Ch.17. Keterkejutan Dilla

Di dalam sebuah ruangan yang serba putih, terdapat seorang wanita yang tengah berbaring di atas ranjang dengan di temani seorang pria muda di samping ranjang dengan tangan yang terus menggenggam tangannya.

“Sudahlah, Ma, nggak perlu masuk dulu. Mereka juga bakalan ngertiin kondisi Mama jika saja mengerti keadaan Mama saat ini,” bujuk pria muda itu kepada sang mama.

Sedangkan wanita yang berusaha keras untuk duduk tersebut, namun jika di buat duduk kepalanya terasa pusing.

“Mama tidak enak dengan anak didik Mama, Kend,” sahut wanita yang tampak lemah tersebut.

“Iya, Kendra tahu, Ma. Tetapi kan kesehatan Mama yang utama saat ini.” tegas Kendra.

Ya, pria itu ialah Kendra dan wanita yang ada di atas ranjang tersebut ialah mamanya.

Mamanya Kendra seorang dosen yang mengajar di universitas Cempaka Putih. Dia merupakan seorang dosen yang sangat disukai oleh mahasiswa yang ada di sana. Mungkin karena sifat keibuannya yang lemah lembut dan cara menyampaikannya juga baik.

“Tapi Mama belum sempat bilang sama rector, Ken. Hari ini Mama ada kelas jam sepuluh, sudah nggak sempat lagi jika nyuruh Pak Johan yang biasa bantu Mama. Soalnya dia jam sepuluh ada kegiatan lain. Mama nggak enak sama anak-anak yang sudah tungguin Mama datang,” ungkap mamanya Kendra.

Kendra menghela napas. Susah memang jika berhadapan dengan mamanya yang sangat menjunjung tinggi sebuah kedisiplinan dan tanggung jawab. Sedangkan Kendra sendiri juga ada yang harus di kerjakan nanti.

Helaan napas terdengar dari pria itu, ketika melihat mamanya yang tetap berusaha mencoba untuk bangun, namun tetap tidak bisa. Karena jika sakit kepalanya ini kambuh, paling tidak membutuhkan waktu setengah hari baru bisa mereda. Itu pun harus di buat terlelap terlebih dulu. Walaupun sudah minum obat, rasa pusing itu masih tetap terasa. Membuat mamanya tidak bisa melakukan aktifitasnya dengan leluasa.

“Mama benar-benar sayang banget sama mereka, ya?” tanya Kendra. Ada rasa penasaran juga dengan anak didik mamanya.

Mamanya Kendra pun menganggukkan kepalanya. “Buanget,” ujanya dengan raut yang dibuat tampak merindukan mereka.

Kendra mengusap kasar wajahnya. Jika sudah seperti ini, ia tidak bisa membujuknya lagi selain melakukan hal yang membuat mamanya merasa tenang.

Menarik napas panjang, lalu menghembuskannya dengan pelan. Kemudian Kendra menggenggam tangan mamanya, di mana hanya dia yang ia punya sekarang.

“Ya sudah, kalau begitu Kendra yang gantiin Mama. Tapi ingat, Mama harus jaga kesehatan. Kendra nggak ijinin Mama ngajar dulu. Ke depannya biar Kendra yang gantikan Mama untuk sementara. Gimana? Sudah tenang, kan?” ujar Kendra.

Wanita paruh baya yang bernama Mawar tersebut langsung mengangguk setuju. Dengan begini ia juga bisa semakin dekat dengan rencananya.

***

“Mohon perhatiannya semua!” ujar pak Rektor dengan suara yang sangat keras. sehingga membuat keadaan kelas yang semula riuh karena kehadiran pria yang ada di sampingnya, kini tampak tenang.

Pria berkacamata tebal tersebut menoleh ke arah pria muda yang berdiri di sampingnya.

“Hari ini Bu Mawar tidak bisa masuk, karena tiba-tiba saja beliau sakit. Oleh karena itu, sangking sayangnya Bu Mawar kepada kalian, beliau menyuruh anaknya untuk menggantikan kelas beliau. Semoga kalian tetap tenang dan tidak mmebuat gaduh,” ujar pak rector tersebut.

