Ch. 16. Dosen Pengganti

Bab. 16

“Ck! Norak banget sih mereka. Pake bawa-bawa begituan segala,” gumam Dilla sedikit berbisik kepada Amira. Karena tidak mau kalau sampai suaranya di dengar oleh mereka dan sampai menyakiti perasaan mereka. Dilla masih punya hati untuk hal yang satu ini.

“Namanya juga mau valletine day, Dill. Ya maklum lah!” balas Amira.

“Dih! Hari kasih sayang tuh nggak perlu jatuhin tanggal kayak gini juga kali. Kalau memang benar-benar sayang, nggak perlu satu tahun sekali nunjukinnya. Setiap hari juga malah bagus.”

Amira menggeleng kepala mendengar ucapan Dilla barusan.

“Emang susah sih kalau ngomong sama orang yang nggak pernah rasain cinta sama sekali, jadi kek ngomong sama pohon pisang. Punya jantung tapi nggak punya hati sama sekali. Ck ck ck … menyedihkan sekali,” ujar Amira sembari meledek Dilla yang memang belum pernah merasakan cinta selama ini.

Hubungannya dengan para lelakinya itu hanyalah untuk kepuasan dan kesenangan semata. Tanpa melibatkan hati atau perasaan sama sekali.

Dilla yang sedikit kesal pun mendorong bahu Amira hingga wanita itu sedikit oleng ke samping. Tetapi segera Dilla tarik dan tahan.

“Dih, biar begitu aku udah pernah rasain apa yang belum pernah kamu rasain selama ini, Mira.” Balas Dilla begitu bangga dengan pencapaian yang baru saja Dilla dapatkan. Yakni melepas keperawanannya dengan cara dan tujuan yang sangat konyol sekali.

"Anj*r lo!" Sahut Amira yang justru mendapat kekehan dari Dilla. "Emang dasar cewek gila sih, lo Dill. Orang digituin malah seneng banget. Dan lebih parahnya lagi tuh gue. Kenapa juga mau temenan sama lo yang kek begini." imbuh Amira yang kemudian memberi jarak dengan Dilla.

"Karena cuma aku yang bisa ngertiin kamu," sahut Dilla sambil memainkan alisnya.

Mereka pun tertawa, menertawakan mereka sendiri yang tidak ada benarnya. Namun, karena kekurangan itulah bisa membuat mereka saling melengkapi.

"Udah deh, mending buruan masuk ke kelas. Keburu Bu Mawar nanti masuk," ucap Dilla yang memang tidak mau ketinggalan sedikit pun kelas dosen yang satu itu.

Amira pun setuju. Ia juga menyukai dosen yang satu itu. Meskipun beliau tahu kehidupan mereka jika berada di luar kampus, akan tetapi beliau sama sekali tidak mengkritik. Tidak seperti beberapa dosen yang tidak sengaja melihat kehidupan malam mereka. Terkadang menceramahi mereka, menganggap dirinya sendiri suci. Padahal dia sendiri juga sama saja. Mungkin malah lebih parah. Soalnya kebanyakan dari dosen yang mereka temui sudah berkeluarga.

Meninggalkan urusan orang lain, Dilla dan Amira pun segera duduk di tempat mereka. Bersiap untuk mengikuti kelas bu Mawar yang akan dimulai beberapa menit ke depan.

Namun, sudah hampir dua puluh menit mereka menunggu, tidak ada tanda-tanda bu Mawar masuk ke kelas mereka. Membuat suasana di kelas mulai gaduh. Ada juga di antara mereka yang memilih untuk segera keluar, atau mungkin langsung pulang. Sebab ini merupakan jam terakhir di kelas mereka hari ini.

"Tumben lama banget bu Mawar," ucap Dilla yang juga mulai bosan.

"Mungkin lagi ada halangan kali, ya?" sahut orang yang duduk di belakang Dilla. Orang itu menyembulkan kepalanya di sela antara Dilla dan Amira.

Sontak, hal itu membuat Amira mendorong kepala pria itu agar kembali ke tempatnya.

"Nggak usah gitu juga kali kepalanya. Kek jerapah aja deh, bisa manjang-manjang gitu."

Pria itu terkekeh melihat Amira yang kesal.

