Rencana Rachel

Liam pergi kembali ke arah mobil Rachel. Dia begitu penuh dengan kemarahan. Dia membuka pintu mobil dan duduk di kursi depan di samping Rachel. Mereka berdua tidak langsung pergi. Mereka berdua mulai bicara, tapi keduanya tidak tahu jika seseorang tengah mendengarkan semua pembicaraan mereka.

Rachel terdengar menghela nafas sebelum bicara dengan Liam.

"Liam sudahlah, tidak apa-apa sekarang dan tinggalkan saja masalah ini. Hmmmm aku akan bertanya padamu, apakah kau punya waktu bebas besok sore? Aku akan pergi ke suatu tempat yang penting dan aku akan membawa Alex ikut bersamaku mengingat Ferry dan juga Nancy yang akan berkencan besok, jadi aku tidak mau mengacaukan rencana kencan mereka itu." Ucap Rachel.

Liam tampak berpikir beberapa saat dan kemudian berkata, "aku juga sebenarnya mempunyai suatu hal yang penting besok sore. Tapi jam berapa kau membutuhkan aku? Aku mungkin setidaknya bisa menemanimu saat pulang ke rumah."

"Hmmm.... Baiklah, aku akan pergi sekitar jam 05.00 dan selesai jam 07.00." Ucap Rachel.

"Baiklah.... Kalau begitu, aku akan menjemputmu saat pulang ke rumah. Kau akan pergi dengan mobil bukan? Jadi aku akan meminta sekretaris ku untuk mengantar aku ke sana. Kemudian dia akan kembali dan aku yang akan mengendarai mobilmu untuk pulang ke rumah, oke." Ucap Liam.

Rachel begitu bahagia dan juga tampak serius di waktu yang sama.

"Baiklah, tapi besok kita akan mengetahui tentang sebuah kebenaran. Jadi bersiaplah, ini akan berhubungan dengan orang tua kita." Ucap Rachel.

Liam pun menjadi tampak serius setelah mendengarkan ucapan Rachel.

"Baiklah, di mana alamatnya?" Tanya Liam.

Rachel lalu membuka ponselnya dan mengatakan alamatnya pada Liam.

"Alamatnya ada di area ini. Tidak ada banyak rumah di sana, dan tempat itu dekat dengan bagian selatan kota ini. Seseorang akan berdiri di sana untuk membawaku pergi ke tempat itu. Jadi kau harus menunggu disana sampai aku kembali dan kemudian kita akan pergi besok. Oh ya dan jangan khawatir tentang aku besok. Orang yang akan aku temui adalah orang yang paling dipercaya. Jadi aku tidak akan terluka di sana." Ucap Rachel.

Liam pun terdengar menghela nafas lega.

"Baiklah, sekarang ayo kita kembali pulang ke rumah. Aku sudah lapar, ini sudah jam 07.09, perutku mulai berbunyi." Ucap Liam.

Rachel pun tertawa kecil setelah mendengarkan ucapan Liam dan kemudian dia mengendarai mobil mereka untuk pulang ke rumah.

Beberapa saat kemudian, mereka berdua akhirnya tiba di rumah dan Rachel langsung menuju kamarnya untuk mandi. Setelah selesai mandi, dia kemudian keluar dengan cepat untuk memberi asi kepada Alex. Tak butuh waktu lama, Alex kecil langsung tidur dan setelah itu Rachel menaruh Alex di dalam box tempat tidurnya.

Setelah itu, Rachel pun turun ke lantai bawah pergi ke meja makan. Mereka bertiga, Ferry, Nancy, dan Liam sudah menunggu dirinya datang. Mereka makan malam dengan damai.

"Apa kau tidak masalah kami akan keluar rumah besok?" Ucap Nancy pada Rachel.

"Jangan pikirkan aku atau Alex, kalian keluarlah. Aku juga akan keluar bersama dengan Alex." Balas Rachel.

"Kemana?" Tanya Ferry.

"Ke suatu tempat. Ah sudahlah, jangan bahas tentang aku. Kalian berdua harus bersenang-senang besok." Ucap Rachel.

Sementara Liam lebih banyak diam memikirkan tentang Rachel yang akan pergi ke sebuah tempat yang membuatnya begitu penasaran. Apalagi saat Rachel mengatakan bahwa apa yang terjadi besok adalah berhubungan dengan suatu hal yang berhubungan dengan orang tua mereka.

Mereka pun telah selesai makan dan kemudian kembali ke kamar mereka masing-masing.

Malam itu suasananya begitu damai. Tapi mereka tidak tahu apa yang mungkin saja terjadi besok, tidak akan seperti hari biasanya karena ada seseorang yang sudah mendengar pembicaraan antara Rachel dan Liam tadi sore, tentang rencana mereka yang akan pergi ke suatu tempat dan akan ada suatu masalah yang akan menanti mereka besok.

.

.

.

.

Sebelumnya di area parkir, setelah mobil Rachel pergi, seseorang keluar dari dalam mobilnya dan langsung menelpon nomor Luna. Dia menginformasikan kepada Luna tentang apa yang dia dengar dari pembicaraan antara Rachel dan Liam.

Wanita itu bukan hanya teman dari Luna, tapi dia adalah orang yang paling terpercaya bagi Luna bahkan dibandingkan Farel.

Wanita itu adalah Nona muda dari keluarga Beatrix. Dia mengetahui rahasia dari Luna dan Luna juga mengetahui rahasianya. Mereka berdua memiliki visi yang sama dalam hidup mereka yaitu dengan mencapai tujuan mereka bagaimana pun caranya. Jadi karena itulah mereka berdua bisa berteman dengan mudah dan mereka juga memiliki ketertarikan yang sama dalam segala hal.

Bersambung....

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!