Pesona Kimora Si Gadis Desa

Pesona Kimora Si Gadis Desa

1. Awal mula.

Di siang hari yang sangat terik, aku sudah mundur - mandir, ke sana, kemari mencari pekerjaan, dan hasilnya selalu nihil, sementara uang bekal ku dari kampung makin hari makin berkurang, aku di Jakarta tinggal dengan keluarga bibi ku yang punya banyak beban hidup, di tambah dengan kehadiran ku, membuat kehidupan mereka makin sulit.

Sesungguhnya aku merasa tidak enak hati harus menumpang tempat tinggal bersama mereka, apa lagi harus lama-lama menumpang di rumah mereka.

Kini Aku sudah merasa putus asa, karena sudah hampir tiga bulan lamanya aku di kota Jakarta, belum juga mendapatkan pekerjaan, jangan kan bekerja jadi pegawai staf di perusahaan besar sesuai impian, yaitu aku ingin kerja kantoran.

Untuk jadi cleaning service saja rasanya sulit sekali bagiku.

Dan akhirnya aku sampai memutuskan akan kembali ke kampung daripada menambah beban bagi Bibi ku.

"Huuh cita-cita ku ingin jadi orang sukses akan pupus sudah,,, maaf kan anak mu ni ya Bu! aku sudah menyerah,,, dari pada aku jadi beban orang lain dan jadi gelandangan, mending aku pulang ya Bu! mending aku ikut ibu bertani aja lah, kalau seperti ini jadinya!" aku bicara sendiri sambil berjalan gontai sudah tak punya semangat lagi.

Tapi aku juga tidak mau menikah dengan Bandot tua itu. yang memaksa ingin menikahi ku, nya aku bisa terdampar di sini.

Tiba-tiba di depan gerbang proyek, langkah ku terhenti, aku melihat mesin molen tergantung dan aku malah mengamatinya karena merasa curiga dan penasaran.

Lalu benar saja kecurigaan ku, tentang tali selling yang sedikit lagi akan putus, aku pun melihat ada beberapa orang di bawahnya.

Tanpa berpikir panjang, aku berlari sekuat tenaga dan berteriak, untuk memberi aba-aba agar semua orang yang di sana bubar atau mundur, karena tali selling mesin molen yang tepat berada di atas kepala mereka akan putus.

Sungguh jeli penglihatan ku, pikirku!.

Tapi semua orang yang di sana malah merasa heran menatap ke arah ku.

Saat aku mulai mendekat ke arah mereka, beberapa orang pun mulai menyadari aba-aba dari ku, dan menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Sementara ada satu orang yang tidak mendengar aba-aba dari ku karena ia terlalu fokus dengan pekerjaannya ( mungkin), dan dengan cekatan aku mendorong tubuhnya, dan tubuh ku pun ikut ku hempaskan bersama orang itu, karena aku pun takut tertimpa mesin molen itu.

Dan selang beberapa detik setelah aku dan orang itu terhempas karena dorongan dari ku, mesin molen itu pun benar-benar terjatuh.

"BBRRAAKKK...." Suaranya mesin molen itu terjatuh dan menggema di sekitar tempat itu.

Semua orang di tempat itu terperangah menyaksikan kejadian itu, terutama orang yang aku dorong sampai-sampai ia tidak bisa berkata apa pun, dalam beberapa menit ia sama sekali tidak bergeming sedikitpun, ia mematung karena syok menyadari kejadian itu.

Karena ia merasa tidak yakin ia sampai berucap, "Apa aku masih hidup?" gumamnya tidak percaya bahwa ia bisa selamat dari kejadian itu.

Sebab jika aku telat beberapa detik saja tidak mendorongnya, sudah pasti dia telah tewas saat itu juga.

Setelah mereka tersadar dari rasa syoknya, mereka semua malah menatap ku dengan tatapan yang sulit di artikan.

Setelah itu aku di giring ke kantor pos scurity, di sana aku malah di interogasi.

Kenapa aku bisa ada di sana? siap aku? tanya mereka kepada ku.

Aku merasa seperti penjahat yang sedang di curigai.

"Dasar orang-orang tidak tahu terimakasih,,, bukannya berterimakasih kepada ku, karena aku telah menyelamatkan nyawa kalian, aku malah di curigai seperti ini." Ucap ku kesal kepada orang-orang itu.

