Eps. 8 Kiara sakit

Eps. sebelumnya...

"Kalian mau?" tanya Kiara.

Irene langsung menyenggol tangan Ezra dengan sikut dengan keras.

"Aww!" pekik Ezra.

"Abaikan aja ki! Makan aja enggak apa-apa kok" kata Irene.

"Ya ampun Ren! Sensi amat sih Lo, mentang-mentang PMS!" kata Ezra.

"Eh Lo datang bulan Ren?" tanya Bella.

"Huft! Iya nih... oh iya biasanya kita dapet bareng loh Ki" kata Irene. Kiara terdiam seketika.

Ohiya ya, bulan ini aku belum dapet. tumben banget telat. batin Kiara.

"Lo udah dapet ki?" tanya Bella.

"Eum... U... Udah kemarin, lebih cepat malah... gue makan dulu ya!" kata Kiara.

Setelah itu mereka melaksanakan upacara dengan khidmat. Kiara hampir tak tahan menahan tubuhnya yang dari tadi melemas. Tapi ia mampu bertahan sampai upacara selesai.

...****************...

Untuk pelajaran pertama di kelas Kiara adalah olahraga. Awalnya Kiara bersikeras untuk mengikuti pelajaran ini. Tapi Bella dan teman-temannya melarang Kiara karena wajahnya yang pucat itu.

Alhasil ia sekarang sendirian di kelas dengan menelungkup kepalanya di atas meja. Ia sempat tertidur sebentar. Ketika terbangun kelas masih sunyi.

Ia beranjak dari duduknya dan dengan langkah gontai ia pergi ke toilet. Ezra muncul ketika Kiara hendak keluar kelas.

"Loh, Ki? Lo mau ke mana?" Tanya Ezra.

"Gue mau ke toilet nih, Lo ngapain di sini? Pelajarannya sudah selesai?" Tanya Kiara balik.

"Belum sih, masih banyak yang nunggu giliran, gue di suruh Irene liatin keadaan lo" kata Ezra.

"Ya ampun gue kayak anak kecil aja mesti diliatin mulu" Kata Kiara terkekeh.

"Ya habisnya muka Lo kayak vampir kehausan darah... Hahaha" Ledek Ezra. Kiara tertawa kecil.

"Ya udah gue mau ke toilet dulu, Lo mau ikut?"

"Idih ngapain gue ikut masuk Ki!" Kiara pun masuk ke dalam toilet sedangkan Ezra menunggu Kiara di kelas.

Cukup lama Ezra berada di kelas. Muncul rasa khawatirnya pada Kiara. Buru-buru ia langsung ke toilet perempuan.

"Kia? Ki? Lo masih di toilet?" panggil Ezra. Tapi sayangnya tidak ada yang menyahut.

"Ya ampun tu anak, rasanya pengen banget gue terobos masuk, tapi nanti bakal salah paham lagi" gumam Ezra.

Ezra celingak-celinguk di depan toilet. Sekolah itu masih sibuk dengan pelajaran di tiap kelas. Sampai akhirnya ada satu perempuan dari kelas X menuju toilet yang sama.

"Eh dek! tolongin gue dong!" Kata Ezra.

"Iya kak, ada apa?" kata siswi itu.

"Lo masuk ke toilet, terus Lo gedor aja pintu-pintu itu semuanya, karna ada temen gue belum balik-balik sampe sekarang" kata Ezra.

"Oh... Oke kak!" siswi itu langsung masuk ke toilet dan menggedor satu persatu pintu di sana. Satu pintu terkunci dan tidak ada suara.

"Kak! kayaknya ini deh, pintunya dikunci tapi enggak ada suaranya" kata siswi itu.

"Kalau gitu gue masuk ya, tapi jangan mikir macem-macem!" Ezra langsung masuk dan mendobrak pintu itu sampai terbuka. Terlihat Kiara sudah terbaring di lantai.

"KIARA!" pekik Ezra. Ia langsung mengangkat Kiara dan membawanya ke UKS.

Irene dan Bella baru saja selesai pelajaran olahraga. Sekarang ia sedang mencari Ezra yang tidak kunjung kembali ke lapangan.

Dari kejauhan mereka berdua melihat Ezra terburu-buru sambil menggendong seseorang.

"Zra! Lo mau ke man-- Hah?! Ya ampun Kia!" Irene dan Bella sama-sama terkejut dan mengikuti Ezra dari belakang.

...****************...

