Ch. 3. Cari Bibit

"Lo yakin mau cari itu bibit aja?" tanya Amira dengan mata menatap tidak percaya.

Mendengar cerita serta rencana yang baru saja Dilla katakan, membuat Amira menggeleng kepala. Bisa-bisanya temannya ini membuat konsep yang menurutnya di luar batas. Bahkan bisa dikatakan di luar kepala juga.

Bagaimana tidak, alih-alih memilih untuk menikah dan mempunyai pasangan yang jelas dan benar. Dilla justru mengusung konsep lebih baik membayar bibit dari seorang pria, daripada harus terjerat dengan sebuah pernikahan.

"Yakinlah! Nggak ribet kan nanti malahan." sahut Dilla dengan begitu santainya.

Amira yang masih waras dan belum terkena efek samping alkohol yang mereka minum sore-sore seperti sekarang ini, lantas menempelkan tangannya di kening sahabatnya tersebut.

"Nggak panas," ujar Amira setelah menempelkan telapak tangannya di kening Dilla, dan langsung di tepis oleh wanita itu.

"Gue sehat wal afiat, Amira Almahiraa!" teriak Dilla dengan raut muka yang begitu kesal.

Membuat Amira yang ada di depannya pun tertawa.

"Ya lagian lo, sih! Make kepikiran rencana gila kek begitu. Di mana-mana orang tuh ya, pasti nggak akan mau hamil duluan sebelum nikah, walaupun mereka udah lakuin enak enak begitu. Nah, lo? Malah milih hamil sebelum nikah. Mana belum pernah lakuin enak enak, eh, sekalinya mau coba, malah pingin langsung hamil. Aneh lo, Dill!" ujar Amira panjang lebar dan penuh dengan emosi akibat wacana yang di buat oleh Dilla barusan.

Dilla tertawa. "Pfftt ... ya gimana lagi, Mir, orang aku nggak mau nikah malah di minta cucu. Ya udah, aku kabulin lah."

"Memangnya lo mau buat sama siapa? Sama para lelaki buaya lo itu?" tanya Amira malas.

Entah, ini otak Dilla yang kongslet atau emang dirinya yang sangat kuper sekali. Bisa-bisanya doa berpikiran seperti itu.

Dilla tampak termenung sebentar. Sepertinya dia tengah berpikir siapa yang akan dia ajak melakukan hubungan satu malam dengannya.

Dilla sendiri juga bingung untuk memutuskan mana yang ia pilih. Namun, jika diingat kembali para pasangan lelakinya itu semua buaya. Bagi mereka tidak ada hati tanpa bercocok tanam. Dilla tidak mau anaknya dari bibit seseorang yang seperti itu.

Walaupun Dilla sadar betul kalau dirinya juga bukan perempuan baik-baik, namun untuk generasi penerus, apalagi nanti jelas menjadi penerus perusahaan keluarga Atmadja, Dilla Tidak boleh sembarang memilih orang yang bakalan nanti ia beli bibitnya.

"Nggak, ah! Gue nggak mau sama mereka."

Dilla menggelengkan kepala. Ngeri juga kalau sampai salah satu di antara mereka menjadi bapak dari anaknya kelak. Mana tidak ada yang bener kelakuannya.

"Terus? Mau siapa yang lo korbanin?" cecar Amira.

Dengan entengnya Dilla menaikkan bahunya. "Nggak tau. Liat aja nanti. Yang pasti harus pria baik-baik, body-nya oke, terus tampan, hidungnya juga mancung, dan harus putih." jelas Dilla kemudian.

Helaan napas terdengar dari Amira. Wanita itu sungguh jengah sekali menghadapi cara berpikir temannya ini. Namun, mau bagaimana lagi. Cuma Dilla juga yang mau mengerti profesi dirinya dan tidak memandang rendah pekerjaannya saat ini. Walau banyak di luaran sana yang menganggap dirinya sebagai cewek BO.

"Terserah lo lah, Dill. Orang lo yang jalani. Asal lo bahagia, ya gue dukung. Tapi kalau lo sedang kena masalah nantinya, jangan kenal sama gue, ya!"

Akibat perkataan Amira barusan, Dilla pun melayangkan pukulan ke lengan temannya itu.