"Lalu kenapa kamu nekad menolong saya, padahal nyawa kamu pun bisa dalam bahaya " Kata orang yang aku dorong.

"Ya karena rasa kemanusiaan!" Jawab ku

Sebab aku sendiri sebenarnya tidak tahu kalau nyawa ku bisa jadi taruhannya, kalau tubuh ku tidak ikut terhempas, ya sudah pasti aku yang tertimpa, dan menjadi korbannya. TAMAT LAH NYAWAKU.

[Eeh baru aja mau mulai ceritanya dah mau tamat aja! gimana sih neng Kim ini!!! 🤭]

Aku merasa sangat kesel dengan kelakuan mereka yang mengintrogasi ku, tanpa berterimakasih kepada ku.

Dan menyuruh satpam menahan ku, sedangkan mereka pergi untuk di mintai keterangan oleh pihak kepolisian yang datang untuk meninjau kejadian itu.

"Apa-apaan ini!" Pikir ku, aku merasa seperti sandra pelaku kejahatan.

Dan ketika semua scurity lengah, aku bergegas pergi dan kabur dari tempat itu.

"Selamat " Ucap ku saat berhasil kabur.

"Yang bener saja mereka! sudah aku selamatkan, malah aku di curiga dan di jadikan tawanan, dasar orang-orang tidak tau berterima kasih." Gumam ku, saat perjalanan pulang ke rumah Bibiku.

...Awal mulai...

Kimora berasal dari sebuah desa yang terletak di pegunungan dengan susana alam yang masih asri, jauh dari polusi.

Sebut saja desa Kabayan, di sana Kimora tinggal di sebuah rumah sederhana bersama sang ibu, ayah Kimora sudah lama meninggal.

Setelah kepergian sang ayah, sang ibu lah yang memenuhi kebutuhan Kimora putri semata wayangnya, dari hasil bertani.

Ya, mata pencaharian mereka sehari-hari yaitu bercocok tanam, memanfaatkan lahan yang mereka punya untuk menyambung hidup.

Kimora gadis desa yang sangat cantik, berkulit putih bersih, berambut ikal, bermata bulat, bulu mata lentik, bibir tipis, hidung mancung, dan berbodi bak gitar spanyol. pokoknya aduhaaaai cantiknya.

Sehingga banyak pria atau pemuda yang mengenal Kimora tergila-gila padanya.

Pak Hasan juragan sayur, atau juga sebagai tengkulak yang biasa membeli hasil-hasil panen para petani, Sampai tergila-gila kepada Kimora.

Hampir setiap hari, Pak Hasan berkunjung ke rumah Bu Inah, yaitu Ibu Kimora, hanya untuk melihat Kimora.

Sesungguhnya Bu Inah dan Kimora sangatlah risih dengan kedatangan Pak Hasan setiap hari ke rumah mereka, pasalnya Pak Hasan sudah berkeluarga dan memiliki banyak anak, bahkan anak sulungnya bernama Darman teman sekelas Kimora.

Ibu Inah memiliki hutang kepada Pak Hasan untuk berobat almarhum suaminya sebelum meninggal.

Bu Inah membayarnya dengan mencicil setiap setelah menjual hasil panennya, Bu Inah memberikan separuhnya kepada Pak Hasan untuk membayar hutang.

Pak Hasan selalu menolak untuk menerima uang cicilan bayar hutang dari Bu Inah, karena Pak Hasan ingin Bu Inah menikahkan Kimora putri Bu Inah dengannya.

Tapi tentu saja Bu Inah menolaknya, dan Tetap membayarkan cicilan hutangnya.

Dengan alasan Kimora masih sekolah.

Tapi setelah Kimora menyelesaikan pendidikan menengah atasnya.

Pak Hasan makin gencar berkunjung ke rumah mereka, belum lagi para pemuda lain yang berdatangan ingin melamar Kimora jadi istri mereka.

Tapi Kimora sendiri belum ingin menikah, dan bercita-cita ingin membahagiakan Ibunya, dengan ia bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri lalu mewujudkan semua keinginan lbunya, terutama melunasi sisa hutangnya kepada Pak Hasan.

Terpopuler

Comments

Sky darkness

Sky darkness

baca ah

2023-04-05

2

Flo-She

Flo-She

apa yang kita inginkan belum tentu terlaksana kimora?

