Ch. 18. Ngumpet

Samar-samar Dilla mendengar ada dosen pengganti yang masuk ke kelasnya. Namun, ia sama sekali tidak penasaran, karena apa yang ada di depannya sekarang ini lah yang sangat penting menurutnya.

Ya, asistennya mengirim sebuah laporan kalau ada salah satu perusahaan yang membatalkan kerja sama mereka secara sepihak. Padahal proyek yang menjadi kerja sama mereka itu masih akan di laksanakan miggu depan. Sungguh, mereka benar-benar membuat Dilla ingin menelan hidup-hidup.

‘Kenapa Papa masih pertahanin perusahaan itu, sih!” rutuk Dilla di dalam hati.

Kemudian Dilla mulai mengetik balasan dan akan ia kirim ke alamat surel asistennya tersebut. Namun, ketika ingin mengetik, ia mendengar sebuah suara yang tidak asing di telinganya. Samar-samar ia mendengar suara pria yang semalam bersama dirinya. menghabiskan malam dengannya. Bukan bukan, lebih tepatnya bahkan menyumbangkan bibit unggulnya itu di rahimnya.

Karena sangat penasaran dan ingin memastikan jika ia tidak salah dengar, Dilla pun mengangkat wajahnya secara perlahan dan melihat seseorang di depan sana. Di mana orang itu juga tengah menatap dirinya.

Dilla menggeleng. “Apa aku masih mabuk?” gumamnya dengan suara yang lirih dan hanya bisa di dengar oleh Amira.

Amira yang mendengarnya pun menoleh, “lo kenapa, Dill? Pusing?” cecar Amira.

Dilla tetap menggeleng kepala. “Enggak. Apa gue masih mabok ya, Mir?” tanya Dilla kemudian.

“Kenapa memangnya?” Amira mengernyit, tidak paham dengan apa yang di rasa Dilla sekarang ini.

“Ituloh, yang di depan itu kan cowok yang …”

Dilla terdiam. Tampak menimang apakah dirinya mengatakan kepada Amira mengenai pasangannya tadi malam atau tidak. Lebih parahnya pria itu kini berdiri di depannya dengan senyum yang masih terulas di bibir pria itu.

‘Mending nggak usah deh. Daripada nanti timbul masalah baru,’ putus Dilla yang tidak mengatakan kalau pria yang ada di depan mereka lah orangnya.

“Ada apa dengan pria yang di depan sana, Dill?” desak Amira lagi yang masih penasaran kelanjutan dari kalimat Dilla yang belum selesai terucap. Sebab wanita itu malah bengong seraya menatap ke arah dosen pengganti yang tidak lain ialah putra bu Mawar sendiri.

“Ah, enggak. Dia orang yang semalam aku kasih uang,” ujar Dilla yang tentu saja itu berbohong.

Amira sedikit bingung dan tidak percaya, namun ia tidak lagi bertanya lebih lanjut lagi, karena wanita itu lebih memilih untuk mengalihkan tatapannya dari Dilla dan beralih kepada pria muda yang sekarang ini menjadi dosen pengganti.

Sedangkan Dilla sendiri berusaha untuk menutupi wajahnya dengan buku yang ada di atas mejanya. Wanita itu sedikit menunduk, ketika Kendra menatap ke arahnya.

Ia tidak mau kalau sampai Kendra melihat dirinya. Bisa panjang urusannya. Walaupun itu sangat kecil kemungkinan, akan tetapi Dilla ingin di antara mereka sudah tidak ada hubungan apapun. Terlebih kalau sampai seandainya pria itu ingin meminta bibitya kembali seandainya berhasil dan tumbuh berkembang menjadi sebuah janin.

Sepanjang kelas di mulai hingga selesai, Dilla sebisa mungin menupi wajahnya dengan rambut yang di arahkan ke depan. sehingga hanya sebagian wajahnya saja yang terlihat. Dan gelagat Dilla yang aneh pun menarik perhatian seorang pria yang ada di belakangnya.

