Kebohongan Luna

Keesokan paginya saat Farel meninggalkan tempat Luna dia pun bergegas pergi ke perusahaannya. Tepat saat dia tiba di kantornya, dia pun menyadari bahwa dia tidak menanyakan kepada Luna tentang kecurigaannya itu. Tapi dia tidak mau menebak-nebak tentang Luna dan dia tidak lagi memikirkan ucapan Liam di dalam hatinya. Dia pun melanjutkan aktivitas sehari-harinya seperti biasa.

Sampai sore harinya saat Farel mengingat bahwa dia mengirimkan Luna sebuah gaun yang diminta oleh Luna kemarin. Dia lalu mengeluarkan kartu kredit nya dari dalam dompet dan menelpon sekretarisnya. Dia menginstruksikan kepada sekretarisnya untuk memberikan kartu kredit itu kepada Luna. Sekretarisnya itu pun pergi untuk membawa kartu kredit itu dan memberikannya kepada Luna.

Sebelum itu, pagi hari setelah Farel pergi, Luna dengan cepat membuka ponselnya untuk melihat video yang dikirim oleh Daniel kepadanya. Dia tersenyum saat melihat video itu. Dia tertawa seperti orang gila.

"Akhirnya Rachel.... Akhirnya aku menang atas dirimu." Ucapnya tertawa.

Kemudian dia melihat pesan lainnya yang masuk ke ponselnya beberapa jam setelah video itu dia terima. Dia pun kembali membaca pesan itu.

(Liam sudah mengerahkan semua orang untuk mencari Rachel, tapi mereka tidak dapat menemukan dia. Liam benar-benar akan pingsan karena rasa frustrasinya itu...)

Setelah melihat pesan kedua, Luna tersenyum menyeringai seperti iblis. Dia terlihat begitu menyeramkan dan pelayan yang bekerja di rumahnya itu tampak sangat ketakutan. Bahkan pelayan itu tidak bisa bergerak.

Setelah itu, Luna kemudian dengan malas melangkah untuk membersihkan tubuhnya.

Di sore harinya dia mengenakan gaun yang berbeda dari yang biasa dia pakai saat bersama dengan Farel. Dia hendak keluar dari rumahnya dan dia mau pergi bertemu dengan Daniel untuk memenuhi perjanjian yang sudah dia buat bersama dengan Daniel.

Sementara itu saat Luna mengendarai mobilnya, sekretaris Farel melihatnya yang pergi. Dia langsung menelpon Farel untuk melaporkan apa yang dia lihat.

Farel berpikir beberapa detik dan berkata, "ikuti saja dia dan saat dia tiba di tempat tujuannya, berikan saja kartu itu kepadanya dan pergi, mengerti?" Uap Farel.

"Yaa Tuan." Balas sekretaris Farel itu.

Pria itu pun lalu mengikuti mobil Luna.

Di tempat lain...

Sebelumnya, Rachel dan semua orang-orang terdekatnya tiba di rumah. Semua barang-barang mereka sudah dikemas. Alex tengah tertidur saat dalam perjalanan pulang. Daniel lalu menaruh Alex di dalam box tempat tidurnya dan kemudian mereka semua lantas makan malam. Setelah makan, mereka mengobrol beberapa saat. Kemudian setelah itu, mereka pun tidur di waktu yang tepat.

Keesokan harinya mereka semua bangun pagi. Mereka begitu sibuk meminta para pekerja untuk memindahkan barang-barang mereka. Semua perpindahan itu tidak memakan waktu sampai siang dan mereka sudah selesai dengan memindahkan semuanya dan menempati barang-barang mereka ke dalam rumah baru mereka.

Setelah itu mereka pun makan siang dan kemudian semua orang menjadi sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Daniek tengah bicara dengan seseorang di ponselnya yang berhubungan dengan Luna. Rachel sendiri tengah bermain dengan Alex dan Liam tengah mengurus perusahaannya mereka.

Di sisi lain Luna sudah tiba di tempat tujuannya dengan cepat. Dia mau memeriksa tempat yang dia kunjungi itu. Saat sekretaris Farel tiba, dia begitu terkejut melihat tempat di mana Luna pergi. Dia tidak keluar dari dalam mobilnya dan dia tidak berani untuk lebih dekat ke arah Luna. Dia langsung menelpon Farel. Dia bahkan terdengar gemetar saat bicara.

