Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?

Seorang pria yang saat ini berada di depan Dilla tampak terkejut dengan permintaan wanita yang baru ia temui ini. Cukup gila menurutnya.

“Apa Nona mabuk?” tanya pria itu yang masih menunjukkan rasa sopannya. Walaupun mendapat permintaan yang sangat tidak sopan barusan.

Dilla menggelengkan kepalanya dengan sangat mantap. Ingin memberitahukan kalau dirinya tidaklah mabuk. Walupun meneguk alcohol lumayan banyak, namun kesadaran wanita itu masih bisa di kendalikan. Dila merupakan wanita yang kuat minum.

“Tidak, Tampan. Aku sangat sadar dengan apa yang sudah aku ucapkan,” tegas Dila.

Tangan wanita itu terangkat lalu membelai rahang pria yang dia temui di pinggir jalan dengan penampilan pria yang tampak biasa saja.

Namun, yang menjadi pertimbangan Dila sedari awal melihatnya bukanlah dari cara berpakaiannya. Melainkan wajah dan postur tubuh pria itu yang sangat prefect di mata Dilla. Di tambah lagi pria itu tampak seperti pria baik-baik. dalam artian tidak seperti pria yang sering kali Dila temui selama ini.

Pria itu menatap bingung. “Anda sudah sangat mabuk, Nona. Mari saya carikan taxi kalau begitu.”

Pria itu merutuki dirinya, kenapa juga melintas di tempat seperti ini. sehingga bertemu dengan wanita macam yang ada di depannya sekarang. Bicaranya saja sudah sangat melantur, namun masih berkilah tidak mabuk. Padahal aroma alcohol begitu menyengat dari arah wanita itu.

Sementara itu Dilla mengerjapkan matanya beberapa, membenarkan posisi berdirinya dengan benar. Lalu menatap serius ke arah pria yang ada di depannya.

“Aku benar-benar serius, Tuan,” kali ini Dilla memanggil pria itu dengan sebutan yang sopan. Membuat pria yang ada di depannya pun menghentikan langkahnya dan kini menatap ke arah Dilla.

Pria itu menyipitkan matanya, sedikit ragu namun tidak bisa membiarkan wanita ini berkeliaran sendiri. Takut-takut kalau bertemu dengan pria yang tidak jelas. Terlebih lagi lingkungan yang ada di sekitar mereka sekarang ini merupakan llingkungan yang tidak benar. Apapun bisa di anggap biasa.

“Kita pindah tempat dulu, Nona. Biar tidak menghalangi orang lewat. Lagian di sini bahaya dengan pakaian anda yang seperti ini,” ujar pria itu mengajak Dilla ke tempat yang lebih layak untuk berbicara.

Dilla tidak keberatan sama sekali. Justru wanita itu menurut saja. sikapnya yang seperti ini sudah seperti ****** yang mau mau saja di bungkus dan di bawa ke hotel.

Jika Amira tahu, mungkin dirinya bakalan mendapat ceramah tujuh hari tujuh malam.

‘Bodo amat lah. Yang penting aku nggak di suruh suruh nikah lagi sama Papa nantinya.’ Ucap Dilla di dalam hati.

Sementara pria itu mengajak Dilla di sebuah tongkrongan kopi yang tidak jauh dari sana. setelah mereka mendapat tempat duduk, pria itu melepas jaket yang dia kenakan dan memberikannya kepada wanita yang ada di depannya.

“Lebih baik tutupi tubuh anda dengan ini,” ucapnya seraya memberikan jaketnya kepada Dilla.

Dilla menggeleng. Menolak keras apa yang di tawarkan oleh pria itu.

“Nggak. Aku lebih suka berpakaian seperti ini. Lagian bukan ini masalahnya,” ujar Dilla.

Pria itu mengernyit heran. Dia baru menenui wanita modelan seperti ini. ‘Apa dia seorang wanita panggilan?’ gumam pria itu di dalam hati. Tidak berani bertanya secara langsung, karena takut perkataannya menyinggung perasaan wanita itu.

“Kamu butuh uang, bukan?” tanya Dilla secara tiba-tiba yang cukup mengejutkan pria di hadapannya.

