Setelah beberapa saat, tidak lama datang seorang wanita menghampiri kimora dengan menggunakan motor maticnya.
Wanita itu adalah bibi Kimora yang bernama Nuri.
"Kimora…!" Seru bibi Nuri.
Kimora yang masih terduduk langsung bangkit ketika melihat dan mendengar bibinya.
"Iya Bi..." Kemudian sahut Kimora, sudah menduga kalau wanita itu adalah Bibinya.
"Ayo kita harus segera pergi dari sini, tadi ibu mu memberi tau ku, bahwa anak buah Pak Hasan sudah tau keberadaan mu!" Bi Nuri tergesa.
"Iya Bi mereka memang sudah ada di sini."
"Haah…! Yang bener kamu Kim!" Bi Nuri bertanya untuk meyakinkan.
"Iya Bi aku sudah melihat mereka tadi hampir saja aku ketauan. untungnya ada dia!" tunjukkan kimora kepada pria yang tadi mencium bibirnya.
"Ya sudah sekarang kita harus segera pergi dari sini."
Kimora langsung naik ke atas motor matic yang di kendarai oleh bibinya.
"Tunggu…!" Pemuda itu menghentikan, saat bibi Kimora Hendak melajukan motor maticnya.
"Ya elah… mau ngapain lagi sih?" Ucap bibi Nuri.
"Ini kartu nama ku." Pemuda itu menyodorkan kembali kartu namanya yang belum sempat kimora ambil.
"Ayo ambil Kim cepetan." Perintah Bu Nuri.
Kemudian kimora meraih kartu nama itu. lalu Bi Nuri segera melajukan kendaraannya, meninggalkan tempat itu.
Pemuda itu hanya memaku menatap kepergian Kimora sampai Kimora benar-benar lenyap dari pandangannya.
"Entah apa permasalahan wanita itu, tapi aku yakin dia perempuan baik-baik, dan aku harap kita bisa bertemu lagi di lain waktu agar saya bisa mengenalmu lebih jauh lagi." Gumam pria itu.
...🌟Kisah Alden Diwangkara🌟...
Pemuda itu bernama Alden Diwangkara, pewaris tunggal perusahaan Diwangkara group.
Diwangkara group didirikan oleh Papi Alden yaitu Raksa Diwangkara.
Tapi Raksa Diwangkara telah meninggal beberapa tahun lalu karena serangan jantung.
Dan kini kekuasaannya dipegang oleh Alden Diwangkara sebagai putra tunggalnya.
Semua dikendalikan oleh Alden dengan baik, meskipun usianya terbilang masih muda tapi Alden sudah menguasai dunia bisnis dengan baik pula.
Alden dibantu pamannya yang bernama Rangga, adik dari papinya, tapi usia mereka tidak begitu jauh hanya selisih tiga tahun, Rangga pun masih lajang sama halnya seperti Alden.
Karena Rangga turut ikut campur tentang perusahaan, sehingga mami Alden yang bernama Kartika merasa ketakutan Rangga adik iparnya hanya memanfaatkan Alden dan akan menguasai semuanya.
Karena jatah bulanan mami Kartika pun diatur oleh Alden, tapi setiap bulannya mami Kartika selalu meminta lebih dari jatah yang seharusnya Alden berikan kepadanya, Alden selalu menuruti setiap permintaan maninya, tapi mami Kartika tidak Pernah puas dengan apa yang telah ia dapatkan.
Mami Kartika mengutus adiknya yang bernama Diki untuk turut serta mengatur perusahaan. Agar bisa mengawasi gerakan - gerik Rangga.
Namun ternyata Diki lebih licik dan serakah daripada mami Kartika.
Ia sangat berambisi untuk menguasai semu kekayaan seorang diri, dan ingin menyingkirkan Alden keponakannya sendiri.
Diki juga selalu menghasut mami Kartika untuk menikah dengan wanita pilihannya Yaitu anggi.
Anggi perempuan yang bersekongkol dengan Diki untuk menguasai seluruh harta Alden.
Jika Anggi bisa menaklukkan Alden dan membuat seluruh harta kekayaan jatuh ke tangan Diki, maka Anggi akan mendapatkan tiga puluh persen dari harta tersebut.
Itu perjanjian Anggi dengan Diki.
Melalui mami Kartika Lah Diki berusaha mendekatkan Anggi dengan Alden.
"Kak aku kenal betul dengan Anggi, dia perempuan yang baik, patuh dan penurut jadi kita bisa tetap mengontrol Alden jika menikah dengan Anggi."
