"Loh,! ngapain kalian ada di sini…!" Ucap Ibrahim menunjuk anak buah Pak Hasan, berlaga heran padahal dia sudah tau maksud dan tujuan mereka.
"Alah… jangan berlaga tidak tau kamu Ibrahim!" Ucap salah satu dari mereka.
"Loh Emangnya ada apa?" Ibrahim masih bersandiwara.
Tapi tiba-tiba salah satunya meninju perut Ibrahim.
"Zap!" sebuah tinjuan mendarat di perut Ibrahim.
"Aaw!" Ibrahim kesakitan, karena rasa sakitnya sampai terasa ke ulu hati.
Rupanya anak buah Pak Hasan geram melihat sandiwara Ibrahim.
"Kami sudah tau apa yang kamu lakukan bersama Darman, kalian bersekongkol membantu melarikan kimora sampai di sini!" Kemudian anak buah Pak Hasan menjelaskan.
"Tanya mang Udin! Kalau aku tidak bersama Kimora! Iya kan mang?" Ibrahim mencoba meyakinkan anak buah Pak Hasan.
"Tidak usah bersandiwara lagi Ibrahim…!" Mereka memekik sambil kembali mendaratkan pukulan, namun kali ini mereka menghajar Wajah Ibrahim.
"BLAM…!" Suara pukulan tersebut.
"UGH..!" Ibrahim kembali kesakitan.
Melihat keponakannya di hajar, mang Udin merasa tidak tega.
"Hentikan…!" Mang Udin melerai anak buah Pak Hasan.
"Kami baru sampai di sini, jika Kimora memang ikut bersama kami, kemungkinan Kimora masih berada di sini, silahkan cari di sekitar sini." Mang Udin memberi saran agar mereka menghentikan aksinya.
Dan itu berhasil mengalihkan perhatian mereka dan berhenti untuk memukuli Ibrahim, mereka bergegas untuk berkeliling mencari keberadaan Kimora di sana.
Namun Ibrahim marah kepada pamannya.
"Mang ngapain mamang malah menyuruh mereka untuk mencari kimora! Aku dan Darman sudah susah payah untuk melarikan kimora mang!" Ibrahim sungguh kesal dan kecewa kepada pamannya.
"Im, kamu bisa mati konyol di pukuli sama mereka." Sahut mang Udin.
"Tapi Kimora sekarang dalam bahaya mang!" Ibrahim sungguh khawatir dengan keselamatan kimora.
"Sudahlah Ibrahim! itu bukan urusanmu." Jawab mang Udin yang memang tidak ingin Ibrahim ikut campur dalam masakan Kimora.
Karena keadaan Ibrahim yang babak belur sehingga ia tidak bisa mencegah anak buah Pak Hasan untuk mencari kimora di sekitar daerah itu.
...
Semetara sedari tadi Kimora melihat dari kejauhan, apa yang terjadi kepada Ibrahim. tapi kimora tidak bisa menolong Ibrahim karena walaupun ia mendekat itu akan percuma saja.
'Im, maafkan aku Im! karena aku kamu harus di pukuli sama mereka' Batin kimora merasa bersalah.
Dan ketika anak buah Pak Hasan mendekat ke arahnya, kimora langsung bersembunyi di balik tong sampah.
Namun dari arah belakang Kimora ada seorang pemuda yang sedang kebingungan mencari tempat untuk bersembunyi karena ia pun sedang melarikan diri dari kejaran para bodyguard suruhan maminya.
Karena pemuda tersebut di paksa untuk menikah dengan gadis pilihan maminya, sedangkan pemuda itu tidak mencintai bahkan tidak menyukai gadis tersebut.
Ketika pemuda itu melihat kimora sedang berjongkok dan bersembunyi di balik tong sampah tiba-tiba terlintas ide konyol di benaknya.
Lalu tanpa pikir panjang pemuda itu langsung menarik tangan kimora, untuk membangunkan Kimora lalu memeluk tubuh kimora, dan menyudutkan tubuh kimora sampai terpentok di sudut dinding sebuah gang di sana.
Tubuh kimora gemetar karena terkejut dan ketakutan.
'Ya tuhan! tamat sudah nyawaku...' Pikir kimora.
Karena menyangka pemuda itu orang yang akan berbuat jahat kepadanya.
