11. Sarapan 4 Sehat 5 Sempurna.

Setelah perkenalan antara kimora dan putra putri Bibi Nuri.

Kimora bergegas bangun dan menuju kamar mandi, kimora hanya mencuci muka karena harus bergantian dengan putra, putri Bi Nuri yang akan bersikap pergi ke sekolah.

Kemudian kimora menuju dapur hendak membuat sarapan untuk seisi rumah.

Tapi belum juga Kimora melakukan hal apapun di dapur, Bibi Nuri menghampirinya.

"Sedang apa kamu Kim?" Tanya Bi Nuri mengejutkan Kimora.

"Eeh Bibi...!" Sahut kimora spontan.

"Aku mau buat sarapan Bi, buat Kamila sama Ryan!" Kemudian ucap Kimora.

"Kamu tidak usah repot-repot, ini sudah tugas Bibi, biarkan Bibi yang melakukannya, kamu kan tamu di sini jadi santai ajalah dulu." Bi Nuri mencegah Kimora.

"Biar aku bantu ya Bi!" Kimora Tetap ingin berada membantu.

"Kimora...!" Seru Bibi Nuri dengan nada suara tegas.

"I- iya Bi..." Jawab Kimora sedikit takut.

"Lebih baik Kamu istirahat aja dulu sana, kamu semalam nyampe sini malam banget pasti kurang tidur." Bi Nuri mengkhawatirkan kondisi kimora.

"Iya, karena aku juga gak bisa tidur Bi, aku kepikiran Ibu terus..." Jawab Kimora lesu.

"Bibi mengerti Apa yang kamu rasakan, Tapi nanti lama-lama kamu juga akan terbiasa hidup mandiri, jauh dari orang tuamu." Bi Nuri memberi pengertian.

Kimora hanya mengangguk karena tidak ingin di anggap membangkang.

Tapi kimora tidak pergi ke kamar ia malah duduk di kursi yang ada di dapur itu.

Bi Nuri hanya melirik sekilas ke arah kimora, tapi ia melihat jelas raut wajah kimora yang nampak cemberut.

Kemudian Bi Nuri menyodorkan secangkir teh hangat kepada Kimora.

"Ayo diminum! supaya perasaanmu lebih baik." Ucap Bi Nuri sambil menyodorkan teh tersebut.

Kimora kembali mengangguk.

"Bi...!" Seru kimora.

"Hmmm..." Sahut Bi Nuri tanpa melihat ke arah kimora.

"Kenapa?" Bi Nuri mulai penasaran, sebab Kimora terlihat ragu-ragu ingin menyampaikan sesuatu.

"Kamu tidak betah di sini!" Tanya Bi Nuri menebak.

"Nggak kok Bi, bukan itu yang ingin aku sampaikan." Kimora segera menyangkal.

"Lalu apa?" Bi Nuri ingin penjelasan.

"Aku bingung Bi, harus ngapain di sini, Aku juga gak mau berdiam diri seperti ini." Sesungguhnya Kimora merasa tidak enak hati berada di sana.

"Hah... hah... hah...!" Bi Nuri malah tertawa mendengar ucapan Kimora.

"Loh,,, kok Bibi malah ngetawain aku sih!" Kimora merasa bingung dengan respon dari Bibinya.

"Abis kamu lucu!" Seru Bi Nuri.

"Kok lucu sih." Gumam kimora tidak mengerti.

"Kamu tuh gak sabaran banget, santai aja dulu, Nanti Bibi juga tidak akan membiarkan mu berleha-leha."

"Enak saja kamu kalau mau bermanja-manja di sini." Sambung Bi Nuri dengan nada bercanda.

Kimora jadi salah tingkah.

"Udah ayo di minum teh nya."Bi Nuri sengaja ingin menghilangkan rasa canggung Kimora.

Tapi tetap saja Kimora merasa canggung, Sebab ia masih merasa asing dengan semuanya, ia juga tidak begitu mengenal Bi Nuri, meskipun Bi Nuri itu adalah Bibinya.

Apa lagi dengan yang lainnya, Kimora harus beradaptasi dengan semuanya.

Setelah selesai bersiap putra - putri Bi Nuri menghampiri Ibunya dan juga kimora di dapur untuk sarapan.

"Eeh kalian sudah siap berangkat ke sekolah ya!" Siap Kimora.

"Iya...!" Jawab keduanya serentak.

"Ayo sini cepatan sarapan dulu." Bi Nuri memerintahkan putra - putrinya untuk sarapan terlebih dahulu.