"Udahlah, mending kita nikmati ini dulu. Baru nanti kita cari pemilik bibit calon anakku di jalan," ujar Dilla yang mulai ngelantur. Di mana wanita itu mendapat cubitan dari Amira di bibirnya.

"Enak saja kalau ngomong. Dikabulin beneran sama Tuhan, biar tahu rasa lo ntar!" sarkas Amira yang begitu geram.

"Asal dia oke, gue mah nggak masalah. Orang yang gue butuhin bibit Pertamax dia. Bukan orangnya." sahut Dilla seolah tidak ada yang salah dengan perkataannya.

Amira semakin di buat geleng kepala oleh wanita abnormal tersebut. Pikirannya sudah seperti orang tidak waras.

"Iya deh, iya ... serah lo dah."

Hanya itu yang bisa Amira katakan.

Terpopuler

Comments

Disya♡

Disya♡

untung udah author siapain bibit pertamaxnya yg tampan dan mapan🤭

2024-04-15

1

ira

ira

ada ada aja idenya Dilla😅🤣

2024-04-08

0

mrsdohkyungsoo

mrsdohkyungsoo

sukaa..ini bacaan kedua kali hahahha

2024-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1. Minta Cucu
2 Ch. 2. Dilempar Panci
3 Ch. 3. Cari Bibit
4 Ch. 4. Hamili Aku
5 Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6 Ch. 6. Diculik
7 Ch. 7. Amarah Kendra
8 Ch. 8. Ceroboh
9 Ch. 9. Hotel
10 Ch. 10. Masih Perawan?
11 Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12 Ch. 12. Pergi
13 Ch. 13. Kuliah
14 Ch. 14. Pusat Perhatian
15 Ch. 15. Penasaran Amira
16 Ch. 16. Dosen Pengganti
17 Ch.17. Keterkejutan Dilla
18 Ch. 18. Ngumpet
19 Ch. 19. Gugup
20 Ch. 20. Perintah Kendra
21 Ch. 21. Diabaikan
22 Ch. 22. Dikerjain
23 Ch. 23. Cafe Biru
24 Ch. 24. Kelainan?
25 Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26 Ch. 26. Diluar Dugaan
27 Ch. 27. CEO Ditolak
28 Ch. 28. Setipis Tisu
29 Ch. 29. Meyakinkan Papa
30 Ch. 30. Kepikiran
31 Ch. 31. Mencurigakan
32 Ch. 32. Ulangan Dadakan
33 Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34 Ch. 34. Mesum Sama Calon
35 Ch. 35. Mauku Kamu
36 Ch. 36. Ganas
37 Ch. 37. Mau Foto?
38 Ch. 38. Mengaku
39 Ch. 39. Horor
40 Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41 Ch. 41. Kurang Nyaman
42 Ch. 42. Memilih Pulang
43 Ch. 43. Begitu Khawatir
44 Ch. 44. Klinik
45 Ch. 45. Saya Suaminya!
46 Ch. 46. Hamil
47 Ch. 47. Kita Menikah
48 Ch. 48. Rencana Kedua
49 Ch. 49. Anak Papi
50 Ch. 50. Ngidam
51 Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52 Ch. 52. Dosen Killer
53 Ch. 53. Sepupu Barbar
54 Ch. 54. Jalur Dalam
55 Ch. 55. Papa?
56 Ch. 56. Berkata Jujur
57 Ch. 57. Mendapat Restu
58 Ch. 58. Masuk Jebakan
59 Ch. 59. Nggak Ada Obat
60 Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61 Ch. 61. Haus?
62 Ch. 62. Menjenguk Dedek
63 Ch. 63. Kecewa
64 Ch. 64. Nambah lagi
65 Ch. 65. Masih Rejeki
66 Ch. 66. Janji Jebakan
67 Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68 Ch. 68. Status Baru
69 Ch. 69. Terasa Horor
70 Ch. 70. Meminta Sesuatu
71 Ch. 71. Ditendang
72 Ch. 72. Ditagih
73 Ch. 73. Di Usir
74 Ch. 74. Tangan Nakal