Kimora mencoba memberontak, ingin rasanya kimora berteriak namun di sana masih terlihat anak buah Pak Hasan yang sedang mencari-carinya.
Dengan terpaksa kimora pun hanya bisa pasrah tak berdaya.
Dari arah berlawanan, dari anak buah Pak Hasan, datang segerombolan bodyguard yang sedang mencari-cari pemuda itu.
menyadari dua pihak yang sedang mencari mereka pemuda itu malah membekap mulut kimora dengan mulutnya ******* rakus bibir Kimora.
Karena pemuda itu takut Kimora mengeluarkan suara yang bisa membuat persembunyiannya ketauan.
'Entah ***** atau orang gila sekali pun perempuan ini, yang penting aku bisa lolos dari kejaran orang-orang mami.' Batin pemuda itu mencari aman.
Orang - orang yang sedang mencari mereka menyadari keberadaan kimora dan pemuda itu.
Tapi pikir mereka kimora dan pemuda itu sepasang sejoli yang sedang memadu kasih.
"Dasar orang mesum begituan di tempat seperti ini." ucap salah satu dari anak buah Pak Hasan.
"Kagak modal banget sih tuh lakinya, cari tempat gratisan kayak gini mau begituan." Sahut dari salah satu bodyguard.
"Hey... cari tempat sana jangan di sini, mana enak di tempat terbuka seperti ini."
"Dah jangan di ganggu, paling juga mereka lagi pada mabuk jadi gak pada sadar apa yang sedang mereka lakukan."
Mereka malah saling menimpali, tidak menyangka sedikit pun jika orang yang sedang bercumbu itu adalah orang yang sedang mereka cari-cari.
Sebab yang anak buah Pak Hasan pikir perempuan itu tidak mungkin kimora, karena yang mereka tau Kimora pergi sendiri dan baru saja menginjakan kaki di sana, di tambahan yang mereka tau kimora gadis alim, mana mungkin kimora bisa bercumbu dengan seorang lelaki di tempat sepi dan gelap seperti itu.
Begitu pula dengan para bodyguard, tidak menyangka bahwa lelaki yang sedang bercumbu itu adalah putra dari majikan mereka, karena ketika mereka mengejarnya pria itu, ia lari seorang diri. dan tidak mungkin orang berkelas seperti putra majikan mereka, anak orang kaya bisa serendah itu, melakukan hal mesum di tempat seperti itu.
Sehingga mereka semua membiarkan sepasang pria dan wanita yang sedang bercumbu, dan meninggalkannya begitu saja.
Sesudah Semua orang pergi meninggalkan mereka, Kimora mendorong tubuh pria itu dengan sekuat tenaga dan berhasil membuat pria itu melepaskan tautan bibirnya di bibir kimora.
Setelah terlepas tubuh kimora melemas dan terduduk di bawah, kimora menangis sesenggukan.
"Tolong jangan sakiti aku, jangan hancur kan hidupku! ku mohon..." Kimora memohon di sela-sela tangisnya. karena kimora sangat merasa takut.
Sedangkan pria itu menatap kimora dengan seksama, ia sungguh tecenung melihat wajah cantik kimora.
"Apa ia perempuan biasa? tapi mengapa ia bisa ada di tempat seperti ini? penampilannya tidak mencerminkan ia seperti perempuan nakal, apa lagi orang gila, dia begitu cantik, bersih." pemuda itu nampak berpikir melihat dan memperhatikan kimora.
meskipun dalam keadaan remang-remang hanya sinar rembulan yang menyinari, tapi kecantikan kimora sungguh nampak jelas di pandang pemuda itu.
Beda dengan kimora hanya sibuk menangis tidak sanggup menatap pria itu karena kimora berpikir pria itu benar-benar orang jahat.
"Hay nona... jangan menangis! maafkan saya telah berbuat tidak sopan kepada mu." Seru pemuda itu
"Saya akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan saya, ini kartu nama saya, kamu datanglah nanti ke alamat yang tertera di sana, saya berjanji akan mebus kesalahan saya." Janji pria itu.
Tapi ketika itu bibi Kimora menghubungi Kimora dan menanyakan keberadaan kimora berada di sebelah mana di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sylius
waduh...berantakan sudah rencana
2023-04-07
3
crow
penyamaran yang sangat bagus
2023-04-06
1
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
posisi si mang udin antara benar dan salah nih
2023-03-30
1