Ch. 14. Pusat Perhatian

Sementara Amira yang habis kena tegur pun segera melipir dan mencari tempat yang sediki sepi serta menjauh dari teman sekelasnya. Kebetulan dosen baru itu belum datang juga. Sehingga Amira keluar dan berdiri di depan kelas.

“Lo bilang apa tadi? Coba jelasin!” perintah Amira yang tidak sabaran sama sekali. Wanita itu sangat penasaran dengan apa yang barusan dia dengar.

“Udahlah, malas banget kalau lagi di telpon gini. Siangan nanti deh aku ke kampus. Kelasnya Bu Mawar kan nanti jam sepuluh?” tanya Dilla.

“Iya. Emang enak kalau lo cerita langsung sih. Sekalian gue mau liat buktinya. Nggak percaya gue kalau cuma dari telpon gini doang,” sahut Amira yang begitu sangsi.

Pasalnya Amira sangat mengenal Dilla. Selama ini teman gilanya itu hanya melakukan pemanasan doang, tanpa sampai main lebih dalam. Tiba-tiba saja mengatakan rencananya yang kemarin itu, sedikit membuat Amira tidak percaya. Akan tetapi jika mengingat semalam dia tidak menghubungi dirinya sama sekali dan Amira mendapat telepon dari om Atmadja yang bertanya di mana Dilla pun, Amira dibuat semakin penasaran. Benar tidaknya Dilla melakukan hal itu.

“Ya udah. Aku mau tidur dulu. Masih aneh banget ini rasa kakiku. Kek ada sesuatu di dalamnya masihan.”

“Gila, lo!” sahut Amira cepat dan mendapat balasan kekehan dari Dilla.

Kemudian mereka saling memutus sambungan mereka. Tepat di saat itulah Amira segera masuk, karena melihat ada rector kampus tempatnya menimba ilmu tengah berjalan ke arah kelasnya dengan di damping seorang pria muda di sampingnya.

Sedangkan Dilla, kembali ingin melanjutkan mimpinya. Namun, lama terdiam dan mencoba menutup mata, Dilla justru teringat tentang kejadian semalam.

Rasa-rasanya masih belum percaya saja, kalau di dalam perutnya sekarang ada sebuah bibit unggulan dari pria yang dia pilih sendiri.

Tanpa sadar, Dilla mengusap perutnya sendiri sembari membayangkan papanya tidak lagi mendesakanya untuk menikah, jika mengetahui kalau dirinya hamil nantinya. Semakin membuat Dilla tidak sabar untuk menanti waktu itu tiba.

“Dengan ini, Papa nggak akan ganggu-ganggu aku lagi,” gumam Dilla seraya menatap ke arah langit-langit kamarnya. “Untung juga tadi pagi Papa nggak liat aku pulang. Jadi nggak tanya-tanya aneh ke aku.”

Itulah pikiran Dilla, beranggapan kalau masalah yang ia hadapi sebelumnya sudah selesai dan menemukan solusi yang sangat tepat menurutnya. Padahal kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya.

Tentu, Dilla tidak mau memikirkannya. Yang terpenting dia masih bisa menikmati gaya hidupnya yang menurutnya sangat menyenangkan saat ini. Palingan haanya di buat pusing oleh tugas kuliah saja. tidak untuk yang lain.

Tidak berselang lama, Dilla pun terlelap dengan sendirinya. Mungkin karena tubuhnya baru saja beradaptasi dengan hal baru, lebih lagi semalam ia hanya tidur selama dua jam saja. sehingga matanya masih terasa begitu berat dan mengantuk.

***

Tepat pada pukul sepuluh, Dilla sudah rapi dan siap untuk berangkat ke kampus. Meskipun rasa malas itu menghampiri, serta cuaca yang sangat panas membuat Dilla sedikit enggan rasanya.