"Daripada kalian cuma berdua aja, kan nggak baik. Mending sama gue juga. Lebih rame," sahut pria itu.

Sedangkan Dilla tidak lagi memperhatikan mereka. Wanita itu sibuk dengan ponselnya yang baru saja ada notif email masuk.

Walaupun masih kuliah, Dilla juga sudah terjun ke perusahaan papanya. Meskipun sifatnya tidak pokok, tetapi Dilla lebih sering di hubungi untuk dimintai konsultasi.

Di saat itulah, ada seseorang yang masuk dengan membawa laptop yang biasa dibawa bu Mawar. Orang itu masuk ke dalam kelas mereka. Bukannya pada diam karena dosen pengganti datang, tetapi suasana kelas bertambah riuh.

Tatapan pria itu jatuh pada sosok Dilla yang tidak peduli sama sekali dengan sekitarnya. Wanita itu tetap menatap ke bawah, sibuk dengan dunianya sendiri. Membuat sudut bibir pria itu tertarik ke atas.

Terpopuler

Comments

ira

ira

jangan bilang dosen pengganti nya itu Kendra🤭🤭🤭

2024-04-08

1

Wiecha Mar

Wiecha Mar

benar banget Dilla,kasih sayang tiap hari itu lebih bagus,aku dukung sikapmu yg satu ini👍👍👍👍

