Memang, wanita yang menjadi primadona kampus itu tidak pernah gagal dalam menarik perhatian orang di sekitarnya. Cantik, kaya, menarik, ramah, dan juga sangat baik pada orang yang menurutnya pantas mendapat kebaikan dari sikapnya. Lengkap sekali. Apa-apa ada pada diri Dilla. Sehingga banyak orang juga yang iri kepadanya.
Padahal mereka tidak tahu saja kehidupan yang Dilla rasakan sebenarnya. Memiliki semua itu, tidak serta merta membuat Dilla hidup dalam batas aman dan nyaman. Lebih lagi ketika melihat latar belakangnya yang merupakan putri tunggal dari keluarga Atmadja.
“Nggak usah tebar-tebar hormon mulu!” ucap seseorang yang melangkah mendekat ke arah Dilla.
Dilla menoleh, menurunkan sedikit kacamata hitamnya dan menatap seseorang yang mendekat ke arahnya. Di detik berikutnya, Dilla menarik satu sudut bibirnya ke atas. Ternsenyum begitu sinis ke arah orang tersebut.
“Ck! Tengkorak hidup yang datang,” ujar Dilla sembari membenahi kacamatanya lagi.
Tentu saja, perkataan Dilla barusan benar-benar membuat geram wanita yang kini berdiri tidak jauh dari Dilla.
“Nggak usah kecentilan deh, lo! Sok cantik banget jadi orang,” sahut wanita itu dengan nada sinis. Namun, tidak berpengaruh sedikit pun bagi Dilla. Justru Dilla tampak mengabaikan wanita itu dan berlalu dari sana.
“Nggak penting,” ucap Dilla sembari berlalu meninggalkan wanita yang kini sedang mengumpat dirinya.
Respon Dilla yang seperti itu, membuat wanita yang tidak di anggap tersebut meneriakkan namanya dengan sangat lantang.
“Adilla Atmadja, sialaaaaannn!” teriak wanita yang tidak lain ialah Amira, sahabatnya sendiri. Di mana wanita itu langsung mengejar Dilla yang sudah jauh dengannya.
Sedangkan Dilla tertawa begitu puas bisa mengerjai Amira. Bahkan Dilla sampai menoleh ke belakang dan menjulurkan lidah ke arah sahabatnya yang tengah kesal akibat ulahnya.
Amira segera menyusul dan langsung merangkul bahu wanita itu.
“Gimana rasanya? Enak nggak? Terus terasa sesak nggak pas di dalem itu? Katanya kan kalau untuk kali pertama itu rasanya seperti itu. Bener nggak sih?” Amira mencecar Dilla dnegan berbagai pertanyaan yang mungkin terdnegar sangat tabu sekali.
Dilla langsung meremas mulut Amira yang nyerocos tiada henti. Lebih lagi karena pertanyaan dari Amira tadi, membuat mereka sekarang ini mendapat lirikan yang entah apa artinya. Yang jelas, tidak banyak wanita yang suka dengan Dilla. Hal itu berbeda jika dengan para laki-laki. Mereka akan dengan senang hati memuja Dilla.
“Kamu tuh kalau nanya satu-satu kek! Mana lagi jalan juga kayak gini. Tuh, di liatin terus kan dari tadi. Bentar lagi masuk berita gosip lagi deh aku,” tegur Dilla ketika Amira akan melayangkan protes kepadanya. Sebab remasan dari jari jemari Dilla yang lentik itu tetap saja terasa begitu panas di bibir Amira. Dan Dilla sangat tahu itu.
“Ya elah, Dill. Kayak yang baru masuk majalah gosip saja lo,” sahut Amira terdengar begitu menyebalkan. Karena memang bagi Dilla bukan hal asing lagi jika dirinya digosipkan di kampus ini. “Orang hampir setiap hari lo tebar hormone mulu. Tuh, sih ulet bulu pada kepanasen liat lo diikutin kayak gini,” beritahu Amir lagi.
Dilla pun menoleh ke belakang. Benar apa yang di kata Amira. Mereka diikuti oleh beberapa pria yang tengah membawa bunga dan cokelat. Kebetulan juga ini bulan kasih sayang. Di mana sebentar lagi tanggal yang di gadang-gadang sebagai hari kasih sayang itu tiba. Atau istilah kerennya disebut dengan sebutan hari Vallentine.
“Ck! Norak banget sih mereka. Pake bawa-bawa begituan segala,” gumam Dilla sedikit berbisik kepada Amira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
ira
kirain siapa ternyata Amira 🤣🤣🤣
2024-04-08
1
Rosmiati Ros
dilla itu cantik, kaya, tp oon, cara berpikirnya pendek
2023-06-21
2
Naura Kamila
sawang sinawang....
2023-05-29
0