Mami Kartika kembali menghubungi para bodyguardnya, "Halo…! Bagaimana pekerjaan kalian?"
"Siap nyonya! tenang saja tuan Alden sangat baik dia bisa diajak kerja sama, sekarang beliau sedang bersiap." Laporan bodyguard.
"Apa! Apa kalian yakin?" Mami Kartika tidak yakin jika Alden bisa menurut begitu saja.
"Iya nyonya memang awalnya tuan Alden melawan, tapi setelah itu Iya begitu santai dan sekarang beliau sedang bersiap." Bodyguard meyakinkan majikannya.
"Oke kalau begitu segera bawa dia ke tempat acara!" Perintah mami Kartika.
"Siap nyonya…!"
Dan tidak lama keluarlah seorang berpenampilan nyentrik seperti Elvis dengan topi koboinya.
Para bodyguard saling menatap mengapa Alden berpenampilan demikian? Pikir para bodyguard.
"Maaf tuan mengapa anda berpenampilan seperti ini?" Tanya salah satu bodyguard.
"Ini yang diinginkan oleh mami." Jawabnya Sambil berlalu.
Semua bodyguard segera mengekor di belakangnya.
Dan sebenarnya yang berpakaian seperti Elvis itu adalah Rangga.
Sedangkan Alden masih di dalam ruangan. Alden mengintip dari celah pintu untuk memastikan keadaan sudah aman. Setelah di rasa aman Alden segera keluar dan bergegas kabur dari sana.
Namun di tempat acara semua orang memperhatikan kedatangan pria yang dianggap Alden dan ternyata pria itu adalah Rangga.
Mami Kartika menegurnya, "Sayang anak mami…! Kenapa kamu berpenampilan seperti ini?" Tanya mami Kartika, sebab ia merasa malu dengan kelakuan putranya.
Tapi Rangga tidak menjawabnya ia hanya tertunduk karena takut penyamarannya terbongkar.
Sedangkan Diki curiga bahwa orang itu bukanlah Alden, kemudian Diki mendekatinya dan meraih topik Koboi yang Rangga kenakan untuk menyamar.
Ketika topi itu terbuka, nyata sudah penyamarannya Rangga terbongkar.
"Kurang ajar…!" Pekik Diki kesal.
"Jadi kamu mau membodohi kami ya!" Seru mami Kartika.
"Bodoh kalian semua…!" Teriak Mami Kartika kepada para bodyguard, karena bisa terkecoh oleh permainan Alden dan Rangga.
"Dari awal aku sudah curiga, mana mungkin Alden bisa dengan mudah nya mengikuti Semua rencana pertunangan ini, sedangkan dari awal ia sangat menentang hal ini." Gumam mami Kartika saat menyadari kecurigaannya benar.
"Ayo cepetan kejar Alden! saya yakin dia belum jauh dari tempat ini." Perintah Diki kepada para bodyguard.
Para bodyguard pun segera berhamburan untuk mengejar Alden sesuai perintah Diki.
Sedangkan suasana di tempat itu berubah ricuh.
Banyak dari para tamu menghujat dan mencemooh mami Kartika.
Karena telah memaksa Alden untuk bertunangan dengan Anggi.
Tidak sedikit juga para tamu turut menghujat dan mencemooh Anggi.
"Perempuan tidak tau diri."
"Pengen nikah sama orang kaya dan ganteng seperti Alden, tapi dengan cara memaksa seperti ini, memalukan!"
"... …"
Dan banyak lagi ucap-ucapan pedas dari mereka.
Membuat mami Kartika dan Anggi tersudut kan.
Sedangkan Diki menahan Rangga agar tidak bisa lari dari sana dan tidak dapat membantu Alden dari kejaran para bodyguard.
…
Baru saja Alden keluar dari tempat acara para bodyguard sudah bisa mengejar dan melihat pergerakan Alden.
Para bodyguard meneriaki Alden agar menyerah.
"Hey… mau lari kemana anda?" Seru salah satu bodyguard.
Alden menoleh dan merasa terancam, "Sial,,, cepat sekali mereka, ternyata mereka bisa mengejar ku!" Alden lebih kencang berlari dan mencari tempat persembunyian. Agar bisa lolos dari kejaran para bodyguard.
Sampai akhirnya Alden bertemu dengan kimora.
…
Kini kimora sudah berada di rumah Bibinya perumahan sederhana. yang hanya memiliki dua kamar saja.
Bibi Kimora hanya seorang ibu rumah tangga, suaminya bekerja sebagai kuli bangunan. Mereka memiliki dua orang putra dan putri.
Yaitu Kamila dan Riyan, Kamila berusia 10 tahun dan Ryan berumur 7 tahun.
Terpaksa kimora harus tidur atau tinggal di kamar anak - anak Bibinya.