Namun, ia sudah membuat janji dan kebetulan ia tidak bisa melewatkan kelas bu Mawar. Karena dosen yang satu itu merupakan dosen favorit Dilla selama ini. Apa yang beliau terangkan, selalu bisa masuk dan sangat mudah sekali untuk di cerna.

Mobil yang Dilla kendarai pun sampai di tempat parkir kampus. Wanita yang tengah mengenakan kacamata hitam dengan bingkai berwarna emas itu pun keluar dari sana. Seketika membuat Dilla menjadi pusat perhatian.

Terpopuler

Comments

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

pas bunting pasti bapak mu bakal bilang gini"hei anak muda siapa yg telah membuntingimu" wkwkwk...pantes aja y aku tuh klo pelajaran bahasa Indonesia nilai nya selalu jelek...

2023-11-12

4

Mara

Mara

Tak semudah itu marimar 🤣🤣🤣

2023-08-23

0

sherly

sherly

dr pada nikah lebih baik zina ya ... kuliah padahal tp otaknya ngk dipakai...

2023-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1. Minta Cucu
2 Ch. 2. Dilempar Panci
3 Ch. 3. Cari Bibit
4 Ch. 4. Hamili Aku
5 Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6 Ch. 6. Diculik
7 Ch. 7. Amarah Kendra
8 Ch. 8. Ceroboh
9 Ch. 9. Hotel
10 Ch. 10. Masih Perawan?
11 Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12 Ch. 12. Pergi
13 Ch. 13. Kuliah
14 Ch. 14. Pusat Perhatian
15 Ch. 15. Penasaran Amira
16 Ch. 16. Dosen Pengganti
17 Ch.17. Keterkejutan Dilla
18 Ch. 18. Ngumpet
19 Ch. 19. Gugup
20 Ch. 20. Perintah Kendra
21 Ch. 21. Diabaikan
22 Ch. 22. Dikerjain
23 Ch. 23. Cafe Biru
24 Ch. 24. Kelainan?
25 Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26 Ch. 26. Diluar Dugaan
27 Ch. 27. CEO Ditolak
28 Ch. 28. Setipis Tisu
29 Ch. 29. Meyakinkan Papa
30 Ch. 30. Kepikiran
31 Ch. 31. Mencurigakan
32 Ch. 32. Ulangan Dadakan
33 Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34 Ch. 34. Mesum Sama Calon
35 Ch. 35. Mauku Kamu
36 Ch. 36. Ganas
37 Ch. 37. Mau Foto?
38 Ch. 38. Mengaku
39 Ch. 39. Horor
40 Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41 Ch. 41. Kurang Nyaman
42 Ch. 42. Memilih Pulang
43 Ch. 43. Begitu Khawatir
44 Ch. 44. Klinik
45 Ch. 45. Saya Suaminya!
46 Ch. 46. Hamil
47 Ch. 47. Kita Menikah
48 Ch. 48. Rencana Kedua
49 Ch. 49. Anak Papi
50 Ch. 50. Ngidam
51 Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52 Ch. 52. Dosen Killer
53 Ch. 53. Sepupu Barbar
54 Ch. 54. Jalur Dalam
55 Ch. 55. Papa?
56 Ch. 56. Berkata Jujur
57 Ch. 57. Mendapat Restu
58 Ch. 58. Masuk Jebakan
59 Ch. 59. Nggak Ada Obat
60 Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61 Ch. 61. Haus?
62 Ch. 62. Menjenguk Dedek
63 Ch. 63. Kecewa
64 Ch. 64. Nambah lagi
65 Ch. 65. Masih Rejeki
66 Ch. 66. Janji Jebakan
67 Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68 Ch. 68. Status Baru
69 Ch. 69. Terasa Horor
70 Ch. 70. Meminta Sesuatu
71 Ch. 71. Ditendang
72 Ch. 72. Ditagih
73 Ch. 73. Di Usir
74 Ch. 74. Tangan Nakal
75 Ch. 75 Semakin Nikmat
76 Ch. 76. Jengkel
77 Ch. 77. Selangkah Lebih
78 Ch. 78. Membuka Hati
79 Ch. 79. Dosum
80 Ch. 80. Memang Tujuanku
