Wajah Asli Luna

Farel tiba di Night Light kurang dari setengah jam. dia mengendarai mobilnya dengan begitu celat Dia sudah menyiapkan dirinya sendiri sebelum pergi ke tempat itu. Sementara itu, Luna masih berdiri di sana menunggu kedatangan Daniel.

Farel dan Daniel tiba di sana di waktu yang bersamaan. Setelah memarkirkan mobilnya, Farel menginstruksikan kepada sekretarisnya untuk bisa kembali meninggalkan tempat itu. Farel sudah melihat sosok Daniel yang berjalan mendekat ke arah Luna.

Daniel dan Luna lalu duduk di sebuah meja yang berada di sudut ruangan itu, sementara Farel sendiri duduk di meja yang ada di sebelah mereka dengan punggungnya menghadap ke arah mereka berdua. Luna tidak tahu bahwa Farel ada di sana. Tapi seseorang wanita menyadari kehadiran Farel dan orang itu adalah Rachel.

Farel mulai mendengar pembicaraan antara Luna dan Daniel. Sementara Rachel terus melihat ke arah Farel. Luna mulai bicara lebih dulu kepada Daniel.

"Kau yang memanggil aku kemarin untuk datang kemari. Lalu kenapa kau masih menjaga jarak mu dariku." Ucap Luna menyeringai.

Daniel tertawa dengan sikap yang menggila.

"Apa kau berpikir bahwa aku sungguh menginginkanmu? Hahaha, jangan mempermalukan dirimu sendiri. Aku tidak mau kau untukku. Lebih baik kau lakukan hal itu dengan orang yang aku pilih atau kau bisa bersiap untuk memberikan rumahmu yang berada di bawah namamu atau jika kau mau aku bisa mengatakan kebenarannya tentang kecelakaan itu kepada Farel." Ucap Daniel menyeringai.

Rahang Luna tampak mengeras.

"Aku benar-benar tidak akan memberikan rumahku kepadamu dan kau juga tidak boleh mengatakan kebenarannya kepada Farel yang sebenarnya tidak berguna itu. Jadi tentu saja aku akan memilih pilihan yang pertama." Ucap Luna yakin.

"Seperti keinginanmu sendiri. Sekarang kau bisa pergi dan temui dia di kamar nomor 507." Ucap Daniel tersenyum licik.

Luna menganggukkan kepalanya dan mulai berdiri.

Farel yang duduk di meja lain, ekspresi wajahnya sulit untuk bisa ditebak. Saat dia melihat Luna hendak pergi, dia langsung berdiri dan menabrak Luna dengan sengaja dan dia bahkan bertingkah tengah mabuk sampai membuatnya terjatuh di depan Luna.

Luna tampak begitu marah merasa tubuhnya kotor karena ditabrak oleh seorang pria pemabuk.

"Sialan! Kau pikir apa yang sudah kau lakukan ini? Dasar pemabuk bodoh! Apa kau tahu berapa harga dari gaun ini jika ini rusak? Apa kau pikir kau bisa membayarnya?" Teriak Luna dengan begitu marah.

Farel mengambil kesempatan untuk menaruh kamera kecil di tas Luna dengan menempelkannya. Sementara itu Luna yang melihat pria di depannya tidak membalas ucapannya, membuatnya langsung melangkah pergi. Tapi sebelum itu, dia menginjak tangan Farel dengan keras dan kemudian berjalan dengan begitu arogan menuju kamar yang sudah dikatakan oleh Daniel tadi.

Saat Luna sudah pergi, Farel memegang tangan kanannya dan tangannya itu tampak berdarah. Dia sama sekali tidak pernah menyangka bahwa orang yang dia pikir begitu polos, lembut, akan menjadi orang lain saat dia sendiri tidak ada di samping Luna. Farel memutuskan untuk meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju mobilnya karena ingin memeriksa kamera itu.