Lalu Dilla menelisik penampilan pria yang ada di depannya. Jika di lihat dari penampilannya memang orang itu seperti orang yang butuh uang. Walaupun sebenarnya dia sangat tampan dan postur tubuhnya sesuai idaman Dilla banget. Sudah pasti bibitnya nanti akan jadi bibit uggul. Begitulah kiranya yang ada dalam pikiran Dilla saat ini.

“Saya memang butuh uang, tetapi tidak akan melakukan apa yang seperti Nona minta,” jawab pria itu. “Jika Nona sedang punya masalah, lebih baik di cari solusi yang tepat. Jangan seperti ini.” lanjutnya lagi seraya mengingatkan Dilla.

Dilla menggeleng. “Nggak. Solusi ini sudah sangat tepat, dan kamu tidak akan mengerti masalah apa yang sedang aku hadapi. Yang terpenting sekarang, hamilin aku.” Tegas Dilla lagi dengan tatapan yang sangat serius.

Terpopuler

Comments

ira

ira

ya ampun Dila🤣🤣🤣

2024-04-08

1

Eliyani Elieboy

Eliyani Elieboy

pepep trosss Dilla Sampek si doi nya mau

2023-12-11

1

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

ck ck ck bener2 kelakuan makhluk akhir jaman hhhhh

2023-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1. Minta Cucu
2 Ch. 2. Dilempar Panci
3 Ch. 3. Cari Bibit
4 Ch. 4. Hamili Aku
5 Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6 Ch. 6. Diculik
7 Ch. 7. Amarah Kendra
8 Ch. 8. Ceroboh
9 Ch. 9. Hotel
10 Ch. 10. Masih Perawan?
11 Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12 Ch. 12. Pergi
13 Ch. 13. Kuliah
14 Ch. 14. Pusat Perhatian
15 Ch. 15. Penasaran Amira
16 Ch. 16. Dosen Pengganti
17 Ch.17. Keterkejutan Dilla
18 Ch. 18. Ngumpet
19 Ch. 19. Gugup
20 Ch. 20. Perintah Kendra
21 Ch. 21. Diabaikan
22 Ch. 22. Dikerjain
23 Ch. 23. Cafe Biru
24 Ch. 24. Kelainan?
25 Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26 Ch. 26. Diluar Dugaan
27 Ch. 27. CEO Ditolak
28 Ch. 28. Setipis Tisu
29 Ch. 29. Meyakinkan Papa
30 Ch. 30. Kepikiran
31 Ch. 31. Mencurigakan
32 Ch. 32. Ulangan Dadakan
33 Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34 Ch. 34. Mesum Sama Calon
35 Ch. 35. Mauku Kamu
36 Ch. 36. Ganas
37 Ch. 37. Mau Foto?
38 Ch. 38. Mengaku
39 Ch. 39. Horor
40 Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41 Ch. 41. Kurang Nyaman
42 Ch. 42. Memilih Pulang
43 Ch. 43. Begitu Khawatir
44 Ch. 44. Klinik
45 Ch. 45. Saya Suaminya!
46 Ch. 46. Hamil
47 Ch. 47. Kita Menikah
48 Ch. 48. Rencana Kedua
49 Ch. 49. Anak Papi
50 Ch. 50. Ngidam
51 Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52 Ch. 52. Dosen Killer
53 Ch. 53. Sepupu Barbar
54 Ch. 54. Jalur Dalam
55 Ch. 55. Papa?
56 Ch. 56. Berkata Jujur
57 Ch. 57. Mendapat Restu
58 Ch. 58. Masuk Jebakan
59 Ch. 59. Nggak Ada Obat
60 Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61 Ch. 61. Haus?
62 Ch. 62. Menjenguk Dedek
63 Ch. 63. Kecewa
64 Ch. 64. Nambah lagi
65 Ch. 65. Masih Rejeki
66 Ch. 66. Janji Jebakan
67 Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68 Ch. 68. Status Baru
69 Ch. 69. Terasa Horor
70 Ch. 70. Meminta Sesuatu
71 Ch. 71. Ditendang
72 Ch. 72. Ditagih
73 Ch. 73. Di Usir
74 Ch. 74. Tangan Nakal
75 Ch. 75 Semakin Nikmat
76 Ch. 76. Jengkel
77 Ch. 77. Selangkah Lebih
78 Ch. 78. Membuka Hati
