14. lembar kisah yang baru.

"Jangan berisik, Yesha tidur..!!!" Tegur Bang Risang saat Ayana gusrak grusuk mencari Yesha.

"Yaaaa.. Mbak Yesha tidur, Mbak Dara tidur.. terus Ayana ngobrol sama siapa?" Ayana memonyongkan bibirnya dengan kesal.

"Main sama Opa saja..!!" Kata Papa Hara. "Biarkan mbak-mbak mu tidur sebentar. Mereka pasti lelah."

"Aya juga lelah lho Opa." Jawab Ayana.

"Halaah.. cucu Opa ini lelah apa?" Opa Ricky pun sampai tertawa mendengar celotehan sang cucu.

"Tadi ketemu dosen menyebalkan. Buang banyak waktu."

"Ya sabar, tidak ada kesuksesan yang di capai secara instan." Opa Ricky mengusap rambut Ayana.

"Aya juga mau nikah ya Opa??"

"Memangnya Aya ada calon?" Tanya Opa Hara.

"Ada donk Opa."

"Heeeehh . Siapa pacarmu. Kok Abang nggak tau??" Tegur Bang Naru yang saat itu tidak sengaja melintas di ruang santai Bang Risang.

"Iya nih Ay, nggak boleh lho pacaran tanpa sepengetahuan Abang. Yang benar aja kamu..!!!!" Kata Bang Risang.

"Aya sudah gede Bang, masa pacaran saja harus laporan?"

"Gede mah badannya doank.. selebihnya juga masih Abang yang urus." Jawab Bang Risang.

"Naah ituuuu.. ada apapun juga Abang yang kelabakan. Bagaimana sih kamu???"

"Khan seru Bang kalau Aya, Mbak Yesha sama Mbak Dara hamil bareng."

"Bercandamu nggak lucu." Bang Risang mulai memasang wajah gaharnya.

...

Malam semakin larut. Bang Risang dan Bang Naru masih sibuk dengan kegiatan mereka di teras depan rumah Papa Igo yang penuh dengan banyaknya barang bawaan mereka. Belum ada rencana bulan madu bagi mereka karena fokus mereka saat ini masih terpaku pada kepindahan tugas mereka.

"Bang, apa benar kita mau beli barang sebanyak ini?" Tanya Bang Naru.

"Ya mau bagaimana lagi. Disana hampir tidak ada mall dan supermarket. Daging saja harus menunggu orderan dari asrama di bagian logistik makanan. Intinya Dara dan Yesha di paksa siap dalam keadaan mereka sama sekali tidak siap.. mereka langsung terjun dan belajar dengan cara yang sangat ekstrim." Jawab Bang Risang.

"Iya Bang. Saya juga sempat berpikir begitu tapi masa iya barangnya banyak sekali. Berarti satu orang dari kita harus di jemput satu truk saking banyaknya barang." kata Bang Naru.

"Terpaksa.. demi si dia."

"It's oke lah Bang."

***

Malam ini tak terjadi apapun di antara kedua pasang suami istri tersebut. Bang Risang dan Bang Naru membiarkan para istri tidur dengan nyenyak karena esok adalah perjalanan panjang bagi mereka hingga beberapa saat kemudian tertidur bersama istri.

...

Di jaga istri kalian, jangan urusan bawah perut saja yang di pikir..!!" Entah mengapa Papa Igo tidak tega melihat menantunya kini harus belajar mengikuti gaya hidup putranya. Putranya yang sebenarnya sangat kaku dan dingin. Ia tidak tau apakah kedua putranya bisa bersikap lembut pada istri atau tidak.

"Aaahh Papa ini seperti tidak pernah muda saja."

"Pengantin baru pasti sambar habis lah Pa, jangan sampai ada barang nganggur." Imbuh Bang Risang membuat Papa Igo jengkel.

"Kalian ini, Papa takut kalau tiba-tiba Yesha atau Dara sedang hamil dan kalian sebagai suami tidak tau malah tidak tau dan asal tubruk saja." Jawab Papa Igo.

"Aaahh Papa.. sekarang khan banyak testpack. Kenapa ribet amat, tinggal test.. sudah selesai." Kata Bang Naru.

"Heeeehh Rebe.. nah lu mau test setiap pagi???? Tunggu telat dulu" sambar Bang Risang.

"Pokoknya Papa nggak mau tau, kalian harus hati-hati..!! Awas saja ada apa-apa sama mereka.. pada gulung kalian..!!!" Ancam Papa Igo.

~

"Hati-hati ya nak..!!" Mama Nai mengecup kening Yesha kemudian beralih ke kening Dara. "Kalau Mas Ris sama Mas Naru nakal bilang sama Mama ya, biar Mama jewer telinganya..!!"

"Iya Mama."

"Iya Ma."

