"Dara takut Mas menyesal menikahi Dara?"
"Mas yang takut kamu akan menyesal menikah dengan pria yang tidak punya apa-apa." Jawab Bang Naru.
"Kasak kusuk apa kalian??" Tegur keras Romo Sultan Hasim.
Dara terperanjat kaget mendengar suara keras Romonya. "Tidak ada Romo."
"Heii Naru.. kalau memang ada niat baikmu, cepat tunjukkan siapa orang tuamu padaku..!! Aku akan melihat apakah keluargamu pantas berdampingan dengan keluargaku..!!" Ucap Romo Sultan Hasim terdengar sengaja begitu merendahkan.
"Kanjeng Sultan Hasim yang terhormat, keluarga saya tidak bisa di bandingkan dengan keluarga anda.. keluarga saya adalah rakyat jelata yang tidak memiliki status sosial yang tinggi. Jika kelak saya berjodoh dengan Dinda Dara, saya hanya akan memberinya mahar sesuai dengan kemampuan diri saya.. yang jelas saya tidak akan merendahkan harga diri seorang wanita, bukan karena adinda adalah seorang Sekar Kedaton." Jawab Bang Naru.
"Kamu akan menutup strata sosial nya..!!" Bentak Kanjeng Sultan Hasim.
"Jika Dinda Dara menjadi istri saya, maka saya yang akan mendidik dan ikut dengan gaya hidup saya.. bukan anda..!!"
Jawaban seorang Naru membuat Kanjeng Sultan Hasim meradang tapi harus ia akui ketegasan seperti ini adalah sikap yang selama ini ia inginkan dari calon pendamping putrinya.
"Dara adalah putri satu-satunya dari permaisuri saya. Katakan pada orang tuamu jika kamu telah bertemu dengan putri saya Gusti Ayu Sih Bidara Songgolangit. Pinanglah putri saya dengan cara yang patut..!!"
"Saya menyanggupi..!!"
//
"Tidak bisa paduka. Kalau Gusti Ayu mau menikah, ya silahkan. Tapi Nimas Nuli harus menikah lebih dulu dengan pria pilihan saya. Dia seorang tentara berpangkat Bintara..!!" Ucap selir paduka. Beliau sangat sombong karena merasa putrinya akan di nikahi seorang tentara berpangkat menengah.
"Sesuai aturan kesultanan, Gusti Ayu menikah lebih dulu..!!" Kata Kanjeng Sultan.
"Saya bersedia keluar dari kesultanan dan masuk ke dalam paviliun hanya karena permaisuri kesayangan paduka, tapi saya tidak akan mengorbankan kebahagiaan putri saya Nuli. Dia harus mendapatkan hak yang setara dengan Gusti Ayu..!!" Selir paduka seakan mengancam Kanjeng Sultan Hasim.
"Apa yang tidak saya berikan untuk Nuli. Kamu keluar dari kesultanan karena ketamakanmu menginginkan gelar permaisuri. Gelar itu tidak bisa di miliki siapapun. Statusmu sebagai selir saya tidak akan pernah berubah..!!" Bentak Kanjeng Sultan Hasim.
Selir paduka terdiam dan menunduk, tidak berani lagi berdebat dengan sang paduka raja.
***
Papa Igo terbangun karena putranya mengganggu tidur malamnya.
"Apa maksudmu??? Grace hamil tapi kamu tidak mau menikahi??? Dimana otakmu Be??"
"Bukan anak ku Pa?" Jawab Bang Naru.
"Darimana kamu tau dia bukan anakmu?? Kamu berhubungan badan sama Grace atau tidak??" Bentak Papa Igo. "Nggak kamu, nggak Risang.. semuanya putus cinta karena pasangan kalian di serobot laki-laki lain. Bagaimana cara kalian menjaganya sampai kecolongan???"
"Leee.. kalau memang Grace hamil anakmu, cepat tanggung jawab..!!" Mama Nai sampai menangis dan gemetar.
"Ya Allah Mamaaa, berapa kali aku harus bilang. Anak itu bukan anakku. Aku memang berandalan, tapi aku nggak main tusuk sana sini sama perempuan..!!" Kata Bang Naru.
"Papa ini juga laki-laki Be, Papa tau otaknya laki-laki kalau sudah dekat sama perempuan." Jawab Papa Igo tak bisa menahan emosi setiap bertemu putra keduanya.
"Apakah itu berarti dimasa muda Papa dulu, papa juga akan tebar benih pada setiap perempuan yang Papa inginkan??? Papa nggak punya pengendalian na*su b****i???" Bang Naru pun membalikan ucapan sang Papa.
"Ngawur kamu.. Mama satu-satunya wanita yang Papa ga**hi sampai kamu Risang dan kamu ada. Kamu belum menikah, kamu belum tau rasanya terpatri pada satu wanita."
"Cukuuupp.. jangan ribut lagi..!! Kami juga tidak mau sampai kehilangan wanita yang kami sayang. Aku bersyukur tau semua ini di awal. Apa jadinya kalau aku tau saat pernikahan sudah terjadi Pa??" Kata Bang Risang.
"Jadi bagaimana Pa? Lamarkan Dara untuk ku..!!" Pinta Bang Naru.
"Bagaimana dengan kamu Sang?"
"Aku nggak mikir perempuan dulu Pa. Hatiku masih sakit." Jawab Bang Risang.
"Lukamu harus segera di obati Bang..!!" kata pria yang usianya hanya terpaut sepuluh bulan saja dengan Abangnya itu.
"Abang masih ingin melajang. Wanita kalem tidak menjamin setia"
"Ya sudah, Papa akan beri kamu kesibukan. Panglima saat ini butuh pengawal untuk putrinya. Kamu mau ambil job?" Tanya Papa Igo.
"Putri Panglima? Bukannya dia temannya Ayana?? Yang pernah nabrak pos bom depan tikungan itu khan?"
"Iya, si Jesha. Adinda Yesha abdi dalem dan rekannya memanggil, kamu jangan salah sebut. R.A. Junjung Sekartaji. Hati-hati kamu dia putri kesayangan R.B Haryokusumo. Panglima yang akan Papa gantikan jabatannya..!!" Kata Papa Igo mengingatkan. "Sekali lagi Papa ingatkan, jangan salah sebut. Mereka masih sangat kuno."
"Halaaaahh... Jaga bocah mah keciiill Pa." Jawab Bang Risang.
"Jangan sesumbar kamu Sang. Tidak ada yang betah ngawal putri panglima."
"Aku sanggup.. sini aku tangani..!!"
Dari balik pintu ada yang menguping pembicaraan mereka. "Hallo Sha.. besok Abangku yang akan jaga kamu."
"Haaahh.. serius lu? Abang lu yang mana? Ganteng nggak?"
"Abang pertama. Abangku nggak ada yang gagal di bawa kondangan. Hanya kelakuannya aja yang minus." Jawab Ayana.
"Oke.. aku handle Abangmu..!!"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Iis Cah Solo
waaahhh ketemu bang igo anak papa ricky...😊😊
2023-10-01
0
Yane Kemal
Ah asyik banget nih
2023-02-11
2
Mama Kastini
owalah kisah bang igo dan Nai lgsg kesini to, tau2 anak2nya udh pd gede2 y Nai....
2023-02-07
1