"Kim untuk sementara kamu tidur dengan anak-anak dulu ya, nanti jika kamu sudah dapat pekerjaan kamu bisa pindah cari tempat kost sendiri." Ucap Bibi Nuri.
Di kamar itu terlihat dua anak Bibi Nuri sedang tertidur pulas, karena memang sudah tengah malam.
"Iya Bi!" Jawab kimora patuh, 'ya mau bagaimana lagi memang harusnya seperti itu.' piki kimora.
"Sekarang beristirahatlah dulu." instruksi dari Bi Nuri.
"Iya Bi!" Kimora kembali menjawab dengan jawaban yang sama.
Kemudian Bibi Nuri meninggal kimora bersama putra putrinya.
Kimora mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan.
"Tempat ini mungkin lebih baik dari rumah Ibu, tapi aku tetap lebih nyaman tinggal di sana Bu." Gumam kimora.
Lalu ia merebahkan tubuhnya di samping Ryan.
Tapi kimora sulit di sekali terlelap karena masih merasa asing dengan tempat tinggal barunya, dan ia pun selalu teringat akan Ibunya.
…
Di pagi hari.
Saat Kimora terbangun ia mengerjapkan matanya, lalu meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku.
Perlahan Kimora membuka matanya dan ia melihat dua pasangan mata sedang menatapnya.
Kimora terperanjat saat menyadarinya.
Kimora terduduk dan balik menatap dua orang yang sedang memperhatikannya dengan ekspresi wajah bingung.
"Kakak siapa kenapa bisa ada di sini?" Tanya Kamila.
"Kak Mila, apa kakak ini bidadari yang dikirim tuhan untuk mengasuh kita?" Tanya Ryan polos.
Kimora tersenyum mendengar ucapan Ryan.
"Mana ada bidadari di tugaskan untuk mengasuh anak-anak!" Seru kimora terkekeh.
"Yang ada juga babysitter mamanya, yang ditugaskan untuk mengasuh anak-anak, bukan bidadari!" Jelas kimora.
"Abis kakak ini cantik sekali! Apa kakak itu artis ya?" Tanya Ryan lagi.
Kimora makin terkekeh…
"Hah,,, hah,,, hah,,,! Lucu sekali kamu dek!" Seru kimora.
"Cukup…!" Kamila menghentikan tawa kimora.
Dan seketika itu kimora terdiam.
"Kamu belum jawab pertanyaan ku, kamu siapa dan kenapa bisa ada di sini, Jangan bilang kalau kamu pelakor yang dibawa bapak." Ketus Kamila.
"Waduh…kok ngomong nya gitu sih!" Kimora terkejut mendengar ucapan Kamila.
"Lalu kamu siapa…?" Kamila mendesak jawaban dari kimora.
"Oke,,, perkenalkan nama ku kimora, aku dari desa ke sini mau cari pekerjaan, jadi untuk sementara aku tinggal di sini dulu sampai saya nanti dapat pekerjaan."
"Beneran kamu bukan pelakor?" Kamila tambah ketus merasa ragu dengan penuturan kimora.
Pikir Kamila mana mungkin gadis desa bisa secantik itu, berkulit putih bersih.
(Eeh neng Kamila sekarang banyak skin care, jadi orang kampung sekarang banyak yang glowing, jadi jangan heran kalau liat orang kampung pada cantik-cantik)
"Eeh,,, kalau tidak percaya tanya Ibu kalian siapa aku, aku ini keponakannya, Ibu kalian sendiri yang menjemput ku tadi malam di pasar sayur." Kimora meyakinkan Kamila.
"Lagian ngapain kamu masih kecil kok ngomong nya pelakor-pelakor kaya gitu?" Kimora merasa heran.
"Ya, aku gak mau keluargaku hancur karena pelakor, seperti keluarga teman ku!" Jelas Kamila.
"Oalah…! Karena itu rupanya." Seru Kimora mengerti.
"Tenang saja aku juga menentang adanya orang ketiga dalam rumah tangga, jadi kita satu kubu, aku berpihak padamu." Kimora meyakinkan Kamila kembali.
Mereka malah berbicara hal yang seharusnya tidak mereka bahas dalam pertemuan pertama mereka.
Ini kali pertama Kimora bertemu dengan anak-anak Bibinya.
Karena selama ini Bibi Nuri tidak pernah berkunjung ke Desa mereka bersama keluarga nya karena sulitnya perekonomian Bibi Nuri. sekedar untuk ongkos dan bekal selama di desa saja Bi Nuri tidak sanggup.
Terakhir Bibi Nuri pulang ke desa saat ayah kimora meninggal, itu pun Bi Nuri pulang sendiri tanpa suami dan anak-anak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Lies Atikah
semoga keluarga bi2 nya mau menerima Ki2 m dan pada baik
2025-01-14
0
Sylius
hahaha...cosplay dong
2023-04-07
2
crow
wkwk kamu tertipu
2023-04-06
1