75 Ch. 75 Semakin Nikmat
76 Ch. 76. Jengkel
77 Ch. 77. Selangkah Lebih
78 Ch. 78. Membuka Hati
79 Ch. 79. Dosum
80 Ch. 80. Memang Tujuanku
81 Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82 Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83 Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84 Ch. 84. Kenyataan Pahit
85 Ch. 85. Puasa Bicara
86 Ch. 86. Akan Ada Badai
87 Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88 Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89 Ch. 89. Sangat Malu
90 Ch. 90. Berakhir
91 Ekstra part. 1
92 Udah, Jangan Minta Lagi
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Ch. 1. Minta Cucu
2
Ch. 2. Dilempar Panci
3
Ch. 3. Cari Bibit
4
Ch. 4. Hamili Aku
5
Ch. 5. Apa Wanita Panggilan?
6
Ch. 6. Diculik
7
Ch. 7. Amarah Kendra
8
Ch. 8. Ceroboh
9
Ch. 9. Hotel
10
Ch. 10. Masih Perawan?
11
Ch. 11. Jangan Harap Kabur
12
Ch. 12. Pergi
13
Ch. 13. Kuliah
14
Ch. 14. Pusat Perhatian
15
Ch. 15. Penasaran Amira
16
Ch. 16. Dosen Pengganti
17
Ch.17. Keterkejutan Dilla
18
Ch. 18. Ngumpet
19
Ch. 19. Gugup
20
Ch. 20. Perintah Kendra
21
Ch. 21. Diabaikan
22
Ch. 22. Dikerjain
23
Ch. 23. Cafe Biru
24
Ch. 24. Kelainan?
25
Ch. 25. Tak Bisa Berkata
26
Ch. 26. Diluar Dugaan
27
Ch. 27. CEO Ditolak
28
Ch. 28. Setipis Tisu
29
Ch. 29. Meyakinkan Papa
30
Ch. 30. Kepikiran
31
Ch. 31. Mencurigakan
32
Ch. 32. Ulangan Dadakan
33
Ch. 33. Mencuri Kesempatan
34
Ch. 34. Mesum Sama Calon
35
Ch. 35. Mauku Kamu
36
Ch. 36. Ganas
37
Ch. 37. Mau Foto?
38
Ch. 38. Mengaku
39
Ch. 39. Horor
40
Ch. 40. Ngeselliiiinnn
41
Ch. 41. Kurang Nyaman
42
Ch. 42. Memilih Pulang
43
Ch. 43. Begitu Khawatir
44
Ch. 44. Klinik
45
Ch. 45. Saya Suaminya!
46
Ch. 46. Hamil
47
Ch. 47. Kita Menikah
48
Ch. 48. Rencana Kedua
49
Ch. 49. Anak Papi
50
Ch. 50. Ngidam
51
Ch. 51. Pingin Kawiiiinn!
52
Ch. 52. Dosen Killer
53
Ch. 53. Sepupu Barbar
54
Ch. 54. Jalur Dalam
55
Ch. 55. Papa?
56
Ch. 56. Berkata Jujur
57
Ch. 57. Mendapat Restu
58
Ch. 58. Masuk Jebakan
59
Ch. 59. Nggak Ada Obat
60
Ch. 60. Pesona Rujak Cingur
61
Ch. 61. Haus?
62
Ch. 62. Menjenguk Dedek
63
Ch. 63. Kecewa
64
Ch. 64. Nambah lagi
65
Ch. 65. Masih Rejeki
66
Ch. 66. Janji Jebakan
67
Ch. 67. Hari Yang Ditunggu
68
Ch. 68. Status Baru
69
Ch. 69. Terasa Horor
70
Ch. 70. Meminta Sesuatu
71
Ch. 71. Ditendang
72
Ch. 72. Ditagih
73
Ch. 73. Di Usir
74
Ch. 74. Tangan Nakal
75
Ch. 75 Semakin Nikmat
76
Ch. 76. Jengkel
77
Ch. 77. Selangkah Lebih
78
Ch. 78. Membuka Hati
79
Ch. 79. Dosum
80
Ch. 80. Memang Tujuanku
81
Ch. 81. Maaf, Yang Jomblo Harap Baca Besok
82
Ch. 82. Bumil Memang Menyebalkan
83
Ch. 83. Nasib Kendra Yang Rumit
84
Ch. 84. Kenyataan Pahit
85
Ch. 85. Puasa Bicara
86
Ch. 86. Akan Ada Badai
87
Ch. 87. Ancaman Yang Begitu Mengerikan
88
Ch. 88. Mau Adik Berapa?
89
Ch. 89. Sangat Malu
90
Ch. 90. Berakhir
91
Ekstra part. 1
92
Udah, Jangan Minta Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!