Eps 1 Terlambat sekolah

KRING.... KRING....

sudah berapa lama alarm itu berbunyi. tapi gadis itu tak kunjung bangun dari tidurnya.

KRING.... KRING....

"huft... anak itu! sudah jam berapa ini!?" kata lelaki yang langsung beranjak dari kursinya.

"biar aku saja!" kata wanita yang baru selesai mencuci piring.

wanita itu menuju arah kamar yang alarm nya masih berbunyi.

"Kiara! kamu tidak sekolah? jam berapa sudah ini?" kata wanita itu lembut.

",uhh... hoammm! sekolah kak, ini jam berapa?" tanya Kiara.

"eum... jam tujuh lewat lima.." kata wanita itu sambil melihat jam yang ada di kamar Kiara.

"ohh... baru jam tujuh... hah?! astaga! hari ini pak Badrul lagi jam pertama. habislah aku!" kiara baru tersadar jam pertama adalah guru killer yang ada di sekolahnya.

"kakak kok bangunin aku dari tadi sih!" teriak Kiara yang sudah di kamar mandi.

"huft!" wanita itu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik iparnya itu.

"aduhhh....cepat dong! sabun mana? oh ini"

selesai mandi Kiara langsung memakai seragam dengan cepat. "please deh, bisa GK sih hari ini hujan deras aja!" pekik Kiara sambil melihat cuaca di luar dari jendela. cuaca sekarang justru cerah sekali, tidak ada tanda-tanda mendung di langit.

"kak! aku jalan ya!" seru Kiara.

"eits... sarapan dulu!" kata lelaki itu sambil menyodorkan roti ke mulut Kiara.

"ihh wa Enzo!" (ihh kak Kenzo).

"siapa suruh bangun siang, alarm sudah sejam bunyi, ganggu tau!" kata Kenzo Kakak Kiara.

"huhu... sudah enggak sempat kak! dahh" Kiara langsung pergi sambil mengenakan sepatu yang setengah terpasang. ia berlari dengan cepat karena jarak dari rumah cukup dekat.

biasanya setiap pagi ia melihat siswa-siswi yang masih berlalu lalang, tapi sekarang justru tidak ada siswa-siswi, melainkan hanya dia yang masih berlari.

"hosh! hosh!"

pagar sekolah masih terbuka. pelan-pelan Kiara masuk tanpa ketahuan oleh penjaga sekolah. setelah berhasil melewati pagar cepat-cepat ia berlari lagi menuju kelasnya.

di setiap kelas ada dua pintu. satu pintu depan yang biasanya para guru masuk, ya kadang siswa-siswi juga lewat situ dan satu pintu yang di belakang.

Kiara ancang-ancang berlari cepat melewati pintu pertama. setelah itu, ia melihat keadaan kelas yang sedang menyimak. kebetulan sang guru menulis di papan tulis, jadi mudah bagi Kiara menerobos masuk dan duduk di kursi belakang.

"pstt!" bisik salah satu siswi tepat di sebelah kursi Kiara. sontak Kiara menoleh sambil mengelap keringat yang muncul di lehernya.

"tumben lo telat" bisik nya lagi.

"gue kesiangan, pak Badrul baru aja masuk?"

"ohh.. Enda sih, sudah agak lama!"

si guru langsung menyadari suara bisik-bisik yang berada di belakangnya. pak Badrul langsung berbalik. sambil membetulkan kacamata nya.

"siapa itu yang bisik-bisik!"

seketika ruangan itu langsung sunyi. tidak ada yang bersuara.

"hemm... kamu!" kata pak Badrul menunjuk ke arah Kiara.

kiara yang dari tadi menyembunyikan kepalanya dengan buku, melihat semua temannya melihat ke arah nya. Kiara hanya pasrah dan memunculkan kembali kepalanya.

"sa... saya pak?" Kiara menunjuk dirinya.

"kamu terlambat ya?" tanya pak Badrul.

"eung..." Kiara menoleh sedikit pada teman yang di sebelahnya. temannya itu hanya menggeleng kan kepalanya.

"eng... enggak pak! saya enggak terlam--"

...*...

...*...

...*...