“Dill, lo kenapa sih? Dari tadi kuperhatiin kok kayak sembunyi dari orang. Lagi main petak umpet, a?” cerocos Alex yang tidak bisa diam begitu saja melihat keanehan yang ada di depan matanya. Pria itu cukup mudah penasaran dengan masalah orang lain. atau bisa disebut juga dengan sebutan kepo.

Dilla menoleh ke belakang, lalu berbicara dengan nada yang sangat lirih. Bahkan nyaris seperti orang yang sedang berbisik.

“Lo bisa diam nggak sih, Lex! Kucium nih!” ancam Dilla seraya melotokan matanya.

Langsung membuat Alex bergidik ngeri. Karena Dilla bukanlah seleranya.

“Dih! Ogah banget gue dicium sama lo. Nggak level banget,” sahut Alex seraya berlagak mengibaskan rambutnya ke belakang. Padahal rambut pria itu hanya sebatas di atas telinga.

Terpopuler

Comments

ira

ira

selera Alex itu Amira kn🤣🤣

2024-04-08

1

Eliyani Elieboy

Eliyani Elieboy

Alex sukanya sama Amira ya makanya gak mau di cium sama dilla

2023-12-11

0

Marinti

Marinti

alek jeruk minum jeruk mgkin. perusahaan alek jga mgkin.

