Entah berapa lama Bang Risang tertidur di ruang kecil yang ia sewa untuk menghilangkan rasa pusing. "Ya Tuhan, kepala ku sakit sekali..!!" Ia memijat pangkal hidungnya yang terasa berat untuk membuka mata.
"Aeghhh.."
Terdengar suara d***h lirih di samping Bang Risang dan pria itu pun menoleh.
"Haaa.. astagaaa.." Bang Risang menutup bawah pusarnya lalu menutup tubuh Yesha dengan jaketnya. "Nggak.. aku masih sadar. Aku nggak macam-macam..!!" Gumamnya meyakinkan dirinya sendiri.
Yesha pun menggeliat, ia melihat rok nya sudah terangkat dan melihat kecemasan di wajah Bang Risang. "Iiiiihh om ngintip ya??" Yesha mencubit pinggang Bang Risang sekencangnya.
"Heeeehh.. sapa yang mau ngintip?? Memangnya saya ini kurang kerjaan???"
"Hwaaaaa.." Yesha membuka matanya saat tanpa sengaja melihat tombak sakti milik Bang Risang.
Bang Risang panik dan secepatnya berdiri untuk membenahi pakaiannya.
~
Dari kaca spion dalam, Bang Risang melirik Yesha. Wajah putri komandan sangat pucat dan tak banyak bicara.
"Permisi Mbak Ayu, apa Mbak Ayu mau makan?" Sapa Bang Risang.
"Nggak, pulang saja..!!" Jawabnya kemudian menghapus air mata.
"Sekarang sudah lewat jam makan siang. Kalau Mbak Ayu nggak makan, Mbak Ayu bisa masuk angin..!!"
"Yesha mau pulang..!!!" Jawab tegas Yesha.
"Baik Mbak."
:
"Mbak Ayu, bisa kita bicara?"
"Apa?? Soal tadi??" Tanya Yesha.
"Iya"
"Tidak ada yang perlu di bicarakan dan lupakan semua..!!" Pinta Yesha.
"Saya sungguh minta maaf Mbak..!!"
"Mungkin Yesha memang perempuan urakan, tapi Om harus tau.. Yesha tidak pernah tau lekuk tubuh Abang Yesha sendiri. Bagaimana bisa om melihat tubuh Yesha dan memperlihatkan tubuh Om sama Yesha. Taukah Om betapa malunya Yesha???" Air mata Yesha pun mengalir deras.
"Saya tau Mbak. Untuk itu saya minta maaf. Mbak Ayu harus tau, kita sama-sama mabuk dan tidak bisa mengontrol diri, tapi saya yakin hanya sebatas itu saja yang kita lakukan dan tidak lebih." Jawab Bang Risang.
"Maka salahkan Yesha yang tidak punya harga diri..!!" Yesha pun berlari masuk dan naik ke lantai atas.
'Ya Allah, baru satu hari aku kerja dan sudah dapat masalah. Kalau Papa tau aku bisa di cincang.'
//
"Kenapa kamu mengurung diri di dalam kamar? Semua laki-laki itu pembuat. Dia tidak akan pernah datang meminangmu. Dia pasti sudah punya anak dan istri di luar sana." Kata Kanjeng Romo.
"Kangmas Naru pasti datang Romo. Dara yakin Kangmas tidak akan ingkar." Jawab Dara.
"Halaaaahh.. dia pasti hanya seorang Adipati negeri biasa saja, masih jauh lebih baik calon suaminya Nuli"
"Mengapa Romo selalu merendahkan orang lain. Kangmas Naru tidak akan sejahat Romo yang mengkhianati cinta Bunda..!!" Ucap Dara mengungkapkan isi hatinya.
"Lancaaang.. siapa yang mengajarimu bicara sekasar itu sama Romo??" bentak Kanjeng Romo. "Romo pegang ucapanmu. Kalau sampai Kangmas Naru mu itu sungguh melamarmu.. Romo akan langsung menikahkanmu dan potong sepuluh kerbau untuk warga, Romo juga akan memfasilitasi pernikahan tujuh pasang warga..!!"
"Kangmas pasti akan datang..!!"
***
Bang Naru memilih keluar kamar mess karena dirinya tidak bisa memejamkan matanya untuk tidur. Tak lama Bang Risang pun keluar dari dalam kamar.
"Lho.. belum tidur Be?" Sapa Bang Risang
"Belum ngantuk Bang, tiba-tiba kepikiran Dara. Abang sendiri kenapa belum tidur?" Tanya Bang Naru.
"Yaaa.. sama Be. Kepikiran seseorang juga..!!"
Kening Bang Naru berkerut penasaran. "Kenapa Bang?"
"Apa bisa kita ini mencintai wanita yang sebelumnya sama sekali tidak kita kenal lalu kemudian kita menikahinya. Darimana hadirnya rasa cinta?" Kata Bang Risang.
"Hmm.. apa Abang pernah dengar cerita tentang Opa Ganesh dan Oma Nava? Mereka menikah tanpa proses pacaran dan berasal dari suku yang berbeda, budaya pun bisa menjadi akar masalah. Yang lebih parah saat itu Opa Ganesh sudah pengajuan nikah dengan Oma Nia." Bang Naru membuka wawasan untuk mereka berdua.
"Kamu benar Be. Atau mungkin itu yang di namakan proses ta'aruf?? Kita tidak menjalani proses pacaran dan langsung melaksanakan pernikahan. Jadi proses pendekatan kita ada di masa setelah pernikahan."
"Aku rasa begitu Bang." Jawab Bang Naru.
"Kalau begitu minta Papa lamarkan Dara. Abang juga minta Papa lamarkan Yesha."
"Haaa.. serius Bang?? Kapan Abang dekat sama Yesha." Tanya Bang Naru penasaran.
"Hmm.. aahh pokoknya susah di ungkapkan. Yang jelas Abang mau melamar Yesha."
-_-_-_-_-
Papa Igo mengetuk meja kerjanya sembari sejenak memejamkan mata.
"Sebenarnya ada apa?? Papa tidak akan melamarkan wanita yang kalian sebut kalau tidak jelas maksud dan tujuannya..!! Melamar artinya mengikat untuk dekat, jika Allah memanjangkan jodoh maka kalian akan menikah.. lalu saat ini apa motivasi kalian menikah dengan terburu-buru??" Tanya Papa Igo menatap mata kedua putranya yang kini satu litting secara bergantian.
"Terlanjur Pa..!!"
"Sudah Terlanjur..." Jawab Bang Risang.
"Apaaaa??? Coba ulangi??????" Bentak Papa Igo. "Hhgghh.. Ya Allah" Papa Igo merasa jantungnya seakan berhenti berdetak saking kagetnya. Ia meremas dadanya.
"Paaaa.."
"Papaaa.." Bang Naru beralih menghampiri papanya.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Iis Cah Solo
gantian ya papa igo...dulu papa ricky..yg mumet karena anaknya sekarang gantian papa igo ygmumet karena anaknya😂😂😂
2023-10-02
0
Ratu Tety Haryati
Disek Papa Igo sing gawe mumet Opa Ricky, saiki gantian anak lanang gawe endas cekot2😂😂😂
2023-02-06
2
rika
gitu ya expresi ayah kalo anaknya mau melamar anak gadis orang secara dadakan???ya juga sih gimana bang igo ga salah paham lah anaknya minta nikah massal dan tanpa pacaran serta belum pernah ketemu sama ceweknya, tapi ada bagusnya sih kayak gitu biar dijauhkan dari zina semoga keturunan kita juga gitu ya amin...
2023-02-03
1