"Tu.... Tuan... No.... Nona Luna.... Di.... Dia..."

Farel terdengar marah mendengar ucapan sekretarisnya yang bicara terbata-bata itu.

"Bicara yang benar." Bentak Farel.

Sekretarisnya lantas mengambil nafas dalam dan mulai bicara.

"Tuan, Nona Luna sekarang berada di Night Light."

Farel langsung berdiri dari kursinya dia tengah menghadiri sebuah meeting saat itu. Dia lantas langsung meninggalkan meeting nya itu.

"Kau jangan beraninya berbohong kepadaku." Ucap Farel.

Sekretarisnya pun bicara.

"Tuan, saya akan mengirimkan sebuah gambar jika anda tidak mempercayai saya."

Setelah itu, sekretaris Farel langsung memutuskan panggilan itu dan mengambil beberapa foto Luna di tempat itu.

Farel yang berada di ruangannya langsung membuka pesan dari sekretarisnya itu. Dia begitu terkejut melihat Luna yang berpakaian dengan begitu seksi dan yang lebih membuatnya terkejut adalah melihat Luna berada di Night Light.

Naik Light adalah tempat di mana orang-orang dunia bawah bertemu. Farel sendiri pernah pergi ke sana beberapa waktu dan lebih dari itu yang membuatnya terkejut lagi adalah Luna bisa masuk melewati gerbang itu. Penjaga dari tempat itu begitu ketat. Jadi tidak mungkin bagi orang yang tidak diketahui untuk bisa masuk ke sana. Hanya ada tiga tipe dari orang-orang yang bisa masuk ke dalam sana.

Pertama, adalah orang-orang yang memang berasal dari dunia bawah.

Kedua, orang-orang yang diundang oleh siapapun yang ada di dunia itu.

Ketiga, orang-orang yang berharap untuk menjadi bagian dari dunia itu atau orang-orang yang membuat perjanjian dengan mereka.

Ekspresi dari wajah Farel berubah melihat hal itu. Dia langsung menelpon sekretarisnya dan mengatakan kepada sekretarisnya untuk terus memata-matai Luna sampai dia masuk atau pergi meninggalkan tempat itu.

Farel kemudian menelpon Luna. Luna mengangkat telepon dari Farel di dering kelima.

"Di mana kau?" Tanya Farel.

Luna begitu bertanya-tanya dengan nada suara dari Farel dan dia pun membalas ucapan Farel dengan serius.

"Aku berada di rumah. Kenapa Farel?" Tanya Luna.

Farel berusaha menenangkan dirinya dan berkata, "tidak ada sayang. Aku hanya mengalami mimpi buruk dan aku mengkhawatirkan mu. Aku akan pulang larut malam ini. Aku harus pergi ke suatu tempat jadi jangan tunggu aku."

Luna merasa bahwa tidak ada yang salah dengan hal itu dan dia pun langsung menghela nafas lega.

"Baiklah Farel, seperti yang kau katakan."

Luna lalu menutup sambungan telepon dan menunggu kedatangan Daniel.

Hari ini Luna tidak hanya akan bertemu dengan Daniel, tapi dia juga ada di tempat itu untuk bertemu dengan seseorang yang mengatakan kepadanya tentang kebenaran dari kematian orang tuanya.

Sementara itu, Farel setelah bicara dengan Luna dia mengepalkan tangannya dia begitu marah dan dia tidak bisa mengerti kenapa Luna harus berbohong kepadanya dan bahkan yang membuatnya semakin marah adalah bagaimana Luna bisa mengetahui seseorang dari tempat seperti Night Light itu.

Farel mau semua jawabannya. Jadi dia tidak ragu untuk menggunakan identitas dunia bawahnya untuk pergi ke Night Light untuk bertemu dan melihat Luna.

Walaupun sebenarnya dia tidak terlalu suka berada di sana tapi dia masih memiliki reputasi di tempat itu dia lalu mengenakan mantelnya dan pergi menuju Night Light.

Bersambung....

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!