79 Ch. 79. Dosum
80 Ch. 80. Memang Tujuanku
81 Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82 Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83 Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84 Ch. 84. Kenyataan Pahit
85 Ch. 85. Puasa Bicara
86 Ch. 86. Akan Ada Badai
87 Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88 Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89 Ch. 89. Sangat Malu
90 Ch. 90. Berakhir
91 Ekstra part. 1
92 Udah, Jangan Minta Lagi
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ch. 1. Minta Cucu
2
Ch. 2. Dilempar Panci
3
Ch. 3. Cari Bibit
4
Ch. 4. Hamili Aku
5
Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6
Ch. 6. Diculik
7
Ch. 7. Amarah Kendra
8
Ch. 8. Ceroboh
9
Ch. 9. Hotel
10
Ch. 10. Masih Perawan?
11
Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12
Ch. 12. Pergi
13
Ch. 13. Kuliah
14
Ch. 14. Pusat Perhatian
15
Ch. 15. Penasaran Amira
16
Ch. 16. Dosen Pengganti
17
Ch.17. Keterkejutan Dilla
18
Ch. 18. Ngumpet
19
Ch. 19. Gugup
20
Ch. 20. Perintah Kendra
21
Ch. 21. Diabaikan
22
Ch. 22. Dikerjain
23
Ch. 23. Cafe Biru
24
Ch. 24. Kelainan?
25
Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26
Ch. 26. Diluar Dugaan
27
Ch. 27. CEO Ditolak
28
Ch. 28. Setipis Tisu
29
Ch. 29. Meyakinkan Papa
30
Ch. 30. Kepikiran
31
Ch. 31. Mencurigakan
32
Ch. 32. Ulangan Dadakan
33
Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34
Ch. 34. Mesum Sama Calon
35
Ch. 35. Mauku Kamu
36
Ch. 36. Ganas
37
Ch. 37. Mau Foto?
38
Ch. 38. Mengaku
39
Ch. 39. Horor
40
Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41
Ch. 41. Kurang Nyaman
42
Ch. 42. Memilih Pulang
43
Ch. 43. Begitu Khawatir
44
Ch. 44. Klinik
45
Ch. 45. Saya Suaminya!
46
Ch. 46. Hamil
47
Ch. 47. Kita Menikah
48
Ch. 48. Rencana Kedua
49
Ch. 49. Anak Papi
50
Ch. 50. Ngidam
51
Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52
Ch. 52. Dosen Killer
53
Ch. 53. Sepupu Barbar
54
Ch. 54. Jalur Dalam
55
Ch. 55. Papa?
56
Ch. 56. Berkata Jujur
57
Ch. 57. Mendapat Restu
58
Ch. 58. Masuk Jebakan
59
Ch. 59. Nggak Ada Obat
60
Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61
Ch. 61. Haus?
62
Ch. 62. Menjenguk Dedek
63
Ch. 63. Kecewa
64
Ch. 64. Nambah lagi
65
Ch. 65. Masih Rejeki
66
Ch. 66. Janji Jebakan
67
Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68
Ch. 68. Status Baru
69
Ch. 69. Terasa Horor
70
Ch. 70. Meminta Sesuatu
71
Ch. 71. Ditendang
72
Ch. 72. Ditagih
73
Ch. 73. Di Usir
74
Ch. 74. Tangan Nakal
75
Ch. 75 Semakin Nikmat
76
Ch. 76. Jengkel
77
Ch. 77. Selangkah Lebih
78
Ch. 78. Membuka Hati
79
Ch. 79. Dosum
80
Ch. 80. Memang Tujuanku
81
Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82
Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83
Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84
Ch. 84. Kenyataan Pahit
85
Ch. 85. Puasa Bicara
86
Ch. 86. Akan Ada Badai
87
Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88
Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89
Ch. 89. Sangat Malu
90
Ch. 90. Berakhir
91
Ekstra part. 1
92
Udah, Jangan Minta Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!