2023-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1. Minta Cucu
2 Ch. 2. Dilempar Panci
3 Ch. 3. Cari Bibit
4 Ch. 4. Hamili Aku
5 Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6 Ch. 6. Diculik
7 Ch. 7. Amarah Kendra
8 Ch. 8. Ceroboh
9 Ch. 9. Hotel
10 Ch. 10. Masih Perawan?
11 Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12 Ch. 12. Pergi
13 Ch. 13. Kuliah
14 Ch. 14. Pusat Perhatian
15 Ch. 15. Penasaran Amira
16 Ch. 16. Dosen Pengganti
17 Ch.17. Keterkejutan Dilla
18 Ch. 18. Ngumpet
19 Ch. 19. Gugup
20 Ch. 20. Perintah Kendra
21 Ch. 21. Diabaikan
22 Ch. 22. Dikerjain
23 Ch. 23. Cafe Biru
24 Ch. 24. Kelainan?
25 Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26 Ch. 26. Diluar Dugaan
27 Ch. 27. CEO Ditolak
28 Ch. 28. Setipis Tisu
29 Ch. 29. Meyakinkan Papa
30 Ch. 30. Kepikiran
31 Ch. 31. Mencurigakan
32 Ch. 32. Ulangan Dadakan
33 Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34 Ch. 34. Mesum Sama Calon
35 Ch. 35. Mauku Kamu
36 Ch. 36. Ganas
37 Ch. 37. Mau Foto?
38 Ch. 38. Mengaku
39 Ch. 39. Horor
40 Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41 Ch. 41. Kurang Nyaman
42 Ch. 42. Memilih Pulang
43 Ch. 43. Begitu Khawatir
44 Ch. 44. Klinik
45 Ch. 45. Saya Suaminya!
46 Ch. 46. Hamil
47 Ch. 47. Kita Menikah
48 Ch. 48. Rencana Kedua
49 Ch. 49. Anak Papi
50 Ch. 50. Ngidam
51 Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52 Ch. 52. Dosen Killer
53 Ch. 53. Sepupu Barbar
54 Ch. 54. Jalur Dalam
55 Ch. 55. Papa?
56 Ch. 56. Berkata Jujur
57 Ch. 57. Mendapat Restu
58 Ch. 58. Masuk Jebakan
59 Ch. 59. Nggak Ada Obat
60 Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61 Ch. 61. Haus?
62 Ch. 62. Menjenguk Dedek
63 Ch. 63. Kecewa
64 Ch. 64. Nambah lagi
65 Ch. 65. Masih Rejeki
66 Ch. 66. Janji Jebakan
67 Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68 Ch. 68. Status Baru
69 Ch. 69. Terasa Horor
70 Ch. 70. Meminta Sesuatu
71 Ch. 71. Ditendang
72 Ch. 72. Ditagih
73 Ch. 73. Di Usir
74 Ch. 74. Tangan Nakal
75 Ch. 75 Semakin Nikmat
76 Ch. 76. Jengkel
77 Ch. 77. Selangkah Lebih
78 Ch. 78. Membuka Hati
79 Ch. 79. Dosum
80 Ch. 80. Memang Tujuanku
81 Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82 Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83 Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84 Ch. 84. Kenyataan Pahit
85 Ch. 85. Puasa Bicara
86 Ch. 86. Akan Ada Badai
87 Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88 Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89 Ch. 89. Sangat Malu
90 Ch. 90. Berakhir
91 Ekstra part. 1
92 Udah, Jangan Minta Lagi
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ch. 1. Minta Cucu
2
Ch. 2. Dilempar Panci
3
Ch. 3. Cari Bibit
4
Ch. 4. Hamili Aku
5
Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6
Ch. 6. Diculik
7
Ch. 7. Amarah Kendra
8
Ch. 8. Ceroboh
9
Ch. 9. Hotel
10
Ch. 10. Masih Perawan?
11
Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12
Ch. 12. Pergi
13
Ch. 13. Kuliah
14
Ch. 14. Pusat Perhatian
15
Ch. 15. Penasaran Amira
16
Ch. 16. Dosen Pengganti
17
Ch.17. Keterkejutan Dilla
18
Ch. 18. Ngumpet
19
Ch. 19. Gugup
20
Ch. 20. Perintah Kendra
21
Ch. 21. Diabaikan
22
Ch. 22. Dikerjain
23
Ch. 23. Cafe Biru
24
Ch. 24. Kelainan?
25
Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26
Ch. 26. Diluar Dugaan
27
Ch. 27. CEO Ditolak
28
Ch. 28. Setipis Tisu
29
Ch. 29. Meyakinkan Papa
30
Ch. 30. Kepikiran
31
Ch. 31. Mencurigakan
32
Ch. 32. Ulangan Dadakan
33
Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34
Ch. 34. Mesum Sama Calon
35
Ch. 35. Mauku Kamu
36
Ch. 36. Ganas
37
Ch. 37. Mau Foto?
38
Ch. 38. Mengaku
39
Ch. 39. Horor
40
Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41
Ch. 41. Kurang Nyaman
42
Ch. 42. Memilih Pulang
43
Ch. 43. Begitu Khawatir
44
Ch. 44. Klinik
45
Ch. 45. Saya Suaminya!
46
Ch. 46. Hamil
47
Ch. 47. Kita Menikah
48
Ch. 48. Rencana Kedua
49
Ch. 49. Anak Papi
50
Ch. 50. Ngidam
51
Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52
Ch. 52. Dosen Killer
53
Ch. 53. Sepupu Barbar
54
Ch. 54. Jalur Dalam
55
Ch. 55. Papa?
56
Ch. 56. Berkata Jujur
57
Ch. 57. Mendapat Restu
58
Ch. 58. Masuk Jebakan
59
Ch. 59. Nggak Ada Obat
60
Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61
Ch. 61. Haus?
62
Ch. 62. Menjenguk Dedek
63
Ch. 63. Kecewa
64
Ch. 64. Nambah lagi
65
Ch. 65. Masih Rejeki
66
Ch. 66. Janji Jebakan
67
Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68
Ch. 68. Status Baru
69
Ch. 69. Terasa Horor
70
Ch. 70. Meminta Sesuatu
71
Ch. 71. Ditendang
72
Ch. 72. Ditagih
73
Ch. 73. Di Usir
74
Ch. 74. Tangan Nakal
75
Ch. 75 Semakin Nikmat
76
Ch. 76. Jengkel
77
Ch. 77. Selangkah Lebih
78
Ch. 78. Membuka Hati
79
Ch. 79. Dosum
80
Ch. 80. Memang Tujuanku
81
Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82
Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83
Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84
Ch. 84. Kenyataan Pahit
85
Ch. 85. Puasa Bicara
86
Ch. 86. Akan Ada Badai
87
Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88
Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89
Ch. 89. Sangat Malu
90
Ch. 90. Berakhir
91
Ekstra part. 1
92
Udah, Jangan Minta Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!