengannya" Kata Kenzo merasa bersalah.

"Iya, enggak apa-apa kok. Untung saja Bi Rini bisa melewati masa kritisnya" Ucap Ayu.

"Huft... Tapi aku agak khawatir, bibi enggak pernah minum obat yang di berikan Kayra. Makanya penyakit akan lebih parah"

"Kita doain aja semoga bibi bisa cepat sembuh"

"Iya.."

Kiara hanya diam saja mendengar mereka berbincang-bincang mengenai Kayra dengan Bi Rini. Kini matanya tertuju pada jendela kaca mobil. Entah apa yang dipikirkan Kiara saat ini.

...****************...

Terima kasih sudah membaca dan mendukung novel ini 😊

Tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!