Setelah mereka berdua pergi Daniel berjalan mendekat ke arah meja bartender di mana dia akan memesan minuman. Dia sama sekali tidak mengetahui bahwa Rachel ada di sana. Saat tengah dia menunggu minumannya datang, dia mendengar suara seorang wanita yang terdengar begitu familiar bicara kepadanya.

"Daniel, apa kau tahu siapa yang menabrak Luna? Apa kau memiliki ide siapa sebenarnya orang itu?" Ucap Rachel.

Daniel begitu terkejut. Di tempat itu tidak ada orang manapun yang mengetahui nama aslinya atau orang lain yang bicara dengannya seperti itu. Setelah melihat kehadiran orang itu, Daniel pun mengenali orang itu. Dia adalah satu-satunya orang yang memiliki kapasitas untuk mengatur dunia bawah. Semua orang mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya untuk bertarung. Tapi jika seseorang berani untuk membuat masalah dengannya, dia akan menunjukkan neraka kepada orang yang macam-macam dengannya.

Daniel begitu bingung karena tidak ada orang lain yang mengetahui identitasnya kecuali Rachel dan Liam.

Wanita itu kembali bicara kepadanya.

"Apa kau pikir bahwa kau mengenali aku? Yaaa sebenarnya kau mengenalku tapi belum sepenuhnya! Berpikirlah siapa aku." Ucap wanita itu lagi.

Daniel tidak berani bertingkah kasar di depan wanita itu karena aura dari wanita itu begitu berbahaya.

Wanita itu perlahan berbalik menatap wajah Daniel dan membuka maskernya. Melihat wajahnya di cahaya yang remang-remang membuat Daniel benar-benar terkejut. Wanita itu tersenyum dan kemudian tiba-tiba menaruh maskernya kembali. Daniel berdiri di posisinya dengan membeku. Dia tidak bisa mempercayai apa yang matanya lihat dan dia bahkan tidak menyangka sama sekali jika wanita itu adalah dia..... Orang yang sangat dia kenal.

...----------------...

Disisi lain, Farel sudah tiba di mobilnya dan dengan cepat membuka pintu mobilnya. Dia langsung membuka penyamarannya dan dengan cepat membuka laptopnya. Butuh beberapa waktu untuk bisa terkoneksi dengan kamera yang dia tempel di tas Luna yang akan tersambung dengan laptopnya. Tapi setelah beberapa menit kemudian, Farel pun berhasil melakukannya. Dia melihat ke arah layar itu yang tengah menampilkan ke mana Luna pergi.

Luna tampak melangkah dengan begitu arogan keluar dari dalam elevator. Saat dia melangkah menuju ke arah kamar itu, dia tidak tahu bahwa Farel tengah melihat setiap gerakannya dari ke mana dia hendak pergi atau apa yang akan dia lakukan. Luna dengan cepat menemukan kamar itu dan mengetuk pintu kamar itu.

Pintu kamar itu langsung terbuka saat Luna mengetuknya. Dia lalu menemukan dan melihat ke arah sebuah sofa di mana ada seorang pria berbaring dengan dua orang wanita yang usianya lebih muda dari pria itu dan para wanita itu mencoba untuk menyenangkan pria itu. Tapi pria itu duduk di sana dan tidak bergerak dan tidak bereaksi sama sekali.

Luna pada awalnya berpikir bahwa pria itu mungkin saja impoten. Cahaya yang ada di kamar itu memang remang-remang pada awalnya, jadi tidak bisa melihat wajah dari pria itu. Tapi setelah beberapa detik saat matanya terbiasa Luna pun melihat wajah dari pria itu. Hal itu membuat Luna menyeringai. Luna lalu masuk ke dalam kamar itu dan terbatuk dengan cepat.

"Kelihatannya aku yang dibutuhkan di sini. Jadi aku akan meminta kalian berdua para gadis untuk keluar." Ucap Luna.

Melihat wajah Luna, pria itu tampak bahagia dan juga bersemangat. Dia dengan cepat mendorong kedua gadis yang ada di sampingnya tadi dengan begitu kasar.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Heila

Heila

seru ceritanya..

2023-02-24

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!