2024-03-04

1

Any any

Any any

hahahaha.... Dila panas dingin tuuu anjirrrt... 😁😁😁😁

2024-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1. Minta Cucu
2 Ch. 2. Dilempar Panci
3 Ch. 3. Cari Bibit
4 Ch. 4. Hamili Aku
5 Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6 Ch. 6. Diculik
7 Ch. 7. Amarah Kendra
8 Ch. 8. Ceroboh
9 Ch. 9. Hotel
10 Ch. 10. Masih Perawan?
11 Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12 Ch. 12. Pergi
13 Ch. 13. Kuliah
14 Ch. 14. Pusat Perhatian
15 Ch. 15. Penasaran Amira
16 Ch. 16. Dosen Pengganti
17 Ch.17. Keterkejutan Dilla
18 Ch. 18. Ngumpet
19 Ch. 19. Gugup
20 Ch. 20. Perintah Kendra
21 Ch. 21. Diabaikan
22 Ch. 22. Dikerjain
23 Ch. 23. Cafe Biru
24 Ch. 24. Kelainan?
25 Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26 Ch. 26. Diluar Dugaan
27 Ch. 27. CEO Ditolak
28 Ch. 28. Setipis Tisu
29 Ch. 29. Meyakinkan Papa
30 Ch. 30. Kepikiran
31 Ch. 31. Mencurigakan
32 Ch. 32. Ulangan Dadakan
33 Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34 Ch. 34. Mesum Sama Calon
35 Ch. 35. Mauku Kamu
36 Ch. 36. Ganas
37 Ch. 37. Mau Foto?
38 Ch. 38. Mengaku
39 Ch. 39. Horor
40 Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41 Ch. 41. Kurang Nyaman
42 Ch. 42. Memilih Pulang
43 Ch. 43. Begitu Khawatir
44 Ch. 44. Klinik
45 Ch. 45. Saya Suaminya!
46 Ch. 46. Hamil
47 Ch. 47. Kita Menikah
48 Ch. 48. Rencana Kedua
49 Ch. 49. Anak Papi
50 Ch. 50. Ngidam
51 Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52 Ch. 52. Dosen Killer
53 Ch. 53. Sepupu Barbar
54 Ch. 54. Jalur Dalam
55 Ch. 55. Papa?
56 Ch. 56. Berkata Jujur
57 Ch. 57. Mendapat Restu
58 Ch. 58. Masuk Jebakan
59 Ch. 59. Nggak Ada Obat
60 Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61 Ch. 61. Haus?
62 Ch. 62. Menjenguk Dedek
63 Ch. 63. Kecewa
64 Ch. 64. Nambah lagi
65 Ch. 65. Masih Rejeki
66 Ch. 66. Janji Jebakan
67 Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68 Ch. 68. Status Baru
69 Ch. 69. Terasa Horor
70 Ch. 70. Meminta Sesuatu
71 Ch. 71. Ditendang
72 Ch. 72. Ditagih
73 Ch. 73. Di Usir
74 Ch. 74. Tangan Nakal
75 Ch. 75 Semakin Nikmat
76 Ch. 76. Jengkel
77 Ch. 77. Selangkah Lebih
78 Ch. 78. Membuka Hati
79 Ch. 79. Dosum
80 Ch. 80. Memang Tujuanku
81 Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82 Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83 Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84 Ch. 84. Kenyataan Pahit
85 Ch. 85. Puasa Bicara
86 Ch. 86. Akan Ada Badai
87 Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88 Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89 Ch. 89. Sangat Malu
90 Ch. 90. Berakhir
91 Ekstra part. 1
92 Udah, Jangan Minta Lagi
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ch. 1. Minta Cucu
2
Ch. 2. Dilempar Panci
3
Ch. 3. Cari Bibit
4
Ch. 4. Hamili Aku
5
Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6
Ch. 6. Diculik
7
Ch. 7. Amarah Kendra
8
Ch. 8. Ceroboh
9
Ch. 9. Hotel
10
Ch. 10. Masih Perawan?
11
Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12
Ch. 12. Pergi
13
Ch. 13. Kuliah
14
Ch. 14. Pusat Perhatian
15
Ch. 15. Penasaran Amira
16
Ch. 16. Dosen Pengganti
17
Ch.17. Keterkejutan Dilla
18
Ch. 18. Ngumpet
19
Ch. 19. Gugup
20
Ch. 20. Perintah Kendra
21
Ch. 21. Diabaikan
22
Ch. 22. Dikerjain
23
Ch. 23. Cafe Biru
24
Ch. 24. Kelainan?
25
Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26
Ch. 26. Diluar Dugaan
27
Ch. 27. CEO Ditolak
28
Ch. 28. Setipis Tisu
29
Ch. 29. Meyakinkan Papa
30
Ch. 30. Kepikiran
31
Ch. 31. Mencurigakan
32
Ch. 32. Ulangan Dadakan
33
Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34
Ch. 34. Mesum Sama Calon
35
Ch. 35. Mauku Kamu
36
Ch. 36. Ganas
37
Ch. 37. Mau Foto?
38
Ch. 38. Mengaku
39
Ch. 39. Horor
40
Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41
Ch. 41. Kurang Nyaman
42
Ch. 42. Memilih Pulang
43
Ch. 43. Begitu Khawatir
44
Ch. 44. Klinik
45
Ch. 45. Saya Suaminya!
46
Ch. 46. Hamil
47
Ch. 47. Kita Menikah
48
Ch. 48. Rencana Kedua
49
Ch. 49. Anak Papi
50
Ch. 50. Ngidam
51
Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52
Ch. 52. Dosen Killer
53
Ch. 53. Sepupu Barbar
54
Ch. 54. Jalur Dalam
55
Ch. 55. Papa?
56
Ch. 56. Berkata Jujur
57
Ch. 57. Mendapat Restu
58
Ch. 58. Masuk Jebakan
59
Ch. 59. Nggak Ada Obat
60
Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61
Ch. 61. Haus?
62
Ch. 62. Menjenguk Dedek
63
Ch. 63. Kecewa
64
Ch. 64. Nambah lagi
65
Ch. 65. Masih Rejeki
66
Ch. 66. Janji Jebakan
67
Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68
Ch. 68. Status Baru
69
Ch. 69. Terasa Horor
70
Ch. 70. Meminta Sesuatu
71
Ch. 71. Ditendang
72
Ch. 72. Ditagih
73
Ch. 73. Di Usir
74
Ch. 74. Tangan Nakal
75
Ch. 75 Semakin Nikmat
76
Ch. 76. Jengkel
77
Ch. 77. Selangkah Lebih
78
Ch. 78. Membuka Hati
79
Ch. 79. Dosum
80
Ch. 80. Memang Tujuanku
81
Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82
Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83
Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84
Ch. 84. Kenyataan Pahit
85
Ch. 85. Puasa Bicara
86
Ch. 86. Akan Ada Badai
87
Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88
Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89
Ch. 89. Sangat Malu
90
Ch. 90. Berakhir
91
Ekstra part. 1
92
Udah, Jangan Minta Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!