"Beda halnya jika Alden menikah dengan perempuan lain, Alden akan di kuasai perempuan itu , dan bisa jadi perempuan yang di nikahi Alden nanti hanya mengincar hartanya saja, setelah wanita itu dapatkan apa yang telah ia inginkan dia bisa membuang Alden begitu saja, dan kita akan jatuh miskin kak!" Demikian lah Diki menghasut kakaknya yaitu mami Kartika.
Dengan begitu mami Kartika memaksa Alden untuk dekat dengan Anggi dan mengatur perjodohannya dengan Anggi.
Alden menolak tentang perjodohan yang dibuat oleh maminya.
Pada malam itu mami Kartika telah mengadakan acara pertunangan Alden dengan Anggi meskipun Alden menolak, tapi mami Kartika tetap saja memaksa, ia sampai mengutus para bodyguard nya untuk mencari dan membawa Alden ketempat acara.
Ya sampai Alden dikejar-kejar seperti seorang penjahat yang sedang melarikan diri.
Alden dijemput paksa di apartemen nya, kemudian ia di seret untuk ikut bersama mereka.
Alden yang sedang beristirahat tanpa persiapan apa pun di paksa dan di seret oleh lima orang bodyguard yang bertubuh kekar, tinggi besar.
Tentu saja Alden sulit melawan mereka, sehingga Bisa mereka seret keluar dari apartemen.
'Gila apa-apa ini! mami memperlakukanku seperti seorang buronan.' Batin Alden.
Ketika sampai di tempat Acara, Alden turun dari mobil bersama para bodyguard.
Tapi sebelum itu salah satu dari mereka menghubungi majikannya terlebih dahulu.
"Halo nyonya… tuan Alden sudah bersama kami dan akan segera menuju tempat Acara."
"Tunggu jangan dulu bawa dia ke tempat acara, tapi persiapkan dulu dia, bawa ke ruang ganti, disana sudah ada orang yang menunggunya, untuk mengganti kostumnya sebelum masuk ke tempat acara." Perintah mami Kartika.
"Baik nyonya." Jawab bodyguard patuh.
Tapi sebenarnya para bodyguard itu menggerutu.
"Mengapa si nyonya banyak sekali acara, seharusnya segera lakukan rencananya, keburu tuan Alden kabur." Gerutu bodyguard.
"Tenang saja bro… saya tidak akan mempersulit pekerjaan kalian, buktinya saya tidak memberontak, tapi saya memang sempat melawan ya karena kalian datang cara mengejutkan saya, coba pikir siapa yang tidak kaget dalam situasi seperti tadi." Alden mencoba berinteraksi dengan baik kepada para bodyguard.
Para bodyguard berpikir "Iya juga ya!" Mereka memahami dan mempercayai ucapan Alden.
Ketika turun dari mobil para bodyguard dengan santainya, Alden bertanya, "Mami minta saya ke ruangan mana?"
Para bodyguard saling pandang untuk meyakinkan mereka bahwa Alden dapat dipercaya.
Ya mereka saling mengangguk karena sikap Alden sangat tenang tidak mencurigakan, seperti tidak ada niat untuk kabur.
"Mari kami antar…" Ucap salah satu dari mereka.
"Oke…!" Sahut Alden.
Lalu Alden digiring menuju tempat yang mami Kartika siapkan.
Tapi sebelum sampai ke ruangan untuk mengganti kostumnya Alden meminta untuk ke toilet.
"Maaf saya boleh ke toilet sebentar saya sedikit nervous." Alasan Alden.
"Anda tidak sedang mempermainkan kami kan tuan?" Bodyguard mulai curiga.
Alden tersenyum, "Kalian bisa ikut ke dalam bersama saya." Ajak Alden untuk meyakinkan para bodyguard.
Padahal Alden memang sedang mengulur waktu mencari cara untuk kabur.
Lalu para bodyguard mengijinkan Alden untuk ke toilet, tapi para bodyguard tidak lengah mereka berjaga untuk mengantisipasi agar Alden tidak kabur.
Tidak lama Alden keluar dari toilet.
"Percaya kan! saya tidak kabur." Padahal di dalam toilet Alden menghubungi Rangga, Alden meminta bantuan kepada om nya sekaligus tangan kanannya yaitu Rangga.
Alden meminta Rangga untuk mengatur siasat agar Alden bisa keluar dari situasi seperti itu.
Rangga segera melaksanakan apa yang di minta oleh keponakannya sekaligus bosnya itu.
Rangga bergegas menemui Alden di ruang ganti dengan menyamar sebagai OB, dengan alasan membawakan kostum untuk Alden pakai sesuai perintah momi Kartika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Lies Atikah
jadi lupa komen asik baca lanjut thor
2025-01-14
0
Sylius
cie..cie 🤣 mulai ada cecuatu
2023-04-07
2
Sylius
bertanya..mana tanda tanyanya ? 😅
2023-04-07
2