Kedua menantu Galigo itu memeluk Mama Nai.

"Yesha takut tidak bisa melayani Mas Ris dengan baik Ma." Ucap jujur Yesha.

"Dara juga takut mengecewakan Mas Naru karena Dara tidak bisa apa-apa." Imbuh Dara.

"Dengar Mama ya ndhuk, semua butuh proses. Papa saja sabar menunggu Mama bisa masak sampai dua tahun lamanya. Mama juga nggak berani gendong Risang saat baru lahir. Semua Papa yang lakukan tanpa mengeluh malah yang lebih parahnya lagi, Mama kembali hamil Naru saat usia Risang baru satu setengah bulan. Bisa di bayangkan bagaimana sabarnya hati Papa?" Kata Mama Nai. "Nggak apa-apa. Itu seninya berumah tangga."

...

"Maas.. ini pesawat apa?" Tanya Dara karena bingung melihat penampakan pesawat angkut militer.

"Ya pesawat angkut, truk saja bisa masuk disini..!!" Jawab Bang Naru.

"Maaaass.. ada babi..!!!" Pekik Yesha memegangi ujung seragam Bang Risang.

"Kamu nggak pernah naik pesawat angkut bareng babi???" Tanya Bang Risang.

"Yesha pernah naik pesawat seperti ini tapi nggak penuh sesak dengan barang, apalagi ada hewannya Maass..!!" Rasanya Yesha ingin menangis duduk bersebelahan dengan kandang babi. "Bau Maas, Yesha nggak kuat."

Bang Risang mengusap puncak kepala Yesha. "Sabar ya, babi ini sangat berharga di daerah itu, Mas membawanya sebagai tanda persahabatan. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi disana. Daerah konflik yang kita pun harus melakukan berbagai upaya agar damai kedua belah pihak meskipun dengan media yang sepele."

Tangan Bang Risang menyambar kantong plastik hitam saat Yesha tak sanggup lagi dan benar-benar muntah.

"Butuh bantuan nggak Bang?" Tanya Bang Naru saat Dara sudah bisa tertidur pulas.

"Nggak usah. Kamu rawat istrimu saja." Ucapnya kemudian mengambil sebatang rokok dan mengambil isinya lalu meletakan di tengah pusar dan menutupnya dengan plester. Cara kuno yang di pakai Papa Igo jika Mama mabuk perjalanan.

-_-_-_-_-

Seorang anggota memberi hormat pada komandan barunya. "Ijin.. saya dengan Eman. Prada Sulaiman..!!"

"Tolong barang saya ya..!!" Bang Risang sedang sangat kerepotan mengurus Yesha yang mabuk parah.

"Ijin saya dengan Prada khatam."

"Khatam apa kamu? Tanya Bang Naru.

"Ijin Dan.. khatam segalanya."

"Hahaha.. yawes, tolong bantu saya..!!" Pinta Bang Naru.

:

"Kok iso sih dek, anak kolong sampai mabuk begini????" Bang Risang mengangsurkan teh hangat karena Yesha sudah benar-benar lemas.

"Kenapa Ris??" Sapa Danyon yang ternyata ikut menjemput.

"Siap.. ijin Bang, pemabuk berat nih istri saya..!!"

"Halaaaahh.. bojoku ya pemabuk. Nanti kamu sama Naru langsung masuk rumdis saja istirahat sampai istri pulih." Saran Danyon.

"Siap Bang.. terima kasih." Jawab Bang Risang.

"Busyeeet.. ada perempuan nih. Adik lu ya Ris???" Seorang berkaos loreng menghampiri Bang Risang. "Kenalin Ayaa.. Abangmu biasa panggil saya Abra.. jangan di kurangi ya panggilnya..!!"

"Matamu suwek.. Iki bojoku..!!"

"Lhoo yang nikah khan Naru." Kata Bang Abra.

"Aku jugaaa.." jawab Bang Risang.

"Lhooooo.. bukannya kamu sama si Dona. Katanya dia hamil. Benar nggak sih????"

"Heeeh toa bodhol..!! Diem lu, ini masih suasana bulan madu, bukan bulan racun. Setan lu."

Keduanya asyik berdebat sampai tidak sengaja ada yang melirik keduanya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Iis Cah Solo

Iis Cah Solo

dulu juga papa ricky ..papa igo juga kaku dingin...senengnya ngelucon melulu..bodor sama makhluk yg namanya perempuan ...tapi udah kenal nempeel lengket posesif tambah udah jadi istri posesif juga...😂😂😂😂

2023-10-02

0

Tiffany_Afnan

Tiffany_Afnan

Ladalah... kang gibah 🤭

2023-02-11

2

Tiffany_Afnan

Tiffany_Afnan

bukan abra-kadabra kan bang... 🤭 piisss ✌️🤫

2023-02-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!