Kemudian mempersilahkan Kendra untuk sedikit lebih maju lagi, lalu memperkenalkan dirinya.

“Silahkan, Nak Ken,” ujar pak rector kepada Kendra. Pun Kendra mengangguk lalu melakukan apa yang diminta oleh pak rector tersebut.

Kendra mengatur napasnya terlebih dulu. Jika biasanya ia berdiri di depan para kolega bisnis dan para investor, namun kini berbeda. Ia berdiri di depan para mahasiswa yang mungkin tidak sama dalam memperlakukan mereka. lebih lagi ada satu wanita yang sedari masuk tadi sudah menarik perhatiannya.

“Perkenalkan, nama saya Attakendra Rayyansyah. Bisa dipanggil dengan sebutan Kendra,” ujar Kendra memperkenalkan dirinya. Membuat Dilla yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya, lantas wanita itu langsung mengangkat kepalanya. Terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini.

Terpopuler

Comments

ira

ira

rencana Bu mawar berhasil Bu🤣🤭

2024-04-08

1

mrsdohkyungsoo

mrsdohkyungsoo

supaya cinlok sama salah satu mahasiswinya hahhaha

2024-03-04

0

Eliyani Elieboy

Eliyani Elieboy

eng ing eng
pucuk di cinta ulam pun tiba
ketemu LG deh sama si bibit unggul Pertamax /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2023-12-11

