Surat Perceraian

Rachel mengganti pakaiannya dan keluar dari dalam kamarnya. Dia hendak pergi keluar rumah saat Farel menghentikan dirinya.

"Kau mau pergi ke mana?" Tanya Farel.

Rachel menarik nafas dalam dan mengarahkan wajahnya ke arah Farel.

"Untuk malam perjamuan nanti, aku butuh sebuah gaun dan aku mau keluar untuk pergi membelinya." Ucap Rachel.

Farel yang mendengarkan ucapan Rachel, kemudian langsung membuang sebuah kartu hitam ke arah Rachel dan berkata, "belilah gaun yang indah dan bayar menggunakan kartu ini. Aku tidak mau kau membuat aku malu dan kau sebaiknya tidak mengecewakan aku, mengerti?"

Rachel bahkan tidak berpikir satu detik pun dan langsung membuang kembali kartu hitam itu kepada Farel. Farel tidak menyangka akan hal itu, jadi kartu hitam itu terjatuh ke lantai.

Rachel menatap ke arah mata Farel.

"Aku tidak membutuhkan uangmu untuk membeli sebuah gaun untukku sendiri. Aku punya cukup uang jadi aku bisa beli sendiri."

Setelah mengatakan hal itu, Rachel pun pergi.

'Hah! Punya cukup uang?' pikir Farel dan tertawa ke arah Rachel mengejeknya bahkan setelah Rachel sudah pergi.

'Bukankah itu alasan kenapa kau menikah denganku? Uang... uang... uang... Itulah yang kau inginkan. Tapi sekarang kau belum memperlihatkan wajahmu padaku, jadi kau mencoba bermain dengan bersih.' ucap Farel dalam hati.

Dia berpikir beberapa detik dan mengatakan kepada Luna untuk segera bersiap.

"Kita mau pergi ke mana sayang?" Ucap Luna.

Farel tersenyum menyeringai dan berkata, "kita akan pergi belanja untuk malam ini."

Farel sebelumnya sudah menaruh pelacak di mobil Rachel. Jadi dia pun mengikuti Rachel untuk pergi berbelanja bersama dengan Luna. Dia begitu terkejut saat melihat Rachel pergi ke sebuah tempat lain dibandingkan dengan pergi ke sebuah mall. Saat dia tiba di tempat itu di mana Rachel pergi, dia melihat dua buah toko, dia melihat seorang wanita membuka pintu toko saat Rachel masuk ke dalamnya.

Luna pun bertanya kepada Farel dengan bingung, " kenapa kita ada di sini Farel? Bukankah kau mengatakan bahwa kita akan pergi berbelanja?"

Farel tidak mengenal wanita yang berada di dekat pintu bersama dengan Rachel dan hal itu membuatnya menjadi frustrasi.

Dia lalu membalik mobilnya dan pergi menuju mall. Saat Farel dan Luna berjalan masuk ke dalam mall, dia pun mengatakan kepada staf di sebuah toko yang dia masuki.

"Aku mau gaun yang paling mewah yang dibuat oleh Nona Nancy." Ucap Farel.

Nancy adalah fashion designer terkenal yang begitu terkenal secara mendunia dan gaun yang paling terkenal dan termewah yang dia buat diberi nama koleksi 'First Love', di mana itu didesain oleh Nancy sendiri.

Setelah mendengarkan perintah dari Farel, salah satu staf pun berkata kepada Farel Saya minta maaf tuan tapi gaun itu sudah dipesan untuk seseorang oleh Nona Nancy sebagai sebuah hadiah."

Mendengarkan hal itu, wajah Luna menjadi jelek dan marah. Tapi dia langsung menunjukkan seolah dia tidak peduli, dia pun berkata kepada Farel.

"Sayang aku bisa memilih gaun dari koleksi spring flower."

Farel pun setuju.

Beberapa saat kemudian Rachel juga masuk ke sebuah toko yang sama ditemani oleh seorang wanita. Dia melihat Farel dan Luna bersama, tapi dia tidak memperhatikan mereka.

Orang yang berada di samping Rachel berkata kepada salah satu staf itu.

