"Hmm.. yang sekali tarik tali langsung lepas..!!" Pinta Bang Naru.
"Oohh.. ini Pak, silakan pilih warnanya..!!"
Bang Naru membenahi posisi maskernya agar aib diri tidak mudah terekspose.
//
"Saya mau yang sangat transparan, dan tidak banyak bertele-tele untuk eksekusi..!!" Jawab Bang Risang menjabarkan seleranya.
"Baik Pak, di sebelah sana..!!"
Sedikit berdehem, Bang Risang merapatkan topinya untuk mengusir rasa malu setengah mati dalam diri.
...
Papa Igo menepak kepala kedua putranya secara bergantian.
"Kenapa hanya barang seperti ini yang kalian beli. Merah, hitam, pink.. kalian angkut semua..!!! Otak udang.. isi kepala hanya roti gapit saja..!!!" Tegur keras Papa Igo.
"Duduk disini.. di sebelah Mama..!!" Mama Nai menepuk bagian kanan dan kirinya. "Seserahan atau peningset itu seharusnya kebutuhan wanita mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Alat mandi, pakaian, sepatu, make up sampai perhiasan. Bukan hanya bagian itu saja. Kalian ada gambaran?"
Bang Risang menunduk dan menggeleng memijat pangkal hidungnya. Yang terbayang dalam pikirannya hanya Yesha seorang.
"Alhamdulillah nggak Ma." Jawab Bang Naru.
"Kalau nggak ada bayangan lebih baik diam. Bocah gemblung..!!" Bentak Papa Igo terbawa emosi.
"Besok pagi Mama dan Para Oma akan carikan kebutuhan untuk calon istri kalian. Sekarang sebutkan saja perkiraan ukuran bajunya.
"36B"
"34D" sahut Bang Naru berbarengan dengan Bang Risang.
"Innalilahi Maaaa.. anakmu suruh mandi kembang tujuh rupa." Pekik Papa Igo geregetan dengan kedua putranya.
"Ya sudah. Mama paham dari ciri-cirinya."
***
Pak Haryokusumo menatap lekat wajah Bang Risang yang tiba-tiba mengutarakan niatnya untuk melamar putrinya. Bang Aryanto pun tak kalah kagetnya mendengar littingnya itu berniat melamar adik kandungnya.
"Sang.. tapi yang aku tau Yesha menjalin hubungan sama Adri."
"Saya tau, maka dari itu saya ingin lebih dulu melamar secara resmi." Jawab Bang Risang.
"Tunggu.. keluarga saya dan Mas Igo memang saling mengenal, tapi tidak mungkin secara tiba-tiba kamu melamar putri saya kalau tidak terjadi sesuatu."
Sampai beberapa saat Bang Risang terdiam seribu bahasa.
"Panggil mudi dan kawal lainnya..!!" Perintah tegas Panglima.
"Ijin Panglima.. tidak perlu, yang jelas saya tidak akan lari dari kesalahan..!!"
"Seret Yesha sekarang juga..!!" Perintahnya pada Bang Aryanto.
Bang Aryanto pun keluar setelah melirik tajam littingnya itu.
:
Yesha hanya menangis membuat sang Papa semakin murka.
"Jawab atau Abang cambuk..!!" Ancam Bang Aryanto karena adiknya tidak mau bicara.
Bang Risang memasang badan untuk Yesha. "Apakah perlu menginterogasi sampai menakuti Yesha????"
"Semuanya duduk..!!" Pak Haryokusumo menegur Bang Risang dan Bang Aryanto.
Kedua pria itu pun duduk mengapit Yesha.
"Saya hanya mau bertanya. Apakah kamu menodai putri saya atau tidak?" Tanya Pak Haryokusumo.
Tangan Bang Aryanto sudah mengepal kuat tak bisa menerima jika benar Bang Risang membuat kesalahan.
"Saya siap melepaskan seragam saya jika memang saya melakukan hal itu." Bang Risang sangat cemas untuk melanjutkan kata-katanya tapi semua ini hanya untuk melindungi Yesha. "Silakan melakukan visum, jika terbukti saya melakukan hal tercela.. silakan Panglima mengambil tindakan..!!"
Bang Aryanto ikut tidak sabar. "Jadi apa tujuanmu ingin menikahi adikku???"
"Apakah menikah lebih buruk daripada pacaran??" Bang Risang balik bertanya.
"Cukup..!!!!!!!!! Jika kamu memang berniat menikahi putri saya.. maukah kamu bertandang ke keraton dan meminang putri saya secara resmi?? Setiap anggota yang akan menuju pernikahan harus datang ke kesultanan untuk berhadapan dengan seluruh anggota keluarga..!!"
"Saya bersedia."
\=\=\=
Papa Igo tidak kaget jika memang keluarga Yesha dan Dara tidak bisa menerima kehadiran keluarganya yang notabene adalah rakyat jelata. Tapi Papa Igo cukup kaget karena Panglima R.B Haryokusumo adalah sepupu dari Kanjeng Sultan Hasim Darojati maka prosesi lamaran akan di adakan di pendopo kesultanan.