81 Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82 Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83 Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84 Ch. 84. Kenyataan Pahit
85 Ch. 85. Puasa Bicara
86 Ch. 86. Akan Ada Badai
87 Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88 Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89 Ch. 89. Sangat Malu
90 Ch. 90. Berakhir
91 Ekstra part. 1
92 Udah, Jangan Minta Lagi
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ch. 1. Minta Cucu
2
Ch. 2. Dilempar Panci
3
Ch. 3. Cari Bibit
4
Ch. 4. Hamili Aku
5
Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6
Ch. 6. Diculik
7
Ch. 7. Amarah Kendra
8
Ch. 8. Ceroboh
9
Ch. 9. Hotel
10
Ch. 10. Masih Perawan?
11
Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12
Ch. 12. Pergi
13
Ch. 13. Kuliah
14
Ch. 14. Pusat Perhatian
15
Ch. 15. Penasaran Amira
16
Ch. 16. Dosen Pengganti
17
Ch.17. Keterkejutan Dilla
18
Ch. 18. Ngumpet
19
Ch. 19. Gugup
20
Ch. 20. Perintah Kendra
21
Ch. 21. Diabaikan
22
Ch. 22. Dikerjain
23
Ch. 23. Cafe Biru
24
Ch. 24. Kelainan?
25
Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26
Ch. 26. Diluar Dugaan
27
Ch. 27. CEO Ditolak
28
Ch. 28. Setipis Tisu
29
Ch. 29. Meyakinkan Papa
30
Ch. 30. Kepikiran
31
Ch. 31. Mencurigakan
32
Ch. 32. Ulangan Dadakan
33
Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34
Ch. 34. Mesum Sama Calon
35
Ch. 35. Mauku Kamu
36
Ch. 36. Ganas
37
Ch. 37. Mau Foto?
38
Ch. 38. Mengaku
39
Ch. 39. Horor
40
Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41
Ch. 41. Kurang Nyaman
42
Ch. 42. Memilih Pulang
43
Ch. 43. Begitu Khawatir
44
Ch. 44. Klinik
45
Ch. 45. Saya Suaminya!
46
Ch. 46. Hamil
47
Ch. 47. Kita Menikah
48
Ch. 48. Rencana Kedua
49
Ch. 49. Anak Papi
50
Ch. 50. Ngidam
51
Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52
Ch. 52. Dosen Killer
53
Ch. 53. Sepupu Barbar
54
Ch. 54. Jalur Dalam
55
Ch. 55. Papa?
56
Ch. 56. Berkata Jujur
57
Ch. 57. Mendapat Restu
58
Ch. 58. Masuk Jebakan
59
Ch. 59. Nggak Ada Obat
60
Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61
Ch. 61. Haus?
62
Ch. 62. Menjenguk Dedek
63
Ch. 63. Kecewa
64
Ch. 64. Nambah lagi
65
Ch. 65. Masih Rejeki
66
Ch. 66. Janji Jebakan
67
Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68
Ch. 68. Status Baru
69
Ch. 69. Terasa Horor
70
Ch. 70. Meminta Sesuatu
71
Ch. 71. Ditendang
72
Ch. 72. Ditagih
73
Ch. 73. Di Usir
74
Ch. 74. Tangan Nakal
75
Ch. 75 Semakin Nikmat
76
Ch. 76. Jengkel
77
Ch. 77. Selangkah Lebih
78
Ch. 78. Membuka Hati
79
Ch. 79. Dosum
80
Ch. 80. Memang Tujuanku
81
Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82
Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83
Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84
Ch. 84. Kenyataan Pahit
85
Ch. 85. Puasa Bicara
86
Ch. 86. Akan Ada Badai
87
Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88
Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89
Ch. 89. Sangat Malu
90
Ch. 90. Berakhir
91
Ekstra part. 1
92
Udah, Jangan Minta Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!