Perlahan Kiara mulai membuka matanya yang sangat berat itu. Rasa sakit di kepalanya mulai menyeruak. Pandangannya sedikit buram. Lambat laun pandangan itu kini menjadi jelas. Terlihat Irene sedang duduk sambil memainkan smartphone nya.

"I... Ren... "

"Hah, kia syukurlah Lo udah bangun, kasih tau gue bagian mana yang sakit?" Tanya Irene khawatir.

"Kepala gue aja kok yang sakit, ohiya Lo jangan kasih tau keluarga gue ya ren..." kata Kiara.

"Loh memangnya Kenapa?"

"Enggak apa-apa kok Ren, please!" kata Kiara memelas.

"Ya udah deh, tapi bilang sama gue ya kalau ada yang sakit" kata Irene. Kiara hanya mengangguk pelan.

Tak terasa waktu yang ditunggu-tunggu para siswa-siswi di sana pun tiba. Ezra membawakan tas Kiara dan menuju UKS. Mereka akhirnya pulang dan mengantarkan Kiara terlebih dahulu.

"Makasih ya!" kata Kiara yang berada di depan rumah.

"Iya sama-sama Ki!"

"Mau mampir dulu enggak?" Tanya Kiara.

"Enggak dulu Ki, Lo istirahat aja" kata Ezra.

"oke kalau gitu sampai besok!"

"Ingat Ki kalau kurang sehat enggak usah turun sekolah dulu" kata Bella.

"Iya.. iya..." Mereka bertiga akhirnya pulang.

Setelah mereka tak terlihat, Kiara justru tidak masuk ke rumahnya. Ia bergegas pergi tanpa sepengetahuan orang rumah.

Ia pergi menuju minimarket terdekat. Setelah masuk ia kemudian mencari sesuatu.

Benda yang ingin dia beli akhirnya berada dihadapannya. Namun ketika ingin mengambil, tiba-tiba seseorang memanggil namanya.

"Kia!"

Sontak Kiara terkejut dan berbalik.

"Ah.. Ezra! Lo... ngapain di sini?" tanya Kiara kikuk.

"Ini kan minimarket Ki, ya gue mau beli lah!" kata Ezra. Sebelumnya ia sempat melihat Kiara berada di bagian obat-obatan.

"Lo mau cari apa? mau cari obat kah?" tanya Ezra.

"I... Iya nih, masih sedikit sakit kepala gue!" kata Kiara.

"Kalau gue saranin sih yang... ini nih, gue minum sekali aja sudah enggak sakit lagi..." Kata Ezra sambil menunjukkan obat.

"Oh.. gitu ok deh Zra! makasih ya, gue duluan" Kiara buru-buru pergi sambil membawa obat yang telah direkomendasikan oleh Ezra.

Kiara langsung pulang ke rumah. Niatnya untuk membeli 'itu' di tunda terlebih dahulu.

...****************...

Malam itu adalah malam yang sangat menghancurkan diri Kiara. Rasa ketakutan muncul di sekujur tubuhnya. Benda kecil yang berada di tangannya kini terjatuh di lantai.

Malam itu adalah malam yang menyedihkan. Tak ada yang tau ia menangisi dirinya sendiri di tengah malam disertai hujan deras saat itu.

...****************...

"Sial! lagi-lagi terlambat deh" pekik Bella sambil berlarian menuju sekolahnya. Tapi ia merasa tak sendiri, karena ada Kiara yang juga terlambat.

"Setelah pulang sekolah kalian harus membersihkan seluruh toilet yang ada disini!" Kata pak Anton yang sedang menghukum para siswa yang terlambat.

Setelah mendengarkan pak Anton berbicara panjang lebar, akhirnya mereka memasuki kelas masing-masing.

"Huft... capek deh, gara-gara hujan semalam gue jadi kesiangan!" gerutu Bella.

"Ki! Lo pasti juga kayak gitu kan! gimana kalo kita suruh aja si Cupu itu!" sambungnya. Tapi orang yang di ajak bicara itu tak kunjung menyahut.

"Ya ampun Ki? Lo sakit atau gimana? Dari tadi gue ngomong enggak di respon!" kata Bella kesal.

"Ah... iya sorry bel, Lo ngomong apa tadi?" kata Kiara yang tersadar dari lamunannya.

"Ihh... Kia enggak seru!" kata Bella.

...****************...

Terimakasih sudah membaca dan mendukung novel ini 😊

tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!