Bang Risang sejak tadi sudah mengumpat karena kain yang di kenakannya membuatnya sulit berjalan. "Jangan harap kalau aku menikah nanti akan pakai pakaian seperti ini."
"Iya Bang, rasanya terjepit." Kata Bang Naru.
"Kalian diam. Ini bukan di kantor..!!" Tegur Papa Igo.
Tak di sangka Opa Ricky sudah bercengkrama dengan Kanjeng sepuh. Sahabatnya dulu saat berada di sekolah.
"Owalaah.. ini calon cucu mantuku..!!" Kanjeng sepuh memeluk Papa Igo.
"Mas Jati.. Salah..!! ini putraku, calon cucu mantu jenengan............ Lho.. dimana Naru sama Risang???" Opa Ricky celingukan mencari kedua cucunya. "Astagfirullah..!!!!!!!!!!" Opa Ricky geram melihat Bang Risang dan Bang Naru sedang berfoto selfi di depan pelayanan istana yang memakai pakaian tradisional.
Papa Igo langsung mengambil langkah mendekati putranya. "Papa tau kalian ini akhlaknya di bawah rata-rata.. tapi kalau kalian benar-benar ingin para putri raja itu pasrah dalam pelukan kalian.. tolong jaga sikap. Minimal dua jam saja..!!" Bisik Papa Igo penuh ancaman.
Kedua putra Galigo itu pun berdiri dan bersikap cool layak seorang pangeran yang penuh wibawa. Mereka pun berjalan pelan menuju pendopo kesultanan.
"Ya ampun Bang, aku nggak tahan di atur sopan" gumam Bang Naru.
"Iya, rasanya pengen kusobek saja ini kain."
"Diaamm..!!" Tegur Papa Igo."
:
"Kanjeng Sultan Hasim Darojati, Raden Bagus Haryokusumo kalihan keluarga. Kula lan sak keluargo tindak lan rawuh dateng mriki minangka niatipun badhe nyuwun Sekar Kedaton.. Gusti Raden Ayu Junjung Sekartaji dados sigarane nyowo kulo.” ( Saya beserta keluarga datang sampai kesini berniat untuk meminta Gusti Ayu Junjung Sekartaji untuk menjadi belahan jiwa saya.) " ucap Bang Risang semampunya karena dirinya pun tidak pandai memakai bahasa yang amat sangat tertata di kesultanan.
Tak lama MC pun menyerahkan mic pada Bang Naru.
"Pangapunten Kanjeng Sultan Hasim Darojati.. menawi Kulo tangled.. angsal boten Gusti Ayu Sih Bidara Songgolangit badhe kawulo suwun.."
Seluruh mata anggota keluarga merasa jengkel karena Bang Naru langsung meminta sang putri tanpa awalan. "Piye to cah iki." Gerutu Opa Ricky.
"Raden Ratanca kili Baruna lan Raden Risang Amukti Parepen.. luwih becik umpomo Sekar Kedaton piyambak ingkang wangsuli. ( Raden Ratanca kili Baruna dan Raden Risang Amukti Parepen.. lebih bagus seandainya putri raja saja yang menjawab sendiri.)." Jawab Kanjeng Sultan Hasim dan di angguki Raden Haryokusumo.
"Sekar Kedaton.. kene ndhuk.. cah Ayu..!!" Panggil Raden Haryokusumo untuk kedua putri.
bruuugghh...
"Aaahh.. Kangmas.."
Bang Risang langsung menoleh karena mengenali suara tersebut.
"Kakiku sakit mbok..!!" Rintih Dara.
Suara Dara seketika membuat gelisah hati Bang Naru.
"Ndoro Ayu.. sini si mbok bantu."
Refleks kedua pria berdiri.
"Pangapunten Raden, sebelum menikah.. para Raden sekalian di larang menyentuh Sekar Kedaton.." cegah seorang abdi dalem.
Setelah beberapa saat tirai pun terbuka.
Mata Bang Risang seketika membulat melihat cantiknya paras Yesha. "Inikah aura Sekar Kedaton. Luar biasa."
Bibir Bang Naru pun tak bisa mengatup melihat kecantikan Dara. "Gusti Allah.. sigarane nyowo..!!" Gumamnya.
"Mingkem..!!!! Ilermu..!!!!" Papa Igo menyepaki kaki kedua putranya yang jelalatan.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Iis Cah Solo
😂😂😂beli seserahan baju dinas semua...abang2 nih polos apa polos yaa masa seserahan nggk tau...taunya cuma buat isinya ajaa...😂😂😂😂
2023-10-02
0
mudahlia
wkwkwk aduh Sampek keselek es
2023-05-07
2
'Nchie
ngabayangin orang yg ga bisa diem suemruh pake kain sama jalan apa keraton 😂😂
2023-03-01
1