2023-03-31

1

𝐀⃝🥀🎀Jinda🆁🅰🅹🅰❀∂я🤎🕊️⃝ᥴ

𝐀⃝🥀🎀Jinda🆁🅰🅹🅰❀∂я🤎🕊️⃝ᥴ

kembang desa ini mah

2023-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal mula.
2 2. Kepergian Kimora.
3 3. Menolak secara halus
4 4. Keadaan Bu Inah.
5 5. Cemburu.
6 6. Dalam Perjalanan.
7 7. Sampai Di Tempat Tujuan
8 8. Berbuat mesum
9 9. Kisah Alden
10 BAB 10. Di Rumah Bi Nuri.
11 11. Sarapan 4 Sehat 5 Sempurna.
12 12. Mencari Pekerjaan.
13 13. Kejadian yang tak terduga.
14 14. Ancaman
15 15. Telepon
16 16. Interview
17 17. CEO
18 18. Ketakutan.
19 19. Sepuluh juta.
20 20. Jodohku
21 21. Rasa Cemburu.
22 22. Hari pertama
23 23. Kegaduhan.
24 24. Menangis
25 25. Tidak Enak Hati
26 26. Nasehat Rangga.
27 27. Kesepakatan
28 28. Mengantar pulang
29 29. Ungkapan
30 30. Di Rumah Bi Nuri
31 31. Hampir Di Lecehkan
32 32. Kimora Pasrah
33 33. Babak belur
34 34. Pernikahan
35 35. Ijab qobul
36 36. Kejahatan Pak Hasan.
37 37. Kebakaran
38 38. Amarah Darman
39 39. Kiss Balasan Dari Kimora.
40 40. Isi Hati Kimora.
41 41. Sebuah Keajaiban
42 42. Mencumbu
43 43. Jeritan Hati Rangga.
44 44. Pulang
45 45. Rumah Baru.
46 46. Malam.
47 47. Ungkapan Perasaan.
48 48. Pergi Ke Pasar
49 49. Suasana Di Pasar
50 50. Gagal Lagi
51 51. Masih Canggung.
52 52. Tiba Di Hotel.
53 53. Suasana Hotel
54 54. Menjebol Segel
55 55. Menuju Restoran
56 56. Perkara Sinta Dan Feby.
57 57. Kekhawatiran Rangga
58 58. Kimora Kembali Di Tindas
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab 61
62 Bab. 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1. Awal mula.
2
2. Kepergian Kimora.
3
3. Menolak secara halus
4
4. Keadaan Bu Inah.
5
5. Cemburu.
6
6. Dalam Perjalanan.
7
7. Sampai Di Tempat Tujuan
8
8. Berbuat mesum
9
9. Kisah Alden
10
BAB 10. Di Rumah Bi Nuri.
11
11. Sarapan 4 Sehat 5 Sempurna.
12
12. Mencari Pekerjaan.
13
13. Kejadian yang tak terduga.
14
14. Ancaman
15
15. Telepon
16
16. Interview
17
17. CEO
18
18. Ketakutan.
19
19. Sepuluh juta.
20
20. Jodohku
21
21. Rasa Cemburu.
22
22. Hari pertama
23
23. Kegaduhan.
24
24. Menangis
25
25. Tidak Enak Hati
26
26. Nasehat Rangga.
27
27. Kesepakatan
28
28. Mengantar pulang
29
29. Ungkapan
30
30. Di Rumah Bi Nuri
31
31. Hampir Di Lecehkan
32
32. Kimora Pasrah
33
33. Babak belur
34
34. Pernikahan
35
35. Ijab qobul
36
36. Kejahatan Pak Hasan.
37
37. Kebakaran
38
38. Amarah Darman
39
39. Kiss Balasan Dari Kimora.
40
40. Isi Hati Kimora.
41
41. Sebuah Keajaiban
42
42. Mencumbu
43
43. Jeritan Hati Rangga.
44
44. Pulang
45
45. Rumah Baru.
46
46. Malam.
47
47. Ungkapan Perasaan.
48
48. Pergi Ke Pasar
49
49. Suasana Di Pasar
50
50. Gagal Lagi
51
51. Masih Canggung.
52
52. Tiba Di Hotel.
53
53. Suasana Hotel
54
54. Menjebol Segel
55
55. Menuju Restoran
56
56. Perkara Sinta Dan Feby.
57
57. Kekhawatiran Rangga
58
58. Kimora Kembali Di Tindas
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab 61
62
Bab. 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!