Keduanya langsung duduk bersama Kimora untuk menyantap menu sarapan mereka yang hanya nasi putih dan Goreng tempe.

Kimora menatap dua anak kakak beradik yang sedang menyantap sarapannya.

Hati Kimora merasa terenyuh melihatnya.

Meskipun dari desa menu sarapan Kimora selalu lengkap empat sehat lima sempurna, karena Ibu kimora sangat memperhatikan asupan gizi Kimora sedari ia kecil.

Tapi kedua anak itu begitu lahap menyantap makanannya. mereka tidak pernah protes dengan apa yang Ibunya berikan.

Karena apapun itu sudah yang terbaik ibu mereka berikan untuk mereka, yang terpenting perut mereka bisa terisi, dan jika di syukuri apa pun itu akan terasa nikmat.

Kemudian kimora tersenyum melihat keduanya.

"Kak Kim, ayo makan!" Seru Ryan.

"Eeh iya...!" Sahut Kimora.

"Kak Kim pasti tidak suka sama makanannya?" Kamila menimpali, karena Kimora masih terdiam.

"Kim, emang kamu bisa sarapan sama apa? biar Bibi siapkan!" Bi Nuri merasa kimora memang tidak selera melihat menu sarapannya.

"Oo gak usah Bi,,, ini juga sudah cukup." Kimora tidak ingin merepotkan.

"Tidak usah sungkan Kim bilang saja, kalau emang kamu memang tidak suka!"

"Tidak Bi, aku di Desa biasa sarapan seperti ini kok." Kemudian kimora menyuapkan makanannya.

'Ooh iya enak juga ya ternya, nasi hangat sama tempe goreng di makan bareng-bareng.' Batin Kimora.

"Kim...!" Seru Bi Nuri.

"Iya Bi..."

"Bibi mau antar anak - anak sekolah dulu, pulangnya Bibi mau jemput Mamang di proyek dia abis lembur semalam." Bi Nuri menjelaskan kepada Kimora.

"Iya Bi!" Seru Kimora.

"Nanti Bibi akan antar kamu cari pekerjaan!" Sambung Bi Nuri.

"Oke..." Sahut Kimora penuh Semangat.

Kemudian Bi Nuri mengajak anak - anaknya untuk segera berangkat sekolah.

Karena keduanya memang sudah selesai sarapan merekapun segera bergegas mengikuti Ibu mereka.

Tapi sebelum itu mereka pamit terlebih dahulu kepada Kimora.

"Kak Kim,,, kami berangkat sekolah dulu ya!" pamit mereka sambil menyalami Kimora.

"Iya hati - hati, sekolah yang pintar ya!" Kemudian sahut Kimora.

Setelah Bi Nuri dan putra, putrinya pergi Kimora langsung membereskan sisa - sisa sarapan di meja, mencuci semua piring atau perabotan yang kotor. Menyapu dan membersihkan seluruh bagian rumah.

Karena Kimora sudah terbiasa begitu di rumahnya, Ia tidak suka kalau hanya berdiam diri saja.

Dan ketika Bibinya pulang bersama suaminya seluruh rumah sudah terlihat rapi dan bersih.

"Kimora... apa yang kamu lakukan" Tegur Bi Nuri ketika melihat kimora sedang mencuci pakaian kotor miliknya dan anak-anaknya.

Kimora begitu terkejut ia langsung terperanjat, bangkit dari posisi jongkoknya.

Kimora merasa ketakutan karena Bi Nuri memasang ekspresi wajah tidak suka.

Kimora tertunduk tidak berani menatap wajah Bibinya.

"Maafkan saya Bi, kalau saya sudah lancang." gumam Kimora dengan nada suara yang hampir berbisik.

"Kimora, apa kata Ibumu nanti, jika tau kamu melakukan semua pekerjaan rumah di sini?"

"Aku akan di sangka memanfaatkan mu, memperkerjakan mu seperti pembantu, lalu nanti aku di minta untuk membayar mu, uang dari mana aku!" Bi Nuri bicara terus terang.

"Tidak Bi, Ibu tidak akan tahu hal ini, aku juga tidak akan meminta bayaran." Jawab Kimora agar bibinya tidak merasa khawatir.

"Untuk nanti dan seterusnya Aku tidak ingin kamu menyentuh pakai kotorku, jika bersih-bersih itu tidak masalah, tapi kalau sampai mencuci pakaian kotor segala itu terlalu berlebihan Kimora." Bi Nuri mengingatkan karena sesungguhnya ia merasa tidak enak hati kepada Kimora.