"ish.." desis Kiara. sekarang dia berada di luar kelas. percuma ia tadi menjawab kalau ujungnya ia tetap di keluarkan juga dari kelas.

bagi siswa-siswi yang telat dan ketahuan oleh guru yang sedang mengajar, mereka biasanya keluar sampai jam nya telah selesai sambil mengangkat kaki.

tapi tidak dengan Kiara. ia justru tidak mengangkat kakinya dan hanya bersandar pada dinding. toh tidak ada guru melihat nya sekarang pikirnya.

dari arah berlainan terdengar suara langkah kaki yang sontak membuat Kiara melihat ke arah tersebut. seketika ia tersenyum lebar pada orang itu.

"hah! terlambat juga Lo!" kata Kiara ketus.

"huft... percuma lari-lari, ujungnya telat juga!" kata pemuda itu.

"lo sih pake acara kesiangan!"

"idih enggak ngaca Lo ya?"

mereka tertawa kecil. bagi mereka itu hanya candaan yang sering mereka lontarkan ketika mengobrol.

"masuk enggak yah?" gumam pemuda itu.

"mau masuk pake tanya, yah tinggal masuk lah!"

"kasian gue sama lo, sendirian entar"

"tumben amat Lo care sama gue!"

"ya udah deh gue masuk yak" pemuda itu masuk lewat pintu yang kedua sama halnya yang dilakukan Kiara tadi.

tak lama kemudian.... jeng-jeng-jeng

"hahahah!" Kiara tertawa dengan suara kecil agar guru-guru di sana tidak terganggu dengan suaranya.

"ketawa aja Lo puas-puas!"

"Ezra... Ezra... Lo tuh ya, udah tau pak Badrul itu punya empat mata, masih aja Lo berani masuk... hahahah!"

"yang penting kan usaha dulu, hasilnya ya urusan belakangan!" kata Ezra yang tidak tau kalau Kiara juga melakukan hal yang sama tadi.

bukannya di hukum dengan mengangkat kaki, justru mereka malah seperti orang yang lagi nongkrong di pinggir jalanan.

KRINGGG....

bel pertama berbunyi menandakan pelajaran pertama telah selesai dan di lanjutkan istirahat selama tiga puluh menit.

"Minggu depan kalau saya liat kalian lagi terlambat, bukan angkat kaki kalian lagi! tapi mengangkat kursi..."

kursi mah aman aja, tinggal duduk kan enggak ada guru yang lihat. batin Kiara.

"...di lapangan! pak Jordi yang akan mengawasi kalian, sekalian dia mengajar anak muridnya pelajaran olahraga!" lanjut pak Badrul.

"hah?! serius pak?" kata Ezra.

"duarius! kalian pikir bapak enggak tau kelakuan kalian waktu di hukum tadi! hemm... sana balik ke kelas, tanyakan temannya saya ada beri pekerjaan rumah," kata pak Badrul sambil berlalu pergi.

Ezra dan Kiara masuk dan kembali ke bangku masing-masing.

"huh! hari ini sial banget sih!" kesal Kiara.

"yang sabar Kia" kata teman Kiara-bella.

"yuk! ke tempat biasa!" ajak teman kiara-irene.

mereka langsung ke tempat yang sudah menjadi basecamp mereka. dan itu adalah loteng. memang semua tempat di sekolah adalah milik umum. tetapi tidak dengan loteng ini. siapa saja yang ada di sana walaupun hanya lewat langsung di usir oleh geng nya Kiara.

"si cupu lama banget sih!" kata Bella menggerutu.

tiba-tiba muncul siswi berkacamata dengan rambut di ikat satu membawa satu kantung plastik berisikan makanan.

"lama banget sih!" teriak Irene.

"itu... tadi di kantin banyak yang ber--"

Ezra langsung mengambil bungkusan itu dan menyuruh anak itu pergi.

"kalau Lo marah-marah bisa panjang nanti, keburu bel..." kata Ezra dan langsung memberikan makanan itu kepada teman-temannya.

Kiara langsung melahap makanannya diikuti teman-temannya. tak terasa bel kedua berbunyi menandakan pelajaran selanjutnya akan dilakukan.

mereka berempat langsung meninggalkan tempat itu dan pergi ke kelas.

...****************...

hai guys... terimakasih sudah membaca novel ini yaa😊

tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!