2

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1. Minta Cucu
2 Ch. 2. Dilempar Panci
3 Ch. 3. Cari Bibit
4 Ch. 4. Hamili Aku
5 Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6 Ch. 6. Diculik
7 Ch. 7. Amarah Kendra
8 Ch. 8. Ceroboh
9 Ch. 9. Hotel
10 Ch. 10. Masih Perawan?
11 Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12 Ch. 12. Pergi
13 Ch. 13. Kuliah
14 Ch. 14. Pusat Perhatian
15 Ch. 15. Penasaran Amira
16 Ch. 16. Dosen Pengganti
17 Ch.17. Keterkejutan Dilla
18 Ch. 18. Ngumpet
19 Ch. 19. Gugup
20 Ch. 20. Perintah Kendra
21 Ch. 21. Diabaikan
22 Ch. 22. Dikerjain
23 Ch. 23. Cafe Biru
24 Ch. 24. Kelainan?
25 Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26 Ch. 26. Diluar Dugaan
27 Ch. 27. CEO Ditolak
28 Ch. 28. Setipis Tisu
29 Ch. 29. Meyakinkan Papa
30 Ch. 30. Kepikiran
31 Ch. 31. Mencurigakan
32 Ch. 32. Ulangan Dadakan
33 Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34 Ch. 34. Mesum Sama Calon
35 Ch. 35. Mauku Kamu
36 Ch. 36. Ganas
37 Ch. 37. Mau Foto?
38 Ch. 38. Mengaku
39 Ch. 39. Horor
40 Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41 Ch. 41. Kurang Nyaman
42 Ch. 42. Memilih Pulang
43 Ch. 43. Begitu Khawatir
44 Ch. 44. Klinik
45 Ch. 45. Saya Suaminya!
46 Ch. 46. Hamil
47 Ch. 47. Kita Menikah
48 Ch. 48. Rencana Kedua
49 Ch. 49. Anak Papi
50 Ch. 50. Ngidam
51 Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52 Ch. 52. Dosen Killer
53 Ch. 53. Sepupu Barbar
54 Ch. 54. Jalur Dalam
55 Ch. 55. Papa?
56 Ch. 56. Berkata Jujur
57 Ch. 57. Mendapat Restu
58 Ch. 58. Masuk Jebakan
59 Ch. 59. Nggak Ada Obat
60 Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61 Ch. 61. Haus?
62 Ch. 62. Menjenguk Dedek
63 Ch. 63. Kecewa
64 Ch. 64. Nambah lagi
65 Ch. 65. Masih Rejeki
66 Ch. 66. Janji Jebakan
67 Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68 Ch. 68. Status Baru
69 Ch. 69. Terasa Horor
70 Ch. 70. Meminta Sesuatu
71 Ch. 71. Ditendang
72 Ch. 72. Ditagih
73 Ch. 73. Di Usir
74 Ch. 74. Tangan Nakal
75 Ch. 75 Semakin Nikmat
76 Ch. 76. Jengkel
77 Ch. 77. Selangkah Lebih
78 Ch. 78. Membuka Hati
79 Ch. 79. Dosum
80 Ch. 80. Memang Tujuanku
81 Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82 Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83 Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84 Ch. 84. Kenyataan Pahit
85 Ch. 85. Puasa Bicara
86 Ch. 86. Akan Ada Badai
87 Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88 Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89 Ch. 89. Sangat Malu
90 Ch. 90. Berakhir
91 Ekstra part. 1
92 Udah, Jangan Minta Lagi
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ch. 1. Minta Cucu
2
Ch. 2. Dilempar Panci
3
Ch. 3. Cari Bibit
4
Ch. 4. Hamili Aku
5
Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6
Ch. 6. Diculik
7
Ch. 7. Amarah Kendra
8
Ch. 8. Ceroboh
9
Ch. 9. Hotel
10
Ch. 10. Masih Perawan?
11
Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12
Ch. 12. Pergi
13
Ch. 13. Kuliah
14
Ch. 14. Pusat Perhatian
15
Ch. 15. Penasaran Amira
16
Ch. 16. Dosen Pengganti
17
Ch.17. Keterkejutan Dilla
18
Ch. 18. Ngumpet
19
Ch. 19. Gugup
20
Ch. 20. Perintah Kendra
21
Ch. 21. Diabaikan
22
Ch. 22. Dikerjain
23
Ch. 23. Cafe Biru
24
Ch. 24. Kelainan?
25
Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26
Ch. 26. Diluar Dugaan
27
Ch. 27. CEO Ditolak
28
Ch. 28. Setipis Tisu
29
Ch. 29. Meyakinkan Papa
30
Ch. 30. Kepikiran
31
Ch. 31. Mencurigakan
32
Ch. 32. Ulangan Dadakan
33
Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34
Ch. 34. Mesum Sama Calon
35
Ch. 35. Mauku Kamu
36
Ch. 36. Ganas
37
Ch. 37. Mau Foto?
38
Ch. 38. Mengaku
39
Ch. 39. Horor
40
Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41
Ch. 41. Kurang Nyaman
42
Ch. 42. Memilih Pulang
43
Ch. 43. Begitu Khawatir
44
Ch. 44. Klinik
45
Ch. 45. Saya Suaminya!
46
Ch. 46. Hamil
47
Ch. 47. Kita Menikah
48
Ch. 48. Rencana Kedua
49
Ch. 49. Anak Papi
50
Ch. 50. Ngidam
51
Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52
Ch. 52. Dosen Killer
53
Ch. 53. Sepupu Barbar
54
Ch. 54. Jalur Dalam
55
Ch. 55. Papa?
56
Ch. 56. Berkata Jujur
57
Ch. 57. Mendapat Restu
58
Ch. 58. Masuk Jebakan
59
Ch. 59. Nggak Ada Obat
60
Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61
Ch. 61. Haus?
62
Ch. 62. Menjenguk Dedek
63
Ch. 63. Kecewa
64
Ch. 64. Nambah lagi
65
Ch. 65. Masih Rejeki
66
Ch. 66. Janji Jebakan
67
Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68
Ch. 68. Status Baru
69
Ch. 69. Terasa Horor
70
Ch. 70. Meminta Sesuatu
71
Ch. 71. Ditendang
72
Ch. 72. Ditagih
73
Ch. 73. Di Usir
74
Ch. 74. Tangan Nakal
75
Ch. 75 Semakin Nikmat
76
Ch. 76. Jengkel
77
Ch. 77. Selangkah Lebih
78
Ch. 78. Membuka Hati
79
Ch. 79. Dosum
80
Ch. 80. Memang Tujuanku
81
Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82
Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83
Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84
Ch. 84. Kenyataan Pahit
85
Ch. 85. Puasa Bicara
86
Ch. 86. Akan Ada Badai
87
Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88
Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89
Ch. 89. Sangat Malu
90
Ch. 90. Berakhir
91
Ekstra part. 1
92
Udah, Jangan Minta Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!