"Kami datang kemari untuk gaun dari koleksi First Love"

Mendengarkan hal itu Farel pun berkata, "sungguh tidak beruntung. Bahkan kami tidak bisa mendapatkan gaun itu. Gaun itu sudah dibuat menjadi sebuah hadiah untuk seseorang oleh Nona Nancy."

Mendengarkan hal itu wanita yang menemani Rachel berkata, "iya, memang benar itulah yang terjadi."

Staf di toko itu tidak mengatakan apapun dan mengangguk dengan sopan ke arah Rachel dan kemudian pergi. Melihat hal itu Farel berpikir bahwa dia harus menunjukkan kepada Rachel bagaimana posisi Rachel sebenarnya. Setelah itu, dia pun pergi bersama Luna setelah memilih gaun untuk Luna.

Tapi setelah mereka pergi, staf yang masuk ke dalam tadi itu pun keluar dan memberikan Rachel gaun dari koleksi First Love.

Rachel pun pulang ke rumah dengan membawa tas belanja di tangannya.

Saat dia masuk ke dalam rumah, dia melihat Farel duduk di depan meja dan ada sebuah kertas diatas meja itu.

Saat Farel melihat Rachel masuk, dia pun berkata, "kemari lah dan tanda tangani surat ini.

Rachel berjalan mendekat dan membaca isi dari surat itu.

Di halaman atas surat itu tertulis dengan jelas 'SURAT PERCERAIAN'.

Rachel pun melihat ke arah Farel dengan bingung dan bertanya, "apa kau mau aku menandatangani ini?"

"Iya setelah menceraikan mu, aku akan menikah dengan Luna. Tenang saja, aku akan memberikanmu sebuah kartu hitam sebagai hadiah perceraian kita." Balas Farel.

Rachel berdiri di sana mematung dan mulai berpikir.

'Sekarang jika aku mengatakan kepadanya bahwa aku tengah hamil, mungkin dia akan mengatakan kepadaku untuk melakukan aborsi. Tidak, tentu saja tidak. Aku tidak bisa kehilangan anak ini. Anak ini adalah satu-satunya hadiah yang tidak bisa aku hilangkan begitu saja. Tidak ada harganya sama sekali.'

Rachel mengambil nafas dalam dan mulai berkata, "baiklah, tapi aku tidak memerlukan kartu darimu."

Farel pun tertawa.

"Baiklah seperti yang kau harapkan, tapi tandatangani surat perceraian ini sekarang juga." Ucap Farel.

"Baik tapi aku mau menambahkan satu syarat. Kau tidak bisa mengambil apapun dariku setelah semua ini selesai. Bahkan jika kau punya apapun yang ingin kau lakukan, apa kau setuju?" Ucap Rachel.

Farel kembali tertawa.

"Aku tentu saja tidak akan mengambil apapun darimu, tapi baiklah, aku setuju akan syarat mu itu." Ucap Farel.

Setelah itu Rachel pun kemudian menandatangani surat perceraian itu dan dia menaruh pena itu kembali ke atas meja. Dia kemudian berbalik pergi.

Saat itu Luna hendak masuk ke dalam kamarnya namun saat dia melihat Rachel, dia pun mendekat dan berkata kepada Rachel, "hari ini aku akan menemani Farel sebagai pasangannya. Kau akan menghadiri perjamuan itu malam ini, tapi kau akan pergi sendirian. Orang tua Farel memang mengatakan padanya untuk membawa dirimu. Tapi mereka tidak mengatakan untuk membawamu sebagai pasangannya."

Rachel hanya mengangguk sebagai respon akan ucapan Luna dan dia langsung masuk ke dalam kamarnya dengan begitu cuek. Rachel benar-benar sudah tidak mau bicara banyak, apalagi sampai membuat masalah. Dia sudah menerima semuanya.

Sementara itu Farel akhirnya bisa merasa lega karena dia akhirnya bisa terlepas dan bebas dari Rachel setelah 4 tahun pernikahan mereka yang membuatnya merasa begitu muak.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Heila

Heila

gemes

2023-02-21

0

Ririn Santi

Ririn Santi

mmg pernikahan yg tdk layak dipertahankan

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!