"Iya Bi aku mengerti!" Jawab Kimora patuh.

Terpopuler

Comments

Irma

Irma

nikmat syukurlah....

2023-05-14

2

Wong kam fung

Wong kam fung

Jelek

2023-04-06

1

Ao_Ni

Ao_Ni

Istirahat dulu tenangin pikiran, soalnya takut malah kenapa Napa klo masak

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal mula.
2 2. Kepergian Kimora.
3 3. Menolak secara halus
4 4. Keadaan Bu Inah.
5 5. Cemburu.
6 6. Dalam Perjalanan.
7 7. Sampai Di Tempat Tujuan
8 8. Berbuat mesum
9 9. Kisah Alden
10 BAB 10. Di Rumah Bi Nuri.
11 11. Sarapan 4 Sehat 5 Sempurna.
12 12. Mencari Pekerjaan.
13 13. Kejadian yang tak terduga.
14 14. Ancaman
15 15. Telepon
16 16. Interview
17 17. CEO
18 18. Ketakutan.
19 19. Sepuluh juta.
20 20. Jodohku
21 21. Rasa Cemburu.
22 22. Hari pertama
23 23. Kegaduhan.
24 24. Menangis
25 25. Tidak Enak Hati
26 26. Nasehat Rangga.
27 27. Kesepakatan
28 28. Mengantar pulang
29 29. Ungkapan
30 30. Di Rumah Bi Nuri
31 31. Hampir Di Lecehkan
32 32. Kimora Pasrah
33 33. Babak belur
34 34. Pernikahan
35 35. Ijab qobul
36 36. Kejahatan Pak Hasan.
37 37. Kebakaran
38 38. Amarah Darman
39 39. Kiss Balasan Dari Kimora.
40 40. Isi Hati Kimora.
41 41. Sebuah Keajaiban
42 42. Mencumbu
43 43. Jeritan Hati Rangga.
44 44. Pulang
45 45. Rumah Baru.
46 46. Malam.
47 47. Ungkapan Perasaan.
48 48. Pergi Ke Pasar
49 49. Suasana Di Pasar
50 50. Gagal Lagi
51 51. Masih Canggung.
52 52. Tiba Di Hotel.
53 53. Suasana Hotel
54 54. Menjebol Segel
55 55. Menuju Restoran
56 56. Perkara Sinta Dan Feby.
57 57. Kekhawatiran Rangga
58 58. Kimora Kembali Di Tindas
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab 61
62 Bab. 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1. Awal mula.
2
2. Kepergian Kimora.
3
3. Menolak secara halus
4
4. Keadaan Bu Inah.
5
5. Cemburu.
6
6. Dalam Perjalanan.
7
7. Sampai Di Tempat Tujuan
8
8. Berbuat mesum
9
9. Kisah Alden
10
BAB 10. Di Rumah Bi Nuri.
11
11. Sarapan 4 Sehat 5 Sempurna.
12
12. Mencari Pekerjaan.
13
13. Kejadian yang tak terduga.
14
14. Ancaman
15
15. Telepon
16
16. Interview
17
17. CEO
18
18. Ketakutan.
19
19. Sepuluh juta.
20
20. Jodohku
21
21. Rasa Cemburu.
22
22. Hari pertama
23
23. Kegaduhan.
24
24. Menangis
25
25. Tidak Enak Hati
26
26. Nasehat Rangga.
27
27. Kesepakatan
28
28. Mengantar pulang
29
29. Ungkapan
30
30. Di Rumah Bi Nuri
31
31. Hampir Di Lecehkan
32
32. Kimora Pasrah
33
33. Babak belur
34
34. Pernikahan
35
35. Ijab qobul
36
36. Kejahatan Pak Hasan.
37
37. Kebakaran
38
38. Amarah Darman
39
39. Kiss Balasan Dari Kimora.
40
40. Isi Hati Kimora.
41
41. Sebuah Keajaiban
42
42. Mencumbu
43
43. Jeritan Hati Rangga.
44
44. Pulang
45
45. Rumah Baru.
46
46. Malam.
47
47. Ungkapan Perasaan.
48
48. Pergi Ke Pasar
49
49. Suasana Di Pasar
50
50. Gagal Lagi
51
51. Masih Canggung.
52
52. Tiba Di Hotel.
53
53. Suasana Hotel
54
54. Menjebol Segel
55
55. Menuju Restoran
56
56. Perkara Sinta Dan Feby.
57
57. Kekhawatiran Rangga
58
58. Kimora Kembali Di Tindas
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab 61
62
Bab. 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!